Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sigil: Pengembangan e-modul berbasis realistik pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP Istikomah Istikomah; Riawan Yudi Purwoko; puji Nugraheni
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v6i2.1957

Abstract

This study aims to produce a realistic e-module based on quality Sigil software that can be seen in terms of validity, practicality, and effectiveness. This research is a research and development, while the development model used is ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The instrument that will be used in this study are validation sheets, questionnaire student responses sheets, and test question. Data obtained from the study were then analyzed in terms of feasibility. The eligibility module, is allowed to be valid, effective and practical. In terms of  validity, the average score given by media experts was 3,41 with the criteria “valid” while the realistic experts gave an average score of 3,00 with the criteria “valid”, and the material expert gave an average score for the learning scheme of e,69 with “valid” criteria. Based on practicality, the score given by students gets an average score of 83% with the criteria “very practical”. The effectiveness of the product can be seen from the percentage of completeness of the test scores that is obtained by 90% of all test subjects.Keywords:    E-modules; Realistic Mathematics Education (RME); Circle; Sigil
JEMBATAN KÖNIGSBERG Puji Nugraheni
LIMIT - Pendidikan Matematika No 04 (2007): LIMIT No.04\April 2007
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.352 KB)

Abstract

AbstrakBerbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat dimodelkan dengan menggunakan diagram titik dan garis atau dalam matematika lebih dikenal dengan sebutan graf. Titik dalam graf dinamakan simpul dan garisnya dinamakan sisi. Penggunaan graf pertama kali adalah pada permasalahan Jembatan Königsberg pada tahun 1736. Permasalahan Jembatan Königsberg adalah apakah mungkin melewati ketujuh jembatansebanyak satu kali untuk kembali ke tempat semula.Permasalahan ini telah dipecahkan oleh ahli matematika dari Swissbernama L. Euler pada tahun 1736. Dalam penemuannya Euler mengemukakan bahwa untuk dapat melewati semua jembatan sebanyak satu kali dan kembali ke tempat semula, maka grafnya harus merupakan graf Euler yaitu graf yang memuat sirkuit Euler. Sedangkan syarat keberadaan sirkuit Euler menurut Euler adalah derajat setiap simpulnya harus genap. Graf yang merepresentasikan permasalahan Jembatan Königsberg mempunyai simpul yang semuanya berderajat ganjil, sehingga tidak mungkin melewati semua jembatan sebanyak satu kali untuk kembali ke tempat semulaKata Kunci: jembatan Königsberg, graf Euler
Graf Aliran Sinyal pada Sistem Persamaan Chapman-Kolmogorov Puji Nugraheni
LIMIT - Pendidikan Matematika No 09 (2009): LIMIT No. 09\Oktober 2009
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.163 KB)

Abstract

Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahuikonstruksi bentuk graf aliran  sinyal pada sistem persamaan Chapman-Kolmogorov. Persamaan Chapman-Kolmogorov dapat dikonstruksikan ke dalambentuk graf aliran sinyal. Cara mengkonstruksi graf aliran sinyal yang diperoleh dari sistem persamaan Chapman Kolmogorov dengan metode Langsung adalah menyatakan sistem persamaan Chapman Kolmogorov ke dalam bentuk persamaan matriks.Kata Kunci: persamaan Chapman Kolmogorov, graf aliran sinyal
ANALISIS PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DAN TANGGUNGJAWAB DALAM PEMEBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII Athoillah Athoillah; Erni Puji Astuti; Puji Nugraheni
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2020): MAJU : JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendisripsikan penanaman nilai demokrasi dan tanggungjawab dalam pembelajaran matematika SMP kelas VIII. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah seorang guru matematika SMP kelas VIII. Teknik pengambilan subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.  Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara tidak terstruktur. Tahapan dalam menganalisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan penanaman nilai demokrasi dalam pembelajaran matematika kelas VIII dilakukan dengan memberikan hak siswa berupa kebebasan dalam mengembangkan penyusunan algoritma penyelesaian masalah yang diberikan. Penanaman nilai tanggungjawab ditanamkan dengan menanyakan argumen siswa terkait penyususnan algoritma penyelesaian masalah yang digunakan.Kata-kata kunci: Nilai Demokrasi, Nilai Tanggungjawab, Penanaman. 
Analisis Kesulitan Belajar Geometri Materi Bangun Datar pada Siswa SMP Ima Fitriyani; Erni Puji Astuti; Puji Nugraheni
Jurnal Pendidikan Sultan Agung Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.297 KB) | DOI: 10.30659/jp-sa.3.2.163-174

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kesulitan belajar geometri yang dialami siswa SMP Ma’arif Kalibawang khususnya materi bangun datar dan faktor penyebabnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian siswa kelas VIII yang sudah memperoleh materi bangun datar, dan terpilih 2 siswa dengan kategori nilai di atas KKM dan 2 siswa dengan kategori nilai di bawah KKM. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan (1) mereduksi data (2) penyajian data (3) verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan kategori nilai di atas KKM mengalami (1) Permasalahan penggunaan prosedur dan konsep (2) Miskonsepsi terhadap proses penyelesaian soal cerita (3) Lemahnya koneksi dan penalaran dalam geometri. Kemudian subjek dengan kategori nilai di bawah KKM mengalami (1) Permasalahan penggunaan prosedur, konsep, dan prinsip (2) Permasalahan persepsi dalam memahami jenis-jenis bangun datar (3) Permasalahan penggunaan deduktif aksiomatif (4) Lemahnya koneksi dan penalaran dalam geometri. Adapun faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar geometri siswa yaitu minat dan bakat siswa terhadap pembelajaran, serta faktor intelegensi pada siswa itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, kualitas pembelajaran, fasilitas pembelajaran, serta metode pembelajaran yang diterapkan.
Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Turunan Fungsi Aljabar dengan Menggunakan Four-Tier Test Nur Azizah; Bambang Priyo Darminto; Puji Nugraheni
Jurnal Pendidikan Sultan Agung Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp-sa.v3i1.28873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa SMA Kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Gombong pada materi turunan fungsi aljabar untuk mengetahui penyebab miskonsepsi yang dialami siswa SMA kelas XI pada materi turunan fungsi aljabar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan purposive. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa pada kelas XI. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan four-tier test, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi mengalami miskonsepsi positif pada definisi turunan fungsi aljabar. Siswa berkemampuan sedang mengalami miskonsepsi positif pada definisi turunan fungsi aljabar dan penerapan hubungan antar konsep. Siswa berkemampuan rendah mengalami miskonsepsi pada unsur-unsur dalam suatu konsep turunan dan miskonsepsi positif pada definisi turunan aljabar. Penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa berkemampuan tinggi, yaitu prakonsepsi (konsep awal) yang masih lemah dan kurangnya melakukan latihan soal yang sejenis. Sedangkan penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa berkemampuan sedang dan rendah, yaitu prakonsepsi (konsep awal) siswa yang masih lemah, siswa kurang melakukan latihan soal yang sejenis, dan siswa kurang aktif bertanya kepada guru.