Efi Nurwindayani
STT Gamaliel Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakter Pemimpin Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta Berdasarkan Teladan Paulus Dalam Kitab Kisah Para Rasul 20: 17-38 Efi Nurwindayani
KINAA: Jurnal Kepemimpinan Kristen dan Pemberdayaan Jemaat Vol. 1 No. 1 (2020): Kinaa: Jurnal Kepemimpinan Kristen dan Pemberdayaan Jemaat. Vol 1, No 1, Juni 2
Publisher : IAKN TORAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/kinaa.v1i1.4

Abstract

Abstract: The focus of this paper is to discuss the Character of the Leader of the Surakarta Christian Student Association (PMKS) based on Paul's Example in the Book of Acts 20: 17-38. This research aims to first, explore and discover Paul's character as the servant of Christ found in Acts 20: 17-38. Second, explaining the Leader in PMKS, and third, PMKS Character Based on Paul's Example in the Book of Acts 20: 17-38. The method used is a qualitative approach with a literature study and hermeneutic methods with narrative analysis methods. Through this research, the writer found that the characteristics that need to be possessed by PMKS leaders are humility and commitment not to resign from the call of service, obedience to the leadership of the Holy Spirit and loyalty to the end, integrity and responsibility, and love to give for service work and service partners.   Keywords: Character, Leader, Surakarta Christian Student Fellowship, Paulus   Abstrak: Fokus tulisan ini adalah membahas tentang Karakter Pemimpin Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta (PMKS) Berdasarkan Teladan Paulus dalam Kitab Kisah Para Rasul 20: 17-38. Penelitian ini bertujuan untuk pertama, menggali dan menemukan karakter Paulus sebagai pelayan Kristus yang terdapat di Kisah Para Rasul 20: 17-38. Kedua, menjelaskan tentang Pemimpin dalam PMKS, dan ketiga, Karakter PMKS Berdasarkan Teladan Paulus dalam Kitab Kisah Para Rasul 20: 17-38. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan hermeneutik dengan metode analisis naratif.  Melalui penelitian ini penulis menemukan karakter yang perlu dimiliki pemimpin PMKS adalah kerendahan hati dan komitmen tidak mengundurkan diri dari tugas panggilan pelayanan, ketaatan pada pimpinan Roh Kudus dan kesetiaan sampai akhir, berintegritas dan bertanggung jawab dan suka memberi bagi pekerjaan pelayanan maupun rekan sepelayanan.
Rancangan Blended Learning Berbasis Storytelling Pada Pembelajaran Agama dan Moral untuk PAUD Kristen di Surakarta Efi Nurwindayani; Frans Pantan; Purim Marbun
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.59

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to develop a blended learning design based on a special storytelling method for religious and moral learning in PAUD Kristen Surakarta. This study uses a qualitative method with a level 1 research and development model covering the stages of needs analysis, design, and design validation by experts and practitioners. The final result of this research is the finding of a blended learning design based on the storytelling method in religious and moral learning in PAUD Kristen Surakarta. The design has been conceptually validated by experts and practitioners. Keywords: Blended Learning, Storytelling, Religious and Moral Learning Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sebuah rancangan blended learning berbasis metode storytelling khusus pada pembelajaran agama dan moral di PAUD Kristen Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model penelitian dan pengembangan level 1 meliputi tahap analisis kebutuhan, membuat rancangan, dan validasi rancangan oleh ahli dan praktisi. Hasil akhir penelitian ini adalah temuan yaitu rancangan blended learning berbasis metode storytelling pada pembelajaran agama dan moral di PAUD Kristen Surakarta. Rancangan telah tervalidasi secara konseptual oleh ahli dan praktisi. Kata Kunci: Blended Learning, Storytelling, Pembelajaran Agama dan Moral
MEMAKNAI KARYA ROH KUDUS DALAM PELAYANAN PEMURIDAN KONTEKS MAHASISWA DI SURAKARTA Efi Nurwindayani
Jurnal STT Gamaliel Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Gamaliel Vol. 4 No. 1 Maret 2022
Publisher : STT Gamaliel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38052/gamaliel.v4i1.87

Abstract

Pelayanan pemuridan konteks mahasiswa Kristen di Surakarta memiliki tujuan mulia yaitu agar mengalami pertumbuhan rohani serupa dengan Kristus. Roh Kudus memiliki peran penting dalam pertumbuhan rohani khususnya dalam pemuridan. Tetapi mahasiswa belum menyadari peran Roh Kudus dalam pemuridan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan makna karya Roh Kudus dalam pemuridan konteks mahasiswa Kristen di Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi interpretatif (Interpretaitive Phenomenological Analysis). Data penelitian ini diperoleh dari literatur kepustakaan dan wawancara kepada tiga orang mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan temuan yaitu memaknai karya Roh Kudus dalam pemuridan konteks mahasiswa Kristen di Surakarta yaitu 5M: menolong, menghibur, mengingatkan, mencerahkan dan mengubahkan.Discipleship services in the context of Christian students in Surakarta have a noble goal, namely to experience spiritual growth similar to Christ. The Holy Spirit has an important role in spiritual growth especially in discipleship. But students have not realized the role of the Holy Spirit in discipleship.  The purpose of this study was to find the meaning of the work of the Holy Spirit in the context of discipleship of Christian students in Surakarta. This research method uses a qualitative approach with interpretive phenomenological methods (Interpretaitive Phenomenological Analysis). The data of this study were obtained from the literature and interviews with three students. This study resulted in findings, namely interpreting the work of the Holy Spirit in the context of discipleship of Christian students in Surakarta, namely 5M: helping, comforting, reminding, enlightening and changing.