Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding University Research Colloquium

Evaluasi Perilaku Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Ditinjau dari Faktor Predisposisi Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Selogiri, Wonogiri Nita Yunianti Ratnasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.566 KB)

Abstract

Kepatuhan berobat pasien merupakan salah satu faktor yangmenentukan dalam keberhasilan terapi, namun kepatuhan untukmelakukan pengobatan oleh pasien tuberkulosis seringkali rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan berobatpenderita tuberkulosis di Puskesmas Selogiri Kabupaten Wonogiri.Desain penelitian ini menggunakan studi cross-sectional deskriptifanalisis dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesionersebagai data primer dan kartu pengobatan pasien (Form TB 01) sebagaidata sekunder. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Selogiri padabulan Nopember sampai Desember 2017 yaitu pada pasien tuberkulosisyang telah menyelesaikan pengobatan selama 2 bulan atau lebih.Populasi seluruh pasien tuberkulosis yang berobat di PuskesmasSelogiri, yang terdaftar dari bulan Januari 2016 sampai Desember2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dimanadata primer diperoleh peneliti dengan melakukan kunjungan ke rumahresponden, sementara data sekunder diperoleh dari P2 PuskesmasSelogiri. Hasil penelitian dari 23 total responden selama menjalanipengobatan menunjukkan jumlah responden yang patuh terhadappengobatan tuberkulosis lebih kecil dibandingkan responden yang tidakpatuh, yaitu 10 responden (43,47%) patuh sedangkan responden tidakpatuh 13 (56,52%). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubunganantara faktor sosiodemografis, pengetahuan, efek samping obat, riwayatpenyakit lain dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis diPuskesmas Selogiri. Studi ini menunjukkan masih tingginya angkaketidakpatuhan berobat penderita tuberkulosis. Oleh karena itu perankeluarga/PMO dalam mengawasi pengobatan perlu ditingkatkansehingga penyebaran penyakit dan meluasnya resistensi bakteri dapatdicegah.
Evaluasi Perilaku Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Ditinjau dari Faktor Predisposisi Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Selogiri, Wonogiri Nita Yunianti Ratnasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepatuhan berobat pasien merupakan salah satu faktor yangmenentukan dalam keberhasilan terapi, namun kepatuhan untukmelakukan pengobatan oleh pasien tuberkulosis seringkali rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan berobatpenderita tuberkulosis di Puskesmas Selogiri Kabupaten Wonogiri.Desain penelitian ini menggunakan studi cross-sectional deskriptifanalisis dengan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesionersebagai data primer dan kartu pengobatan pasien (Form TB 01) sebagaidata sekunder. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Selogiri padabulan Nopember sampai Desember 2017 yaitu pada pasien tuberkulosisyang telah menyelesaikan pengobatan selama 2 bulan atau lebih.Populasi seluruh pasien tuberkulosis yang berobat di PuskesmasSelogiri, yang terdaftar dari bulan Januari 2016 sampai Desember2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dimanadata primer diperoleh peneliti dengan melakukan kunjungan ke rumahresponden, sementara data sekunder diperoleh dari P2 PuskesmasSelogiri. Hasil penelitian dari 23 total responden selama menjalanipengobatan menunjukkan jumlah responden yang patuh terhadappengobatan tuberkulosis lebih kecil dibandingkan responden yang tidakpatuh, yaitu 10 responden (43,47%) patuh sedangkan responden tidakpatuh 13 (56,52%). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubunganantara faktor sosiodemografis, pengetahuan, efek samping obat, riwayatpenyakit lain dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis diPuskesmas Selogiri. Studi ini menunjukkan masih tingginya angkaketidakpatuhan berobat penderita tuberkulosis. Oleh karena itu perankeluarga/PMO dalam mengawasi pengobatan perlu ditingkatkansehingga penyebaran penyakit dan meluasnya resistensi bakteri dapatdicegah.