Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA Purwahati, Ni Wayan Raina; Mardiyaningsih, Eko; Wulansari, Wulansari
medisains Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : medisains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan Preterm termasuk penyebab utama 60-80% morbiditas dan mortalitas neonatal di seluruhdunia. Indonesia memiliki angka kejadian persalinan preterm sekitar 34% dan merupakan penyebab utamakematian perinatal. Penyebab persalinan preterm sampai saat ini masih belum jelas, diperkirakan multifaktorial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dengan persalinan prematurRumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Salatiga. Desain penelitian analitik observasional dengan cross sectionaldengan sampel 78 responden. Uji statitik menggunakan uji korelasi Coefisien Contigency diperoleh p-value =0,000 artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan persalinan prematur sehingga perlu dilakukanpenanganan dan perawatan lebih intensif dalam mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas pada bayiprematur.Kata kunci : Ketuban Pecah Dini, Prematur
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika; Eko Mardiyaningsih; Wulansari -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.168 KB)

Abstract

Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Desa Butuh, Kec. Tengaran, Kab Semarang bulan Mei 2013. Desain penelitian yang digunakanadalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayinya umur 0-6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total populasi, dengan jumlah sampel 42 orang, dari total populasi 42 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Desa Butuh Kec. Tengaran Kab. Semarang dalam kategori baik, yaitu sejumlah 32 orang (76,2%),sedangkan ibu dengan pengetahuan cukup dan kurang tentang ASI eksklusif masingmasing sejumlah 5 orang (11,9%). Meningkatkan dalam memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI Eksklusif pada ibu menyusui.Kata Kunci : Pengetahuan, ASI Eksklusif
HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA Ni Wayan Raina purwahati; Eko Mardiyaningsih; Wulansari -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan Preterm termasuk penyebab utama 60-80% morbiditas dan mortalitas neonatal diseluruh dunia. Indonesia memiliki angka kejadian persalinan preterm sekitar 34% danmerupakan penyebab utama kematian perinatal. Penyebab persalinan preterm sampai saat inimasih belum jelas, diperkirakan multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dengan persalinan prematur di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Salatiga. Desain penelitian analitik observasional dengan cross sectional dengansampel 78 responden. Uji statitik menggunakan uji korelasi  Coefisien Contigency diperoleh pvalue= 0,000 artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan persalinan prematur sehingga perlu dilakukan penanganan dan perawatan lebih intensif dalam mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas pada bayi prematur.Kata kunci: Ketuban Pecah Dini, Prematur
GAMBARAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI, MINUMAN RINGAN DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Mukhamad Musta’in; Wulansari
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang Vol. 2 No. 2 (2020): Desember: Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.459 KB) | DOI: 10.55606/sinov.v3i2.81

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi membawa perubahan pada gaya hidup masyarakat khususnya pola makan. Remaja cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur. Kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan minuman ringan akan berdampak pada peningkatan berat badan dan berujung masalah kegemukan yang bisa berdampak gangguan psikologis. Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo, meski sudah mendapatkan bekal makanan dari asrama, tidak jarang ada mahasiswa yang masih jajan di luar sekitar asrama. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji, minuman ringan dan status gizi pada mahasiswa. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo didominasi oleh perempuan dan mayoritas mahasiswa memiliki status gizi normal. Tidak ada mahasiswa yang tidak pernah mengkonsumsi makanan cepat saji maupun minuman ringan. Jenis makanan cepat saji yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi oleh mahasiswa adalah gorengan sebesar 46.2% disusul konsumsi bakso/cilok sebesar 38.5%. Jenis minuman ringan yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi yaitu cokelat sebanyak 30.8%.
Edukasi Kesehatan Sebagai Intervensi Masalah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Lansia Dengan Riwayat Penyakit Kronis Menuju Kualitas Hidup Lansia Yang Optimal Wulansari; Mukhamad Musta’in; Fiktina Vifri Ismiriyam
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Mei 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.837 KB)

Abstract

Readiness to improve health management is one of the nursing problems in the behavioral category and a subcategory of counseling and learning regarding the pattern of regulation and integration of health programs into daily life that is sufficient to meet health goals. Health achievement in the elderly with chronic diseases can be improved by health education. Readiness of health management in the elderly group with chronic or degenerative diseases can occur, provided that the elderly are willing to take part in the treatment program and are curious about their own care. The purpose of providing health education has an influence on the readiness of better health management towards optimal health. The implementation method is carried out by health education including health counseling, providing alternative sources of information, as well as teaching a healthy lifestyle, and nursing therapy therapy according to problems and fulfillment of psychological health. The results of the activity show that most of the elderly have nursing problems in the prosperous category as evidenced by the level of good knowledge about their illness as much as 83% and where the elderly have understood their own care for chronic diseases. Health education is given to support the achievement of optimal health and the provision of comprehensive care. the conclusion of the activity is that all groups, both groups of nursing problems in the categories of disorders, risks and prosperity, still require health education to support health. Health workers who are around the community always provide health education
Pengaruh Activity Daily Living (ADL ) Dan Kegiatan Rutin Lansia Di Panti Werda Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Werda Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah Fiktina Vifri Ismiriyam; Wulansari Wulansari
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v5i1.1422

Abstract

ABSTRACT The routine activities of the orphanage are routine activities carried out at the nursing home in accordance with the procedures determined by the social service for the management of the nursing home in order to meet the physical and psychosocial needs of the elderly and increase the ability of Activity Daily Living (ADL) in the elderly. The elderly who live in social institutions have a higher risk of developing or experiencing depression than the elderly who live with their family. The activities of this orphanage focus on meeting individual needs from the biopsychosocial and spiritual aspects. This study aims to see whether or not there is an effect of daily activities in the nursing home on the level of depression in the elderly. The research design was a pre-experimental one group pretest-posttest. The study consisted of 28 research respondents who were taken by purposive sampling technique. Depression levels were measured by the Geriatric Depression Scale (GDS). The respondents' level of depression was mild to moderate. The values of the GDS values before and after, with p value = 0.053 (p> 0.05). The results of this study indicate that there is no significant effect of daily routine activities on the level of depression in the nursing home, but this routine activity maintains the stability of depression levels in the elderly. Panti can find additional special interventions to treat depression in the elderly. Keywords:  routine daily activities, GDS, depression in the elderly
Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Meisya Dicki Candra; Eko Susilo; Wulansari Wulansari
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v2i2.903

Abstract

Sleep disorders attack 50% elderly. Elderly people are at risk of having sleep disorder caused by many factors, one of which is hypertension. Poor sleep quality can cause physiological and psychological balance disorders. Warm water foot soak as one alternative action for increase sleeping quality in elderly with hypertension because of the relaxation effect. This study aim to determine the effect of warm water foot soak toward sleeping quality in elderly with hypertension at Lodoyong Village Ambarawa Subdistrict Semarang Regency. Methods is Pre experimental with one group pre test-post test design. The samples of 26 people were taken by purposive sampling method. Data analysis bivariate (Wilcoxon Statistics Test). 26 elderly have good sleeping quality (100%). Bivariate analysis shows there is effect of warm water foot soak toward sleeping quality in elderly with hypertension at Lodoyong Village Ambarawa Subdistrict Semarang Regency with p Value 0,001. As one alternative action for increase sleeping quality in elderly with hypertension. The elderly with hypertension should do warm water foot soak so that it can be done continuously on night. So there isn’t decrease in sleeping quality.Key words: warm water foot soak, sleeping quality, hypertension, elderly 
Edukasi Kesehatan Keluarga dalam Melakukan Perawatan dengan Masalah Pengelolaan Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Aprilia Widjianingrum; Wulansari Wulansari
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v5i2.1775

Abstract

Ineffective health care is one of the nursing problems. These nursing problems can arise in families or individuals who have chronic illnesses. One of these diseases is gastritis or ulcer and this disease is also prone to attack the elderly. Changes in the lifestyle of the elderly and discomfort can occur due to ulcers. Individuals in the family with a history of ulcer disease need family support in planning treatment. Family support and self-care skills can improve if you receive proper health education. This study aims to determine the descriptive of ineffective health care management by providing health education to families with a history of gastritis. Descriptive research with a management approach or nursing care. Case management begins with an assessment. The results of the assessment are analyzed to be able to establish a nursing diagnosis. Ineffective health care nursing diagnoses given a health education plan to solve the nursing problem. Interventions that are arranged are continued to be implemented and formative and summative evaluations are carried out. Nursing actions taken, can be concluded that the problem of ineffective health care in the family is resolved with health education.Abstrak Pemeliharaan kesehatan tidak efektif merupakan salah satu masalah keperawatan. Masalah keperawatan ini dapat muncul pada keluarga atau individu yang memiliki penyakit kronis. Salah satu penyakit itu adalah gastritis atau maag dan penyakit ini juga rentan menyerang lansia. Perubahan pola hidup lansia dan ketidaknyamanan dapat terjadi karena maag. Individu dalam keluarga dengan riwayat penyakit maag memerlukan dukungan keluarga dalam merencanakan perawatan. Dukungan keluarga dan kemampuan perawatan diri dapat menjadi baik jika mendapat edukasi kesehatan yang tepat. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan pengelolaan pemeliharaan kesehatan tidak efektif dengan pemberian edukasi kesehatan pada keluarga dengan riwayat gastritis. Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan pengelolaan atau asuhan keperawatan. Pengelolaan kasus diawali pengkajian. Hasil pengkajian dianalisa untuk dapat tegaknya diagnose keperawatan. Diagnosa keperawatan pemeliharaan kesehatan tidak efektif diberikan rencana edukasi kesehatan untuk menyelesaikan masalah keperawatan tersebut. Intervensi yang disusun dilanjutkan di implementasikan dan dilakukan evaluasi formatif dan sumatif. Tindakan keperawatan yang dilakukan, dapat disimpulkan masalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga teratasi dengan edukasi kesehatan.
PREVALENSI DIABETES DISTRESS DAN ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES DISTRESS PADA PASIEN DM TIPE 2 DI PUSKESMAS KABUPATEN SEMARANG Ummu Muntamah; Wulansari
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang Vol. 4 No. 1 (2022): Juli: Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinov.v5i1.214

Abstract

Diagnosis Diabetes Melitus (DM) sering menyebabkan pasien pada kondisi rentan terjadi stres yang disebabkan pasien merasa kesulitan dengan banyaknya tuntutan perawatan diri dengan DM. Tuntutan perawatan diri ini mengharuskan pasien DM untuk dapat menyesuaikan diri yang kemudian dapat menimbulkan ketidaksanggupan sehingga dapat berdampak buruk pada kesehatan dan risiko komplikasi. Kondisi inilah yang disebut dengan Diabetes Distress. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui prevalensi Diabetes Distress dan faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Distress di Puskesmas Kabupaten Semarang. Penelitian menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Distress pada pasien DM Tipe 2. Proses pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling di Puskesmas Kabupaten Semarang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi logistik metode Backward untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dengan menentukan nilai Y (Diabetes Distress) dan untuk menaksir nilai-nilai yang berhubungan dengan X (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita DM, dan penyakit penyerta). Metode Backward digunakan untuk mendapatkan variabel yang paling berhubungan dengan kejadian Diabetes Distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Diabetes Distress pada penelitian ini yaitu sebesar 36% pasien mengalami distress ringan, 57,6% pasien mengalami distress sedang dan 6,4% distress berat. Variabel durasi menderita DM menjadi faktor yang paling berhubungan dengan kejadian Diabetes Distress (p=0,039). Pasien diabetes dengan durasi menderita DM ≥ 5 tahun berisiko 2,145 kali lipat mengalami Diabetes Distress.
PENGARUH TERAPI BEAPREASI (KOMBINASI SENAM OTAK DENGAN RELAKSASI BENSON) TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA DENGAN INSOMNIA Wulansari, Wulansari; Mustain, Mukhamad; Ismiriyam, Fiktina Vifri
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2019): May 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.812 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v3i1.199

Abstract

AbstrakKualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia sangat bervariasi  yaitu ada yang baik dan ada yang buruk.  Salah satu keluhan tidur lansia adalah Insomnia , dimana ini  merupakan suatu proses degenerasi pada lansia menyebabkan waktu tidur yang efektif semakin berkurang, dan menyebabkan tidak tercapainya kualitas tidur yang adekuat.  Intervensi yang diberikan dapat disisipkan dalan kegiatan Posbindu. Salah satu Intervensi yang dapat diberikan adalah terapi beapreasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  ada atau tidaknya pengaruh terapi Beapreasi terhadap kualitas tidur pada lansia dengan insomnia di  Posbindu Kemuning Kelurahan Candirejo Ungaran. Design penelitian yang digunakan adalah quasi experiment pre-test post-test with control group dan dilakukan pada 128 responden yang terbagi kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,  masing-masing kelompok terdiri dari 64 responden . Metode  yang digunakan untuk menentukan responden adalah teknik purposive sampling. Penilaian Kualitas tidur di ukur dengan kuesioner PSQI dan dilakukan 2 kali pengukuran yaitu sebelum dan sesudah diberikan terapi Beapreasi. Penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai PSQI pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan intervensi sebesar 6.27 dan rerata  nilai PSQI pada kelompok kontrol sebesar 5.15. Selanjutnya rerata nilai PSQI pada kelompok eksperimen setelah  dilakukan intervensi sebesar 3.67, sedangkan  rerata  nilai PSQI kelompok kontrol  sebesar  5,73. Terdapat perbedaan nilai PSQI pada kelompok eksperimen dan kontrol dengan nilai p 0.00, nilai p < 0.05 sehingga ada pengaruh yang bermakna dari pemberian terapi beapreasi terhadap peningkatan  kualitas tidur. Intervensi terapi Beapreasi dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia . Terapi Beapreasi dapat dijadikan salah satu intervensi mandiri perawat dalam  merawat lansia yang mengalami insomnia dalam upaya meningkatkan kualitas tidur pada lansia.  Kata kunci: Terapi beapreasi , kualitas tidur, PSQI (the pittsburgh sleep quality index), lansia insomnia, posbindu Abstract The Effect of Breapreasi  Therapy (combain for brain Gym and benson relaxation) on Sleep Quality in the Elderly with Insomnia. Sleep quality in the elderly who experience insomnia varies greatly, there are good and some are bad. One of the complaints of elderly sleep is Insomnia, which is a degeneration process in the elderly which causes effective sleep time to decrease, and causes inadequate quality sleep. The intervention provided can be inserted in the activities of Posbindu. One of the interventions that can be given is therapy of beapreasi. This study aims to determine whether or not there is an effect of beapreasi therapy on sleep quality in the elderly with insomnia at Posbindu Kemuning, Candirejo Village, Ungaran. The research design used was quasi experiment pre-test post-test with control group and carried out on 128 respondents divided into experimental groups and control groups, each group consisting of 64 respondents. The method used to determine respondents is purposive sampling technique. Assessment of sleep quality was measured by the PSQI questionnaire and carried out 2 measurements, namely before and after being given therapy Beapreasi. The study showed that the mean PSQI value in the experimental group before intervention was 6.27 and the mean PSQI value in the control group was 5.15. Then the mean PSQI value in the experimental group after intervention was 3.67, while the mean PSQI value of the control group was 5.73. There are differences in the PSQI values in the experimental and control groups with a value of p 0.00, the value of p <0.05 so that there is a significant effect of the provision of beapreasi therapy on improving sleep quality. Beapreasi therapy interventions can improve sleep quality in elderly who experience insomnia. Beapreasi therapy can be used as one of the nurse's independent interventions in treating elderly people who experience insomnia in an effort to improve sleep quality in the elderly. Keywords: Beapreasi therapy, sleep quality, psqi (the pittsburgh sleep quality index), elderly insomnia, posbindu