Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)

Efektifitas Terapi Kognitif Terhadap Peningkatan Harga Diri Lansia yang Mengalami Kesepian: The Effectiveness Of Cognitive Therapy To Increase Self-Esteem Of The Elderly Who Experienced Loneliness Liyanovitasari; Suwanti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v4i2.186

Abstract

The number of elderly in 2020 will be 17,767,709 people with a percentage (7.97%) and in 2021 it will also increase to 19,936,895 people with a percentage (8.48%). Elderly who experience loneliness usually view themselves as unworthy and unlovable. The negative thoughts are feeling isolated and isolated, feeling hopeless, feeling low self-esteem. Cognitive therapy trains the elderly to realize their wrong way of thinking, then the elderly must learn to respond to the wrong way of thinking in a more adaptive way from a cognitive perspective. . The elderly who experience low self-esteem if not treated immediately can lead to despair and there are plans to end their lives. The purpose of this study was to determine the effectiveness of cognitive therapy on increasing self-esteem in the elderly who experience loneliness. The design used is Pretest-Posttest Without Control Group Design. The population in this study were all elderly who experienced low self-esteem due to loneliness totaling 86 elderly. The sampling technique in this study used purposive sampling with a total of 46 elderly. The instrument uses Coopersmith's self-esteem. Data analysis using the t-test dependent. research results show that Self-esteem before and after being given cognitive therapy increased from 1.89 (medium self-esteem) to 2.50 (high self-esteem) with a p value of 0.000 (0.05) which means that there is a significant difference in self-esteem before and after in give cognitive therapy. The elderly are expected to increase self-esteem by continuing to do cognitive therapy. ABSTRAKJumlah lansia pada tahun 2020 menjadi 17.767.709 jiwa dengan presentase (7,97%) dan pada tahun 2021 meningkat juga menjadi 19.936.895 jiwa dengan presentasi (8,48%). Lansia yang mengalami kesepian biasanya memandang diri mereka tidak layak dan tidak patut dicintai. Pikiran-pikiran negatif itu adalah merasa terasing dan terkucil, merasa tidak mempunyai harapan, merasa harga diri rendah.Terapi kognitif melatih diri lansia menyadari cara berpikirnya yang salah, kemudian lansia harus belajar merespons cara pikir yang salah tersebut dengan cara yang lebih adaptif dari perspektif kognitif. Lansia yang mengalami harga diri rendah apabila tidak segera ditangani dapat mengakibatkan putus asa serta ada rencana untuk mengakhiri hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi kognitif terhadap peningkatan harga diri lansia yang mengalami kesepian. Desain yang digunakan adalah Pretest-Posttest Without Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami harga diri rendah akibat kesepian berjumlah 86 lansia. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sejumlah 46 lansia. Instrumen menggunakan self esteem Coopersmith. Analisis data dengan menggunakan uji t-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri sebelum dan sesudah diberikan terapi kognitif meningkat dari 1,89 (harga diri sedang) menjadi 2,50 (harga diri tinggi) dengan nilai p value 0,000 ≤ (0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan harga diri sebelum dan sesudah di berikan terapi kognitif. Lansia diharapkan dapat meningkatkanl harga diri dengan tetap melakukan terapi kognitif.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Nyatnyono: The Relationship Between Family Support and The Quality of Life Of The Elderly During The Covid-19 Pandemic In Nyatnyono Village Dinda Fitria; Suwanti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v4i2.191

Abstract

During the Covid-19 pandemic, the elderly are a group with a high risk of contracting Covid-19.The biggest number in Indonesia was in elderly above 60 age about 50% from all the cases(CNN,2021) The elderly need family support to get health standards and good quality of life. The support provided by the family can help the elderly in preventing and minimizing the risk of health problems. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the quality of life of the elderly during the Covid-19 pandemic in Nyatnyono Village, West Ungaran District. This research is a quantitative research with descriptive correlational method using non-probability sampling technique purposive sampling with a population of 950 people and a sample of 91 respondents. The instruments used were family support questionnaires and quality of life questionnaires. Bivariate analysis using Spearman's Rank Correlation Test. Research shows that the elderly have 35.2% very good family support, 33.0% good family support, 20.9% moderate family support, and 11.0% poor family support. Elderly who have very good quality of life 27.5%, good quality of life 51.6%, and moderate quality of life 20.9%. The Spearman Rank Correlation Test obtained a value (p value = 0.000) < (α = 0.05), thus indicating a significant relationship between family support and the quality of life of the elderly with a correlation coefficient of (r = 0.709) which indicates a strong type of relationship. There is a significant relationship between family support and the quality of life of the elderly. It is expected that families can pay more attention, care for, and provide positive support to the elderly in order to improve the quality of life of the elderly. ABSTRAKDi masa pandemi Covid-19, lansia merupakan kelompok dengan resiko terkena Covid-19. Kasus kematian terbesar di Indonesia yaitu pada lansia dengan usia 60 tahun lebih, sebanyak 50% dari seluruh kasus (CNN,2021) Lansia membutuhkan dukungan keluarga untuk memenuhi standar kesehatan dan kualitas hidup yang baik. Dukungan yang diberikan keluarga dapat membantu lansia dalam mencegah dan meminimalisir masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia pada masa pandemi Covid-19 di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional menggunakan teknik Non-Probability Sampling jenis Purposive sampling dengan populasi 950 orang dan sampel 91 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kualitas hidup. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Rank-Spearman. Penelitian menunjukkan lansia yang memiliki dukungan keluarga sangat baik 35.2%, dukungan keluarga baik 33.0%, dukungan keluarga sedang 20.9%, dan dukungan keluarga buruk 11.0%. Lansia yang memiliki kualitas hidup sangat baik 27.5%, kualitas hidup baik 51.6%, dan kualitas hidup sedang 20.9%. Uji korelasi Rank-Spearman diperoleh nilai (p value=0.000)< (α=0.05), sehingga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan koefisien korelasi sebesar (r=0.709) yang menunjukkan jenis hubungan yang kuat. Ada hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia Diharapkan keluarga dapat lebih memperhatikan, merawat, dan memberikan dukungan yang positif kepada lansia guna meningkatkan kualitas hidup lansia.
Hubungan Kejadian Hipertensi dengan Fungsi Kognitif Lansia: Relationship between Hypertension and Cognitive Function in the Elderly Hilda Iryana Atika Khan; Suwanti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i1.275

Abstract

High blood pressure  as a chronic disease called the silent killer. It is as one of the etiology of decreased cognitive function, it  worsens condition of cognitive function. Knowing the correlation the hypertension incidence with cognitive function among elder people in Branjang West Ungaran District. Descriptive correlatif used cross sectional approach. The population were 60 elderly  with hypertension. Method of sampling used total sample with a 60 elderly. The instrument was secondary data and the MMSE. Bivariate analysis used Rank-Spearman. This study state  most of  elderly who experienced hypertension at stage 1 were 34 respondents (56.7%). There were 26 respondents (43.3%) with definite cognitive impairment, 21 respondents (35.0%) with probable cognitive impairment, and 13 respondents (21.7%) with normal cognitive function. There was a significant correlation between the incidence of hypertension and cognitive function in the elderly in Branjang village West Ungaran District with  p-value = 0.002 (<0.05), r = -0.399, which means that with a strong enough correlation in the category. The elderly need to pay attention to their blood pressure so that their hypertension is controlled by adjusting their lifestyle and attending the elderly health unit so that cognitive function decline does not occur. ABSTRAK Hipertensi dikenal sebagai penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hipertensi adalah salah satu penyebab gangguan kognitif dan memperburuk kondisinya. Menganalisa korelasi antara kejadian hipertensi dan fungsi kognitif  lansia di Branjang,Ungaran Barat. Deskriptif korelasi dengan cross sectional approach. Populasi yaitu lansia penderita hipertensi sebanyak 60.  Sampel diambil dengan total sampel sebanyak 60 lansia. Instrumen dengan data sekunder dan tool MMSE. Analisa bivariat menggunakan Rank-Spearman. Sebagian besar lansia mengalami hipertensi stadium 1 sejumlah 34 lansia (56,7%)yang mengalami hipertensi paling banyak pada stadium 1 sebanyak 34 responden (56,7%). Definite gangguan kognitif sejumlah 26 lansia (43,3%), probable sejumlah 21 responden (35 %), dan kategori normal sejumlah 13 lansia (21,7%). Ada korelasi signifikan antara kejadian hipertensi dan fungsi kognitif lansia dengan p-value = 0,002 (<0,05), r = -0,399 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian hipertensi dengan fungsi kognitif pada lansia, dengan kekuatan korelasi dalam kategori cukup kuat. Lansia perlu memperhatikan  hipertensinya supaya terkontrol melalui  mengatur life style, mengikuti posyandu lansia sehingga tidak terjadi penurunan fungsi kognitif