Kegagalan implementasi e-government tidak lepas dari kesalahan manusia, para pelaku e-government, dalam menyikapi perubahan sistem, dari sistem sebelumnya ke sistem e-government yang baru. Makalah ini mencoba menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi resistensi yang muncul akibat ketidaksiapan para pelaku e-government terhadap perubahan sistem. Ini penting karena ketidaksiapan menerima perubahan sistem seringkali menjadi penyebab ditolaknya implementasi e-government. Tidak merasa memiliki sistem baru (e-government) karena tidak terlibat dalam perencanaan; anggapan bahwa penerapan e-government akan mengganggu kebiasaan-kebiasaan; dan pikiran-pikaran negatif lainnya bisa menjadi hambatan pelaksanaan e-government.Dengan mengetahui penyebab atau alasan-alasan penolakan terhadap perubahan sistem e-government, maka bisa dilakukan upaya manajemen perubahan yang lebih baik, sehingga penerapan e-government bisa berhasil seperti yang diharapkan.