Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SASTRA DAN MINAT MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI KARYA SASTRA (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA FKIP (LUAR JURUSAN PBS) UNIVERSITAS HAMZANWADI Nurmayani, Eva; Hilmiyatun, Hilmiyatun
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 2, No 1 (2018): JURNAL KREDO VOLUME 2 NO 1 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.538 KB) | DOI: 10.24176/kredo.v2i1.2651

Abstract

AbstractThe objectives of this study are to know : (1) the relationbetween the knowledge about literature and the ability to appreciate literature works; (2) the relation between reading interest on literature works and the ability to appreciate literature works; and (3) the relation between the knowledge about literature and reading intereston literature works with the ability to appreciate literature works.This study conducted in University of Hamzanwadi, Selong, East Lombok, West Nusa Tenggara. The method was correlation survey. The instruments were the test to know the ability to appreciate literature works, questionnaire about the knowledge of literature, and questionnaire about reading interest on literature works. The data analysis used regresion and correlation technics (simple and multiple). The conclusion of the study are the knowledge about literature and reading interest about literature works have meaningful contribution on the ability to aprreciate literature works.  Keyword : literature works, reading interest, knowledge about literature Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara pengetahuan tentang sastra dan kemampuan mengapresiasi karya sastra; (2) hubungan antara minat membaca karya sastra dan kemampuan mengapresiasi karya sastra; dan (3) hubungan antara pengetahuan tentang sastra dan minat membaca karya sastra secara bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi karya sastra. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Hamzanwadi Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei korelasi. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengapresiasi karya sastra, angket pengetahuan tentang sastra, dan angket minat membaca karya sastra. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, pengetahuan tentang sastra dan minat membaca karya sastra memberikan kontribusi yang berarti pada kemampuan mengapresiasi karya sastra Kata kunci: karya sastra, minat membaca, pengetahuan tentang sastra 
DEWI RENGGANIS (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA LEVI- STRAUSS) hilmiyatun, hilmiyatun; satrya, Dharma
Educatio Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.109 KB) | DOI: 10.29408/edc.v10i2.163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan civitas budaya yang muncul dari nalar masyarakat Sasak Lombok yang terkandung dalam cerita rakyat Dewi Rengganis. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah  pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian analisis teks (content analysis). Teknik noniteraktif dilakukan untuk pengumpulan data dengan cara membaca secara intensif cerita rakyat  Dewi Rengganis dengan melakukan pencatatan secara aktif melalui analisis dokumen. Sementara itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif yang meliputi tiga komponen penting yang selalu bergerak, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan simpulan (conclusion drawing). Selanjutnya Keabsahan data yang digunakan adalah teknik trianggulasi data. Trianggulasi data atau sumber dilakukan dengan cara mencarik informasi tentang produk nalar masyarakt Sasak Lombok yang terdapat pada naskah cerita rakyat Dewi Rengganis berdasarkan analisis dokumen. Hasil penelitian mengungkap bahwa cerita rakyat Dewi Rengganis  merupakan hasil imajinasi manusia dan produk nalar manusia khususnya masyarakat Sasak. Sebagai hasil imajinasi, cerita rakyat Dewi Rengganis ini menjadi tempat ekspresi untuk mengungkapkan banyak hal, baik yang sifatnya nyata maupun tidak nyata, dan bahkan tidak akan pernah nyata namun terwijud dalam civitas budaya masyarakat Sasak pada umumnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya kepercayaan masyarakat Sasak tentang sebuah keajaiban berasal dari kegaiban (bersifat tidak nyata). Selain itu adanya aktivitas bermusyawarah diyakini sebagai salah satu cara menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Sasak untuk menemukan solusi dari masalah yang menimpa mereka (bersifat nyata). Kata Kunci: Cerita Rakyat, Dewi Rengganis, Antropologi Sastra
SASAK LANGUAGE DEIXIS ON MERIAQ-MERIKU DIALECT IN PENUJAK SOCIETY Lalu Mas'ud; Hilmiyatun Hilmiyatun; Titin Ernawati
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3, No 2 (2020): Jurnal SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v3i2.2755

Abstract

Deixis is defined as a demonstrative pronoun that is used to designate a person, place, and time. The use of deixis is commonly found in the Sasak language of the meriaq-meriku dialect in the community of Penujak village in greetings. This research aims to describe the deixis of the Sasak language of meriaq-meriku dialect in the community of Penujak village. The data of this research are speech descriptions that have been transcribed in the form of speech by speakers and interlocutors. The data were obtained from the community that owns and uses the Sasak language of the meriaq-meriqu dialect, namely Penujak village, Praya Barat sub-district, Central Lombok District. The data were collected using the technique of engaging and speaking without observing (simak bebas libat cakap). To ensure the validity of the research data, triangulation was administered as a comparison of the data with the theory used. The data were analyzed using a separate method in the form of elements of language as the object of research objectives. The deixis found in the community of Penujak village are: personal deixis in the form of; É™ku 'I' , tiang 'I' , itÉ™ 'we', lÉ™pÊŠ?tÉ™ 'we all/together', kÉ™mu 'you', sidÉ™ 'you', and nijÉ™/ijÉ™ 'dia'; place deixis in the form of: ija?/nija?/nini 'this/ here', tÉ™ 'there', tuː 'there (far)', and taoh 'there'; and time deixis in the form of: nani ‘now’, bÉ™rÊŠ? ‘just now’, lawÊŠn ‘later’, É”ne? ‘just’, lÉœma? ‘tomorrow’, uwɪ? 'yesterday', sÉ™nawah 'three days from now', laÉœ? 'first (related to time) ', and Éœra? 'next day (indefinite time) '. The finding of deixis in the meriaq-meriku dialect is a form of identification of the use of the regional language of the Sasak community in Lombok.Keywords: deixis, Sasak language, meriaq-meriku dialect. 
REPRESENTASI BAHASA PEREMPUAN PADA TOKOH PUTERI MAS AMBARA SARI DALAM NASKAH LONTAR MEGANTAKA: KAJIAN SEMIOTIKA SASTRA Hilmiyatun Hilmiyatun; Eva Nurmayani
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2017): JURNAL LITERASI OKTOBER 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.743 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v1i2.786

Abstract

Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan representasi bahasa perempuan pada tokoh Puteri Mas Ambara Sari dalam naskah lontar megantaka melalui kajian semiotika sastra. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan metode content analysis (analisis teks.) Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kalimat berupa  bahasa  tokoh perempuan yang bernama Puteri Mas Ambara Sari dalam naskah lontar megantaka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen naskah lontar megantaka yang sudah dialih bahasakan dan di simpan oleh museum negeri propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2005.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen (content analysis). Teknik analisis data dimulai dengan pengumpulan data (data collection),  reduksi data (data reduction),  penyajian data (data display), dan penarikan simpulan/verifikasi (conclutions drawing/verifing). Hasil penelitian mengungkap bahwa representasi bahasa perempuan pada tokoh puteri Mas Ambara Sari dalam naskah lontar megantaka ditunjukkan melalui dua penanda yaitu  indeks dan symbol. Indeks ditemukan berupa: kerinduan, kesedihan, pemberontakan atas ketidakadilan, dan penolakan tegas atas sesuatu yang tidak disukai.Selanjutnya symbol ditunjukkan berupa: kekesalah, kondisi bahagia dan menerima perlakuan yang sama dari masyarakat.
Hubungan Pengetahuan Tentang Sastra Dan Minat Membaca Karya Sastra dengan Kemampuan Mengapresiasi Karya Sastra (Studi Korelasi Pada Mahasiswa FKIP (Luar Jurusan PBS) Universitas Hamzanwadi Eva Nurmayani; Hilmiyatun Hilmiyatun
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.611 KB) | DOI: 10.1234/.v0i0.397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara pengetahuan tentang sastra dan kemampuan mengapresiasi karya sastra; (2) hubungan antara minat membaca karya sastra dan kemampuan mengapresiasi karya sastra; dan (3) hubungan antara pengetahuan tentang sastra dan minat membaca karya sastra secara bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi karya sastra. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Hamzanwadi Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei korelasi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester II prodi PGSD tahun akademik 2017/2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan multi stage random sampling. Terdapat 2 (dua) variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikatnya berupa kemampuan mengapresiasi karya sastra (Y). Adapun variabel bebasnya terdiri atas 2 (dua) yaitu pengetahuan tentang sastra (X1) dan minat membaca karya sastra (X2). Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengapresiasi karya sastra, angket pengetahuan tentang sastra, dan angket minat membaca karya sastra. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara pengetahuan tentang sastra dan kemampuan mengapresiasi karya sastra ( y1= 0,22 pada taraf nyata α = 0,05 dengan N= 90 dan t1 (2,12)> t tabel (1,66); (2) ada hubungan positif antara minat membaca karya sastra dan kemampuan mengapresiasi  karya sastra ( y2 = 0,26 pada taraf nyata α = 0,05 dengan N= 90 dan t2 (2,53)> t tabel (1,66); dan (3) ada hubungan positif antara pengetahuan tentang sastra dan minat membaca karya sastra secara besama-sama dengan kemampuan mengapreasiasi karya sastra (Ry.12 = 0,32 pada taraf nyata α = 0,05 dengan N= 90 dan F0= 5,01> Ftabel= 3,11). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, pengetahuan tentang sastra dan minat membaca karya sastra memberikan kontribusi yang berarti pada kemampuan mengapresiasi karya sastra.
Women in Novels Regarding Japanese Occupation: A Study of the Sociology of Literature Ahmad Bahtiar; Gunta Wirawan; Hilmiyatun Hilmiyatun; Kundaru Saddhono
POETIKA Vol 11, No 1 (2023): Issue 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v11i1.68085

Abstract

The Japanese occupation government in the Indonesia carried out propaganda using various media, including literature. The propaganda often depicts the condition of women at that time. This study examines the picture of women in the Japanese occupation that has been reflected in four novels published in two eras: during and after the Japanese occupation. Novels published during the Japanese occupation were Palawidja by Karim Halim and Cinta Tanah Air by Nur Sutan Iskandar. Meanwhile, the novels published after the Japanese occupation were Dan Perang pun Usai by Ismail Marahimin and Kembang Jepun by Remy Sylado. The novels were approached by the sociology of literature by Alan Swingewood and Diana Laurenson. The research prove that the four novels have a different picture of women in the Japanese occupation. Women in novels written during the Japanese occupation are described as having a fate full of suffering, for example, in the novels Kembang Jepun and Dan Perang pun Usai. Meanwhile, women in novels written after the Japanese occupation are described as having a luckier fate, as seen in Palawidja and Cinta Tanah Air. These depictions came to differences in the activities, authorship background, and time interval of the writing of the four authors. 
PERWATAKAN TOKOH DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE Dedy Irawan; Alpan Ahmadi; Hilmiyatun Hilmiyatun
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Vol. 1 No. 1 (2023): BEGIBUNG : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2023
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perwatakan tokok secara objektif tentang “Perwatakan Tokoh Dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye.” Tujuan penelitian ini yakni mengetahui (1) perwatakan Karang, (2) Dinamika perwatakan tokoh Karang, (3) mengetahui factor-faktor mempengaruhi tokoh Karang dalam novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yakni novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Secara metodologis data dikumpulkan dengan menggunakan metode kepustakaan dan dokumentasi. Berdasarkan dari hasil analisi data ditemukan dan dapat disimpulkan bahwa tokoh Karang menujukan perwatakan yakni keras kepala, kurang peduli, dan egois. Sementara dinamika kepribadian tokoh Karang yakni bersikap baik dan lemah lembut. Ada pun factor-faktor mempengaruhi perwatakan tokoh Karang yaitu kejadian tiga tahun lalu, minum-minuman, keras, membunuh banyak anak-anak, dan mimpi-mimpi buruk sering terjadi.
SOSIALISASI PENGGUNAAN BAHASA SASAK SEBAGAI MEDIA BERCERITA PADA ANAK USIA DINI UNTUK PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH Baiq Yulia Kurnia Wahidah; Agus Darma Putra; Hilmiyatun Hilmiyatun
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Oktober 2023
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran bahwa pemertahanan Bahasa daerah khususnya Bahasa Sasak di kalangan anak usia dini perlu ditumbuh kembangkan. Hal tersebut sebagai upaya memperkenalkan sekaligus mengajarkan betapa pentingnya penggunaan Bahasa daerah dalam upaya pemertahanan Bahasa daerah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dengan adalah metode partisipatif, dengan menekankan pada keikutsertaan penuh dari peserta dalam proses sosialisasi, bukan hanya metode ceramah. Berpusat pada peserta artinya peserta digiring untuk mencari, menemukan dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan secara mandiri. Peserta melakukan praktik penilaian langsung di kelas real tempat mereka mengajar. Tindak lanjut dari kegitan sosialisasi adalah kegiatan pendampingan. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk lebih menguatkan dan memperdalam pemahaman orang tua dan guru dalam mengenalkan Bahasa daerah Kepada anak usia dini di lingkungan masing-masing. Sehingga kedepannya, Diharapkan makin banyak analk-anak dari usia dini memiliki kecintaan terhadap Bahasa daerah mereka.