Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya Endang R Surjaningrum; Tri Kurniati Ambarini; Atika Dian Ariana; Dian Kartika Amelia Arbi; Ika Yuniar Cahyanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.134-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membekali kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan pengetahuan mengenai keluarga, pengasuhan, dan kesehatan mental. Kader PKK adalah fasilitator di tingkat desa atau kelurahan yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Metode kegiatan adalah pembekalan materi kepada 42 kader PKK dari sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya. Metode kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan ceramah mengenai Kesehatan Mental, Psikologi Keluarga, dan Pengasuhan. DKT diarahkan berdasarkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat, gambaran mengenai perilaku kesehatan mental, permasalahan dalam keluarga, dan pengasuhan. Hasil diskusi dianalisis dan disimpulkan melalui pendekatan kualitatif.
Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental, Stigma Diri Terhadap Intensi Mencari Bantuan Pada Dewasa Awal Novia Kartikasari; Atika Dian Ariana
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 2 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I22019.64-75

Abstract

Gangguan mental berkontribusi pada peningkatan beban sakit dunia, resiko yang besar salah satunya dimiliki oleh usia dewasa awal. Akibat adanya faktor hambatan, seseorang memilih untuk tidak mencari bantuan pada profesional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dan stigma diri terhadap intensi mencari bantuan pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode survei dan purposive sampling. Melibatkan 571 responden dewasa awal (berusia 18-29 tahun),asesmen dilakukan menggunakan skala intensi mencari bantuan (MHSIS), skala literasi kesehatan mental (MAKS) dan skala stigma diri terkait pencarian bantuan (SSOSH). Hasil menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental berkorelasi positif dengan intensi mencari bantuan R=0,190 (p=0,000), stigma diri berkorelasi negatif dengan intensi mencari bantuan R=-0,399 (p=0,000), stigma diri berkorelasi negatif dengan literasi kesehatan mental R=-0,188 (p=0,000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa seorang dewasa awal yang memiliki literasi kesehatan mental yang baik memiliki kecenderungan stigma diri yang rendah dan tingkat intensi mencari bantuan yang tinggi
Gambaran Makna Hidup pada Penyintas Stroke Shofia Nurul Izzah; Atika Dian Ariana
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 2 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I22019.83-93

Abstract

Makna hidup membantu penyintas stroke untuk bertahan dari kondisi yang tidak menyenangkan berupa penurunan fungsi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran makna hidup bagi penyintas stroke dengan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Penelitian dilakukan pada tiga partisipan yang merupakan penyintas stroke dengan pengalaman sebagai penyintas yang tidak lebih dari lima tahun. Hasil penelitian menemukan adanya tema gambaran makna hidup bagi penyintas stroke yang terdiri dari tiga kategori. Pertama, empat tema pengalaman hidup sebagai penyintas stroke, yaitu pengalaman keterbatasan, mengalami tekanan psikologis, melakukan pemulihan, dan anggapan terhadap stroke. Kedua, tiga tema makna hidup yang ditemukan, yaitu mengikuti arus kehidupan, berdaya dalam keterbatasan, dan meningkatkan kualitas ibadah. Ketiga, tiga tema proses menemukan makna hidup, yaitu perenungan, keinginan kuat, dan pengambilan sikap positif. Diharapkan tema yang telah ditemukan bisa membantu penyintas stroke menemukan makna hidup.
Mental Health First Aid Training for Health Care Workers in the Primary Health Care Center in Surabaya Atika Dian Ariana; Tri Kurniati Ambarini; Dian Kartika Amelia Arbi
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 2 (2021): Proceedings of Psychology in Individual and Community Empowerment to Build New Normal
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.385 KB) | DOI: 10.30595/pssh.v2i.120

Abstract

The limitation of number of mental health professionals practicing at the primary health care center requires health care workers to be able to identify and intervene early in cases of mental disorders. Therefore, mental health first aid training for health care workers is needed. This research aims to examine the effectiveness of mental health first aid training to improve mental health literacy of the health care workers in the primary health care center. This was a simple randomized design with one group. The intervention was mental health first aid training which includes six sessions, namely mental health, mental health first aid, depression, anxiety, psychotics, and action plan. The training was attended by 58 health care workers and 1 staff from the Health Office of Surabaya. The instruments used were Mental Illness: Clinicians' Attitude Scale (MICA-4) to measure attitudes towards people with mental disorders and true-false questions to measure knowledge about mental health. The result of data analysis with paired-samples t-test showed that the mental health first aid training was effective in increasing the mental health literacy of health workers. Participants showed a significant increase in understanding of mental health (t = 3.575; p = 0.000). However, the limited opportunities for practice and direct interaction with mental patients affects the insignificant impact of training on changing attitudes towards people with mental disorders (t = -0.371; p = 0.753). Finally, this study recommends training methods that involve more practice in the future.
Overcoming Insecurity in Competing for Jobs in the Pandemic Era Danny Sanjaya Arfensia; Atika Dian Ariana; Danu Aji Nugroho; Ichwan Cahyono; Nadhira Inastiti Raharjo; Khoirunnisa Khoirunnisa; Riris Ristiana; Nono Hery Yoenanto; Rudi Cahyono
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.68476

Abstract

Limited job opportunities amidst high competition in job-seeking during the pandemic can create a sense of insecurity in competing for jobs. This study aimed to help individual overcome feelings of insecurity and increase confidence in competing for jobs in the pandemic era. The study used a psychoeducation program to improve Optimism and Confidence with Appreciative Inquiry approach. The intervention was held in virtual space, through a webinar that was attended by 33 participants. The data collection technique used a sampling technique. Data analysis was carried out using paired sample t-test. The result showed that there was a significant difference in the Optimistic dimension (t=2.528; p=0.020) and there was a significant trend in the Confidence variable (t=1.930; p=0.068). Psychoeducation with the application of the online learning model and Appreciative Inquiry approach can increase individual confidence, especially in the aspect of optimism.
Pengaruh Self-Efficacy terhadap Stres Akademik Mahasiswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19 Galuh Putri; Atika Dian Ariana
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.404 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24573

Abstract

Pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 memiliki beberapa kelebihan dan kendala. Kendala-kendala ini kemudian menjadi stressor yang menyebabkan stres akademik bagi mahasiswa sehingga diperlukan keyakinan-keyakinan (self-efficacy) dalam diri setiap individu agar mampu menghadapi dan menyelesaikan segala tuntutan-tuntutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada 252 mahasiswa di Indonesia dengan usia 18-21 tahun yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Alat pengumpul data berupa kuesioner adaptasi Student-Life Stress Inventory dan General Self-efficacy (GSE).  Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa self-efficacy berpengaruh terhadap stres akademik pada mahasiswa (R=0,169; p=0,000). Hal ini menandakan bahwa self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres akademik mahasiswa di Indonesia. 
Pengaruh Konsumsi Minuman Beralkohol terhadap Memori Harian pada Remaja dan Dewasa Awal Christine Dyani; Atika Dian Ariana
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.228 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi minuman beralkohol terhadap memori harian pada remaja dan dewasa awal. Memori harian berisikan berbagai ingatan yang manusia gunakan untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan survei kuantitatif terhadap individu remaja dan dewasa awal. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 158 orang yang berusia 18-30an tahun dan mengonsumsi alkohol selama setidaknya 12 bulan terakhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner via Google Forms. Skala yang digunakan adalah Alcohol Use Disorder Identification Test (AUDIT) dan Everyday Memory Questionnaire (EMQ). Data di analisis menggunakan analisis regresi linier sederhana.  Hasil penelitian menunjukan konsumsi minuman beralkohol memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap memori harian pada remaja dan dewasa awal (R2=0,079;F(1,156)=13,41;p<0,001). Terdapat pengaruh sebesar 7,9% dari konsumsi alkohol terhadap defisit memori harian. Semakin meningkatnya konsumsi minuman beralkohol, semakin meningkat risiko kegagalan dan defisit pada memori harian. 
Pengaruh Kepribadian Narsistik terhadap Perilaku Non-Suicidal Self-Injury pada Remaja Broken Home Debby Shira Chintia Dewi; Atika Dian Ariana
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 1 (2021): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.764 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v1i1.24639

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari kepribadian narsistik terhadap perilaku non-suicidal self-injury (NSSI) pada remaja yang mengalami kondisi broken home. Kepribadian narisistik merupakan pola kepribadian yang sangat memerlukan kekaguman dan berfikir tinggi pada dirinya sendiri. Kepribadian narsistik memiliki dua konstruk yaitu grandiose narcissism dan vulnerability narcissism. Perilaku NSSI merupakan sebuah perilaku mencederai tubuh secara langsung dan disengaja dari jaringan tubuh seseorang tanpa adanya niat untuk bunuh diri, meliputi mencabut rambut, memukul sendiri, memotong, mengukir kata atau gambar pada kulit, membakar, dan lain-lain. Partisipan dalam penelitian ini merupakan remaja yang mengalami kondisi broken home. Dalam penelitian ini, bentuk dari kondisi broken home yang dialami remaja usia 12-22 adalah orang tua yang telah bercerai, orang tua yang tidak hadir, hilangnya peran dari anggota keluarga, dan keluarga yang tidak harmonis. Total partisipan dalam penelitian ini adalah 135 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Pathological Narcissism Inventory yang dikembangkan oleh Pincus dan kawan-kawan dan Inventory of Statements About Self-injury yang dikembangkan oleh Glenn dan Klonsky. Analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi linear sederhana dengan bantuan program IBM SPSS Statistic for Mac 22.00. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kepribadian narsistik berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku NSSI (B=0,137, p=0,00). Besar pengaruh kepribadian narsistik untuk menjelaskan variasi dari perilaku NSSI pada remaja broken home adalah sebesar 11,8% dengan korelasi antar variabel bersifat positif.
Pengaruh Loneliness dan Sensation Seeking terhadap Smartphone Addiction pada Remaja di Surabaya Eka Rahmadani Anugrah; Atika Dian Ariana
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 5, No 3 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), February
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.88 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v5i3.1561

Abstract

This article aims to determine whether there is an influence between loneliness and sensation seeking on smartphone addiction among adolescents in Surabaya. The problem is focused on the excessive use of smartphones which can be caused by loneliness and sensation seeking. In order to approach this problem, a theoretical reference from (Kwon, Kim, Cho, & Yang, 2013). This research used quantitative methods. Subject consist of 101 adolescences in Surabaya. The research data is obtained by using the scale, smartphone addiction scale, loneliness scale, and sensation seeking scale, analyzed by using the multiple regression analysis technique. The results showed that there was a significant influence between loneliness and sensation seeking on smartphone addiction among adolescents in Surabaya (p=0.025<0.05). The contribution value of loneliness and sensation seeking to smartphone addiction is 7.3%. This study illustrates that the higher the loneliness and sensation seeking, the higher the smartphone addiction among adolescents in Surabaya, while the lower the loneliness and sensation seeking, the lower the smartphone addiction.
Pengaruh Literasi Kesehatan Mental terhadap Intensi Mencari Bantuan Psikologis pada Dewasa Fairuz Khairunissa Figarnia; Atika Dian Ariana
Jurnal Syntax Fusion Vol 3 No 05 (2023): Jurnal Fusion: Jurnal Nasional Indonesia
Publisher : Rifa' Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/fusion.v3i05.305

Abstract

Usia dewasa menjadi kategori usia dimana seorang individu rentan untuk mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini disebabkan karena banyaknya tekanan yang dialami orang dewasa karena perubahan yang sangat cepat, yang menuntut adaptasi. Gangguan kesehatan mental yang tidak mendapat penanganan akan mengganggu performa individu setiap harinya sehingga penting untuk mendapatkan bantuan profesional. Intensi mencari bantuan penting untuk mendorong perilaku mencari bantuan. Rendahnya literasi kesehatan mental dinilai merupakan faktor keterlambatan pencarian bantuan yang mengarah pada tertundanya pengobatan dan kurangnya kepercayaan terhadap tenaga profesional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh literasi kesehatan mental terhadap intensi mencari bantuan pada dewasa. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian ini melibatkan 222 partisipan dewasa berkewarganegaraan Indonesia berusia minimal 18 tahun saat pengisian kuesioner. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Mental Health Literacy (MHL) dan Mental Help-Seeking Intention Scale (MHSIS). Data dianalisis menggunakan uji regresi pada Jamovi versi 1.6.23.0 for mac. Hasil menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental berpengaruh positif terhadap intensi mencari bantuan (p<0,001) walaupun memiliki pengaruh yang kecil. Hasil penelitian mengindikasikan individu dewasa dengan literasi kesehatan mental yang lebih baik akan memiliki intensi mencari bantuan yang lebih tinggi, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa individu dewasa yang memiliki literasi kesehatan mental yang baik, meliputi pengetahuan dan kepercayaan mengenai pengenalan, manajemen, dan pencegahan gangguan mental, akan memiliki intensi mencari bantuan yang tinggi.