Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT DI RS BATARA SIANG KAB. PANGKEP UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS Irna Purnamawati; Yasir Haskas; Liza Fauzia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 4 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang keperawatan semakin meningkat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap Rumah Sakit juga semakin meningkat. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral. Pengembangan SDM terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian perlu dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan berkesinambungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan motivasi perawat di RS Batara Siang Kabupaten Pangkep untuk melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan dan Profesi Ners. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 79 perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan umur (ρ=0,005), pendapatan (ρ=0,002), dan dukungan atasan (ρ=0,002) dengan motivasi perawat di RS Batara Siang Kabupaten Pangkep untuk melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan dan Profesi Ners. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan umur, pendapatan, dan dukungan atasan dengan motivasi perawat di RS Batara Siang Kabupaten Pangkep untuk melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan dan Profesi Ners
The Implementation Of Patient And Family Education, And Effective Communication In A Hospital At South Sulawesi: An Action Research Study Liza Fauzia; Syahrul Syahrul; Saldy Yusuf; Abdul Majid
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan INTEREST: Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10 Number 2 Year 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v0i0.295

Abstract

Background: Frequent phenomena found in hospitals are lack of health education, unclearness medical information delivery, poor communication, or even nurses tried to neglect the importance of health information to patients. To identify problems related to the implementation of effective education and communication in one of hospitals in South Sulawesi Province. Methods: The study used qualitative and quantitative. This action research study involved 30 nurses consisting primary nurses and manager nurses in surgical care room, intesive care room, child care room and internal care room. Problem identification and the implementation is conducted. Analysis of data from the results of the distribution of questionnaires with descriptive statistics, while the results of interviews with content analysis. The questionnaires and interview guidelines were based on the 2012 Hospital Accreditation Rules. Results: Based on interviews and questionnaire distribution, Main problems identified in this study were less education and effective communication for patiens and patiens’ family. Moreover, socialization and provision of standard operational procedure (SOP) for education for patiens and patiens’ family was not available yet. Based on the the problem identification, in-house training for implementation of patiens and patiens’ family education and effective communication were conducted for the nurses. SOP about giving information and education for patient or patient’s family were made. Conclusion: It was proven that patiens and patiens’ family education and effective communication contributed to improve the quality of health services.
PSYCHOLOGICAL IMPACT OF CHEMOTHERAPY AND SUPPORTIVE-EDUCATIVE DISCUSSION GROUP WITH SPIRITUAL CARE APPROACH TO CANCER PATIENT Nurul Rezki Anisa; Liza Fauzia; Anwar Ganing
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.493

Abstract

Breast cancer has complications and a poor prognosis. Although chemotherapy treatment for breast cancer shows an increase in survival, this also contributes to a prolonged period of medical intervention which also results in physical and especially psychological complaints of the patient. Hope is one of the important elements for patients to survive with a breast cancer diagnosis. Having friends, mentors, communities, or social groups in the Supportive-Educative Discussion Group (SEDG) can be effective increasing hope for healing, reducing loneliness, and improving the quality of life of patients. This study aims to determine the level of stress on chemotherapy treatment and the effectiveness of SEDG with a spiritual care approach in reducing stress. This research method used a quasi-experimental pre-post test design with DASS 42 questionnaire. Data was collected through a focused group discussion on 30 breast cancer patients, bivariate analysis using Kendal's Tau C test. The results of this study showed a decrease in the stress level of cancer patients after following the SEDG. This study also indicated that a spiritual approach had a positive effect on patient stress. However, it is necessary to further identify the factors that cause stress in breast cancer patients in addition facing chemotherapy
Identifikasi Syndrom Burnout pada Perawat yang Terlibat dalam Perawatan Covid-19 di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan Liza Fauzia; Fitri A Sabil
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.205 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v11i1.313

Abstract

Pendahuluan: Syndrome burnout adalah masalah psikologis yang terjadi pada individu yang terkena stress secara terus menerus tanpa ada penanganan secara khusus, ditandai dengan kelelahan fisik, emosional dan mental, dimana sering terjadi pada individu yang terlibat pada situasi atau pekerjaan yang menuntut keterlibatan emosional. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan digarda terdepan dalam penanganan covid-19, keterlibatan perawat sangat rentan menimbulkan tekanan psikologis khususnya syndrome burnout. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi syndrome burnout pada perawat yang terlibat dalam perawatan covid-19 Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey). Jumlah sampel yang digunakan 55 responden perawat di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil: dari 55 responden perawat, sebanyak 46 (83.6%) responden menunjukkan low indicate syndrome burnout dan 9 (16.4%) responden Moderate Syndrome Burnout, dan tidak ada responden yang menunjukkan high syndrome burnout Kesimpulan: perawat mampu untuk beradaptasi dan memiliki koping yang baik selama terlibat dalam perawatan covid-19, hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya perawat yang terkena high syndrome burnout
EDUKASI BAHAYA SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG Nurul Rezki Anisa; Fitri A. Sabil; Eva Arna Abrar; Liza Fauzia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 03 Mei (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Seks bebas merupakan isu dan tren yang diminati kelompok usia remaja saat ini. Hal tersebut merupakan masalah sosial yang memerlukan informasi yang tepat agar tidak berdampak pada munculnya masalah kesehatan yang lain pada remaja. Misalnya timbulnya penyakit Human Inmunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Defficiency Syndrome (AIDS). Selain penyakit tersebut, peningkatan kasus aborsi yang terjadi di Indonesia juga diketahui merupakan dampak dari perilaku seks bebas di kalangan remaja. Oleh karena itu, penting untuk memberi edukasi dan penyuluhan kepada remaja mengenai bahasa dari perilaku seks bebas. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan melalui media zoom kepada 15 remaja selama 60 menit mengenai perilaku dan permasalahan dari seks bebas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu adanya kesadaran remaja untuk menjauhi perilaku seks bebas dan dapat mengedukasi teman sebaya. Remaja yang mengikuti kegiatan terlihat antusias dan termotivasi untuk menjadi kader pemberi informasi mengenai bahaya seks bebas. Abstract Free sex is a trend and issue which is in demand by today's youth age group. This is a social problem that requires accurate information so that it does not have an impact on the emergence of other health problems in adolescents. For example, the emergence of Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). In addition to these diseases, the increase in abortion cases in Indonesia is also known to be the impact of free sex behavior among teenagers. Therefore, it is important to provide education and counseling to teenagers about the language of free sex behavior. This community service activity method is carried out by providing counseling through the media zoom to 15 teenagers for 60 minutes regarding the behavior and problems of free sex. The results obtained from this activity are the awareness of teenagers to stay away from free sex behavior and can educate their peers. Teenagers who take part in the activity look enthusiastic and motivated to become a cadre of information providers about the dangers of free sex.
SENAM KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITITUS Liza Fauzia; Eva Arna Abrar; Fitri A. Sabil; Nurul Rezki Anisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 06 November (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya jumlah kasus kaki diabetic tentu menjadi perhatian untuk dilakukan penanganan segera. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologi. Salah satu Latihan fisik yang direkomendasikan pada penderita kaki diabetic adalah senam kaki diabetic. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki, Oleh karena itu penting untuk melatih senam kaki diabetic pada penederita DM melalui pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di puskesmas tamalanrea makassar dengan melibatkan 9 penderita DM. pada pelaksanaan senam kaki diabetic peserta tampak antusias dan ikut memperagakan kegiatan sneak kaki diabetic, diharapkan melalui kegiatan ini pada penderita DM dapat melaksanakan secara mandiri di rumah demi mencegah terjadinya luka kaki diabatic dan melancarkan peredaran darah pada bagian kaki.
EDUKASI SENAM KAKI DIABETIK PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS BTP KOTA MAKASSAR Fitri A. Sabil; Liza Fauzia; Nurul Rezki Anisa; Eva Arna Abrar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 06 November (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes merupakan penyakit yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang serius karena diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi dan dapat menyebabkan terjadinya sebagian besar penyakit lainnya. Oleh karena itu upaya promotif dan preventif penting di laksanakan dalam bentuk kegiatan edukasi senam kaki diabetik untuk mengatasi masalah tingginya angka kejadian diabetes dan komplikasi di wilayah Puskesmas. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pemutaran video senam kaki diabetic yang di akhiri dengan sesi tanya jawab antara pasien dan pemateri. Jumlah pasien yang mengikuti kegiatan ini adalah 20 orang