Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengelolaan Branding Hotel Ponty Melalui Optimalisasi Media Handling Dasrun Hidayat; Reza Rizkina Taufik; Titin Suhartini; Sukatno Krisbianto
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.596 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v1i2.4046

Abstract

AbstrakKeterbatasan sumber daya manusia seringkali menjadi kendala belum optimalnya fungsi media. Padahal di era disruptif saat ini, pengelolaan media tidak membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak. Pengelolaan media berbasis teknologi cukup dipegang oleh satu atau dua orang yang memiliki pemahaman tentang penulisan dan teknologi. Hal ini yang menjadi pemasalahan hotel Ponty dalam mengelola media. Meskipun demikian, dari hasil data lapangan selama kegiatan pengabdian masyarakat, ditemukan bahwa manajemen hotel Ponty sudah menerapkan fungsi media. Selama ini optimalisasi media handling mereka lakukan melalui media sosial facebook. Semua kegiatan berupa release, foto, video diunggah di media berbasis internet tersebut. Face book menjadi alternatif menutupi kekurangan fungsi media relations. Hubungan dengan pihak media eksternal diakui membutuhkan biaya dan sumber daya, sehingga sampai saat ini fungsinya belum berjalan optimal. Optimalisasi media handling tidak terbatas pada media mainstreem, akan tetapi media berbasis teknologi internet justru sangat membantu fungsi media. Media mainstreem yang dikenal sebagai media konvensional, kedudukannya saling menguatkan dengan media modern yang disebut media now atau media dengan teknologi digital.Kata Kunci:  Branding, Hotel Ponty, optimalisasi media relations 
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI SAR BANDUNG DALAM PENANGANAN MUSIBAH PENDAKI HILANG Titin Suhartini; Apriananda Ramdani
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 3, No 2 (2016): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/kom.v3i2.1303

Abstract

ABSTRACT The function of Bandung SAR Office within the scope of The National SAR Agency is the implementation of SAR standby continuously for 24 hours, the conduct of SAR training, implementation of coaching potensial SAR, acts of early implementation and operation SAR, coordination, deployment and control of potential SAR in the SAR operation. To carry out their duties, communication certainly play an important role in the activities of the Office of SAR Bandung, this study aimed to describe the communication patterns that exist within at Bandung SAR Office when operated on the disaster victims lost in the mountains. The theory used in this research is the coorientation theory of organization that support on this research. The method used on this research is qualitative method. Researcher use interviewing techniques to five informant who was a member of Bandung SAR Office. The results from this study showed that the Bandung SAR Office using communication pattern down the form is command, landing, and coordination to his subordinates in the SAR process, the pattern of upward communication in the form of oral and written reports SAR process activities undertaken by the SAR team, and communication patterns laterally in the form of coordination and problem solving in the search for survivors. As for the obstacles that occur in the search for survivors is natural obstacles, technical, and human. Keywords: Patterns of Communication, Bandung SAR Office, Disaster Missing ClimberABSTRAK Badan SAR Nasional adalah pelaksana siaga SAR secara terus menerus selama 24 jam, pelaksanan pelatihan SAR, pelaksanaan pembinaan potensi SAR, pelaksanaan tindak awal dan operasi SAR, koordinasi, pengerahan dan pengendalian potensi SAR dalam operasi SAR. Untuk menjalankan tugasnya, tentu komunikasi berperan penting dalam kegiatan Kantor SAR Bandung. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang ada didalam Kantor SAR Bandung saat beroperasi pada musibah korban hilang di gunung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori koorientasi organisasi yang mendukung penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Peneliti menggunakan teknik wawancara kepada lima informan yang merupakan anggota dari Kantor SAR Bandung. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kantor SAR Bandung menggunakan Pola komunikasi kebawah berupa perintah, arahan, dan koordinasi kepada bawahannya dalam proses pencarian, pola komunikasi keatas berupa laporan lisan dan tertulis kegiatan proses pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR, dan pola komunikasi kesamping berupa pengkoordinasian dan pemecahan masalah dalam proses pencarian korban. Adapun hambatan yang terjadi pada proses pencarian korban yaitu hambatan alam, teknis dan manusiawi. Kata Kunci: Pola Komunikasi, Kantor SAR Bandung, Musibah Pendaki Hilang
Community Empowerment dan Product Branding “SEKHUIT” Makanan Khas Daerah Lampung Dasrun Hidayat Hidayat; Titin Suhartini
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek Vol 1 No 2 (2018): JUNI
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jike.v1i2.85

Abstract

Artikel ini fokus membahas tentang pemberdayaan komunitas (community empowerment) masyarakat rantau. Tujuannya untuk mengetahui optimalisasi keberadaan komunitas sebagai pendekatan dalam memperkenalkan merek (brand) makanan "sekhuit" khas daerah Lampung. Komunitas yang dimaksud yakni masyarakat rantau yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Lampung Bandung (IKLB). Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi etnografi public relatons. Studi yang berfokus pada kajian budaya dengan pendekatan teori public relations. Melibatkan masyarakat rantau Lampung yang tergabung di dalam IKLB, penelitian ini menghasilkan bahwa produk "sekhuit" merupakan identitas merek (brand name) produk makanan khas daerah Lampung. Brand identity dibangun oleh nama merek (brand name) dan kepribadian merek (brand personality). Ikatan hubungan budaya menyebabkan brand "sekhuit" melekat kuat di kalangan internal meskipun mereka berada di tanah rantau. Kondisi ini juga diperkuat oleh pola perilaku masyarakat Lampung yakni gemar berkumpul, bersama-sama (nengah-nyampokh) sambil menikmati menu favorit "sekhuit". Realitas yang dikonstruksi melalui kegiatan community empowerment dalam mengelola brand product, mampu memperkuat ikatan budaya Lampuang di tanah rantau. Secara perlahan community empowerment juga mampu membantu memperkenalkannya di lingkungan eksternal. Upaya yang dilakukan dengan membentuk program usaha di bidang kuliner resto "sekhuit" Lampung. Usaha yang mengedepankan hubungan budaya (cultural relationship) sebagai metode community empowerment.