Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Ketidakpatuhan Menghambat Penyembuhan Luka : Study Kasus Abrar, Eva Arna
Jurnal Luka Indonesia Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Diabetes merupakan penyakit kronik yang prevalensinya terus meningkat dan memiliki komplikasi salah satunya luka kaki diabetes. Tujuan : Studi kasus ini memberikan gambaran tentang ketidakpatuhan sangat mempengaruhi mempengaruhi penyembuhan luka. Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di Rumah Perawatan ETN CENTRE Makassar Indonesia Hasil : Pasien Tn. W usia 55 tahun datang dengan keluhan luka pada digit 1 sinistra. Derajat luka berada pada derajat III dengan cairan serosangineus dan berbau. Ukuran luka 2.5 cm dengan dasar berwarna hitam dan menebal. Pada fase nekrotik perawatan menggunakan zalf (metcovazin) sebagai balutan primer dan foam (W-care) sebagai balutan sekunder. Setelah jaringan nekrotik lunak, luka pasien mulai berbau maka diputuskan untuk mengganti balutan dengan antimicrobial (hydrofiber/ Aquacell) sebagai balutan primer. Luka pasien sembuh dengan presentasi luka epitel 100% dengan lama perawatan + 4 bulan. Kesimpulan : Menghilangkan faktor penghambat adalah salah satu kunci dalam proses penyembuhan luka
PERAWATAN LUKA POST OPERASI SKIN GRAFT POSTERIOR TIBIALIS SINISTRA: LAPORAN KASUS La Dame, Darlia; Abrar, Eva Arna
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.118

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Luka merupakan masalah umum bagi masyarakat terutama di Indonesia yang mengalami peningkatan pravalensi tiap tahunnya. Luka akut dapat berkembang menjadi luka kronis salah satunya luka operasi. Meskipun demikian tidak jarang luka operasi mengalami kegagalan penyembuhan seperti luka akibat prosedur skin graft, oleh karena itu laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses perawatan luka post operasi skin graft posterior tibialis sinistra. Tujuan : untuk memberikan gambaran proses perawatan luka post operasi skin graft posterior tibialis sinistra. Metode: Penelitian ini merupakan laporan kasus yang dilaksanakan secara prospektif mulai tanggal 17 April sampai 18 Mei 2018 di Klinik ISAM Cahaya Holistik Care, Makassar. Status demografi didapatkan melalui wawancara langsung kepada pasien dan keluarga menggunakan format standar Hasil: Gambaran luka pada minggu pertama keadaan kedua luka banyak mengalami hipergranulasi baik luka A maupun luka B. Selain itu penampilan klinis lain ditemukan: slough/infeksi dan risiko kerusakan epitel. Dari masalah luka tersebut maka tujuan perawatannya adalah untuk menghilangkan/autolysis slough, mencegah perdarahan, melindungi kulit sekitar luka dan epitel. Adapun ukuran luka pada luka A yakni 9,5 x 7 cm sedangkan luka B 8 x 5 cm. Sedangkan pada minggu terkhir pada tanggal 14 Mei dan 18 Mei 2018, keadaan luka A kembali mengalami perubahan ukuran luka menjadi 6 x3 cm dan luka B menjadi 4,3 x 2,5 cm. Kesimpulan: Secara signifikan terdapat perbedaan perawatan lama dan perawatan saat ini. Penggunaan modern dressing mempengaruhi proses penyembuhan luka skin graft. Pemilihan dressing yang tepat dapat mempercepat penyembuhan luka skin graft.
Pengembangan Instrumen Perawatan Kaki untuk Pasien Diabetes dalam Upaya Pencegahan Terjadinya Luka Kaki Diabetes (LKD): Study Delphy Abrar, Eva Arna; Yusuf, Saldy; Sjattar, Elly Lilianty
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 5 No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.859 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v5i1.81

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is one of the chronic diseases that cause detrimental effects if left untreated. One of which is the occurrence of diabetic foot ulcer that may lead to amputation. Therefore, an effort is needed to avoid the aforementioned effects. One of the prevention acts is conducting foot care. In conducting foot care, a guide is needed as a reference. Therefore, this study aims to analyze the components of foot care that serve as a guide in performing foot care. Methode Classic Delphi and 3 Delphi online Rounds (Specific parts of Delphi study) are used in this study along with using 7 panelists from several cities in Indonesia. All panelist that consist of a person from Samarinda, a person from Medan, a person from Makassar, a person from Palu, a person from Tanjung Selor, and 2 people from Pontianak. They are qualified with Enterostomal therapy nurse (ETN) certification. Round 1 is started by using open question (Classic Delphi), round 2 and 3 using Online Delphi sent via WhatsApp application. Delphi 3 rounds produced 5 components which are: foot examination and pre-ulcer sign observation, foot washing, nail cutting, socks wearing and shoes checking (the inside and outside part) before and after use, can be used as a guide in foot care. Analysis of the foot care component through the Delphi study has resulted in a consensus that will be served as a reference for the implementation of foot care.Diabetes Mellitus (DM) is one of the chronic diseases that cause detrimental effects if left untreated. One of which is the occurrence of diabetic foot ulcer that may lead to amputation. Therefore, an effort is needed to avoid the aforementioned effects. One of the prevention acts is conducting foot care. In conducting foot care, a guide is needed as a reference. Therefore, this study aims to analyze the components of foot care that serve as a guide in performing foot care. Methode Classic Delphi and 3 Delphi online Rounds (Specific parts of Delphi study) are used in this study along with using 7 panelists from several cities in Indonesia. All panelist that consist of a person from Samarinda, a person from Medan, a person from Makassar, a person from Palu, a person from Tanjung Selor, and 2 people from Pontianak. They are qualified with Enterostomal therapy nurse (ETN) certification. Round 1 is started by using open question (Classic Delphi), round 2 and 3 using Online Delphi sent via WhatsApp application. Delphi 3 rounds produced 5 components which are: foot examination and pre-ulcer sign observation, foot washing, nail cutting, socks wearing and shoes checking (the inside and outside part) before and after use, can be used as a guide in foot care. Analysis of the foot care component through the Delphi study has resulted in a consensus that will be served as a reference for the implementation of foot care.
PERAWATAN LUKA POST OPERASI SKIN GRAFT POSTERIOR TIBIALIS SINISTRA: LAPORAN KASUS La Dame, Darlia; Abrar, Eva Arna
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.118

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Luka merupakan masalah umum bagi masyarakat terutama di Indonesia yang mengalami peningkatan pravalensi tiap tahunnya. Luka akut dapat berkembang menjadi luka kronis salah satunya luka operasi. Meskipun demikian tidak jarang luka operasi mengalami kegagalan penyembuhan seperti luka akibat prosedur skin graft, oleh karena itu laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses perawatan luka post operasi skin graft posterior tibialis sinistra. Tujuan : untuk memberikan gambaran proses perawatan luka post operasi skin graft posterior tibialis sinistra. Metode: Penelitian ini merupakan laporan kasus yang dilaksanakan secara prospektif mulai tanggal 17 April sampai 18 Mei 2018 di Klinik ISAM Cahaya Holistik Care, Makassar. Status demografi didapatkan melalui wawancara langsung kepada pasien dan keluarga menggunakan format standar Hasil: Gambaran luka pada minggu pertama keadaan kedua luka banyak mengalami hipergranulasi baik luka A maupun luka B. Selain itu penampilan klinis lain ditemukan: slough/infeksi dan risiko kerusakan epitel. Dari masalah luka tersebut maka tujuan perawatannya adalah untuk menghilangkan/autolysis slough, mencegah perdarahan, melindungi kulit sekitar luka dan epitel. Adapun ukuran luka pada luka A yakni 9,5 x 7 cm sedangkan luka B 8 x 5 cm. Sedangkan pada minggu terkhir pada tanggal 14 Mei dan 18 Mei 2018, keadaan luka A kembali mengalami perubahan ukuran luka menjadi 6 x3 cm dan luka B menjadi 4,3 x 2,5 cm. Kesimpulan: Secara signifikan terdapat perbedaan perawatan lama dan perawatan saat ini. Penggunaan modern dressing mempengaruhi proses penyembuhan luka skin graft. Pemilihan dressing yang tepat dapat mempercepat penyembuhan luka skin graft.
PERBANDINGAN PENGETAHUAN SELF EFFICACY PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II SETELAH MENGGUNAKAN VIDEO EDUKASI DI PUSKESMAS PACCERAKKANG KOTA MAKASSAR Nurjanna Nurjanna; Eva Arna Abrar; Amriati Mutmainna
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 4 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan yang terbesar ketiga di dunia, penyakit kronis tidak menular setelah penyakit kardiovaskular dan kanker yang telah menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan membawa banyak kecacatan dan kematian. Penatalaksanaan DM untuk mencegah komplikasi didukung oleh 4 pilar yakni edukasi, terapi nutrisi medis, latihan jasmani dan terapi medis. Pendidikan perawatan kaki diabetik penting untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan self-efficacy melalui edukasi terkait perawatan kaki untuk mencegah terjadinya ulkus kaki diabetik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan pengetahuan self efficacy perawatan kaki pada pasien Diabetes Melitus Tipe II setelah menggunakan video edukasi di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre-experimental Design dengan rancangan One Group Pretest-Postest Design. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan skor pengetahuan tentang perawatan kaki sebelum video edukasi adalah mean yaitu 6,40, median yaitu 7,0 dan standart deviation yaitu 1,789, sedangkan skor pengetahuan setelah video edukasi adalah mean yaitu 10,70, median yaitu 11,00 dan standart deviation yaitu 0,571. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p=0,000. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbandingan pengetahuan self efficacy perawatan kaki pada pasien Diabetes Melitus Tipe II setelah menggunakan video edukasi di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar.
EDUKASI BAHAYA SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG Nurul Rezki Anisa; Fitri A. Sabil; Eva Arna Abrar; Liza Fauzia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 03 Mei (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Seks bebas merupakan isu dan tren yang diminati kelompok usia remaja saat ini. Hal tersebut merupakan masalah sosial yang memerlukan informasi yang tepat agar tidak berdampak pada munculnya masalah kesehatan yang lain pada remaja. Misalnya timbulnya penyakit Human Inmunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Defficiency Syndrome (AIDS). Selain penyakit tersebut, peningkatan kasus aborsi yang terjadi di Indonesia juga diketahui merupakan dampak dari perilaku seks bebas di kalangan remaja. Oleh karena itu, penting untuk memberi edukasi dan penyuluhan kepada remaja mengenai bahasa dari perilaku seks bebas. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan melalui media zoom kepada 15 remaja selama 60 menit mengenai perilaku dan permasalahan dari seks bebas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu adanya kesadaran remaja untuk menjauhi perilaku seks bebas dan dapat mengedukasi teman sebaya. Remaja yang mengikuti kegiatan terlihat antusias dan termotivasi untuk menjadi kader pemberi informasi mengenai bahaya seks bebas. Abstract Free sex is a trend and issue which is in demand by today's youth age group. This is a social problem that requires accurate information so that it does not have an impact on the emergence of other health problems in adolescents. For example, the emergence of Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). In addition to these diseases, the increase in abortion cases in Indonesia is also known to be the impact of free sex behavior among teenagers. Therefore, it is important to provide education and counseling to teenagers about the language of free sex behavior. This community service activity method is carried out by providing counseling through the media zoom to 15 teenagers for 60 minutes regarding the behavior and problems of free sex. The results obtained from this activity are the awareness of teenagers to stay away from free sex behavior and can educate their peers. Teenagers who take part in the activity look enthusiastic and motivated to become a cadre of information providers about the dangers of free sex.
SENAM KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITITUS Liza Fauzia; Eva Arna Abrar; Fitri A. Sabil; Nurul Rezki Anisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 06 November (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya jumlah kasus kaki diabetic tentu menjadi perhatian untuk dilakukan penanganan segera. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologi. Salah satu Latihan fisik yang direkomendasikan pada penderita kaki diabetic adalah senam kaki diabetic. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki, Oleh karena itu penting untuk melatih senam kaki diabetic pada penederita DM melalui pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di puskesmas tamalanrea makassar dengan melibatkan 9 penderita DM. pada pelaksanaan senam kaki diabetic peserta tampak antusias dan ikut memperagakan kegiatan sneak kaki diabetic, diharapkan melalui kegiatan ini pada penderita DM dapat melaksanakan secara mandiri di rumah demi mencegah terjadinya luka kaki diabatic dan melancarkan peredaran darah pada bagian kaki.
EDUKASI SENAM KAKI DIABETIK PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS BTP KOTA MAKASSAR Fitri A. Sabil; Liza Fauzia; Nurul Rezki Anisa; Eva Arna Abrar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 06 November (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes merupakan penyakit yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang serius karena diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi dan dapat menyebabkan terjadinya sebagian besar penyakit lainnya. Oleh karena itu upaya promotif dan preventif penting di laksanakan dalam bentuk kegiatan edukasi senam kaki diabetik untuk mengatasi masalah tingginya angka kejadian diabetes dan komplikasi di wilayah Puskesmas. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pemutaran video senam kaki diabetic yang di akhiri dengan sesi tanya jawab antara pasien dan pemateri. Jumlah pasien yang mengikuti kegiatan ini adalah 20 orang