Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Bentuk Lingual dan Makna Konotasi pada Lirik Lagu Ebiet G. Ade dalam Album Masih Ada Waktu : Lingual Form and Connotation Meaning in The Song Lyrics Of Ebiet G. Ade in “Masih Ada Waktu” Album Maya Ariska Damayanti; Saharudin; I Nyoman Sudika
Jurnal Bastrindo Vol. 1 No. 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v1i1.10

Abstract

Abstrak: Ada dua hal yang menjadi permasalahn dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana bentuk lingual yang terdapat pada lirik lagu Ebiet G. Ade dalam album “Masih Ada Waktu”. Kedua, bagaimana makna konotasi pada setiap bentuk lingual yang bermakna konotasi pada lirik lagu tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi bentuk lingual bermakna konotasi yang terdapat pada lirik lagu dalam album tersebut serta mendeskripsikan makna konotasi pada setiap bentuk lingual tersebut. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi dan metode simak. Sementara itu, metode analisis data yang digunakan adalah metode padan intralingual dan ekstralingual. Hasil analisis data disajikan secara informal atau penyajian dengan kata-kata biasa. Data-data yang ditemukan berupa bentuk lingual morfologi dan sintaksis. Setelah dilakukan analisis makna konotasi ditemukan bahwa lagu-lagu dalam album tersebut mengandung nilai-nilai kehidupan seperti nilai keagamaan dan sosial. Selain itu, lagu-lagu tersebut juga memberikan nasihat kepada pendengar agar tetap bersyukur atas segala nikmat Tuhan serta selalu patuh dan taat pada aturan dan perintah Tuhan. Selain itu, lagu-lagu tersebut juga memperingati kita untuk segera bertaubat pada Tuhan selagi masih ada kesempatan serta memasrahkan hidup dan mati kita pada-Nya karena hanya Tuhanlah Sang Pemberi Pertolongan dan Pemberi Cinta Yang Maha Luas. Abstract: There are two things that become the problem in this study. First, how the lingual form in the song lyrics of Ebiet G. Ade in the "Masih Ada Waktu" album. Second, how the connotation meaning of each lingual form which means connotation in the song lyrich of the album. The purpose of this study is to identify meanin connotations of lingual forms were  found in the song lyrics in the album and describe the connotation meaning in each of those lingual forms. The method used in data collection is the documentation method and refer to the method. Meanwhile, the data analysis method used is the intralingual and extralingual equivalent method. The results of data analysis are presented informally or presented in ordinary words. The data found wete lingual form of morphology and syntax. After analyzing the connotation meaning it was found that the songs in the album contained life values ??such as religious and social values. In addition, the songs also provide advice to listeners to remain grateful for all the blessings of God and always obey and obey God's rules and commands. In addition, these songs also warn us to immediately repent to God while there is still a chance and surrender our life and death to Him because only God is the Giver of Relief and the Giver of Love in the Most Widespread.
Inovasi Leksikal Bahasa Bali di Lombok: Kajian Dialektologi I Nyoman Sudika
MABASAN Vol. 4 No. 1 (2010): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.843 KB) | DOI: 10.26499/mab.v4i1.185

Abstract

Bahasa Bali di Lombok merupakan salah satu dialek dari bahasa Bali di Bali. Berdasarkan pengelompokan daerah pengamatan, bahasa ini terdiri atas dua kelompok dialek, yaitu dialek Pl (dialek pencilan) dan dialek Gtn. Perkembangannya, kedua dialek tersebut mendapat pengaruh yang cukup kuat dari bahasa Sasak atau pun bahasa daerah lain yang ada di Pulau Lombok. Sehubungan dengan itu, tujuan tulisan ini adalah untuk  mendeskripsikan bentuk inovasi leksikal yang terdapat pada bahasa Bali di Lombok dan  mengetahui asal-usul setiap varian dalam kerangka penentuan  tingkat keinovasian pada masing-masing dialek. Inovasi leksikal bahasa Bali di Lombok ditemukan dalam dua bentuk, yaitu inovasi internal dan inovasi eksternal. Inovasi internal dapat berupa bentuk perubahan bunyi, penambahan bunyi, dan penghilangan bunyi. Adapun inovasi eksternal,  bahasa Bali sangat kuat dipengaruhi oleh bahasa Sasak.  Persebaran unsur pungutan dari bahasa Sasak di dalam kedua dialek  itu terjadi secara tidak merata. Ketidakmerataan itu telah memperlihatkan bahwa dalam dialek yang terpencil memperlihatkan pengaruh unsur pungutan bahasa Sasak frekuensinya lebih tinggi dibandingkan dengan keterpengaruhannya pada daerah yang tidak terpencil. Inovasi internal yang dialami daerah dialek Pl yang merupakan daerah pencilan memperlihatkan inovasi internalnya rendah. Di sisi lain, pada daerah dialek Mt yang dekat dengan pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan, dan kebudayaan, memperlihatkan inovasi internalnya tinggi.
PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS EKOSENTRIS DALAM PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI KELAS VIII: KAJIAN ETNOPEDAGOGI: Development of Ecocentric-Based Media in Learning Persuasion Texts for Class VIII: Ethnopedagogical Studies Baiq Wahidah; Sapiin Sapiin; Mahsun Mahsun; Nasaruddin M. Ali; I Nyoman Sudika
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i1.343

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan jenis penelitian research and development. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMPN 2 Gunungsari. Adapun objek dalam penelitian ini yaitu pengembangan media ekosentris dalam pembelajaran teks persuasi kelas VIII. Model pengembangan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan ADDIE dengan tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi, serta penilaian. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar penilaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahapan reduksi, penyajian, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan layak. Hal itu dapat dilihat dari hasil validasi ahli pertama yang menunjukkan nilai rata-rata sebesar 4,8. Hasil rata-rata validasi ahli materi dan ahli media yang kedua menghasilkan nilai yang sama dengan rata-rata validasi pertama, yaitu 4,8. Hasil rata-rata uji coba satu-satu yang dilakukan menunjukkan skor 4,2 yang berarti bahwa media ini berada pada kategori layak untuk digunakan. Selanjutnya uji coba kelompok kecil menunjukkan skor rata-rata 4,3 yang berkategori sangat layak sehingga dapat diketahui bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Abstract: The type of this research is research and development research. The subjects in this research were class VIII students of SMPN 2 Gunungsari. The object of this research is the development of ecocentric media in learning persuasive texts for class VIII. The development model in this research is the ADDIE development model with the stages of analysis, design, development, implementation, and assessment. The instrument in this research was an assessment sheet. Data collection techniques used in this research were observation, interviews, and questionnaires. The data analysis technique used in this research was through the stages of data reduction, presentation, and interpretation. The results showed that the learning media developed in this research were categorized as feasible. This can be seen from the results of the first expert validation which showed an average value of 4.8. The average results of the second validation of material experts and media experts produced the same value as the first validation average, which was 4.8. The average results of the one-on-one trials carried out showed a score of 4.2, which means that this media is in the category suitable for use. Furthermore, the small group trial showed an average score of 4.3 which was categorized as very feasible, so it can be seen that the learning media developed was very feasible to use.
PERANCANGAN MATERI PEMBELAJARAN DENGAN POLA LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) BAGI GURU-GURU BAHASA INDONESIA DI SMP SEKOTA MATARAM Jurnal Pepadu; I Nyoman Sudika; Khairul Paridi; Mochamad Asyhar; Baiq Wahidah; Yuniar Nuri Nazir
Jurnal Pepadu Vol 3 No 1 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i1.2310

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu guru Bahasa Indonesia dalam menyusun perancangan materi pembelajaran dengan pola lesson study learning community (LSLC). Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran satuan pendidikan khususnya di SMP se-Kota Mataram. learning community (LC) juga diharapkan dapat mengatasi kendala yang muncul di kelas melalui kolaborasi antarguru, kepala sekolah, diknas, dan orang tua. Model pembelajaran ini didasarkan pada konsep bahwa setiap anak diberikan kesempatan dalam pemenuhan hak belajar dan kenyamanan belajar di dalam kelas. Pendampingan dimaksudkan, yaitu mendampingi para guru Bahasa Indonesia dari persiapan sampai akhir pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklusnya. Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan sekelompok guru Bahasa Indonesia menyusun dan merancang bersama tentang materi pembelajarannya /Lesson design (Plan). Pada pelaksanaan pembelajaran (DO), sekelompok guru mengembangkan pembelajaran bersama melalui skenario pembelajaran, yaitu: salah seorang guru mengajarkannya sebagai guru model, sementara guru yang lain berposisi sebagai pengamat (observer) yang bertugas mengamati kreativitas pembelajaran pada setiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi akan didiskusikan bersama (See) untuk membahas tentang temuan-temuan aktivitas setiap siswa dalam proses pembelajaran yang berupa refleksi. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan solusi atas temuan-temuan obserber untuk dilakukan perbaikan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran siklus berikutnya (RTL). Langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan redisain pembelajaran, yaitu dengan merancang kembali perencanaan pembelajaran dengan menyempurnakan atas kekurangan dalam proses pembelajaran sebelumnya. Dalam kegiatan pembelajaran melalui redesain akan dilakuakan open class dengan mengundang guru-guru dari sekolah lain.
PENYULUHAN STANDARDISASI SISTEM FONOLOGI BAHASA SUMBAWA Khairul Paridi; I Nyoman Sudika; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.024 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i2.851

Abstract

Tulisan ini bermaksud menjelaskan standardisasi aspek fonologi dalam bahasa Sumbawa yang mencakup, yaitu (1) sistem pengembangan ejaan dan (2) standardisasi aspek fonologi bahasa Sumbawa. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, secara metodologis akan dilakukan beberapa tahapan, yaitu (1) observasi dan penelaahan studi dialektologis, studi sosiolinguistis, dan studi fonologis bahasa Sumbawa, (2) klasifikasi materi dan penyusunan pokok materi penyuluhan, (3) koordinasi dan penyiapan perangkat penyuluhan, (4) penyuluhan, (5) penyusunan artikel; serta (6) penyusunan laporan. Sesuai materi penyuluhan, ejaan dikembangkan berdasarkan beberapa prinsip, di antaranya kesederhanaan yang berpijak pada satu dalil tertentu, misalnya satu bunyi (fonem) dilambangkan dengan satu huruf. Prinsip kedua fleksibel, artinya meskipun penyusunan ejaan menganut suatu prinsip dasar tertentu tetapi dalam konteks tertentu bersifat fleksibel, misalnya pada bunyi-bunyi tertentu tidak menganut satu bunyi satu huruf, bunyi /e/ dan /É™/ (dua bunyi) dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan [e] (satu huruf).
PENYULUHAN TENTANG PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT I Nyoman Sudika; Mochammad Asyhar
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.673 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i2.895

Abstract

Dalam rangka peningkatan keprofesionalan guru, maka penyuluhan workshop ini sangat perlu dilakukan untuk memberikan bekal wawasan yang lebih luas dan pengetahuan praktis mengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang selama ini mereka rasakan sangat sulit. Materi penyuluhan ini meliputi ikhwal Penelitian Tindakan Kelas dan Prinsip Penelitian Tindakan Kelas yang mencakup: Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, Model dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dan Rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Materi penyuluhan disajikan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan partisipasi. Untuk memperdalam pemahaman materi, para peserta diberikan tugas merancang proposal PTK dari merumuskan judul sampai dengan menyusun jadwal kegiatan PTK sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing. Kegiatan itu dapat dikatakan cukup berhasil. Hal ini terlihat dari tanggapan para peserta yang menyatakan bahwa dengan kegiatan ini mereka telah memperoleh wawasan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang seluk beluk penyusunan dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Berbekal pengetahuan itu mereka lebih termotivasi untuk menulis penelitian tindakan kelas dalam rangka peningkatan keprofesionalan guru. Keberhasilan kegiatan ini berkat kerja sama yang baik semua anggota tim dengan Kepala Sekolah dan Ketua Gugus Beleka Kecamatan Gerung Lombok Barat.
PENYULUHAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA SASAK: KE ARAH PENYUSUNAN BAHASA SASAK STANDAR PADA KELOMPOK KERJA GURU DI KECAMATAN MASBAGIK Khairul Paridi; I Nyoman Sudika; Syamsinas Jafar; Yuniar Nuri Nizar
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.58 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i1.1644

Abstract

Studi terhadap hasil penelitian dan buku pelajaran bahasa Sasak yang sudah dilakukan, diperoleh gambaran bahwa belum ada kajian yang secara rinci mengungkap struktur kalimat bahasa Sasak. Selain itu, dialek yang diteliti dan dibahas terbatas pada satu dialek, sehingga data bahasa Sasak yang disajikan masih terbatas pada dialek tertentu saja dan masih diwarnai struktur kalimat bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan Struktur Kalimat Bahasa Sasak dari variasi dialek umum yang sudah dikenal oleh masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan andragogi dan untuk melaksanakan pendekatan tersebut, metode yang diterapkan adalah metode diskusi, metode latihan dan metode seminar. Hasilnya adalah guru lebih mengenal Struktur Kalimat Bahasa Sasak serta variasi dialektal tentang Struktur kalimat dasar, Struktur kalimat tunggal dan Struktur kalimat kompleks. Hasil tersebut, selanjutnya dijadikan sebagai acuan penyusunan bahan ajar pembelajaran kalimat bahasa Sasak yang standar.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU-GURU BAHASA INDONESIA SMP KOTA MATARAM DENGAN POLA LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) I Nyoman Sudika; Khairul Paridi; Syamsinas Jafar; Moch. Asyhar; Baiq Wahidah
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.249 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i1.2502

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu mengembangkan kompetensi pedagogis guru-guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 12 Mataram. Melalui pola Lesson study for learning community (LSLC) satuan pendidikan diharapkan dapat mengatasi kendala yang muncul di kelas dengan kerja kolaborasi antar guru, kepala sekolah, diknas, dan orang tua. Di samping itu, melalui LSLC ini dapat memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk dapat terpenuhi hak belajarnya dan merasa nyaman belajar bersama di sekolah. Berdasarkan hasil pendampingan terhadap para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan bahwa mereka telah menghasilkan rancangan Lesson Design atau rencana pembelajaran yang disusun secara bersama-sama (Plan). Salah seorang guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan lesson design tersebut (Do). Sementara guru yang lain melakukan observasi kepada teman guru yang sedang melaksanakan proses pembelajaran (See). Hasil observasi didiskusikan bersama untuk membahas tentang kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran (Refleksi). Di samping itu, hasil observasi itu dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan proses pembelajaran selanjutnya. Langkah selanjutnya melakukan kegiatan redesain pembelajaran, yaitu dengan merancang kembali perencanaan pembelajaran dengan menyempurnakan atas kekurangan dari proses pembelajaran sebelumnya untuk diterapkan pada kegiatan siklus pembelajaran berikutnya. Dalam kegiatan pembelajaran melalui redesain dilakukan open class dengan mengundang guru-guru dari sekolah lain.
31 SISTEM SAPAAN PADA MASYARAKAT SASAK DESA TELAGAWARU KECAMATAN LABUAPI, KABUPATEN LOMBOK BARAT Maya Rizkiani; I Nyoman Sudika; Yuniar Nuri
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.501 KB) | DOI: 10.29303/kopula.v1i1.2565

Abstract

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah sistemsapaan pada masyarakat Sasak Desa Telagawaru khususnya berkaitan denganbentuk, fungsi, dan factor yang mempengaruhinya. Pengumpulan data dilakukandengan menggunakan metode introspeksi, metode simak, dan metode cakap.Penganalisisan data dilakukan menggunakan metode padan intralingual kemudianmenggunakan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding menyamakan (HBS)dan teknik hubung banding membedakan (HBB). Penyajian hasil analisis datadilakukan dengan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis dataditemukan bahwa (1) bentuk sistem sapaan untuk orang yang lebih tua di dalamhubungan kekerabatan, bentuk sapaan untuk orang sebaya, dan bentuk sapaanuntuk orang yang lebih muda di luar hubungan kekerabatan. Fungsi perhatiandengan lawan bicara dan fungsi alat kontrol interaksi. Adapun faktor yangmempengaruhi pemilihan sapaan adalah faktor status sosial, faktor pendidikan,faktor usia dan faktor keakraban.
PENGNYULUHAN BAHAN BAKU TEKS GENRE SASTRA BERBAHASA SASAK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MUATAN LOKAL BAHASA SASAK PADA KELOMPOK MGMP SMP/MTs. SE-KECAMATAN SELONG Khairul Paridi; I Nyoman Sudika; Syahbuddin Syahbuddin; Murahim Murahim; Ratna Yulida Ashriany
Jurnal Pepadu Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2640

Abstract

Bahan ajar tentang sastra dalam Kurikulum 2013 mestinya berbasis pada pembelajaran tentang teks tetapi setelah dicermati pembahasan materi dalam kurikulum dan buku-buku pelajaran bahasa Sasak pada pendidikan dasar dan menengah lebih ditekankankan pada nilai keindahan dan nilai karakternya saja. Selain itu, penyediaan materi ajar tentang teks genre sastra masih terbatas, akibatnya pembelajaran tentang teks sastra kurang mendapat perhatian yang memadai. Berdasarkan masalah tersebut, tulisan ini bertujuan membahas teks genre cerita rakyat Sasak dari segi struktur teks, piranti kebahasaan dan lainnya. Pembelajaran yang berbasis pada teks sastra ini menunjang keterampilan berbahasa dan dapat membantu anak memahami nilai dan keindahan sastra Sasak. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu para guru untuk menyiapkan bahan ajar materi muatan lokal bahasa Sasak.