Ambarini, Tri Kurniati
Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Efektivitas konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien permasyarakatan Bayu Febrianto; Tri Kurniati Ambarini
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 1 (2019): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.92 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7838

Abstract

Abstrak. Kecemasan merupakan masalah yang umum yang kerap dirasakan oleh manusia. Klien pemasyarakatan yang merupakan narapidana yang telah kembali ke masyarakat juga mengalami kecemasan, yang berpotensi menimbulkan masalah. Kecemasan pada klien pemasyarakatan akan mengganggu tujuan dari program re-integrasi yang diberikan, sehingga perlu diberikan tindakan yang sesuai untuk menurunkan tingkan kecemasan tersebut. Konseling kelompok realita merupakan metode yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada klien pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dari konseling kelompok realita untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. Desain penelitian adalah quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, menggunakan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi. Artinya adalah konseling kelompok realita efektif untuk menurunkan kecemasan pada klien pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Kata kunci: kecemasan, konseling kelompok realita Abstract. Anxiety is a common problem that people felt. Correctional clients who have returned to the community also experience anxiety, which could cause problems. Anxiety in correctional clients will interfere with the purpose of the re-integration program provided, so that appropriate intervention need to be given to reduce the anxiety. Reality group counseling is a method that can be done to reduce anxiety levels in correctional clients. This study aims to measure the effectiveness of group counseling reality to reduce anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. The study design was quasi experimental – nonequvalent control group pre-test/post-test, using the Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). The results of data analysis showed a significant difference between the experimental group and the control group after being given an intervention. This means that group reality counseling is effective for reducing anxiety in correctional clients at Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.Keywords: anxiety, reality group counseling
Pelatihan Kontrol Diri untuk Menurunkan Perilaku Agresif Siswa Zahrani Zahrani; Tri Kurniati Ambarini
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.2798

Abstract

Agresivitas merupakan salah satu permasalahan serius yang rentan terjadi pada usia remaja sebagaimana yang dialami oleh siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Kegagalan melakukan kontrol diri dapat menjadi salah satu penyebab perilaku agresif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas pelatihan kontrol diri untuk: (1) meningkatkan pemahaman siswa mengenai kontrol diri dan agresivitas; dan (2) menurunkan perilaku agresif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Tipe eksperimen yang dilakukan adalah one group pretest-posttest design. Pemilihan subjek dilakukan dengan purposive sampling. Subjek yang terlibat yakni 33 orang siswa kelas VIII F SMPN Z Surabaya. Perilaku agresif diukur dengan skala agresivitas oleh Buss & Perry (1992) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia. Skala agresivitas diberikan sebelum dan sesudah pelatihan kepada masing-masing subjek. Subjek menjalani 10 sesi pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan paired sample t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman subjek mengenai kontrol diri dan agresivitas sebelum dan sesudah penelitian, di mana rata-rata pemahaman subjek meningkat setelah pelatihan; (2) rata-rata perilaku agresif siswa menurun setelah pelatihan, namun angka penurunannya tidaklah signifikan. Secara keseluruhan, pelatihan kontrol diri efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa namun tidak efektif untuk menurunkan perilaku agresif.  
The Meanng in life And Depression Level Among Student Happy Cahaya Mulya; Tri Kurniati Ambarini
PSIKODIMENSIA Vol 18, No 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v18i2.2151

Abstract

The aim of this study is to understand the relationship between meaning in life and depression levels of university students. Additionally, this study also aims to understand the relationship between the two aspects of meaning in life with depression levels. This study was done on 254 students using LRI-R to measure meaning in life and BDI-II Indo Version to measure level of depression. Data analysis technique used in this study is kendall tau_b. The result of this study shows that meaning in life has a negative relationship with level of depression on university students. Apart from that, this study also shows that both aspects of meaning in life, framework and fulfillment, have negative relationships with depression levels.
Dinamika psikologis remaja dengan oppositional defiant disorder yang tinggal panti asuhan Anak Agung Sri Sanjiwani; Tri Kurniati Ambarini; I Gusti Ayu Putu Wulan Budisetyani
Jurnal Psikologi Udayana Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.914 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2020.v07.i01.p01

Abstract

Oppositional defiant disorder (ODD) atau gangguan perilaku menentang merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada remaja. Remaja yang tinggal di panti asuhan dapat menjadi rentan terhadap permasalahan perilaku yang terkait dengan penyesuaian lingkungan, aturan dan teman-teman baru. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih lanjut mengenai permasalahan perilaku, diagnosis serta dinamika psikologis dari perilaku menentang yang ditampilkan oleh KPS. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang yang merupakan remaja putri berusia 14 tahun. Teknik pengambilan data yang dilakukan terdiri dari wawancara semi terstruktur, observasi serta rangkaian tes psikologi mencakup tes grafis (DAP, BAUM & HTP), Children Behavior Checklist (CBCL), Forer’s Sentence Completion Test (FSCT) dan Weschler Intelligence Scale for Children (WISC). Hasil menunjukkan bahwa KPS memenuhi kriteria gangguan perilaku menentang (ODD) berdasarkan DSM-IV TR. Faktor-faktor terkait perilaku kasar dari ibu kandung dan perpindahan pengasuhan pada beberapa pihak mendasari kesulitan KPS untuk mengembangkan rasa aman dalam hubungannya sehingga ditunjukkan dalam perilaku tidak adaptif. Hal ini kemudian mempengaruhi terbentuknya insecure attachment pada KPS yang kemudian membuat KPS menentang figur otoritasnya, sering marah dan menyalahkan orang lain.
Terapi Brief Mindfulness-Based Body Scan untuk Menurunkan Stres Atlet Bola Basket Wanita Profesional Dian Kartika Amelia Arbi; Tri Kurniati Ambarini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.135 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.1-12

Abstract

Tujuan dari intervensi ini adalah untuk menguji efektivitas terapi mindfulness-based body scan untuk mengurangi stres pada atlet bola basket wanita profesional. Intervensi ini menggunakan desain single subject design. Setiap partisipan intervensi berlatih 5 menit mindfulness breathing, 15 menit body scan, dan STOP sebagai teknik untuk menghadapi situasi stres. Pada setiap sesi terapi, partisipan akan diberikan skala perceived stress (PSS-10) untuk mengukur perubahan tingkat stres pada setiap sesinya. Hasil dari analisis visual dalam intervensi ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan stres pada partisipan setelah terapi mindfulness-based body scan. Penulis menganalisis data dengan teknik percentage of non-overlapping data (PND) untuk mengukur effect size dan hasil analisis menunjukkan efek terapi yang relatif besar untuk menurunkan stres partisipan.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya Endang R Surjaningrum; Tri Kurniati Ambarini; Atika Dian Ariana; Dian Kartika Amelia Arbi; Ika Yuniar Cahyanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.134-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membekali kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan pengetahuan mengenai keluarga, pengasuhan, dan kesehatan mental. Kader PKK adalah fasilitator di tingkat desa atau kelurahan yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Metode kegiatan adalah pembekalan materi kepada 42 kader PKK dari sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya. Metode kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan ceramah mengenai Kesehatan Mental, Psikologi Keluarga, dan Pengasuhan. DKT diarahkan berdasarkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat, gambaran mengenai perilaku kesehatan mental, permasalahan dalam keluarga, dan pengasuhan. Hasil diskusi dianalisis dan disimpulkan melalui pendekatan kualitatif.
Hubungan Faktor Trauma Masa Lalu dengan Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Pada Remaja Akhir di DKI Jakarta Charisma Dian Uswatun Hasanah; Tri Kurniati Ambarini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.73-81

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara faktor yang menyebabkan trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatori dengan analisis uji korelasi Spearman’s rho dengan 183 subjek, terdiri dari 91 laki-laki dan 92 perempuan dengan kriteria remaja akhir berusia 17-24 tahun yang berdomisili di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey menggunakan kuisioner. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur faktor trauma pada masa lalu adalah kuisioner faktor trauma pada masa lalu, sedangka alat ukur yang mengukur status mental beresiko gangguan psikosis adalah skala identifikasi status mental beresiko gangguan psikosis. Kedua alat ukur dikembangkan oleh Ambarini (2019). Penelitian ini menghasilkan terdapat hubungan signifikan antara faktor trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis. Hubungan ini memiliki kekuatan arah positif, artinya apabila seseorang memiliki nilai faktor trauma pada masa lalu yang tinggi maka resiko memiliki status mental beresiko juga akan tinggi.
Mental Health First Aid Training for Health Care Workers in the Primary Health Care Center in Surabaya Atika Dian Ariana; Tri Kurniati Ambarini; Dian Kartika Amelia Arbi
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 2 (2021): Proceedings of Psychology in Individual and Community Empowerment to Build New Normal
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.385 KB) | DOI: 10.30595/pssh.v2i.120

Abstract

The limitation of number of mental health professionals practicing at the primary health care center requires health care workers to be able to identify and intervene early in cases of mental disorders. Therefore, mental health first aid training for health care workers is needed. This research aims to examine the effectiveness of mental health first aid training to improve mental health literacy of the health care workers in the primary health care center. This was a simple randomized design with one group. The intervention was mental health first aid training which includes six sessions, namely mental health, mental health first aid, depression, anxiety, psychotics, and action plan. The training was attended by 58 health care workers and 1 staff from the Health Office of Surabaya. The instruments used were Mental Illness: Clinicians' Attitude Scale (MICA-4) to measure attitudes towards people with mental disorders and true-false questions to measure knowledge about mental health. The result of data analysis with paired-samples t-test showed that the mental health first aid training was effective in increasing the mental health literacy of health workers. Participants showed a significant increase in understanding of mental health (t = 3.575; p = 0.000). However, the limited opportunities for practice and direct interaction with mental patients affects the insignificant impact of training on changing attitudes towards people with mental disorders (t = -0.371; p = 0.753). Finally, this study recommends training methods that involve more practice in the future.
Hubungan antara Perfeksionisme dengan Kecenderungan Kecemasan Sosial pada Remaja Akhir Pengguna Instagram Belinda Fidi Madani; Tri Kurniati Ambarini
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.866 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24626

Abstract

Instagram telah memberikan fasilitas bagi remaja akhir dalam pemenuhan perkembangan sosialnya. Namun, penggunaan Instagram dapat memberikan beberapa dampak kerugian psikologis, salah satunya adalah kecemasan sosial. Instagram sebagai media sosial berbasis visual telah mendorong penggunanya untuk mencapai kesempurnaan dan sifat kepribadian perfeksionisme dapat meningkatkan kecenderungan kecemasan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perfeksionisme dengan kecenderungan kecemasan sosial, dengan partisipan yaitu remaja akhir pengguna Instagram di Indonesia (N = 333). Data diperoleh melalui survei secara daring menggunakan skala Perfectionistic Self-Presentation Scale (PSPS) dan Social Anxiety Scale for Adolescents (SAS-A). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Pearson Product-Moment dan mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara perfeksionisme dan kecenderungan kecemasan sosial pada remaja akhir pengguna Instagram (r = 0,408; p = 0,000). Dapat diartikan bahwa, apabila remaja akhir pengguna Instagram memiliki perfeksionisme yang tinggi, maka akan tinggi pula kecenderungan mereka mengalami kecemasan sosial.
Hubungan Antara Depresi Dengan Perilaku Cybersex Pada Emerging Adult Andre Hendarto; Tri Kurniati Ambarini
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.865 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24958

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena cybersex sudah menjadi salah satu fenomena yang berkembang dalam masyarakat saat ini, dan hal ini memiliki dampak negatif bagi siapa saja yang melakukannya seperti muncul masalah dalam interaksi sosial, perkembangan emosional, aktivitas seksual menyimpang atau beresiko seperti pelecehan anak, prostitusi, maupun kejahatan cyber (Juditha, 2020). Penulis memiliki hipotesis yaitu depresi berhubungan dengan perilaku cybersex pada emerging adult. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional dan menggunakan metode survei online. Penelitian ini dilakukan pada emerging adult sebanyak 216 orang dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Beck Depression Inventory II (BDI-II) dan tranlasi Internet Sex Screening Test (ISST). Teknik analisis menggunakan korelasi Spearman Rho dengan bantuan SPSS 22 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan perilaku cybersex pada emerging adult dengan korelasi sebesar 0,267 dan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Semakin tinggi depresi maka cybersex juga akan meningkat.