Apartemen Menara One termasuk konstruksi bangunan tingkat tinggi. Kegiatan konstruksipada bangunan tingkat tinggi membutuhkan alat yang cukup beragam, salah satunya adalahGondola. Gondola merupakan pesawat angkat yang biasanya digunakan pada pekerjaanfinishing, seperti pengecatan dinding luar, repair dinding luar, pemasangan ACP, dan lainlain. Pengoperasian gondola di ketinggian sangat membutuhkan kestabilan. Oleh karena itu,dilakukan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko dalam pekerjaan. Tujuan penelitianini untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, sertaantisipasi risiko. Hasil identifikasi bahaya yaitu, ceroboh saat merakit tiang dan lenganpenggantung, panik saat sling macet, dan pengaruh angin. Hasil identifikasi risiko yaitutangan terjepit, pekerja terjatuh dari ketinggian, dan mata pekerja kemasukan debu. Padapenilaian risiko terdapat risiko berperingkat ekstrim, yaitu tangan terjepit, terjepit tali sling,mata pekerja kemasukan debu, pekerja terjatuh dari ketinggian, dan pekerja panik sehinggameloncat ke bawah dari ketinggian. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu, perakitanstandar berdasarkan manual book dan dirakit oleh pekerja yang sudah berkompetensi dibidang gondola, dilakukan pengecekan sling sebelum dioperasikan, dan pekerja gondola harusmemiliki Surat Ijin Operator, serta pekerja harus berbadan sehat menurut keterangan dokter.Antisipasi risiko yang dapat dilakukan seperti penggunaan tali safety personal, pengecekanbaut sambungan keranjang gondola, trial pada tombol power naik-turun sebelum dioperasikanoleh pekerja, pemasangan police line disekitar area kerja, dan pekerja wajib menggunakanAPD.Kata kunci : apartemen, gondola, manajemen bahaya dan risiko