Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ayam Dan Dolomit Terhadap Sifat Kimia Ultisol Dan Tanaman Caisim Sofi Ainun Firdany; Slamet Rohadi Suparto; Prasmaji Sulistyanto
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 10 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2333.17 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i10.239

Abstract

Ultisol memiliki keasaman, kandungan bahan organik dan unsur hara yang rendah. Masalah ini dapat diupayakan pemecahannya dengan pemberian pupuk organik dan kapur Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kotoran ayam dan dolomit yang mampu memperbaiki sifat kimia ultisol dan mendukung pertumbuhan tanaman caisim Penelitian dilakukan dengan percobaan polybag dalam green house di Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Perlakuan terdiri dari dosis pupuk kotoran ayam 5, 10, 15 ton/ha dan dolomit 2,2, 3,3 dan 4,4 ton/ha. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan dua ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan caesim. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dosis pupuk kotoran ayam 10 ton/ha yang dikombinasikan dengan dolomit 3,3 ton/ha sudah mampu memperbaiki sifat kimia tanah ultisol yaitu pH tanah, daya hantar listrik, C-organik tanah dan P tersedia dan berefek baik untuk pertumbuhan caisim.
BUDIDAYA SAYURAN SECARA HIDROPONIK DI PONDOK PESANTREN AL-JAMIL, PURWOKERTO, JAWA TENGAH Ni Wayan Anik Leana; Eka Oktaviani; Purwanto Purwanto; Prasmaji Sulistyanto
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 9 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, September 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i9.1554

Abstract

PP Al-Jamil salah satu pondok pesantren di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memiliki santri lebih dari 100 orang. Jumlah santri yang tidak sedikit tentu membutuhkan sayuran sebagai konsumsi sehari-hari dalam jumlah yang mencukupi. Selama ini hampir semua sayur yang dikonsumsi di PP Al Jamil diperoleh dengan membeli di pasar terdekat maupun dengan budidaya secara konvensional pada media tanah. Kendala yang sering dihadapi budidaya pada media tanah adalah pengolahan lahan yang membutuhkan tenaga khusus terlebih santri di PP Al-Jamil adalah santri putri. Hasil survey terhadap santri di PP Al Jamil pada bulan November 2020 menunjukkan bahwa mayoritas (96,2%) santri sudah pernah mendengar tentang istilah hidroponik. Namun, mereka belum pernah mempraktekkan budidaya hidroponik secara langsung. Sebanyak 86,5% peserta memberikan jawaban yang benar terkait pengertian dasar hidroponik, sedangkan sisanya menjawab tidak tahu dan belum benar. Menanggapi ketertarikan terhadap praktik budidaya hidroponik, hanya 4,8% santri yang tidak tertarik, 46,2% tertarik dan mungkin untuk tertarik sebesar 50%. Berdasarkan data ini pemecahan masalah yang ditempuh adalah dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan santi dalam budidaya sayuran secara hidroponik. Metode yang digunakan ceramah, diskusi, praktek langsung dan pendampingan penyemaian, peracikan nutrisi, perawatan dan pemanenan. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan santri secara berkelompok berhasil melakukan budidaya sayuran secara hidroponik
DEMPLOT BUDIDAYA SAYURAN BERSAMA KELOMPOK WANITA TANI SERUNI INDAH, DESA PAPRINGAN, KABUPATEN BANYUMAS Ni Wayan Anik Leana; Prasmaji Sulistyanto; Purwanto Purwanto
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 9 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, September 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i9.1609

Abstract

Desa Papringan merupakan salah satu desa dengan jumlah ternak sapi terbanyak di Kabupaten Banyumas. Salah satu upaya pemanfaatan limbah kotoran ternak adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk dan menggunakannya untuk budidaya sayuran. Sayangnya, Desa Papringan yang memiliki lahan pertanian cukup luas, belum memanfaatkan limbah kotoran ternak secara khusus untuk budidaya tanaman.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Papringan budidaya sayuran di demplot tanah desa. Metode transfer teknologi budidaya sayuran dengan pupuk limbah kotoran sapi dilakukan dengan penyuluhan dan pendampingan langsung. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan membentuk KWT Seruni Indah Desa Papringan. Selanjutnya kegiatan budidaya sayuran di lahan demplot milik desa. Sayuran yang dibudidayakan seperti terung, kangkong, pokcoy, bayam, tanaman obat, serta tabulampot belimbing Dewi. Kegiatan ini memberikan tambahan pengalaman dan pengetahuan kepada peserta tentang cara budidaya sayuran dengan pupuk limbah ternak.