Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Influence of Socio-demographic Characteristics to Housing Satisfaction and Mobility Agra Senopati Anand Prasetyo; Joko Adianto
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 6, No 2 (2022): International Journal of Built Environment and Scientific Research
Publisher : Department of Architecture Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijbesr.6.2.167-180

Abstract

This study aims to understand the pivotal factors of housing satisfaction and mobility according to the demographic characteristics with its hindrances in Indonesia. Several studies prove the residents refuse to move despite experiencing housing dissatisfaction by adjusting the housing or adapting to the housing mostly because of the poor financial capacity or have realistic housing preferences to cope with the experienced housing dissatisfaction. This study employs a quantitative research method by collecting 534 respondents through an online questionnaire. According to the regression analysis, this study finds sex, age, monthly income, and marital status are the major demographic characteristics for driving housing satisfaction and mobility in the Indonesian context. In both sex categories, the increasing age tends to increase the monthly income and enter marriage, which enables the respondents to deliver housing mobility.
Pengaruh Life Course Event terhadap Housing Mobility Silka Azzahra Shafa Aulia; Joko Adianto
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i1.70576.204-213

Abstract

Dari hasil riset yang dilakukan oleh Alvara Research Center, diketahui bahwa generasi milenial mendominasi populasi di Indonesia pada tahun 2020 dengan porsi sekitar 34 persen dan diikuti 20 persen generasi X. Milenial lebih memilih tinggal bersama orang tuanya, sehingga mengarah pada keterlambatan kepemilikan rumah. Sebaliknya, Gen X (lahir 1965 hingga 1980) yang dicirikan sebagai pemecah masalah yang baik dan logis memiliki karakteristik dan preferensi kepemilikan rumah yang berbeda daripada generasi milenial. Hal ini menjadikan menarik untuk membahas perjalanan perpindahan rumah para Gen X sebelum akhirnya memiliki rumah kepemilikan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perjalanan hidup (life course) terhadap perpindahan rumah (housing mobility) yang dialami oleh Gen X. Perjalanan hidup (life course event) diartikan sebagai pendekatan untuk menyelidiki perubahan lingkungan individu dan implikasi perkembangannya berdasarkan usia dalam matriks hubungan sosial dan proses perkembangan. Mobilitas perumahan (housing mobility) diartikan sebagai kejadian berpindah–pindah suatu rumah tangga dalam proses menempati tempat tinggal secara pribadi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur. Narasi yang disusun memungkinkan untuk memeriksa interkoneksi banyak elemen perjalanan hidup yang kompleks. Wawancara dilakukan pada bulan Mei 2022 melalui sambungan telepon. Hasil studi ini mengungkapkan sifat mobilitas perumahan serta kemungkinan menghadapi perubahan arah kehidupan tergantung pada tahapan perjalanan hidup rumah tangga tersebut. Maka dari itu, model perilaku mobilitas perumahan harus memasukkan penyesuaian perumahan dan perubahan dalam perjalanan hidup rumah tangga.
Gender Performance in the Kitchen of Indonesian Middle-Class Lale Garjita Kusumaring Puji; Joko Adianto; Rossa Turpuk Gabe
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 7, No 1 (2023): International Journal of Built Environment and Scientific Research
Publisher : Department of Architecture Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijbesr.7.1.61-74

Abstract

This paper explores gender performance in Indonesia's middle-class’ kitchen. Gender mainstreaming and gender responsiveness have been on the Indonesian national development agenda since 2000, especially in vertical housing. However, gaps in the publication of the policy's implementation indicate the need for a basic understanding of gender to specify what should be accommodated to fulfil the agenda. Moreover, in previous studies, gender in Indonesia has not been discussed in the context of gender relations within the household. This research answers the question regarding the performance of daily activities that took place in the kitchen based on the actors’ gender. The performativity is influenced by the fulfilment of their preferences based on their household type; consisting of individual, traditional, and non-traditional household types. Each household has its own type of kitchen that will maintain the performativity of the gender. 
Urgensi dan Strategi Penyediaan Hunian Terjangkau di Kawasan Transit di Indonesia Forina lestari; Joko Adianto
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i2.28215

Abstract

Keterkaitan antara guna lahan dan transportasi saat ini menjadi kunci dalam penyediaan hunian terjangkau di kawasan transit khususnya di perkotaan. Dalam pelaksanaannya hingga saat ini masih ditemukan banyak kendala yang perlu segera ditangani seperti terbatasnya aturan teknis terkait pelaksanaan dan lemahnya aspek kelembagaan khususnya terkait badan pengelola kawasan transit. Kajian ini merumuskan alternatif strategi berdasarkan hasil pembahasan dan diskusi melalui serangkaian kegiatan focus group discussion (FGD), interview dan seminar dengan berbagai stakeholder  baik dari kalangan pemerintah maupun non pemerintah dan para ahli yang terkait. Dalam FGD dikumpulkan data berupa tantangan, isu dan strategi yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan transit. Dalam kajian ini dilakukan sebanyak empat kali FGD dengan melibatkan pemda di Jabodetabek dan dua kali seminar yang melibatkan akademisi sebagai narasumber. Hasil kajian ini merumuskan strategi ke dalam empat kelompok antara lain integrasi arahan rencana tata ruang, pembentukan badan pengelola kawasan transit, penguatan regulasi dan kelembagaan terkait kawasan transit, dan alternatif penyedian lahan bagi hunian terjangkau di kawasan transit.