Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan Kebiasaan Menonton Tayangan Televisi dengan Kreativitas Kognitif Anak Pra Sekolah ismiriyam, Fiktina vifri
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia prasekolah akan mengenal dunia dengan bermain, mampu mengembangkan kematangan fisik, emosional dan mental sehingga akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang kreatif, cerdas dan penuh inovatif. Menonton tayangan televisi merupakan salah satu permainan yang bersifat pasif sehingga bisa berpengaruh terhadap perkembangan otak anak dan mengurangi kreativitas.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan kebiasaan menonton tayangan televisi dengan kreativitas kognitif anak prasekolah di TK Islam Nurul Izzah Candirejo Ungaran. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret 2015 dengan teknik minimal sampling dengan jumlah sampel 27 sampel anak di TK Islam Nurul Izzah Candirejo Ungaran.Analisis ini menggunakan Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebiasaan menonton tayangan televisi di TK Islam Nurul Izzah Candirejo Ungaran kategori baik sebanyak 10 (37 %) dan kategori buruk sebanyak 17 (63 %). Sedangkan kreativitas kognitif kategori baik sebanyak 14 (51,9 %) dan kategori kurang baik sebanyak 13 (48,1 %). Berdasarkan Fisher Exact di dapatkan nilai p value sebesar 0,004 ( p value< 0,05) maka dapat disimpulakan bahwa ada hubungan kebiasaan menonton tayangan televisi dengan kreativitas kognitif anak prasekolah di TK Islam Nurul Izzah Candirejo, Ungaran. Berdasarkan hasil tersebut diharapakan kepada orang tua untuk mengontrol kebiasaan menonton tayangan televisi pada anak agar tidak mengurangi kretivitas pada anak.
PELATIHAN TERAPI PERMAINAN KOOPERATIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI TEMPER TANTRUM PADA ANAK PAUD DAN TK DI KECAMATAN AMBARAWA: Cooperative Game Therapy Training As An Effort To Resolve Temper tantrum In Children In Early Childhood Education Program And Kindergarten District Of Ambarawa MUKHAMAD MUSTA'IN; wulansari; Fiktina Vifri Ismiriyam
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2019): JPM | September 2019
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.501 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v5i2.458

Abstract

Abstract Temper Tantrum is an uncontrolled emotional outflow in children, which often occurs in preschool children. The lack of understanding of teachers and parents in dealing with children with temper tantrum can result in unfavorable to the child's psychological development. Provision of appropriate information and skills on handling temper tantrums through cooperative game therapy to students, teachers and parents, is considered as an effort to prevent or minimize the appearance of temper tantrums. The purpose of this activity is the high participation of students in cooperative games and increasing the knowledge of teachers and parents of students about handling children with temper tantrums through cooperative games. The method used is screening knowledge about temper tantrums, then the implementation of cooperative game training is 2 meetings. The result of this service activity is that all students participate in cooperative games. Besides the participants' knowledge (teachers and parents), at the time of the pretest knowledge was 40% less, 35% Fair and 25% Good and at the posttest knowledge was 5% Less, 35% Fair and 65% Good. Thus it can be concluded there is an increase in the knowledge of participants to a large extent good. Thus through community service, the participants are expected to be able to carry out prevention of Temper tantrum properly.
Hubungan Kebiasaan Menonton Tayangan Televisi dengan Kreativitas Kognitif Anak Pra Sekolah Fiktina vifri ismiriyam
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.765 KB)

Abstract

Anak usia prasekolah akan mengenal dunia dengan bermain, mampu mengembangkan kematangan fisik, emosional dan mental sehingga akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang kreatif, cerdas dan penuh inovatif. Menonton tayangan televisi merupakan salah satu permainan yang bersifat pasif sehingga bisa berpengaruh terhadap perkembangan otak anak dan mengurangi kreativitas.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan kebiasaan menonton tayangan televisi dengan kreativitas kognitif anak prasekolah di TK Islam Nurul Izzah Candirejo Ungaran. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret 2015 dengan teknik minimal sampling dengan jumlah sampel 27 sampel anak di TK Islam Nurul Izzah Candirejo Ungaran.Analisis ini menggunakan Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebiasaan menonton tayangan televisi di TK Islam Nurul Izzah Candirejo Ungaran kategori baik sebanyak 10 (37 %) dan kategori buruk sebanyak 17 (63 %). Sedangkan kreativitas kognitif kategori baik sebanyak 14 (51,9 %) dan kategori kurang baik sebanyak 13 (48,1 %). Berdasarkan Fisher Exact di dapatkan nilai p value sebesar 0,004 ( p value< 0,05) maka dapat disimpulakan bahwa ada hubungan kebiasaan menonton tayangan televisi dengan kreativitas kognitif anak prasekolah di TK Islam Nurul Izzah Candirejo, Ungaran. Berdasarkan hasil tersebut diharapakan kepada orang tua untuk mengontrol kebiasaan menonton tayangan televisi pada anak agar tidak mengurangi kretivitas pada anak.
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam; Anggun Trisnasari; Desti Endang Kartikasari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.385 KB)

Abstract

Anak merupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak usia pra sekolah memerlukan stimulasi yang tepat, salah satunya melalui kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Perkembangan sosial dan kemandirian merupakan perkembangan yang ber hubungan dengan interaksi dengan orang tua, dan teman sebaya. Kemampuan yang dimiliki anak pada masa prasekolah diharapkan mampu mengantarkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya dan mempersiapkan anak untuk menjalani kehidupan yang akan datang. Kemandirian yang diajarkan pada anak sejak dini akan membuatnya dapat mengatur waktu kegiatannya sendiri dan membuat anak terbiasa menolong orang lain serta lebih bisa menghargai orang lain. Hasil observasi pada 10 anak diketahui sebanyak 4 anak yang mandiri dan 6 anak yang tidak mandiri. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak prasekolah usia 4-6 tahun sebanyak 84 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling jumlah 84 responden. Analisis data yang digunakan analisis univariate menggunakan persentase dan distribusi frekuensi. Pada perkembangan sosial dan kemandirian pada anak prasekolah usia 4-6 tahun menunjukkan umur 4 tahun yaitu 43 anak (51,2%), umur 5 tahun yaitu 19 anak (22,6%), dan umur 6 tahun 22 anak (26,2%). Anak yang berjenis kelamin laki-laki 38 anak (45,2%), dan yang perempuan 46 anak (54,8%). Responden yang mandiri sebanyak 39 anak (46,6%), dan tidak mandiri sebanyak 45 responden (53,6%). Hasil yang didapatkan Sebagian anak prasekolah tidak mandiri dalam perkembangan sosial dan kemandirian. Kata Kunci : Perkembangan Sosial, Kemandirian,
Dukungan Psikologi/ Sosial Menurunkan Tingkat Kecemasan Penderita Pasca Covid-19 Di Kota Semarang Fiktina Vifri Ismiriyam; Mukhamad Musta’in
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Mei 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.082 KB)

Abstract

The corona virus or known as Covid-19 has become a pandemic disease because this virus has spread to various countries and is almost infecting all over the world, including Indonesia. WHO defines a pandemic as a condition of the world's population and the potential to cause falls and illness. The Covid-19 pandemic has had an impact on various sectors of life such as the economy, education and social life. Covid-19 cases in the city of Semarang as of August 17, 2021, there were 84,978 confirmed cases, 197 confirmed cases, 65,396 recovered cases and 4,307 deaths. Sambiroto Village is included in the yellow zone. In the Sambiroto sub-district, not a few have also experienced Covid-19, although without showing symptoms of the disease, it has an impact on the psychology of the residents. Various psychological reactions shown by residents with the presence of Covid-19, ranging from mild anxiety to stress/panic. The purpose of this community service is to provide psychological/ social encouragement to post-Covid-19 sufferers so that they lead to adaptive behavior. The results of the service showed that most of the participants were women, the most type of work was housewives, the most education was high school and psychological/ social support was able to reduce the level of anxiety in residents in the Sambiroto village, Semarang City.
Edukasi Kesehatan Sebagai Intervensi Masalah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Lansia Dengan Riwayat Penyakit Kronis Menuju Kualitas Hidup Lansia Yang Optimal Wulansari; Mukhamad Musta’in; Fiktina Vifri Ismiriyam
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Mei 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.837 KB)

Abstract

Readiness to improve health management is one of the nursing problems in the behavioral category and a subcategory of counseling and learning regarding the pattern of regulation and integration of health programs into daily life that is sufficient to meet health goals. Health achievement in the elderly with chronic diseases can be improved by health education. Readiness of health management in the elderly group with chronic or degenerative diseases can occur, provided that the elderly are willing to take part in the treatment program and are curious about their own care. The purpose of providing health education has an influence on the readiness of better health management towards optimal health. The implementation method is carried out by health education including health counseling, providing alternative sources of information, as well as teaching a healthy lifestyle, and nursing therapy therapy according to problems and fulfillment of psychological health. The results of the activity show that most of the elderly have nursing problems in the prosperous category as evidenced by the level of good knowledge about their illness as much as 83% and where the elderly have understood their own care for chronic diseases. Health education is given to support the achievement of optimal health and the provision of comprehensive care. the conclusion of the activity is that all groups, both groups of nursing problems in the categories of disorders, risks and prosperity, still require health education to support health. Health workers who are around the community always provide health education
Pengaruh Activity Daily Living (ADL ) Dan Kegiatan Rutin Lansia Di Panti Werda Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Werda Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah Fiktina Vifri Ismiriyam; Wulansari Wulansari
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v5i1.1422

Abstract

ABSTRACT The routine activities of the orphanage are routine activities carried out at the nursing home in accordance with the procedures determined by the social service for the management of the nursing home in order to meet the physical and psychosocial needs of the elderly and increase the ability of Activity Daily Living (ADL) in the elderly. The elderly who live in social institutions have a higher risk of developing or experiencing depression than the elderly who live with their family. The activities of this orphanage focus on meeting individual needs from the biopsychosocial and spiritual aspects. This study aims to see whether or not there is an effect of daily activities in the nursing home on the level of depression in the elderly. The research design was a pre-experimental one group pretest-posttest. The study consisted of 28 research respondents who were taken by purposive sampling technique. Depression levels were measured by the Geriatric Depression Scale (GDS). The respondents' level of depression was mild to moderate. The values of the GDS values before and after, with p value = 0.053 (p> 0.05). The results of this study indicate that there is no significant effect of daily routine activities on the level of depression in the nursing home, but this routine activity maintains the stability of depression levels in the elderly. Panti can find additional special interventions to treat depression in the elderly. Keywords:  routine daily activities, GDS, depression in the elderly
GAMBARAN KETAHANAN PSIKOLOGIS REMAJA DI ERA PANDEMI COVID-19 Ade Isnaini Fadillah; Puji Purwaningsih; Fiktina Vifri Ismiriyam; Endang Susilowati
HealthCare Nursing Journal Vol. 4 No. 1 (2022): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.777 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v4i1.1849

Abstract

Latar Belakang : COVID-19 menyebabkan dampak negatif pada aspek psikologis manusia terutama pada kelompok remaja. Remaja memasuki fase perkembangan psikologisnya dengan berbagai batasan karena adanya peraturan-peraturan yang diakibatkan karena COVID-19. Gangguan psikologis pada remaja saat ini mempengaruhi Ketahanan Psikologis nya,jika berlangsung dalam jangka panang remaja rentan mengalami gangguan kesehatan mental yang ditimbulkan akibat dari Covid-19. Tujuan : untuk mengetahui gambaran ketahanan psikologis remaja di era pandemi COVID-19 . Metode : Penelitian menggunakan metode deskriptif . Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel 100 remaja. Pengumpulan data mengunakan kuesioner Resilience Scale ™. Analisa data menggunakan Distribusi Frekuensi. Hasil :Ketahanan Psikologis remaja yakni pada kategori sangat rendah sebanyak 18,0% , kategori ketahanan rendah sebanyak 41,0% , ketahanan kategori aktif rendah sebanyak 26,0% , ketahanan kategori sedang sebanyak 12,0% dan kategori ketahanan cukup tinggi sebanyak 3,0%. Kesimpulan : ketahanan psikologis Remaja sebagian besar cenderung memiliki ketahanan psikologis yang negatif sebanyak 85,0% sedangkan remaja yang memiliki ketahanan psikologis positif sebanyak 15,0%. Saran : pendampingan orangtua, guru diharapkan bagi remaja dalam melewati fase perkembangan remaja.
Pemanfaatan Permainan Dakon Bervisi Sets Dalam Menanamkan Karakter Siswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Ela Suryani; Kartika Yuni Purwanti; Fiktina Vifri Ismiriyam
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Mei 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The SETS vision dakon game is a form of traditional game combined with a learning process by linking science, environment, technology, and society. With the SETS vision dakon game, it is hoped that teachers will be able to instill character values ​​during distance learning because this game can be done at home. The method used is community development through the following stages: 1) preparation; 2) introduction; 3) implementation; 4) monitoring; and 5) evaluation. The results of this PkM show that the character values ​​that have been embedded in the sixth grade students of SDN Susukan are 1) honest as much as 90.9% in the very good category, 2) intelligent as much as 63.6% in the good category, 3) fair as much as 77, 2% in good category, 4) cooperation as much as 86.3% in very good category, 5) firm as much as 68.1% in good category, 6) imagination as much as 59% with good enough category, 7) ambitious as much as 100% with very good category, 8) brave as much as 81.8% with very good category, and 9) attention as much as 86.3% with very good category.
GAMBARAN KETAHANAN PSIKOLOGIS REMAJA DI ERA PANDEMI COVID-19 Ade Isnaini; Puji Purwaningsih; Fiktina Vifri Ismiriyam; Endang Susilowati
Healthcare Nursing Journal Vol. 4 No. 2b (2022): EDISI PROSIDING WEBINAR NASIONAL DAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN “PERAN KOMPLE
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.636 KB)

Abstract

Latar Belakang : COVID-19 menyebabkan dampak negatif pada aspek psikologis manusia terutama pada kelompok remaja. Remaja memasuki fase perkembangan psikologisnya dengan berbagai batasan karena adanya peraturan-peraturan yang diakibatkan karena COVID-19. Gangguan psikologis pada remaja saat ini mempengaruhi Ketahanan Psikologis nya,jika berlangsung dalam jangka panang remaja rentan mengalami gangguan kesehatan mental yang ditimbulkan akibat dari Covid-19.Tujuan : untuk mengetahui gambaran ketahanan psikologis remaja di era pandemi COVID-19 . Metode : Penelitian menggunakan metode deskriptif . Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel 100 remaja. Pengumpulan data mengunakan kuesioner Resilience Scale ™. Analisa data menggunakan Distribusi Frekuensi. Hasil :Ketahanan Psikologis remaja yakni pada kategori sangat rendah sebanyak 18,0% , kategori ketahanan rendah sebanyak 41,0% , ketahanan kategori aktif rendah sebanyak 26,0% , ketahanan kategori sedang sebanyak 12,0% dan kategori ketahanan cukup tinggi sebanyak 3,0%. Kesimpulan : ketahanan psikologis Remaja sebagian besar cenderung memiliki ketahanan psikologis yang negatif sebanyak 85,0% sedangkan remaja yang memiliki ketahanan psikologis positif sebanyak 15,0%.Saran : pendampingan orangtua, guru diharapkan bagi remaja dalam melewati fase perkembangan remaja