Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Pemakaian Kombinasi Fly Ash Tipe F Dan Slag 1:1 Pada Beton Geopolymer Dengan Na2SiO3 Dan NaOH Sebagai Alkali Aktivator: Sebuah Kajian Literatur Mochamad Solikin
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14/No.1/Juli 2021
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.962 KB) | DOI: 10.23917/dts.v14i1.15274

Abstract

Upaya yang dapat diterapkan oleh para ahli untuk mengurangi gas CO2 dan pemanasan global yang disebabkan dari proses produksi semen adalah pengembangan pembuatan beton yang ramah lingkungan salah satunya beton geopolymer. Beton geopolymer dibuat dengan material utamanya mengandung silika tinggi dan alumina antara lain fly ash tipe F dan slag, yang dicampur dengan alkali aktivator berupa Na2SiO3 dan NaOH. Dikarenakan slag lebih mahal maka beberapa peneliti mencampurkan fly ash tipe F agar biaya pembuatan beton lebih murah. Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis kuat tekan beton geopolymer kombinasi slag dan fly ash tipe F 1:1, metode curing terhadap kuat tekan, dan biaya pembuatan beton geopolymer. Metode studi literatur ini dengan cara mengumpulkan data sekunder dari jurnal yang sudah dipublikasikan. Hasil pembahasan kuat tekan beton geopolymer dengan kombinasi fly ash dan slag 1:1 kuat tekan tertinggi pada molaritas 16M sebesar 65,17 MPa dan terendah 8M sebesar 51,7 MPa. Dengan metode curing oven selama 24 jam dapat meningkatkan kuat tekan karena proses polimerisasi dan polikondensasi dapat berlangsung secara optimal. Perbedaan harga antara beton geopolymer kombinasi fly ash dan slag 1:1 dengan beton normal sebesar 40% lebih mahal hal ini disebabkan penggunaan alkali aktivator sebagai bahan pengikat pada beton geopolymer yang masih mahal di pasaran Indonesia.
PERILAKU LENTUR PADA BALOK BETON SERAT BESI BERLUBANG MENERUS DI DAERAH TARIK Erlina Prasetyawati; Mochamad Solikin
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 26, No 2 (2021): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v26i2.3128

Abstract

Concrete beams that receive a positive bending force, at the top will experience a compressive force while at the bottom receive a tensile force. The theory that reinforced concrete is a structural system where the steel or reinforcement in the concrete functions to withstand tension, then the concrete below the neutral line does not receive a compressive force but transmits a tensile force to the reinforcement. This study analyzes and reduces the area in the tensile area by continuously installing 2 inch diameter PVC pipes and adding fiber to the concrete. This reduction in area is expected to reduce weight and material savings without reducing its strength. This research was carried out with a sample of 28 days old concrete blocks with quality f'c = 21.04 MPa with dimensions of 12 cm x 18 cm x 250 cm, with 4Ø10 mm reinforcement with quality fy = 450 MPa. Concrete beams are made in 3 variations in the form of solid beams, hollow beams without fiber, hollow beams with fiber. Each variation has 2 samples. From the test results, all beams experienced flexural cracks which were characterized by cracks perpendicular to the beam axis and flexural strength behavior which the difference was not significant. From the three variations of this beam, it shows that the results of the hollow beam with the addition of fiber have a greater first crack load. The addition of fiber is able to slow down the cracks that occur and contribute to withstand tensile stresses so that the beam still has strength to bear the load even though cracks have occurred. Based on the calculation simulation, in order to equalize the strength of the hollow beam with fiber, the dimensions of the solid beam need to be enlarged so that the solid beam becomes more expensive. This shows that hollow beams with fiber are more economical than solid beams.
EVALUASI PERBAIKAN PONDASI KONDUIT DENGAN METODE GROUTING Andy Rosyulianta Irfan; Mochamad solikin; Sri Sunarjono
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 27, No 1 (2022): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v27i1.3667

Abstract

The Tugu Dam is one of the National Strategic Projects located in Trenggalek, East Java. Dam construction is an old practice, so history of dam shows great innovations in engineering. The innovations are not only for foundation design, but for foundation failure repairing. In the conduit of the Tugu dam, there is displacement as far as 20 mm - 60 mm. The alternative foundation failure repairing is grouting. The purpose of this study is to identify problems in the foundation failure of Conduit Tugu Dam and to evaluate the effectiveness of grouting based on the lugeon value and displacement value in the simulation by software. The results of the investigation that obtained a colovial layer as deep as 15-28 (m) in the displacement. The Lugeon Value area by testing the water pressure is 3,54 – 104,13. After the grouting work is done and the water pressure test is carried out, the Lugeon value on the Check Hole is 1,01 – 4,95 so that the grouting effectiveness is 75% (good category). The results using sigma/w show that displacement without using grout is -0,394 (m) alternative 1 is -0,027 (m), alternative 2 is -0,051(m), alternative 3 is -0,034 (m) and alternative 4 is -0,026 (m).
Evaluasi Kriteria Green Construction pada Proyek Konstruksi Gedung (Studi Kasus: Revitalisasi Eks Pabrik Gula X di Karanganyar) Mochamad Solikin; Q Qomarun; Oki Bagus Wicakssono
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2021: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.985 KB)

Abstract

Konstruksi merupakan salah satu sumber kerusakan lingkungan. Salah satu upaya mengurangi dampak lingkungan akibat kegiatan konstruksi adalah dengan konsep green construction. Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proyek menerapkan green construction, pengaruh biaya dan manfaat yang diperoleh dari konsep green construction, serta mengetahui bagaimana keuntungan yang diperoleh dalam menerapkan konsep green construction. Menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi. Evaluasi green construction dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian Model Assessment Wulfram I. Ervianto Versi 1.2 – tahun 2015 (1). Hasil penilaian mendapatkan nilai 14,95 dari 21,92 atau 68,20 %. Green construction tidak menambah biaya pelaksanaan pada kontrak kerja proyek design and build tetapi memberikan manfaat yang baik bagi pengurangan dampak lingkungan akibat kegiatan konstruksi dan lebih hemat untuk diterapkan pada proyek konstruksi gedung.
Analisis Pengaruh Penggunaan Variasi Fly Ash terhadap Karakteristik Beton dengan Penambahan Kapur Tohor Mochamad Solikin; Maasah Nabiilah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.907 KB)

Abstract

Penggunaan fly ash dalam beton menjadi salah satu subyek penelitian ekstensif selama beberapa dekade untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan beton. Pengaruh penggantian semen dengan fly ash dalam pembuatan beton dipercaya mampu mengakibatkan beton menjadi impermeable sedangkan penambahan kapur tohor (CaO) sebagai bahan ikat yang dipercaya mampu meningkatkan kuat tekan beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan fly ash sebagai penggantian semen sebanyak 15% dan 30% yang diperkuat dengan kapur tohor sebanyak 5% dari berat fly ash yang diuji terhadap sifat beton segar, perkembangan nilai kuat tekan beton yang diuji pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari, serta uji daya serap air beton. Pengujian kuat tekan sendiri menggunakan silinder beton ukuran 10 cm x 20 cm dan untuk pengujian daya serap air menggunakan silinder ukuran 10 cm x 5 cm. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai slump test tertinggi yaitu pada beton segar dengan kandungan 30% fly ash + 5% kapur tohor, dimana hal ini lebih tinggi dibandingkan beton normal. Kuat tekan beton mengalami peningkatan seiring lamanya umur beton, sekaligus penggunaan 30% fly ash + 5% kapur tohor menjadikan kuat tekannya lebih tinggi dibandingkan beton normal, meskipun tidak terlalu signifikan. Pemakaian variasi fly ash dan kapur tohor mengakibatkan serapan airnya semakin kecil dibandingkan beton normal, dimana beton dengan komposisi 30% fly ash + 5% kapur tohor daya serap airnya yang paling rendah dan yang paling kedap air.
Penerapan Metode CPM pada Simulasi Penjadwalan Ulang di Pembangunan Proyek Gedung Parkir Instalasi Rawat Jalan (Studi Kasus RS X Kota Semarang ) Sudono Mukti Prasojo; Mochamad Solikin; Q Qomarun
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.383 KB)

Abstract

Terjadinya ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan pertambahan waktu dan pembengkakan biaya pelaksanaan. Masalah dimulai dari perencanaan proyek yang ditargetkan selesai pada akhir bulan desember 2018 akan tetapi beberapa permasalahan antara lain adanya keterbatasan lahan yang akan dibangun, pelaksanaan pengecoran hanya boleh dilaksanakan pada malam hari (pukul 19.00 WIB – 05.30 WIB), terjadi kemunduran dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan konstruksi hingga pertengahan januari 2019. Dari data time schedulle pelaksanaan bahwa sisa progress untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar 29,814 %. Penelitian ini bertujuan Mengidentifikasi masalah dari pelaksanaan proyek dan Menganalisis pemilihan waktu penjadwalan ulang dengan simulasi penjadwalan ulang pelaksanaan proyek pembangunan gedung parkir IRJA RS X Kota Semarang. Metode yang digunakan yaitu analisis jaringan kerja CPM untuk menganalisis jalur kritis. Hasil simulasi penjadwalan ulang metode CPM dengan MS Project pada sisa waktu 54 hari kalender maka lintasan kritisnya yang didapat pada jenis Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal karena jenis pekerjaan tersebut satu rangkaian pekerjaan yang tidak bisa ditunda serta membutuhkan penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu lembur untuk menyelesaikan tepat waktu.
Evaluasi Keandalan Bangunan Gedung Pertemuan Sasana Manggala Sukowati dan Gedung Kartini (Studi Kasus Gedung Pertemuan di Bawah Pengelolaan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) Aribowo Sulistyono; Mochamad Solikin; Q Qomarun
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.767 KB)

Abstract

Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat secara adil dan merata, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat sebagai makhluk sosial dalam menjalani kehidupan dan penghidupan yang lebih baik. Bangunan Gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Dalam menjamin kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta penghidupan penghuninya serta mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjati diri serta seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya perlu adanya suatu pengaturan yang menjamin keandalan bangunan gedung. Keandalan bangunan gedung adalah keadaan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bangunan gedung sesuai dengan kebutuhan fungsi yang telah ditetapkan. Kondisi bangunan gedung yang runtuh sebagian atau seluruhnya akibat kegagalan struktur sebagai dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam seperti angin kencang, gempa bumi, tanah longsor, perubahan fungsi dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai tingkat keandalan bangunan gedung pertemuan di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Serta untuk mengetahui hal-hal terkait rekomendasi-rekomendasi dan pertimbangan kegiatan penyempurnaan bangunan gedung yang harus dilakukan. Dalam hal ini adalah Gedung Pertemuan Sasana Manggala Sukowati (SMS) dan Gedung Kartini. Pemeriksaan keandalan gedung meliputi kegiatan pengamatan visual serta alat ukur apabila diperlukan. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) hanya digunakan sebagai cara untuk menyusun bobot tingkat kepentingan dan prioritas antar komponen-komponen gedung. Dengan urutan tingkat kepentingan/prioritas adalah komponen keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan Selanjutnya perhitungan keandalan gedung dihitung berdasarkan Permen PUPR No.27/PRT/M/2018 meliputi kelengkapan administrasi, kelengkapan gedung, analisis kerusakan dan perhitungan nilai tingkat keandalan gedung. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut nilai pemeriksaan keandalan bangunan yaitu Gedung Pertemuan Sasana Manggala Sukowati 94,49% dan Gedung Kartini 97,22%. dikategorikan andal, perlu dilakukan penyempurnaan dalam penyimpanan arsip-arsip pembangunan gedung baik secara fisik maupun elektronik. Selanjutnya perlu disediakan Ruang Laktasi dan dipertahankan anggaran pemeliharaan rutin/berkala tiap tahun.
Tinjauan Kuat Lentur terhadap Dinding Panel Beton Styrofoam dengan Kombinasi Kalsiboard sebagai Lapisan Luar Mochamad Solikin; Arindra Novan Rochmadi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.95 KB)

Abstract

Perkembangan konstruksi setiap tahunnya semakin berkembang, banyak inovasi-inovasi yang sudah digunakan dalam dunia konstruksi, misalnya pembuatan beton ringan.Terdapat banyak bahan yang digunakan dalam pembuatan beton ringan salah satunya dengan menggunakan bahan Styrofoam.Pada penelitian ini benda uji berupa dinding panel beton Styrofoam dengan dimensi 120cm x 40cm x 8cm serta menggunakan kalsiboard sebagai bahan lapisan luar yang diikat dengan baut.Variasi penggantian agregat halus dengan Styrofoam adalah 40% dan60%.Penelitian ini menggunakan perbandingan 1:3 antara campuran semen dan agregat halus dihitung dari berat volumenya. Nilai fas yang digunakan sebesar 0,4 serta bahan tambah superplastizicer dari produk PT.SIKA sebesar 1,5% dari jumlah semen. Self Compacting Concrete menjadi metode pencampuran karena campuran beton bisa memadat sendiri pada saat proses pengecoran. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dari hasil penelitian menunjukan nilai Slump Flow T50 dari variasi 40% dan 60% adalah 76 cm dan 63 cm. Pada berat volume diketahui nilainya secara berturut-turut 1661,81 kg/m3dan 1347,29 kg/m3. Pengujian kuat tekan diperoleh niali rata-rata secara berurutan 39,21 kg/cm2dan 30,63 kg/cm2. Pada pengujian kuat lentur diperoleh rata-rata secara berurutan 0,29 N/mm2dan 0,23 N/mm2. Dapat diambil kesimpulan setiap penambahan Styrofoam menjadikan penurunan pada nilai berat volume, kuat tekan, dan kuat lentur.
Tinjauan Kuat Lentur Dinding Panel Mortar Styrofoam Berlubang pada Sambungan Kolom Berbentuk Persegi Mochamad Solikin; Muhammad Naufal; Ali Asroni; Budi Setiawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.818 KB)

Abstract

Pengerjaan konstruksi seharusnya memenuhi kriteria efisein waktu yang tidak hanya dapat dipenuhi dengan pemilihan material dan perencanaan yang sangat matang namun diperlukan juga metode pelaksanaa yang efisien. Dalam rangka mencapai efisiensi waktu maka dapat dipilih material yang mudah didapat, murah dan efisien dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, material dinding yang pada umumnya menggunakan batu bata yang disusun satu persatu mulai diganti dengan blok panel beton pracetak yang lebih efisien dalam pengerjaannya,. Makalah ini menyajikan hasil penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah mortar panel ringan dengan inovasi pemakaian styrofoam 50% dan 60% sebagai pengganti volume pasir dapat menjadi alternatif sebagai dinding panel ringan. Metode pencampuran mortar menggunakan rancangan campuran SCC agar dihasilkan campuran yang homogen. Ukuran dinding panel yang digunakan adalah 122 x 30 x 16 cm yang diberikan lubang ukuran 18 x 5 cm sebanyak 4 buah per meter panjang dengan tambahan di bagian ujung dibuat lubang persegi berukuran 7 cm x 7 cm sebagai tumpuan kolom. Sebagai perkuatan dinding panel di kedua sisi tepi dinding diberikan tulangan wiremesh diameter 3,5 mm dengan ukuran grid 5 x 5 cm. Hasil pengujian menunjukkan, dinding panel yang dihasilkan memiliki berat sendiri 929 kg/m2 dan mampu berfungsi sebagai dinding panel hingga panjang 3,15 m untuk variasi 50% dan 3,025 m untuk variasi 60%.
Analisis Penetrasi Ion Klorida Pada Beton High Volume Fly Ash Mutu Tinggi Dengan Variasi Tingkat Kehalusan Fly Ash Mochamad Solikin; Budi Setiawan; Yenny Nurchasanah; Singgih Prayogi
TERAS JURNAL Vol 12, No 2 (2022): Volume 12 Nomor 2, September 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i2.749

Abstract

Abstrak Beton mutu tinggi memerlukan material khusus tambahan salah satunya berupa fly ash dengan maksud meningkatkan kinerja beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehalusan fly ash terhadap penetrasi ion klorida beton high volume fly ash mutu tinggi. Benda uji menggunakan kadar fly ash 50% sebagai substitusi semen dengan variasi kehalusan lolos ayakan mesh ukuran 200 dan 400. Pengujian meliputi perkembangan kuat tekan beton umur 28 dan 56 hari dan uji penetrasi ion klorida menggunakan metode Rapid Chloride Penetration Test (RCPT) umur 56 hari. Benda uji kuat tekan silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm sedangkan benda uji penetrasi ion klorida silinder diameter 10 cm, tinggi 5 cm. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan semakin halus fly ash maka menghasilkan kuat tekan yang setara dengan kuat tekan beton acuan dan semakin halus butiran fly ash maka ketahanan penetrasi ion klorida dapat mencapai level sangat rendah. Kata kunci: beton mutu tinggi, high volume fly ash, kuat tekan beton, rapid chloride penetration test.   Abstract High strenght concrete requires special materials such as fly ash to improve concrete properties. This study was intended to determine the effect of fly ash fineness on chloride ion penetration of high-volume fly ash concrete. The mix proportion employed fly ash content of 50% by cement weight as a cement substitution with variations in fineness i.e.: passing through mesh sizes of 200 and 400. The testing program consists of compressive strength development of concrete at the age of 28 and 56 days and chloride ion penetration test using Rapid Chloride Penetration Test (RCPT) method at the age of 56 days. The cylindrical compressive strength test specimen has a diameter of 15 cm, and a height of 30 cm, while the cylindrical concrete specimen with a diameter of 10 cm and height of 5 cm was used for chloride ion penetration test. The compressive strength test results show that the finer the fly ash the higher the compressive strength for all test ages. In addition, the finer the fly ash leads to the denser the concrete, as shown by very low chloride ion penetration resistance levels. Keywords: high strength concrete, high volume fly ash, compressive strength, rapid chloride penetration test.