Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Kajian Jurnalisme

Penerapan Pagar Api pada Female Daily Network Cristine Manik; Henny Sri Mulyani; Ika Merdekawati Kusmayadi
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 2 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i2.27156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi advertorial pada website dan YouTube media gaya hidup Female Daily Network, apa kebijakan yang diterapkan untuk mengatur iklan, dan bagaimana prinsip pagar api diterapkan pada konten advertorial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masifnya pertumbuhan iklan internet di Indonesia.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik Robert E. Stake. Peneliti menggunakan studi kasus intrinsik karena terdapat keunikan yang jelas mengenai cara Female Daily Network memproduksi iklan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumen kualitatif, materi audiovisual, studi literatur, dan penelusuran data online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Female Daily Network memproduksi advertorial dalam dua tahap, yaitu proses penjualan dan proses produksi (running campaign). Female Daily Network tidak memiliki ketentuan yang ketat dalam penerimaan kerja sama iklan sehingga harus selalu melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan calon pengiklan. Tim redaksi bertugas untuk menulis editorial dan advertorial. Negosiasi dengan pengiklan mempengaruhi aktivitas jurnalistik hingga menimbulkan bias batasan antara advertorial dan editorial di Female Daily Network, meskipun prinsip pagar api mulai diterapkan. Peneliti menyarankan agar Female Daily Network memperjelas batasan pagar api antara editorial dan advertorial dengan cara membuat segmen khusus untuk video advertorial dan kanal khusus untuk artikel; memisahkan alur kerja sumber daya manusianya; dan mengatur kebijakan mengiklan yang tegas terhadap pengiklan.
Konstruksi Pemberitaan Kebakaran Hutan dan Lahan pada Tribun Jambi Elfride Isai Maranatha; Ika Merdekawati Kusmayadi
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 2 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v3i2.23894

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan isu yang serius di Indonesia saat ini. Media massa mempunyai peran strategis dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui konstruksi pemberitaan karhutla yang dilakukan Tribun Jambi dan dianalisis menggunakan analisis bingkai model Robert M. Entman. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam mengidentifikasi masalah, Tribun Jambi melihat masalah kebakaran hutan dan lahan sulit dipadamkan karena titik api yang terus yang meluas. Dalam memperkirakan penyebab masalah, Tribun Jambi melihat bahwa faktor berkurangnya curah hujan didukung dengan tindakan masyarakat dan perusahaan yang terus membakar lahan. Dalam membuat keputusan moral, Tribun Jambi menggiring pembaca untuk menilai pemerintah secara positif, dengan memberi informasi terkait tindakan yang dilakukan pemerintah dalam memadamkan titik-titik api. Dalam menuliskan penekanan penyelesaian, Tribun Jambi menyampaikan bahwa penegakan hukum perlu dilakukan pemerintah setegas-tegasnya agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi. Simpulannya, dalam membingkai berita, Tribun Jambi belum berimbang, dan lebih condong ke pemerintah.
Peran Pers Sebagai Aktor Gerakan Digital Tagar #SolidaritasUntukNTT di Twitter Gema Nusantara Bakry; Ika Merdekawati Kusmayadi
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 1 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i1.33458

Abstract

Peristiwa banjir bandang yang diakibatkan Siklon Seroja telah mengundang perhatian dan simpati masyarakat Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan dampak yang diterima oleh masyarakat NTT. Salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat adalah mengampanyekan gerakan sosial digital #SolidaritasUntukNTT di Twitter. Gerakan sosial digital melalui pesan-pesan tertentu dapat menggugah kesadaran bagi penggunanya. Untuk mengetahui efektivitas penyebaran pesan dalam gerakan sosial digital dapat divisualisasikan menggunakan metode Social Network Analysis (SNA).  Penelitian ini bertujuan untuk memvisualisasikan peran pers dalam mendistribusikan pesan gerakan sosial digital dengan tagar #SolidaritasUntukNTT. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis jaringan sosial dengan teori graf di Twitter. Hasil analisis dan visualisasi jaringan dilakukan di aplikasi Gephi dengan algoritma Yifan Hu untuk melihat distribusi pola pesan dan peran pers pada tagar #SolidaritasUntukNTT. Penelitian ini menggambarkan tipe jaringan two mode yang terdiri dari interaksi antara individu dan organisasi dengan pola komunikasi radial personal network yang memiliki ciri jaringan terbuka dan kohesivitas yang rendah dengan arah relasi directed dan asimetris. Analisis peran pers diukur melalui sentralitas aktor untuk mengetahui degree centrality, closeness centrality, betweenness centrality dan eigenvector centrality. Aktor @vice_id diketahui sebagai aktor yang memiliki degree dan eigenvector centrality tertinggi dibandingkan dengan aktor pers lainnya. Aktor @idntimes dan @detikcom memiliki nilai closeness dan betweenness centrality yang lebih tinggi dari media lainnya. Analisis jaringan sosial memberikan pemahaman terkait distribusi pesan dalam media sosial untuk mengetahui efektivitas pesan yang didistribusikan oleh beberapa aktor jaringan, khususnya peran pers dalam mengampanyekan gerakan sosial di media. Oleh karena itu, metode SNA dapat digunakan untuk penelitian jurnalisme data. 
The Effect of Job Demands on Journalist Performance in Pikiran Rakyat Newspaper Rini Ria Agustiani; Ika Merdekawati Kusmayadi; Siti Karlinah
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 6, No 1 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v6i1.27205

Abstract

Journalists are expected to be responsible for fulfilling the public interest in information as well as the demands of media companies. Excessive jobs could have positive and negative impacts on journalists, affecting the increase and decrease of journalists' performance. The job demands can demonstrate the performance or achievements of journalists; the higher the journalists can manage their time well; the journalist performance will increase. This study aims to confirm the sub-dimensional pictures of the variables of job demands and performance of journalists and whether job demands significantly affect the performance of journalists. The method used in this research is quantitative with descriptive analysis and verification. Analytical techniques are used to validate tests, reliability, normality, autocorrelation, and heterodedensity. The hypotheses test uses a simple regression linear test, signification partial (t statistical test), and determination. As a result, the researchers concluded: 1) The work demands of the Pikiran Rakyat Newspaper Journalists did not stress the journalists, and the workload and the work environment were considered good. The demands of work also do not affect the performance of journalists, so the quality of writing, quantity, timeliness, effectiveness, and independence are classified as good. 2) There is a significant positive effect of about 50.7% between the influence of Job Demands on the Performance of Journalists in the Pikiran Rakyat Newspaper. This means that the demands of work do not affect nor make the performance of journalists decrease. However, intrinsic and extrinsic factors can affect the decline of journalists' performance.