Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini nyaris ditemukan diseluruh belahan dunia terutama di negara tropik dan subtropik baik secara endemik maupun epidemik. Penyakit DBD pada saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang penderitanya terus meningkat serta semakin luas penyebarannya (Sri Rejeki, 2004). Upaya pembrantasan demam berdarah dengue dapat berhasil apabila seluruh masyarakat berperan aktif dalam pemberantasan demam berdarah. Karena demam berdarah merupakan penyakit menular berbahaya yang dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan dapat menimbulkan wabah terutama menyerang anak - anak, penyakit Demam berdarah dengue mempunyai perjalanan yang sangat cepat dan sering menjadi fatal karena banyak pasien yang meninggal akibat penanganan yang terlambat (Rejeki, 2004). Untuk mempermudah penanganan kasus demam berdarah dan pencegahan, membutuhkan bantuan tenaga khusus yang bekerja untuk survey secara periodik di lingkungannya. Oleh karena itu dalam masyarakat perlu adanya petugas sukarelawan atau Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk membantu menyampaikan informasi kesehatan terutama mengenai demam berdarah dengue Menigkatkan kapasitas jumantik adalah bentuk dari upaya pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakaat supaya dapat berperan aktif dalam pemberantasan penyakit DBD..Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 38 kader jumantik di wilayah kerja puskesmas payung sekaki kota Pekanbaru tahun 2022. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Squere.Hasil penelitian Ada peranan pengetahuan kader jumantik terhadap pemberantasan jentik dalam menurunkan angka kejadian DBD, dengan hasil P-value (0,028 < 0,005) nilai OR 5,7. Ada peranan sikap kader jumantik terhadap pemberantasan jentik dalam menurunkan angka kejadian DBD dengan hasil P-value (0,000 < 0,005) nilai OR 8,4. Ada peranan motivasi kader jumantik terhadap pemberantasan jentik dalam menurunkan angka kejadian DBD dengan hasil P-value (0,000 < 0,005) nilai OR 5,6. Ada peranan pengetahuan kader jumantik terhadap pemberantasan jentik dalam menurunkan angka kejadian DBD dengan hasil P-value (0,005 < 0,005) nilai OR 7,3.