Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Kader Tentang Identifikasi Stunting Dan Pengisian Kuesioner Pre Skrining Perkembangan (KPSP) Di Desa Kawunganten Lor Dewi Prasetyani; Ahmad Subandi
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AL-IRSYAD (JPMA) Vol. 1, No. 2, Oktober 2019
Publisher : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AL-IRSYAD (JPMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis pada anak. Stunting dapat menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan anak balita. Kecamatan Kawunganten merupakan kecamatan dengan kasus stunting yang tinggi di Kabupaten Cilacap. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan kader tentang identifikasi awal stunting dan gangguan perkembangan anak melalui pelatihan pengisian Kuesioner Pra Skrining Pertumbuhan (KPSP). Identifikasi anak stunting dilakukan oleh tim terdiri dari tim pengabdian dari STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah, kader dan dua orang perawat Puskesmas Kawunganten pada tanggal 6 Februari 2019. Tim berkunjung ke rumah anak terduga stunting dan melakukan pemeriksaan menggunakan format skrinning anak stunting. Sedangkan pelatihan KPSP dilakukan pada tanggal 16 Februari 2019. Hasil identifikasi anak stunting di Desa Kawunganten Lor diperoleh 16 anak balita mengalami stunting dan gizi kurang. Sedangkan pelatihan KPSP pada kader dengan jumlah peserta 20 orang kader dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang KPSP yang ditunjukkan dengan data perbedaan nilai rata-rata pre dan post-test yang signifikan. Rata-rata nilai pre-test adalah 62, sedangkan rata-rata post-test adalah 86. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan pembuatan makanan tambahan enak, murah dan sehat menggunakan bahan dasar yang tersedia di lingkungan rumah warga. Kata Kunci : Identifikasi, Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Stunting
Peningkatan Pengetahuan dan Kemampuan Ibu dalam Penatalaksanaan pada balita Pneumonia dengan Pendekatan MTBS di Puskesmas Cilacap Selatan 1 Ahmad Subandi; Ida Ariani
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AL-IRSYAD (JPMA) Vol. 1, No. 2, Oktober 2019
Publisher : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AL-IRSYAD (JPMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian Balita lebih dari 2 juta Balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 Balita meninggal setiap menitnya. Dari lima kematian Balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia. Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menunjukkan; prevalensi nasional ISPA: 25,5% (16 provinsi di atas angka nasional), angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada Bayi: 2.2 %, Balita: 3%, angka kematian (mortalitas) pada bayi 23,8%, dan Balita 15,5% (Riskesdas 2007). Pada tatanan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya Puskesmas seringkali menggunakan dengan pendekatan MTBS. Metode yang digunakan adalah meningkatkan keterampilan dan pendidikan kesehatan ibu-ibu dalam penatalaksanaan pneumonia yang sesuai dengan standar MTBS di posyandu desa Tambakreja Wilayah UPTD Puskesmas Cilacap Selatan I. Hasil: Ibu setelah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Penatalaksanaan Pneumonia dengan Pendekatan MTBS mempunyai tingkat pengetahuan dengan kategori Baik sebanyak 20 (66,7%). Kesimpulan: terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Ibu setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan pneumonia sesuai dengan standar MTBS. Kata kunci : Pneumonia, pendidikan kesehatan, MTBS
PENGARUH EKSPEKTANSI, VALENSI, DAN INSTRUMENTALIS TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. AMAL MULIA SEJAHTERA BOGOR Ahmad Subandi; Sujadi P.; M. Azis Firdaus
INOVATOR Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : prodima@fe.uika-bogor.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.093 KB) | DOI: 10.32832/inovator.v2i1.667

Abstract

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti to move atau mendorong. Bila orang tersebut sebagai anggota organisasi bisnis, tentu saja orang tersebut harus dimotivasikan agar bekerja dengan optimum agar tujuan organisasi bisnis tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu seorang manajer harus menghayati proses psikologis. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari dan mengetahui seberapa besar pengaruh dari persamaan Y = a+bX1+cX2+dX3studi kasus pada CV. Amal Mulia Sejahtera Bogor. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi dan koefisien korelasi.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan dari Ekspenktansi, Valensi dan Instrumentalis terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada CV Amal Mulia Sejahtera dengan r-hitung diperoleh 0,5367 dengan tingkat hubungan sedang. Pengaruh yang lebih tinggi adalah variabel ekspektansi terhadap motivasi kerja karyawan, di antara variabel lainnya.
Mempelajari Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Kepemimpinan di PT.XYZ Erry Nugroho Himawan; Evin Sofianti Tobing; Widyatmanto Setyawan; Rita Yustika; Ahmad Subandi; Edwin Syarif
Diversity: Jurnal Ilmiah Pascasarjana Vol 2, No 3 (2022): Diversity: Jurnal Ilmiah Pascasarjana
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/djip-uika.v2i3.8082

Abstract

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu unsur disruptif di era modern ini. Selain penyebarannya yang begitu cepat, dampak lain yang ditimbulkan pun beragam, salah satunya berupa kemajuan serta peningkatan penggunaan teknologi komunikasi khususnya internet. Hal ini menuntut organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat. Bagi organisasi yang besar, tentunya merupakan tantangan tersendiri dalam proses adaptasi. Sebagaimana perusahaan lainnya, Perusahaan XYZ pun turut terdampak pandemi Covid-19. Penelitian ini mencoba mempelajari pengaruh faktor-faktor perilaku kelompok dan tim kerja, model kepemimpinan, struktur dan desain organisasi, budaya organisasi, komunikasi organisasi, manajemen perubahan dan manajemen karir terhadap efektivitas kepemimpinan organisasi di Perusahaan XYZ. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur yakni metode berupa serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Dalam studi ditemukan bahwa variabel perilaku kelompok dan tim kerja, model kepemimpinan, struktur dan desain organisasi, budaya organisasi, komunikasi organisasi, manajemen perubahan dan manajemen karir berpengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan organisasi di Perusahaan XYZ. Disarankan dalam penelitian selanjutnya untuk mempelajari variabel perencanaan organisasi dan pengaruhnya terhadap efektivitas kepemimpinan.Kata kunci: perilaku kelompok, kepemimpinan, struktur organisasi, budaya organisasi, komunikasi
Pelatihan Manajemen Sekolah Sebagai Upaya Menciptakan Budaya Mutu di Era Revolusi 4.0 Syahril; Nelfia Adi; Ahmad Subandi; Sulastri
Journal of Practice Learning and Educational Development Vol. 2 No. 3 (2022): Journal of Practice Learning and Educational Development
Publisher : Global Action and Education for Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.79 KB) | DOI: 10.58737/jpled.v2i3.56

Abstract

Latar belakang kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelaksanaan manajemen sekolah yang belum optimal sehingga sekolah belum dapat mewujudkan sekolah yang berbudaya mutu. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kepala sekolah tentang manajemen mutu dalam rangka mewujudkan sekolah yang bermutu. Solusi yang diberikan adalah memberikan pelatihan kepada kepala sekolah tentang manajemen mutu untuk mewujudkan sekolah dalam bentuk teori dan praktek. Secara teoritis narasumber memberikan materi tentang manajemen sekolah, rencana pengembangan sekolah dan budaya mutu sekolah. Sedangkan dalam prakteknya, melatih kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen sekolah, memberikan pelatihan dalam merancang rencana pengembangan sekolah, dan melatih kiat-kiat untuk mewujudkan sekolah berbudaya mutu. Kepala sekolah sangat termotivasi dan antusias mengikuti kegiatan pelatihan ditambah dengan narasumber yang handal. Mereka sangat berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dalam bentuk kerjasama. Sehingga terjadi peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek.