Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Dominant Factors Related To Use Of Male Condoms Of Man Who Have Sex With Men In Buleleng Regency Putu Sukma Megaputri; Ketut Putra Sedana; Made Bayu Oka Widiarta
Saintika Medika Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM2.8594

Abstract

Men who have sex with men(MSM) community had become one of the epicentrum of transmission of STIs and HIV / AIDS. The results of an integrated survey of biological behavior of MSM condom use are only less than 50%. The objective of this study is to determine the most dominant factors increasing condom use in MSM. Survey Cross sectional study on MSM with a sample of 58 people selected by snowball sampling when MSM examined the Buleleng Health Center 1. Data collection was done by interviewing a questionnaire related to: social demographic characteristics, internal, external factors, negotiation and condom use. Data were analyzed by chi square followed by logistic regression using software. The study found that several factors related to condom use in MSM namely marital status showed that the respondents were unmarried (AOR: 9.5, 96% CI 1.5-59.7). Then the perception of high MSM susceptibility was also related to condom use (AOR: 6.5, 96% CI 1.3-33.3). Subsequently the availability of condoms on site and carried by MSM (AOR: 6.8, 96% CI 1.1-45.6). Factors related to condom use in MSM in Buleleng Regency are unmarried status, condom availability and perceived susceptibility.
Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Perilaku sebagai Bully pada Remaja Made Bayu Oka Widiarta; Putu Sukma Megaputri
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.321-332

Abstract

Perilaku bullying masih menjadi fenomena gunung es, guna memutus mata rantai perilaku bullying perlu diarahakan intervensi pendekatan kepada bully sebagai aktor utama bullying. Efek negatif secara psikologis tidak hanya berefek pada korban tetapi juga pada pelaku, akan cenderung destruktif dan melakukan perilaku kekerasan pada diri sendiri maupun orang lain. Dukungan keluarga sebagai pihak terdekat dari remaja menjadi salah satu faktor penentu perilaku bulling yang dilakukan oleh seorang bully. Peneliti ingin mengetahui korelasi antara dukungan keluarga dengan perilaku bully pada remaja di sekolah. Desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi terjangkau yaitu  seluruh siswa SMP Negeri  2 Bululawang Kabupaten Malang yang lebih dominan menjadi pelaku bullying. Teknik sampling Probability Samples dengan Startified Random Sampling dengan sampel yang diambil sejumlah 135 orang. Instrumen dukungan keluarga model Friedman, terdiri dari 15 item pernyataan. Perilaku bully menggunakan kuesioner Bullying Behavior Scale, terdiri dari 12 item pernyataan. Kedua intrumen diuji validitas pada 20 siswa dengan Pearson Product Moment didapatkan r hitung (Correctede item-Total Correlation) > 0,3 sehingga kuesioner dinyatakan valid, selanjutnya uji reliabilitas didapatkan hasil semua item pernyataan memiliki r hitung (Alpha Croncbach’s) > 0,6, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Analisis deskriptif dan bivariat dengan uji Rank Spearman. dukungan keluarga mayoritas dalam kategori cukup mendapat dukungan keluarga yaitu 114 responden (84,4%). perilaku bully mayoritas kategori memiliki perilaku bully tinggi yaitu berjumlah 68 responden (50,4%). Uji Rank Spearman didapatkan hasil yaitu nilai p 0,000, sehingga berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku bully pada remaja.
Kedekatan Kelompok Teman Sebaya dan Harga Diri pada Remaja Berhubungan dengan Perilaku Bully Ni Luh Putu Erna Purnama Wardani; Dewi Aprelia Meriyani; Putu Sukma Megaputri
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.3.2021.579-588

Abstract

Bullying dapat menjadi masalah mental bagi remaja yang berdampak pada gangguan psikologis hingga bunuh diri, tidak hanya bagi korban tetapi juga bagi pelaku bullying. Penanganan dampak bullying selama ini hanya terfokus pada korban, perhatian juga harus diarahkan pada pelaku bullying, karena pelaku bullying merupakan aktor utama terjadinya bullying. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara harga diri dan kedekatan kelompok sebaya dengan perilaku bully pada remaja di Buleleng dan Jembrana. Metode penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil pada siswa SMP di Kabupaten Buleleng dan Jembrana. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, dengan sebelumnya dilakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan 30 responden uji coba. Hasilnya bahwa terdapat 22 item kuesioner valid dan reliabiel. Jumlah sampel dalam penelitian ini 78 orang diambil secara stratified random sampling, kemudian dianalisis menggunakan rank spearmen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa harga diri memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku bully (r=-0,867 dan nilai p <0,005). Selain itu kedekatan teman sebaya juga memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku bully (r=-0,556 dan nilai p <0,005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga diri dan kedekatan kelompok sebaya secara signifikan berhubungan dengan perilaku bullying. Semakin tinggi tingkat harga diri dan kedekatan teman sebaya, semakin rendah perilaku bullying.
Experience Of Female's Sex Workers Who Are Infected By HIV / AIDS In Buleleng Regency: A Phenomenology Study Putu Sukma Megaputri; Ketut Putra Sedana; Gede Adi Kristiawan; Ketut Susini; Putu Indrawan
JURNAL KEBIDANAN Vol 10, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v10i2.6309

Abstract

Indonesia is still in a position of the concentrated epidemic, where female sex workers are still one of the risk populations that are very vulnerable to HIV/AIDS. The process of accepting and living experience of infected female sex workers becomes very important so that the quality of life is better. Buleleng is one of the districts in Bali with the highest incidence of HIV/AIDS by sex workers. The purpose of this study was to determine the life experiences of sex workers when infected with HIV/AIDS in Buleleng Regency. Quality research methods with a phenomenological approach. Participants numbered 5 participants, with 4 sex workers who were infected with HIV/AIDS and 1 holder of an HIV service program at the Sawan Health Center. The sampling technique used purposive sampling with instruments in the form of interview guidelines. Data collection techniques by conducting in-depth interviews. Then the results are analyzed by transcribing and compiling a theme. The results found five major themes, namely risk factors for infection, self-response, social response after infection, condom use behavior, and health insurance with ARV adherence. The conclusion is that more sex workers do not want to disclose their HIV status, then there are still many sex workers who do not have health insurance so that it leads to non-adherence with treatment.
PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN DI LAYANAN ISOLASI TERPUSAT DENGAN METODE PARTICIPATORY LEARNING AND ACTION PROGRAM BALI BANGKIT BALI KEMBALI Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Made Martini; Putu Sukma Megaputri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.634 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.6681

Abstract

Abstrak: Peningkatan kasus covid-19 kembali meningkat dengan adanya virus Delta varian baru yang sudah masuk ke wilayah Bali. Isolasi mandiri yang dilakukan di rumah secara mandiri dirasa kurang efektif untuk mencegah penularan Covid-19 karena kurang dispilin dan kurangnya informasi ataupun kegiatan pemberdayaan kesehatan yang dapat dilakukan. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan edukasi dan pemberdayaan kesehatan para pasien di layanan isolasi terpusat dan membantu para petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan di isolasi terpusat. Kegiatan ini melibatkan 12 orang mahasiswa semester 5 dan 7 dari Prodi Kebidanan dan Keperawatan. Metode yang digunakan adalah PLA (Participatory Learning and Action) dengan pemberian layanan terdiri dari senam irama meningkatkan imunitas, pemeriksaan kesehatan rutin, edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 , pemberian paket obat covid-19 pada mitra sasaran yaitu pasien di isoter, serta penggunaan aplikasi teknologi untuk membantu petugas program dalam mengumpulkan data pasien di isoter. Jumlah sasaran mitra yaitu 70 orang pasien di isoter dan 2 orang petugas kesehatan pemegang program contact tracing di Puskesmas Buleleng I. Kegiatan ini dievaluasi menggunakan lembar observasi, lembar wawancara mendalam, data yang terekam pada administrasi layanan isoter Puskesmas selama 3 bulan (Juli-September 2021). Hasil dari kegiatan yang dilakukan bahwa seluruh pasien telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seluruh pasien dapat melakukan kegiatan pemberdayaan kesehatan secara rutin, rata-rata kesembuhan pasien mencapai 90%. Beban kerja para petugas kesehatan selama layanan isoter ini juga menurun dengan kegiatan administrasi pelaporan pasien di isoter. Kegiatan ini dilakukan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Abstract: The increase in Covid-19 cases has again increased with the presence of a new variant of the Delta virus that has entered the Bali area. Self-isolation carried out at independent homes is deemed less effective to prevent the distribution of Covid 19 due to lack of discipline and lack of information or health empowerment activities that can be carried out. The purpose of this service is to educate and empower the health of patients who provide responsible services and assist health workers in health services at liberty. This activity involved 12 students in semester 5 and 7 from the Midwifery and Nursing Study Program. The method used is PLA (Participatory Learning and Action) by offering services consisting of rhythmic gymnastics to increase immunity, routine health checks, education on Covid-19 transmission prevention protocols, giving covid-19 drug packages to target partners, namely patients on isoters, and the use of applications. technology to assist program staff in collecting patient data outside the room. The target number is 70 patients in isoter and 2 health workers holding contact tracing programs at the Buleleng I Health Center. This activity uses observation sheets, in-depth interview sheets, data recorded at the isoter service administration of the Puskesmas for 3 months (July-September 2021). The results of the activities carried out are that all patients have implemented strict health protocols, all patients can carry out health empowerment activities on a regular basis, the average patient recovery reaches 90%. The workload of health workers during this isoter service also decreased with the administrative activities of reporting patients at isoter. This activity was carried out smoothly in accordance with the planned objectives. 
Upaya Penurunan Stress Akademik Pada Anak Sekolah Dasar Di Masa Pandemi Covid 19 Melalui Pembelajaran Sistem Coding Membuat Game Luh Yenny Armayanti; Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Putu Sukma Megaputri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i1.192

Abstract

Pandemi covid 19 berdampak besar pada tatanan pendidikan di Indonesia. Perubahan pada sistem pembelajaran yang dilakukan secara online/daring memicu stres akademik dikalangan siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan coding membuat game kepada siswa sehingga dapat menurunkan tingkat stress dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan penerapan metode quasi eksperimen one grup pre post test design. Kegiatan ini juga didukung dan di damping Mentor Coding dari timedoors of Singapore yaitu salah satu foundation yang bergerak di bidang pengembangan dan pengenalan programmer pada siswa Indonesia. Tingkat stress diukur menggunakan Kessler Psychological Distress Scale. Hasil kegiatan dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif dan paired t-test untuk mengetahui perbedaan tingkat stress sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Sebelum diberikan perlakuan ditemukan sebanyak 1 (8,3%) dari 12 orang siswa mengalami stres berat, 3 (25,0%) orang mengalami stres sedang dan sisanya masuk dalam kategori tidak stres dan stress ringan. Setelah diberikan perlakuan tidak ada lagi siswa yang mengalami stres berat dan sedang. Satu dari dua belas siswa mengalami stres ringan (8,3%) dan 11 (91,7%) siswa masuk dalam kategori tidak stress. Terdapat perbedaan tingkat stress yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,001). Pembelajaran sistem coding membuat game efektif dalam menurunkan tingkat stress siswa dimasa pandemi COVID-19
Social Media As A Tool Of Sexual Transactions Of Men Who Have Sex With Men (MSM) In Buleleng Regency Bali Putu Sukma Megaputri; Made Bayu Oka Widiarta; Putu Indrawan
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2020.8(3).239-246

Abstract

Men who have sex with men (MSM) is the community that has become the largest epicenter in the transmission of HIV / AIDS. At present the MSM community is a marginalized community, so it is difficult to observe its development, this is because of the negative stigma from the community environment towards MSM. So they use social media in forming communities and offering sexual relations. The aim of study was to analyze the social media that were most often used by MSM in sexual transactions activity. A cross sectional approach was applied in this study with a sample of 58 people, selected by snowball and using a questionnaire to collect quantitative data. Respondent characteristics data were analyzed descriptively, then bivariate analysis to determine the relationship of independent variables with dependent variables and independent variables that could be included in multivariate analysis. Multivariate analysis with logistic regression was used to determine the effect of independent variables on sexual transactions conducted by MSM. The results found that, Grindr social media is the most dominant among Whatsapp, Facebook, Me Chat and other social media. Meanwhile, based on the technique of having sex, sex activeness is seen in MSM who have anal and oral relations. It was also reported in the results of research that getting younger MSM increasingly increases sexual desire. The conclusions of this study are MSM who use Grindr, with anal and oral sex techniques as well as young age, which increases sexual activity.
Revitalisasi Rumah Dodol di Kabupaten Buleleng : Program Kemitraan Masyarakat Putu Sukma Megaputri; Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Cindy Meilinda Sari; Ari Pertama Watiningsih; I Made Sundayana
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2020): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v4i4.3983

Abstract

Dodol is one of the traditional foods from all regions in Indonesia, one of which is Bali. However, some dodol houses do not pay attention to health factors, cleanliness in the process of manufacture, packaging and marketing. The aim of this service is to revitalize dodol houses in Kubutambahan and Penglatan Villages. The method of community service uses the technology application method. The targets were dodol houses in Kubutambahan and Penglatan Villages. The results found were solutions to problems in the form of a solution plan and the outcomes that had been carried out. Currently the dodol house has been revitalized using a modern stove, with workers using PPE to maintain cleanliness and nutritional value in the manufacturing process. Substituting artificial sweeteners and dyes for natural ingredients. In addition, marketing is also carried out without conventional methods so that marketing can be carried out in all directions.
ANSIETAS SAAT HAMIL MENURUNKAN PRODUKSI ASI SAAT 24 JAM PERSALINAN Made Bayu Oka Widiarta; Putu Sukma Megaputri
HealthCare Nursing Journal Vol. 4 No. 2 (2022): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.673 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v4i2.2310

Abstract

Kecemasan ibu pada saat hamil mempengaruhi berbagai hal, apalagi saat ini didukung dengan kondisi pandemic covid-19. Banyak ibu yang selama kehamilannya jarang berkunjung ke bidan atau tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan antenatal. Kecemasan selama proses kehamilan dapat mempengaruhi proses persalinan dan pada saat masa nifas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ansietas ibu hamil dengan produksi ASI saat 2 jam persalinan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel dari penelitian ini adalah ibu hamil yang akan bersalin di klinik anugerah sebanyak 50 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, instrument yang digunakan adalah kuesioner dengan menilai karakteristik responden dan tingkat kecemasan ibu selama hamil ini. Kemudian menggunakan lembar observasi untuk menilai produksi ASI ibu selama 2 jam persalinan. Setelah itu data dikumpulkan untuk dianalisis menggunakan rank spearmen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ansietas yang tinggi selama hamil dapat menurunkan produksi ASI 2 jam persalinan (nilai p : <0,001, r:0,431). Simpulannya bahwa kecemasan selama kehamilan berhubungan dengan produksi ASI ibu saat 2 jam persalinan.
Negotiation and Determinants of Condom Use among Female Sex Workers in Denpasar Putu Sukma Megaputri; Anak Agung Sagung Sawitri; Dewa Nyoman Wirawan
Public Health and Preventive Medicine Archive Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53638/phpma.2016.v4.i1.p02

Abstract

Background and purpose: Integrated Biological Behavior Survey (IBBS) in 2011 showed that use of condoms among clients of female sex workers (FSW) was low. This was likely associated with tha lack of negotiations by FSWs. This study aims to determine negotiation strategies and determinants of condom use among FSWs in Denpasar. Methods: Cross-sectional survey was conducted among 100 brothel FSWs selected using cluster random sampling in some locations in Denpasar. Data was collected through interviews using questionnaires on: socio-demographic characteristics, internal and external factors, condom negotiations and condom use. Questionnaire about condom negotiation was a modification of Condom Influence Strategy Questionnaire (CISQ) developed by Noar. Bivariate analysis was conducted using chi square test and multivariate analysis by logistic regression. Results: About 87% FSWs reported using condoms during the last sexual intercourse with their clients and 63% reported always used condom in the last week. About 37% of clients carried condoms when they visited FSWs and 58% of FSWs reported that they negotiated condom to their clients. Among 63% of clients who did not carry condoms, 92.1% of them eventually wear condoms after negotiated by FSWs. Negotiating strategy used by FSWs were direct request, conceptualizing relationships, risk information and deception. Significant factors associated with condom use were age of FSWs (AOR=4.1; 95%CI: 1.32-12.4), the availability of condoms (AOR=8.8; 95%CI: 2.8-27.7) and negotiations (AOR=3.9; 95%CI: 1.4-10.8). Conclusion: Most frequent negotiation strategy used was direct request to their clients. Significant factors associated with condom use were age of FSWs, availability of condom and condom negotiation.