Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Studi Kualitatif Tentang Pengalaman Perawat Merawat Pasien Covid-19 Siti Khamdiyah; Ragil Setiyabudi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12321

Abstract

The Covid-19 pandemic has made nurses experience changes in their work and lives. This study aims to determine the experience of nurses in treating Covid-19 patients, using a phenomenological approach. This study involved 10 informants. Data were collected through social media such as Facebook, Instagram, Youtube, regarding the activities of treating Covid-19 patients. The results of the analysis showed 8 themes, namely: heavy workload, fear, anxiety, pride in their work, awareness of responsibility, surrender to God and family support. Keywords: nurse; caring for COVID-19 patients; experience ABSTRAK Pandemi Covid-19 menjadikan perawat mengalami perubahan pada pekerjaan dan kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perawat dalam merawat pasien Covid-19, menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan 10 informan. Data dikumpulkan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube, tentang kegiatan merawat pasien Covid-19. Hasil analisis menunjukkan 8 tema yaitu: beban kerja terasa berat, ketakutan, kecemasan, bangga dengan pekerjaannya, sadar akan tanggung jawab, pasrah terhadap Tuhan dan dukungan keluarga. Kata kunci: perawat; merawat psien covid-19; pengalaman
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PENDIDIKAN IBU DENGAN PENANGANAN BALITA USIA 6 – 12 BULAN YANG MENDERITA DIARE Zulfa Ayu Deviazka; Ragil Setiyabudi
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sipakallebbi.v5i2.21075

Abstract

Diare merupakan suatu keadaan abnormal dari pengeluaran tinja dengan frekuensi tiga kali atau lebih dengan melihat konsisten lembek, cair sampai dengan atau tanpa darah dan lendir. Ibu balita adalah orang yang pertama kali menangani, jika balita tersebut mengalami diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pendidikan ibu dengan penanganan diare balita usia 6-12 bulan. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 6-12 bulan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling sebanyak 30 responden. Analisis yang digunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Pada penelitian ini di dapatkan hasil  Pengetahuan ibu dengan penanganan diare baik  sebesar 60%, dan tingkat pendidikan ibu paling tinggi adalah pendididikan dasar dengan penanganan diare sebesar 60%,  Uji chi square diperoleh p=0,0001, artinya ada hubungan pengetahuan, pendidikan ibu dengan penanganan diare pada balita usia 6-12 bulan, di dapatkan kesimpulan bahwa hasil pengetahuan pendidikan dengan penanganan diare saling berhubungan dan diperoleh pengetahuan baik sebesar 60% dan ibu balita mayoritas berpendidikan tingkat dasar sebesar 60% dan penanganan diare dalam kategori baik sebesar 53,33%.
Hubungan Peran Orang Tua Dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Siswa Di Sma Kabupaten Cilacap Evi Hidayati Hasanah; Ragil Setiyabudi
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i2.5018

Abstract

Quantitative descriptive research using cross sectional design. The population was 96 and the sample was 74 students, taken by cluster sampling techniques. Data collection using a questionnaire. Data analysis using chi square statistical tests.The results showed that the majority of respondents were 16 years old (45.9%). Most of the respondents were male (54.1%). Most of them were interested in the opposite sex (51.4%). There were 56.8% of respondents who had a good parents role. There were 59.5% of respondents who had good knowledge of reproductive health. There were 20.3% of respondents who got bad pre-marital sexual behavior. There is a relationship between the role of parents (p-value = 0,0001) and reproductive health knowledge (p-value = 0,0001) with pre-marital sexual behavior of students in senior high schools.
The relationship between body mass index with quality of CPR compression in Nursing Students Endiyono Endiyono; M. Hanif Prasetya Adhi; Ragil Setiyabudi
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 9, No 4 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2021.9(4).305-309

Abstract

Background: Coronary Heart Disease is one of the diseases that causes the most deaths in Indonesia. One of the causes of death from coronary heart disease is cardiac arrest. One of the help that can be given is CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). CPR can be performed by ordinary people or trained personnel. The phenomenon that often occurs is that when compression is performed, students are often not optimal in providing compression in terms of compression depth. The impact of poor quality CPR can cause death, economic, psychological, social, and length of treatment.Objectives: This study aims to determine the relationship between Body Mass Index (BMI) and the Quality of Cardiac and Lung Resuscitation Compression in Nursing Students.Method: This study uses a descriptive analytic research, with an observational method using a cross sectional design using a total sampling of 46 respondents.Result: Based on the results of Fisher's Exact test, p-value < (0.001 < 0.05) was obtained so that there was a relationship between student BMI and quality into compression. The quality of nurses' chest compressions in performing chest compressions is lacking, even though some nurses have had cardiopulmonary resuscitation training. Someone who has a high and low BMI in the hospital, it was found that when doing chest compressions the patient gets tired quickly, a high BMI is difficult to do chest compressions when getting into bed.Conclusion: Body Mass Index can improve the quality of student compression in cardiopulmonary resuscitation. BMI indirectly plays an important role in the performance of nurses in order to provide optimal cardiopulmonary resuscitation.
Pelatihan Petugas Pemantau Jentik (PPJ) dan Pembuatan Ovitrap Untuk Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ranting Aisyiyah Karangpetir, Tambak, Banyumas Isna Hikmawati; Ragil Setiyabudi; Rakhmat Susilo
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.238 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.26

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) akan meningkat insidennya jika daerah endemis masih cukup banyak. Banyaknya daerah endemis menunjukkan pengendalian vector melalui pemberdayaan masyarakat dalam pemberantasan nyamuk melalui pemantauan jentik tidak terlaksana secara efisien. Ranting Aisiyah Karangpetir, Kecamatan Tambak, Banyumas sebelumnya belum pernah dilakukan pelatihan Petugas Pemantau Jentik dan pembuatan ovitrap. Tujuan: mencegah peningkatan daerah endemis DBD melalui pelaksanaan pemantauan jentik di lingkungan masing-masing secara rutin dan pemasangan ovitrap untuk pengendalian vectornya. Metode: Melalui kegiatan praktek  pemantauan jentik dan pembuatan ovitrap. Bahan yang digunakan berupa bahan bekas dari kaleng dan botol air mineral untuk pembuatan ovitrap, prosedur pelaksanaan pemantauan jentik dengan pemberian leaflet dan penjelasan dengan powerpoint. Sebelum kegiatan dilakukan pre dan post test. Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama dua hari, dengan kegiatan praktek menjadi pemantau jentik di lingkungan rumah dan pembuatan ovitrap, sedangkan hari kedua, memalui monitoring instrument pemantauan jentik yang telah diisi selama sepekan dan pemantauan ovitrap yang telah dipasang, kegiatan diikuti oleh 40 peserta. Hasil pengukuran pengetahuan tentang pengendalian DBD menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengendalian DBD dan ketrampilan membuat ovitrap serta melakukan pemantauan jentik di lingkungan rumah masing-masing serta mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan pengendalian DBD. ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) incidence will increase if there are still a lot of endemic areas. The number of endemic areas shows that vector control through community empowerment in eradicating mosquitoes through larval monitoring is not carried out efficiently. The branch of Aisiyah Karangpetir, Tambak sub-district, Banyumas has never previously had training for larva monitoring officers and ovitrap making. Objective: To prevent an increase in the incidence of DHF through routine monitoring of larvae in their respective environments and installation of ovitrap for vector control. Methods: Through practical activities of larva monitoring in the home environment and making ovitrap. The materials used are from cans and bottles of mineral water for the manufacture of ovitrap, implementation procedures by giving leaflets and explanations with powerpoint. Before the activity, pre and post test were carried out. Result: The results of community service were carried out for two days, with practical activities to monitor larvae in the home environment and making ovitrap, while on the second day, through monitoring larvae monitoring instrument that had been filled out for a week and monitoring ovitraps that had been installed, the activity was attended by 40 participants. The result of the measurement of knowledge about dengue control showed an increase in the average knowledge before and after the training. Conclusion: Training activities can increase community knowledge about dengue control and skills in making ovitrap and monitoring larvae in their respective homes and encourage community participation in dengue control activities. Keywords: training, larva monitoring, ovitrap, DHF
HIPERTENSI DAN DIABETES MILITUS SEBAGAI PENYAKIT PENYERTA UTAMA COVID-19 DI INDONESIA HYPERTENSION AND DIABETES MELLITUS AS COVID-19 COMORBIDITIES IN INDONESIA Isna Hikmawati; Ragil Setiyabudi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 yang pertama kali terjadi di China berkembang menjadi pandemi dan dilaporkan hampir di seluruhdunia termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia melaporkan hingga 7 November 2020 sudah ada 56.663 kasus yang terkonfirmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai penyakit penyerta/komorbidity Covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kejadian Covid-19 Penyakit penyerta terbanyak adalah hipertensi (49,8%), dan kedua diabetes militus (35,1%) Tindakan intensif untuk mengurangi penularan Covid-19 dari orang ke orang diperlukan untuk mengendalikan wabah ini terutama pada populasi rentan terutama dengan komorbiditese hipetensi dan diabetes.
Efektifitas Mindfulness Based Intervention (MBI): Doa Penenang Hati terhadap Perubahan Kecemasan pada Pasien HIV/AIDS Melati Anggraini; Samudra Prihatin Hendra Basuki; Ragil Setiyabudi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 1 (2024): Februari 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i1.2133

Abstract

HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang menyebabkan lebih dari 12 juta infeksi di seluruh dunia. Di Indonesia, kasus HIV mencapai 519 ribu pada Juni 2022, dengan 15 persennya berujung pada kematian. Penelitian di Puskesmas Kalimanah Purbalingga tahun 2021 mencatat 458 kunjungan pasien, dengan 350 laki-laki dan 108 perempuan. HIV/AIDS menimbulkan stigmatisasi di masyarakat Indonesia dan masalah psikososial termasuk kecemasan berlebih pada penderita.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik responden serta menilai efektivitas intervensi MBI: Doa Penenang Hati terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien HIV/AIDS di Puskesmas Kalimanah. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimen dan kelompok kontrol tak setara, total 29 responden terbagi menjadi kelompok kontrol (9) dan intervensi (20). Terapi Doa Penenang Hati dilakukan dua kali sehari selama 4 minggu, melantunkan surah AR-RAD ayat 1-28. Karakteristik seperti usia, jenis kelamin, dan pendidikan diamati, tingkat kecemasan diukur menggunakan Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil menunjukkan kelompok intervensi mengalami penurunan kecemasan, sementara kelompok kontrol mengalami peningkatan. Analisis statistik menunjukkan signifikansi, menegaskan efektivitas intervensi ini. Penelitian ini menyoroti potensi Doa Penenang Hati dalam mengurangi kecemasan pada pasien HIV/AIDS serta pentingnya perhatian terhadap aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan.
Hubungan Derajat Merokok (Indeks Brinkman) dengan Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PUMA)” Sallma Kurnia Khasanah; Samudra Prihatin Hendra Basuki; Ragil Setiyabudi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 2 (2024): April 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i2.2223

Abstract

PPOK adalah pencetus terjadinya kematian ketiga di dunia. Merokok adalah penyebab utama hingga 3,23 juta kematian tahun 2019. Di Indonesia angka PPOK menjangkau 9,2 juta orang kisaran 3,7%. Jateng PPOK mencapai 3,4%. Kabupaten Purbalinga tahun 2017 penderita PPOK terdiagnosis oleh Puskesmas dan jaringannya sebanyak 156 orang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik responden, derajat merokok, deteksi dini PPOK dan untuk mengetahui hubungan derajat merokok dengan deteksi dini PPOK. Metode menggunakan desain penelitian observasional analitic dengan penedekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 60 responden diambil dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Instrumen penelitian memakai kuisoner PUMA. Analisa data uji statistik bivariat menggunakan uji nonparametrik correlations spearmans. Hasil menunjukkan karakteristik responden semua berjenis kelamin laki-laki, usia minimum 40 tahun dan maksimum 81 tahun, pendidikan terbanyak SMA, jenis pekerjaan terbanyak wiraswasta, derajat merokok terbanyak kategori sedang, deteksi dini PPOK mayoritas beresiko ringan. Hasil uji bivariat menunjukkan nilai signifikansi 0,000 dengan α <0,05 sehingga (H0) ditolak dan (HI) diterima. Besar koofisien determinasi uji tersebut sebesar 68.9% artinya terdapat hubungan antara derajat merokok dengan deteksi dini PPOK.
Pelatihan Pemanfaatan Parental Control Penggunaan Gadget Pada Anak Bagi Wali Siswa Sekolah Dasar Isna Hikmawati; Lahan Adi Purwanto; Ragil Setiyabudi; Rakhmat Susilo
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 3 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i3.128

Abstract

Latar belakang: Indonesia menjadi negara dengan penggunaan smartphone terbesar keempat yang aktif di dunia setelah China, India, dan Amerika. Berbagai fenomena peningkatan penggunaan gadget di Indonesia, perlu peran orangtua dalam ikut serta mendampingi anak, agar bijak dalam penggunaan gadget. Saat ini sebagian besar anak sudah mempunyai gadget pribadi karena adanya pembelajaran daring pada tahun sebelumnya akibat wabah Covid-19. Tujuan: Mencegah dampak buruk penggunaan gadget pada anak melalui penggunaan aplikasi parental control. Metode: Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Dasar  Negeri 01 Bobosan, Purwokerto, Banyumas dengan metode pelatihan digital parenting dan praktik penggunaan aplikasi parental control dalam google family link. Materi disampaikan melalui pembagian leaflet dan paparan menggunakan Powerpoint. Pengukuran pengetahuan peserta dilakukan sebelum pelatihan dan sepekan setelah kegiatan dilaksanakan. Hasil: Pelatihan diikuti 30 peserta wali siswa kelas 4 dan 5. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum da setelah dilangsungkan kegiatan pelatihan, namun capaian penggunaan aplikasi oleh peserta masih relatif rendah (40%). Kesimpulan: Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan wali siswa tentang parental control bagi anak. Perlu kerjasama yang baik antara sekolah dan orangtua siswa dalam pengelolaan penggunaan gadget pada anak. Kata kunci: digital parenting, gadget, parental control, pelatihan ____________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Indonesia is the fourth largest number of active smartphone users after China, India, and America. Various phenomena of increasing use of gadgets in Indonesia require the parents to accompany children so that they are wise in using devices. Currently, most children already have personal gadgets due to online learning the previous year due to the Covid-19 outbreak. Objective: It is preventing the effects of using gadgets on children through parental control applications. Method: The activities were carried out at Bobosan 01 Public Elementary School, Purwokerto, Banyumas. Digital parenting training was a method chosen. A practice of parental control applications was using the Google Family Link. The knowledge is substantial through the distribution of leaflets and sharing using Powerpoint. Measurement of participant knowledge was taken before the training and a week after the training. Result: The training was attended by 30 guardians of students in grades 4 and 5. The results showed increased knowledge before and after the training activities, but the achievement of using the application by the participants was still relatively low (40%). Conclusion: Training can increase parents' knowledge about parental control for children. There needs to be good cooperation between schools and parents of students in managing the use of gadgets in children. Keywords: digital parenting, gadgets, parental control, training
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU BALITA TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS Bambang Agustriono; Ragil Setiyabudi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 8, No 3 (2023): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v8i3.2615

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit infeksi yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menjadi angka kematian tertinggi di Indonesia pada balita. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kejadian diare. Kecamatan Kalibagor termasuk dalam 10 besar kasus diare di Kabupaten Banyumas dimana penemuan kasus diare pada balita mencapai 568 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita tentang gizi seimbang dengan kejadian diare di Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain penelitian case control. Teknik sampling menggunakan teknik konsekutif sampling dengan sampel terdiri dari 86 responden. Analisis data menggunakan uji Chi-Square tabel 2x2 dan Odds Ratio. Hasil Analisis bivariat Chi-square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan (p = 0,002), sikap (p = 0,003) dan perilaku (p = 0,005) ibu balita tentang gizi seimbang dengan kejadian diare di Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas. Hasil Odds Ratio menunjukkan nilai untuk tingkat pengetahuan OR (95% CI ) = 4,040 (1,619 – 10,083 ), sikap OR (95% CI ) = 3,867 (1,581-9,458) dan perilaku OR (95% CI) = 3,529 (1,445 – 8,619 ).