Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CROS FLOW AS TURBINE POWER PLANT MINIHIDRO (PLTM) VILLAGE TO SELF ENERGY kosjoko kosjoko
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 1, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ipteks.v1i2.657

Abstract

Energi  listrik  yang  disediakan  oleh Perusahaan Listrik  Negara  (PT.PLN) sampai saat ini masih belum dirasakan secara merata oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari jangkauan jaringan listrik. Beberapa desa yang belum terjangkau listrik dari Perusahaan Listrik Negara memiliki potensi mikrohidro atau minimikrohidro yang belum dimanfaatkan. Maka dari permasalahan tersebut di lakukan suatu upaya untuk mensuplay kebutuhan energy listrik dengan memanfaatkan kondisi dan potensi ada pada daerah tersebut. Energi terbarukan merupakan energi yang di hasilkan dari sumber-sumber alami seperti matahari, angin dan air yang dapat di hasilkan lagi dan sumber ini akan selalu tersedia dan tidak ada dampak yang negative bagi lingkungan, energy terbarukan sendiri dapat di bedakan menjadi beragam jenis energy terbarukan akan tetapi tidak semua energy dapat di gunakan seperti di daerah-daerah terpencil dan pedesaan (ActeWAGL,2009). Misalkan pada suatu daerah yang memiliki  potensial  air  yang  headnya mencukupi untuk di buat pembangkit listrik, maka di daerah tersebut dapat di pasang pembangkit tenaga listrik yang menyesuaikan  dengan  besar kecilnya head yang tersedia.  Energi  sendiri mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan serta merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional Penelitian ini di lakukan seiring dengan majunya eksploitasi penggunaan energi alam yang ada di kehidupan sehari-hari terutama energi air yang sering di temui. Keuntungan yang mendasar untuk energi alam sebagai pembangkit energi listrik yaitu jumlahnya yang selalu tersedia dan tidak ada dampak negatif bagi lingkungan terutama pada masyarakat sekitar. Berdasarkan uraian di atas serta dengan menyelaraskan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penulis tertarik untuk mengatasi masalah yang ada. Penulis bermaksud untuk mengambil judul “Pengaruh Variasi Jumlah Sudu Pada Alat Pembangkit  Listrik Tenaga  Mini  Hidro (PLTM) Guna Penunjang Desa Mandiri Energi”.Metode dalam penelitian ini peneliti melakukan survey lokasi dan potensi PLTM di kabupaten jember. Dari hasil survey di dapatkan lokasi yang akan di ambil datanya yaitu Kecamatan Jenggawah dekat perkebunan Renteng Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan  unit PLTM yang sudah ada dengan desain ulang variasi jumlah sudu dengan kapasitas berkisar 1Kw untuk di gunakan skala Rumah Tangga  dengan batasan penggunaan berkisar antara 100 – 200 Watt untuk masyarakat menengah kebawah. Dengan jumlah sudu turbin 12 dapat menghasilkan daya 700 watt. Sedangkan untuk sudu yang berjumlah 8 dan 10, dapat menghasilkan daya 640 watt
PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK DAN KAMPUH LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS TIG PADA ALUMINUM ALLOY 6061 Indra Eka Prasetya; Kosjoko Kosjoko; Nely Ana Mufarida
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v9i1.187

Abstract

Paduan aluminium 6061 merupakan paduan kekuatan tinggi yang pengaplikasiannya terdapat pada elemen perancah, bangunan mesin, dan kedirgantaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan tarik dan microstructure pada AA 6061 dengan sambungan V dan X serta variasi arus pengelasan sebesar 120A, 130A, dan 140A. Penelitian ini, menggunakan standar ASTM E8/E8M-16a untuk pengujian tarik dan ASTM E112 untuk mikrografi. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, sambungan pengelasan TIG kampuh V memiliki kekuatan tarik tertinggi pada arus 140A, yaitu 92,7 MPa sedangkan kampuh X memiliki kekuatan tarik tertinggi sebesar 73,4 MPa. Pada pengujian grain size, arus 120A memiliki diameter butir sebesar 151,0 μm. Sedangkan pada arus 130A dan 140A memiliki ukuran butir sebesar 127,0 μm dan 106,8 μm. Disimpulkan bahwa kampuh V dengan arus 140A memiliki kekuatan tarik tertinggi. Sedangkan pengujian mikrografi, arus 140A memiliki grain size terkecil.
UJI PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK PENGELASAN STAINLESS STEEL AISI 304 MENGGUNAKAN LAS TIG (TUNGSTEN INERT GAS) DAN LAS MIG (METAL INERT GAS) DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN Fran Nur Felani; Kosjoko Kosjoko; Asmar Finali
J-Proteksion Vol 1, No 2 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i2.2200

Abstract

Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Pada penelitian ini pengelasan yang digunakan adalah las TIG (Tungsten Inert Gas) dan las MIG (Metal Inert Gas) pada material Stainless Steel AISI 304 dengan variasi media pendingin berupa oli SAE 40, air garam, dan udara bebas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis pengelasan dan media pendingin terhadap kekuatan tarik. Dari hasil analisa data penelitian, kekuatan tarik pada pengelasan Stainless Steel AISI 304 menggunakan las TIG (Tungsten Inert Gas) dengan variasi media pendingin udara bebas menghasilkan kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu sebesar 590,63 N/mm2 dan kekuatan tarik dengan variasi media pendingin oli SAE 40 menghasilkan kekuatan tarik yang paling rendah yaitu sebesar 328,13 N/mm2. Sedangkan kekuatan tarik pada pengelasan Stainless Steel AISI 304 menggunakan las MIG (Metal Inert Gas) dengan variasi media pendingin air garam menghasilkan kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu sebesar 251,25 N/mm2 dan kekuatan tarik dengan variasi media pendingin oli SAE 40 menghasilkan kekuatan tarik yang paling rendah yaitu sebesar 161,25 N/mm2
PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK DAN KAMPUH LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS TIG PADA ALUMINUM ALLOY 6061 Indra Eka Prasetya; Kosjoko Kosjoko; Nely Ana Mufarida
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v9i1.187

Abstract

Paduan aluminium 6061 merupakan paduan kekuatan tinggi yang pengaplikasiannya terdapat pada elemen perancah, bangunan mesin, dan kedirgantaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan tarik dan microstructure pada AA 6061 dengan sambungan V dan X serta variasi arus pengelasan sebesar 120A, 130A, dan 140A. Penelitian ini, menggunakan standar ASTM E8/E8M-16a untuk pengujian tarik dan ASTM E112 untuk mikrografi. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, sambungan pengelasan TIG kampuh V memiliki kekuatan tarik tertinggi pada arus 140A, yaitu 92,7 MPa sedangkan kampuh X memiliki kekuatan tarik tertinggi sebesar 73,4 MPa. Pada pengujian grain size, arus 120A memiliki diameter butir sebesar 151,0 μm. Sedangkan pada arus 130A dan 140A memiliki ukuran butir sebesar 127,0 μm dan 106,8 μm. Disimpulkan bahwa kampuh V dengan arus 140A memiliki kekuatan tarik tertinggi. Sedangkan pengujian mikrografi, arus 140A memiliki grain size terkecil.
Pengaruh Variasi Komposisi Zeolit Alam Terhadap Hasil Pirolisis Plastik Campuran Polypropylene Dan Polyethylene Terephthalate Muhammad Zaenuri; Kosjoko Kosjoko; Nely Ana Mufarida
Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin Vol 21, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/sinergi.v21i2.4342

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari variasi komposisi zeolit alam terhadap hasil pirolisis campuran plastik polypropylene (PP) dan polyethylene terephthalate (PET). Dengan bertumpu pada masalah meningkatnya penggunaan plastik sekali pakai, penelitian ini menerapkan teknologi pirolisis untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Zeolit alam ditambahkan sebagai katalis dalam pirolisis dengan persentase variasi 5%, 10%, dan 15%. Eksperimen dilakukan dengan memanaskan campuran plastik dalam reaktor selama 2 hingga 3 jam, kemudian hasil pirolisis diukur volume minyaknya. Selain itu, analisis kandungan senyawa sintetik dilakukan menggunakan alat GCMS (Chromatography-Mass Spectrometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan zeolit alam memiliki dampak pada kualitas hasil pirolisis. Semakin tinggi persentase zeolit, semakin jernih warna bahan bakar yang dihasilkan, menyerupai bahan bakar premium. Selain itu, waktu pirolisis juga dipengaruhi oleh penambahan zeolit, dengan waktu yang semakin singkat seiring peningkatan persentase zeolit. Analisis menggunakan(GCMS) mengungkapkan bahwa variasi komposisi zeolit berpengaruh pada jumlah zat senyawa komponen sintetik yang dihasilkan. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa zeolit alam memiliki potensi sebagai katalis dalam proses pirolisis plastik campuran PP dan PET. Penambahan zeolit dapat meningkatkan kualitas bahan bakar hasil pirolisis, yang dapat memiliki implikasi positif dalam upaya mengurangi dampak sampah plastik dan mendapatkan sumber energi alternatif. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami efek zeolit secara lebih rinci serta untuk mengoptimalkan proses pirolisis secara menyeluruh.
Pengaruh Variasi Gerakan Elektroda Pada Pengelasan Smaw Terhadap Uji Kekuatan Bending Baja ST 42 Sultan Maulana Abdul Wahid; Kosjoko Kosjoko; Nely Ana Mufarida
Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin Vol 21, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/sinergi.v21i2.4280

Abstract

This study aims to determine the effect of straight groove, zigzag groove, and U pattern groove movement on the hardness and mechanical properties of the material in ST42 steel welding. The welding method used is shielded metal arc welding (SMAW) with a current strength of 100 Amperes. The test results show that the movement of the straight groove electrode gives the highest stress value in the bending test with an average of 1,168 MPa. The zig-zag groove electrode movement gave an average stress value of 1.127 Mpa, while the U pattern groove electrode movement gave an average stress value of 1.905 MPa. Microstructural testing showed that all electrode movements produced pearlite and ferrite phases, but straight groove electrode movements had more pearlite phases than the other movements. In addition, the zig-zag groove electrode flow and U pattern. This study provides a better understanding of the effect of electrode movement on the quality of welded joints, as well as providing important information in the development of industrial welding techniques.