Nurul Hartini
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Self-efficacy parenting and nursing stress: Study on mother from spectrum autism children Andini Iskayanti; Nurul Hartini
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.798 KB) | DOI: 10.21580/pjpp.v4i1.3298

Abstract

This study aimed to examine parenting self-efficacy especially in mothers who have children with autism spectrum disorder and who suffer from parenting stress. They showed symptoms of anxiety and depression, which indicated parenting stress. Parenting self-efficacy is predicted to be a factor that can decrease anxiety and depression. There were 45 mothers from the city of Surabaya selected through purposive sampling technique to be the participants of this study. The data were collected through a survey using questionnaires concerning Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) and Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF). The data analyzed using the statistical parametric of the Pearson product-moment correlation coefficient showed that the correlation coefficient was -0.424 and the significance was 0.004. It was concluded that high parenting self-efficacy of mothers who have children with autism spectrum disorder correlates with parenting stress.
Dinamika Forgiveness pada Istri yang Mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) I Dewa Ayu Dwika Puspita Dewi; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 1 (2017): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.056 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V2I12017.51-62

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dinamika forgiveness pada istri yang mengalami KDRT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus instrumental. Kriteria subjek dalam penelitian ini yaitu seorang istri yang memiliki rentang usia 18-40 tahun, pernah mengalami KDRT oleh suami dan masih bertahan dalam perkawinan. Penelitian ini melibatkan tiga orang subjek yang pernah mengalami KDRT oleh suami dan masih bertahan dalam perkawinan selama 14-25 tahun. Penggalian data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan menggunakan teknik analisis tematik theory driven. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa istri yang mengalami KDRT sulit memaafkan pelaku karena adanya ruminasi yaitu ingatan terhadap peristiwa KDRT yang pernah dialami dan adanya atribusi serta penilaian negatif mengenai pelaku. Dinamika forgiveness terjadi ketika istri yang mengalami KDRT mengubah dorongan untuk menghindari pelaku dan mengurangi dorongan membalas dendam terhadap pelaku ke arah yang positif melalui akomodasi. Meskipun pelaku meminta maaf atas kesalahannya, namun tidak ditemukan adanya empati untuk memaafkan pasangan. Penelitian ini menemukan adanya dorongan untuk berbuat baik kepada pelaku dengan melayani suami, meskipun demikian hal tersebut merupakan tugas dari seorang istri dalam rumah tangga yaitu untuk melayani suami.
Korelasi antara Religiusitas dengan Kecemasan Bertanding pada Atlet Taekwondo Iva Agustina Wijayanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 6 No 1 (2021): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V6I12021.1-9

Abstract

Atlet Taekwondo sering mengalami kecemasan sebelum bertanding yang dapat mempengaruhi performanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara religiusitas dengan kecemasan bertanding atlet Taekwondo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 176 partisipan atlet Taekwondo di Jawa Timur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala religiusitas dan skala kecemasan bertanding. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara religiusitas dengan kecemasan bertanding pada atlet Taekwondo dengan koefisien korelasi yang sedang dan negatif.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya Endang R Surjaningrum; Tri Kurniati Ambarini; Atika Dian Ariana; Dian Kartika Amelia Arbi; Ika Yuniar Cahyanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.134-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membekali kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan pengetahuan mengenai keluarga, pengasuhan, dan kesehatan mental. Kader PKK adalah fasilitator di tingkat desa atau kelurahan yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Metode kegiatan adalah pembekalan materi kepada 42 kader PKK dari sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya. Metode kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan ceramah mengenai Kesehatan Mental, Psikologi Keluarga, dan Pengasuhan. DKT diarahkan berdasarkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat, gambaran mengenai perilaku kesehatan mental, permasalahan dalam keluarga, dan pengasuhan. Hasil diskusi dianalisis dan disimpulkan melalui pendekatan kualitatif.
Penalaran Remaja Laki-laki ketika Memutuskan Kawin Dini Yuwaditya Dewi Bimantari; Nurul Hartini
Psikodinamika: Jurnal Literasi Psikologi Vol 1 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/psikodinamika.v1i2.710

Abstract

Maraknya perkawinan dini yang terjadi di Indonesia banyak kasus yang terjadi pada remaja umur sekolah yakni remaja laki-laki berumur dibawah sembilan belas (19) tahun sedangkan remaja perempuan berumur dibawah enam belas (16) tahun. Provinsi dengan karakteristik prevalensi perkawinan dini yang tinggi cenderung memiliki karakteristik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah dan sebaliknya, berdasarkan penjelasan tersebut perkawinan muda menurunkan (IPM) di Indonesia Peran laki-laki dalam rumah tangga adalah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus instrumental. Responden dalam penelitian ini laki-laki kawin dini (<19 tahun), umur perkawinan kurang dari tiga (3) tahun berlokasi di Jawa Timur. Teknik penggalian data menggunakan studi kepustakaan berupa hasil penelitian, pendapat, teori, hasil penelitian, media tulisan yang dilanjutkan dengan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis tematik. Penalaran remaja laki-laki ketika memutuskan kawin dini terbentuk berawal dari proses pikir logis yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal remaja laki-laki, hingga terbentuk argumen dan terwujud melalui rencana tindak lanjut. Pengaruh eksternal remaja laki-laki lebih besar dibandingkan dengan pengaruh internal ketika memutuskan kawin dini. Pengaruh eksternal yang mempengaruhi remaja laki-laki memutuskan kawin dini terbentuk dari kepercayaan yang diberikan oleh pasangan, orang tua remaja laki-laki, keluarga orang tua remaja laki-laki, orang tua pasangan, nilai budaya, nilai agama dan lingkungan sekitar.
EFEKTIVITAS MODIFIKASI PERILAKU PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL DAN DBD (DISRUPTIVE BEHAVIOR DISORDER) Ellyana Dwi Farisandy; Nurul Hartini
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.907 KB) | DOI: 10.31293/mv.v2i2.4437

Abstract

Retardasi mental ditandai oleh keterbatasan individu yang signifikan baik dalam fungsi intelektual maupun dalam fungsi adaptif. Individu dengan retardasi mental lebih sering mengalami komorbid dengan gangguan psikologis lainnya. Studi kasus ini memfokuskan pada anak (10 tahun) yang mengalami retardasi mental ringan dan Disruptive Behavior Disorder (DBD). Asesmen yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis, antara lain: wawancara, observasi, dan tes psikologis. Intervensi dilakukan dengan memfokuskan pada perilaku bermasalah subyek yakni memukul, tidak mau mengikuti perintah, berteriak, serta tidak mau meminta maaf ketika berbuat kesalahan. Intervensi yang dilakukan dengan teknik modifikasi perilaku yakni kombinasi antara token ekonomi dan response cost. Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan, subyek sudah mengalami perubahan seperti mulai mampu untuk mengikuti perintah dan mengurangi perilaku berteriak serta memukul orang lain. Akan tetapi, tidak ada perubahan yang signifikan berkaitan dengan perilaku meminta maaf ketika berbuat kesalahan
Kesehatan Mental Pengasuh Informal pada Masa Pandemi Covid-19 (Sebuah Tinjauan Sistematis) Ni Putu Padmadita Nanda Pratiwi; Nurul Hartini
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 27 No. 2 (2022): Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol27.iss2.art5

Abstract

Informal caregivers are not only at risk to physical health problems but also mental health problems as they take care of patients, especially during COVID-19 pandemic. This is caused by changes in daily activities routine and structure as well as the increased burden in taking care the patients as the consequence of reduced access to formal health services. However the role of informal caregiver is often underappreciated. The study aims to describe the mental health condition of informal caregivers in taking care the patients during the COVID-19 pandemic. The reviews were conducted on two sites which prove the online journals, they are Google Scholar and ScienceDirect and it found nine journal research. The nine journals were evaluated using PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses). The findings show that mental health condition of informal caregivers can be observed from emotional, cognitive, and behavioral variables, with the aspects such as anxiety, fear, distress, depression, quality of life, telehealth, suicidal ideation, health protocol, and changes in lifestyle. Whether caregiving duties during COVID-19 pandemic solely cause mental health problems for informal caregivers remains unclear. Findings from this research are expected to facilitate upcoming research, especially in psychological variables related to informal caregivers who take care patients in the time of COVID-19 pandemic.
Tingkatkan Fokus dengan Latihan Buttoning Skills pada Anak Mild Intellectual Disability Nadira Khairunnisa; Nurul Hartini
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.534 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v13n3.p318-330

Abstract

Children with intellectual disabilities have deficits in generalmental abilities due to insignificant cognitive development.The deficits result in weak attention functions that difficultymaintaining focus and are easily distracted. Therefore, theyfailed to meet standards in responsibility including daily lifeaspects. Implementing behavior modification enhancesmastery of daily life skills and also training focuses in orderthat children become more independent. This study aims toexamine whether buttoning skills practice could increasefocus on intellectual disability children. The experimentalapproach was carried out with a single case AB withbackward chaining technique assisted by prompting andgiving positive reinforcement. The participant was a 9-yearold girl with the initials ZR who was diagnosed with mildintellectual disability. Assessment based on accomplishmentfollowing the stages systematically. The results show there isan improvement trend in mastering buttoning skills. This isdue to appropriate positive reinforcement being selected thatmotivated participants to focus on completing tasks.Repetition makes participants become more acclimated towear button-up clothes. This skill practice could be an optionto encourage focus on intellectual disability children. Anak dengan intellectual disability mengalami defisit intelektual sebab perkembangan kognisi yang tidak optimal. Kondisi ini menyebabkan lemahnya fungsi atensi yang merupakan faktor signifikan dari perkembangan kognitif. Akibatnya anak mengalami hambatan pada kemampuan dalam keterampilan adaptif, sosial serta konseptual. Akan tetapi anak mild intellectual disability masih dapat dibina walau perlu pendampingan. Mereka dapat diajarkan keterampilan sehari-hari untuk meningkatkan kemandirian. Keterampilan harian self-help dressing menjadi salah satu kebutuhan, termasuk berlatih memasang-melepas kancing (buttoning skills). Buttoning skills membutuhkan tahapan yang tersistematis sehingga membantu anak berkonsentrasi. Penelitian ini adalah single case AB design pada anak mild intellectual disability berusia 9 tahun. Intervensi yang digunakan adalah backward chaining dibantu teknik prompting dan pemberian positive reinforcement. Hasil buttoning skills dengan intervensi yang ditetapkan mendapatkan gambaran adanya peningkatan keterampilan serta membangun fokus dan dorongan pada anak.
Modifikasi Perilaku untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia Afifah Nuraini; Nurul Hartini
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.975 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.23734

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas modifikasi perilaku untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah satu orang, yaitu seorang wanita berusia 40 tahun yang mengalami skizofrenia. Penelitian ini merupakan penelitian single case experimental design. Instrument pada penelitian ini berupa lembar observasi dan wawancara berdasarkan DSM IV-TR. Analisis data yang diperoleh menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan perubahan perilaku yang ditunjukkan partisipan sebelum dan setelah pemberian intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan peningkatan kepatuhan minum obat yang ditandai dengan jadwal minum obat dan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter ketika diberikan modifikasi perilaku. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modifikasi perilaku efektif untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita skizofrenia.
Pengaruh Dukungan Sosial dan Harapan terhadap Resiliensi pada Remaja dengan Latar Belakang Keluarga Bercerai Tasya Nabilah Nur Azmy; Nurul Hartini
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.286 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.26794

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dukungan sosial dan harapan dengan resiliensi pada remaja dengan latar belakang keluarga bercerai. Resiliensi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh faktor protektif yang dimiliki individu. Faktor protektif dapat bersifat internal yang mencakup harapan, dan bersifat eksternal yang mencakup dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan melibatkan 451 partisipan yang berusia 13 hingga 22 tahun. Penelitian menggunakan alat ukur skala dukungan sosial, harapan, dan resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari resiliensi terhadap dukungan sosial dan harapan, dengan nilai p = 0,00 < 0,05. Sedangkan nilai korelasi antar variabel menunjukkan hubungan antar variabel bersifat negatif, dengan nilai r = -0,041 pada dukungan sosial dan r =  -0,208 pada harapan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya resiliensi disertai dengan menurunnya dukungan sosial dan harapan yang dimiliki remaja.