Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Inokulasi Cacing Tanah (Pontoscolex corethrurus Fr Mull) Terhadap Sifat Fisika Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.Wilczek) Varietas Walet Adianto Adianto; Diah Utami Safitri; Nuryati Yuli
Jurnal Matematika & Sains Vol 9, No 1 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The effect of earthworm inoculation on soil physical and chemical properties and the growth of mung bean inexperimental pot had been studied. Earthworms were inoculated at four different densities i.e. 0 (Co), 4 (C4), 8 (C8)and 12 (C12)individuals in pots containing clay : humus : sand (5 :3 : 2) dry weight and kept for 120 days. Cowdung were applied ad libitum. The control (without earthworms inoculation) consisted of two groups ; with andwithout dung ( Co- and Co+). The results of this experiment indicated that the rate of microorganism respirationwas highest in C12 treatment and significantly different (p < 0,05) from Co- and Co+. Cellulose decompositionlevel was also highest in C12 treatment compared to Co-. Soil physical analysis indicated that total porosityincreased significantly in C8 and C12 treatment compared to Co- and Co+ . Water permeability increasedsignificantly in C4 treatment compared to Co-. Soild chemical analysis indicated that soil pH increased due toearthworm inoculation. Organic Carbon decrease in accordance with the increasing number of earthworm, thehighest decreaseng in C12 treatment and the lowest in Co-. The N,P,K,Ca and Mg level increased in all treatmentscompared to Co-.. The plant height increased significantly in C8 and C12 treatment compared to Co- and Co+.Furthermore plant biomass increased significantly in treatment C12 compared to Co- and Co+. It can beconcluded that inoculation with earthworms could change the soil physical and chemical properties and improvedconditions for the growth of mung bean.
EVALUASI PENYULUHAN MANFAAT CINCAU BAGI KESEHATAN DAN KECANTIKAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN CURUG KOTAMADYA BOGOR Muhammad Taufiq Fathaddin; Diah Utami Safitri; Onnie Ridaliani; Harin Widiyatni; Pri Agung Rakhmanto; Zona Nuansa Adha Antariksa; Danar Wijayanto
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.483 KB) | DOI: 10.25105/akal.v3i2.13873

Abstract

Tanaman cincau merupakan tanaman asli Indonesia Berdasarkan jenisnya cincau dibagi menjadi cincau hijau dan cincau hitam. Tanaman cincau hijau tumbuh terutama di pulau Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, hingga Sumbawa. Ada beberapa jenis cincau hijau yaitu spesies Cyclea barbata yang berupa tanaman rambat dan Premna oblongifolia yang berupa pohon. Tanaman cincau hitam tumbuh terutama di pulau Jawa dan Sumatera, Cincau hitam sering disebut janggelan dengan nama spesies Mesona palustris, sedangkan di Cina disebut hsian tsao dengan nama spesies Mesona procumbens Hemsl. Cincau merupakan bahan baku minuman tradisional yang terdapat di beberapa daerah terutama di bagian barat Indonesia. Minuman cincau merupakan salah satu minuman favorit di bulan puasa. Cincau berguna untuk menjaga kesehatan terutama kesehatan pencernaan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan bagi kesehatan. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh tim dosen dan mahasiswa serta 15 warga Kelurahan Curug di Kotamadya Bogor. Evaluasi diberikan sebelum penyuluhan (pre-test) dan setelah penyuluhan (post-test). Hasil pre-test menunjukkan sebanyak 33.3% peserta memahami manfaat cincau baik sebagai bahan baku minuman, kesehatan, maupun kecantikan. Hasil post-test menunjukkan bahwa jumlah peserta yang paham adalah sebanyak 86,67% peserta. Sedangkan hasil evaluasi yang dilakukan enam bulan kemudian mnunjukkan jumlah peserta yang paham sebesar 93.33%. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini memberikan peningkatan pemahaman peserta. Di samping itu peserta tertarik untuk mengetahui lebih jauh hal-hal mengenai cincau setelah kegiatan penyuluhan tersebut.
PENYULUHAN PEMBUATAN MINUMAN DAN MASKER WAJAH PADA MASYARAKAT KELURAHAN CURUG KOTAMADYA BOGOR Muhammad Taufiq Fathaddin; Diah Utami Safitri; Onnie Ridaliani; Harin Widiyatni; Rozi Afdi
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v5i1.6899

Abstract

Minuman cincau diyakini berasal dari daerah di daratan Tiongkok. Namun minuman ini sudah lama menjadi minuman tradisional diberbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Di Indonesia minuman cincau seringkali kali dimanfaatkan sebagai salah satu menu khas di bulan puasa. Masyarakat Indonesia mengenal dua jenis cincau, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Di samping sebagai bahan minuman, cincau juga digunakan sebagai bahan baku obat untuk penyakit lambung, demam, hipertensi, diabetes dan liver. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan dan pengolahan cincau hijau dan hitam untuk bahan minuman dan masker wajah. Peserta kegiatan penyuluhan adalah ibu-ibu rumah tangga warga RT 05 RW 13 Kelurahan Curug yang terletak di Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat. Jumlah peserta adalah sebanyak 15 orang. Evaluasi diberikan sebelum penyuluhan (pre-test) dan setelah penyuluhan (post-test). Hasil pre-test menunjukkan sebanyak 33.3% peserta memahami manfaat pembuatan agar-agar sebagai bahan baku minuman serta masker wajah. Sedangkan hasil post-test menunjukkan bahwa jumlah peserta yang paham adalah sebanyak 86,67% peserta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil dari kegiatan ini memberikan peningkatan pemahaman kepada masyarakat setempat.