Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN LOKAL JAWA BARAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM SIARAN PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2013 HIDAYAT, DADANG RAHMAT; MULYANI R, HENNY SRI; BASITH, ACHMAD ABDUL
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.82 KB)

Abstract

Pada masa kampanye pemilu anggota legislatif, presiden dan kepala daerah (pemilukada), media massa bersiap untuk menjadi saluran yang digunakan para peserta Pemilu dalam berlomba mempengaruhi masyarakat. Fenomena yang biasa terjadi ini menjadi menarik karena banyak terjadi media massa tidak mampu menjaga independensinya sebagai lembaga yang netral. Penelitian ini bermaksud untuk melihat fenomena penyelenggaraan program siaran pada lembaga penyiaran lokal dibeberapa kota Jawa Barat dengan tujuan untuk melihat kebijakan program siaran Pemilu dalam pemilukada Gubernur Jawa Barat tahun 2013. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar lembaga penyiaran berorientasi pada kepentingan bisnis dengan menggunakan slot yang ada, lembaga penyiaran digunakan sebagai saluran sosialisasi, kampanye dan beriklan secara proporsional, seimbang dan tidak berpihak, tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan yang ada (P3SPS dan Kode etik jurnalistik) dan umumnya memberikan kesempatan beriklan sama untuk semua kandidat namun pada akhirnya tergantung pada potensi dan kekuatan finansial masing-masing kandidatlah yang menentukan.
STRATEGI MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA DALAM PENERTIBAN PKL - (Studi Kasus strategi Komunikasi Politik Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk Membangun Partisipasi Warga dalam Penertiban PKL Di Jalan Kepatihan Bandung) Basith, Achmad Abdul; Besman, Abie
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.126 KB)

Abstract

Rendahnya partisipasi warga, baik Pedagang Kaki Lima (PKL) sendiri, maupun warga masyarakat umum dalam mendukung program ketertiban pemerintah Kota Bandung, membuat Walikota Bandung Ridwan Kamil memutar otak. Pada awal pemerintahannya Ridwan Kamil mengeluarkan strategi-strategi baru dalam menertibkan pedagang kaki lima, yang pada masa pemimpin sebelumnya selalu gagal ditertibkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi politik Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk meningkatkan partisipasi warga dalam menertibkan PKL di Jalan Kepatihan Bandung, khususnya soal rendahnya kesadaran warga yang selama ini menjadi salah satu penyebab selalu gagalnya penertiban. Metode yang digunakan dari penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dukumentasi, dan studi pustaka. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai Walikota Bandung Ridwan Kamil, Kepala Satpol PP Kota Bandung Ferdi Ligaswara, Koordinator PKL Kepatihan Muhammad Taufik, dan beberapa perwakilan masyarakat Kota Bandung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang dilakukan Walikota Bandung Ridwan Kamil, mampu meningkatkan kesadaran warga, sehingga upaya penertiban yang dilakukan berjalan lancar dan kondusif tanpa menimbulkan banyak perlawanan dan bentrokan. Ridwan Kamil menggunakan empat tahapan penertiban yaitu ngobrol, mencari solusi, eksekusi, dan beautifikasi.
STRATEGI KOMUNIKASI MENGATASI RENDAHNYA INTEGRITAS SATPOL PP DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN KEPATIHAN BANDUNG (Studi Kasus Strategi Komunikasi Politik Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam Mengatasi Rendahnya Integritas Satpol PP Kota Bandu Basith, Achmad Abdul; Mulyani, Henny Sri
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.647 KB)

Abstract

Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi masalah hampir di setiap kota besar. Pendekatan yang tidak tepat, mampu menyulut bentrokan antara pedagang dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Perlu ada strategi komunikasi politik yang tepat agar penertiban berjalan lancar. Jokowi, Tri Rismaharini, dan Ridwan Kamil punya pendekatan yang berbeda dalam melakukan penertiban PKL di daerahnya masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi politik Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam menertibkan PKL di Jalan Kepatihan Bandung, khususnya soal rendahnya integritas petugas Satpol PP, yang selama ini menjadi salah satu penyebab selalu gagalnya penertiban. Metode yang digunakan dari penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dukumentasi, dan studi pustaka. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai Walikota Bandung Ridwan Kamil, Kepala Satpol PP Kota Bandung Ferdi Ligaswara, Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Haru Suandharu, Koordinator PKL Kepatihan Muhammad Taufik, dan beberapa perwakilan masyarakat Kota Bandung. Hasil daripenelitian menunjukkan bahwa strategi Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam penertiban PKL, khususnya masalah rendahnya integritas Satpol PP efektif, yaitu melalui penegakan aturan dengan melakukan pemecatan kepada oknum Satpol PP yang kedapatan melakukan pungli, penyitaan HP personil Satpol PP sebelum melakukan penertiban, serta tidak menyampaikan rencana penertiban kepada anggota sebelum hari pelaksanaan. Kata kunci: Kota Bandung, Pedagang Kaki Lima, Penertiban PKL, Ridwan Kamil, Satpol PP
Pola Pemberitaan Konservasi Harimau Sumatera di Media Massa Online Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin; Herlina Agustin; Achmad Abdul Basith
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 1 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i1.31699

Abstract

Konservasi Harimau Sumatera menghadapi ancaman perburuan dan perdagangan, yang berakibat pada kematian satwa dilindungi. Sejumlah media online memberikan perhatian pada kasus-kasus ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penekanan isu, seleksi narasumber, dan intensitas pemberitaan konservasi Harimau Sumatera yang dilakukan oleh Kompas.com, Tribunnews.com dan Mongabay.co.id sepanjang periode 2015-2018 dengan menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pola penekanan isu, ketiga media memberi penekanan pada aspek penegakan hukum dan kronologi peristiwa, sedangkan aspek konservasi kurang menonjol. Kompas.com dan Tribunnews.com kurang mengangkat proses pengadilan, sedangkan Mongabay.co.id mengangkat isu tersebut dengan penekanan pada sikap kritis pada tuntutan dan vonis pengadilan ditinjau dari UU Nomor 5 Tahun 1990. Pola seleksi narasumber, Kompas.com dan Tribunnews.com cenderung mewawancarai pihak aparat berwajib sebagai narasumber utamanya, sedangkan pihak NGO konservasi Harimau Sumatera kurang mendapatkan tempat dalam berita. Adapun Mongabay.co.id lebih berimbang dalam mewawancarai aparat dan NGO. Selain sebagai sumber utama, aparat berperan mempersuasi khalayak untuk berpartisipasi dalam usaha konservasi Harimau Sumatera, adapun pihak NGO lebih banyak mengkritisi lemahnya penegakan hukum. Adapun pada pola intensitas pemberitaan, pemberitaan Kompas.com dan Tribunnews.com terhenti pada tahap penegakan hukum dan bahasan konflik antara Harimau Sumatera dan manusia. Hal tersebut bertentangan dengan prinsip jurnalisme lingkungan, yaitu keberlanjutan peliputan. Sementara Mongabay.co.id lebih menyajikan peliputan lebih lengkap dan berimbang.
Konstruksi Makna Aksi Massa 212 Bagi Wartawan Detik.com Mohammad Fariansyah; Dadang Rahmat Hidayat; Achmad Abdul Basith
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 2 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v3i2.25487

Abstract

Aksi mobilisasi massa Islam atau aksi massa 212 memiliki nilai berita tinggi untuk diberitakan media massa. Detik.com merupakan media yang menaruh porsi besar dalam pemberitaan aksi massa 212. Dalam praktik lapangan, wartawan Detik.com mendapatkan sentimen dan intimidasi dari peserta aksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan wartawan Detik.com peliputan aksi massa 212. Pengalaman wartawan yang terlibat sebagai subjek penelitian, mengungkapkan tantangan dan pemaknaan wartawan Detik.com. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengetahui peristiwa dari sudut pandang pelaku. Analisis juga ditunjang dengan pengamatan langsung pada Aksi Bawaslu dan Aksi Kawal MK. Hasil penelitian menunjukan adanya tantangan teknis, sentimen dan intimidasi dalam peliputan; dan wartawan Detik.com memaknai aksi massa 212 sebagai peliputan aksi massa dengan identitas Islam, peliputan gerakan politik dan peliputan aksi damai. Simpulan dari penelitian ini adalah para informan memaknai aksi massa 212 berdasarkan kesengajaan dan kesadaran tindakan yang direfleksikan dari pengalaman liputan yang mereka lalui.
KUALIFIKASI JURNALIS PEMULA PADA RADIO ANAK MUDA DI JAWA BARAT Achmad Abdul Basith
Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6 No 2 (2018): Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6 No 2 Desember 2018
Publisher : DIII Prodi Humas Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Communicology.0602.04

Abstract

ABSTRACT Radio broadcast continues to play a role in the distribution of information through its broadcast programs. As a mass media radio broadcasts not only have a function as an entertainment medium with songs that are played, but also have a function to educate and convey information. So the existence of journalists in each radio broadcast becomes an obligation. But in practice, this journalist function is not only attached to those who seek information in the field, but also those who work in the studio as broadcasters and program producers. As a mass media with a variety of program formats, radio broadcasts have diverse needs for beginner journalists. There are those who require the beginning journalist to only have sound quality and good announcing techniques, but not a few who require the beginning journalist to have good general knowledge, perseverance, and sometimes the appearance is also one of the things considered. The reason is that journalists also represent the radio, especially for those who work outside the studio. In this study, we used descriptive qualitative research. The study was conducted to broadcast radio managers with the segmentation of young people in West Java, represented by Ardan Bandung (representing greater Bandung), Radio eMDiKey (representing Priangan Timur), Radio Pilar (representing Cirebon dsk). We consider these three regions capable of representing West Java. The results of this study indicate that the qualifications of beginner journalists on radio are more emphasized in their attitude and militancy in the field. Regarding the relevance of formal education that has been taken by prospective journalists is not the main problem. The average implements re-adjustment (training) before actually being adopted as a crew on broadcast radio. The physical appearance factor is one that is considered even though it is not the main one. Keywords: radio, journalists, young people, West Java ABSTRAK Radio siaran terus memainkan peran dalam distribusi informasi melalui program siarannya. Sebagai media massa radio siaran tidak hanya memiliki fungsi sebagai media hiburan dengan lagu-lagu yang diputarkan, tetapi juga memiliki fungsi untuk mendidik dan menyampaikan informasi. Maka keberadaan jurnalis di setiap radio siaran menjadi sebuah kewajiban. Namun dalam praktiknya, fungsi jurnalis ini tidak hanya menempel pada mereka yang mencari informasi di lapangan, tetapi juga mereka yang bekerja di studio sebagai penyiar maupun sebagai produser program. Sebagai media massa dengan bermacam format program, radio siaran memiliki kebutuhan akan jurnalis pemula yang beragam. Ada yang mensyaratkan jurnalis pemulanya sekadar memiliki kualitas suara dan teknik announcing yang baik, tapi tak sedikit yang mewajibkan jurnalis pemulanya memiliki pengetahuan umum yang baik, gigih, serta kadang penampilan juga menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan. Alasannya, jurnalis juga menjadi representasi dari radio tersebut, khususnya bagi yang bertugas di luar studio. Dalam penelitian ini, kami menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan kepada pengelola radio siaran dengan segmentasi anak muda di Jawa Barat yang diwakili Ardan Bandung (mewakili greater Bandung), Radio eMDiKey (mewakili Priangan Timur), Radio Pilar (mewakili Cirebon dsk). Tiga daerah ini kami anggap mampu merepresentasikan Jawa Barat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualifikasi jurnalis pemula pada radio lebih ditekankan pada sikap dan militansi mereka di lapangan. Perihal relevansi pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh calon jurnalis itu bukan masalah utama. Rata-rata menerapkan penyesuaian kembali (training) sebelum benar-benar di angkat sebagai kru di radio siaran. Faktor penampilan secara fisik menjadi salah satu yang dipertimbangkan meski bukan yang utama. Kata Kunci: radio, jurnalis, anak muda, Jawa Barat
PENGGUNAAN BOTOL AIR MINUM PENUNJANG PROTOKOL KESEHATAN DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU MELALUI FACEBOOK Henny Sri Mulyani; Ika Merdekawati Kusmayadi; Achmad Abdul Basith
JE (Journal of Empowerment) Vol 2, No 1 (2021): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v2i1.1259

Abstract

ABSTRAK Pandemi COVID-19 membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Pembatasan kegiatan bertatap muka, menjalankan aktivitas dari rumah, dan melaksanakan pola hidup sehat, sebagai upaya penanggulangan penyebaran. Upaya ini melahirkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKNM) Integratif dilaksanakan secara daring selama satu bulan. Pengabdian Pada Masyarakat ini menggunakan metode kampanye penggunaan botol air minum sebagai penunjang protokol kesehatan dan pengurangan sampah plastik pada masa AKB melalui Facebook. Pesan kampanye bertema kesehatan dan pelestarian lingkungan dirancang dalam bentuk infografis agar komunikatif dan mudah dipahami. Dalam pelaksanaannya beberapa mahasiswa memanfaatkan akun Facebook pribadi serta bekerjasama dengan berbagai komunitas, seperti komunitas Greenpeace Indonesia, Himpunan Matematika Unpad, Membersihkan Indonesia Community, komunitas bersepeda, BEM Unpad, dan Unpad Hejo. Melalui kampanye ini literasi informasi dan kesadaran masyarakat meningkat akan pentingnya membawa botol air minum di masa AKB guna menunjang kesehatan dan lingkungan, sesuai dengan yang diharapkan. ABSTRACTThe COVID-19 pandemic is making changes in human life. Social distancing, working from home, healthy lifestyle, are an act to prevent virus spread; it creates New Habit Adaptation (AKB) policy. An Integrative Community Service (KKNM) lecturer-students have been carried out online. This KKNM applied a campaign method to use water bottles to support health protocols, and reduce plastic waste during the AKB period through Facebook. The messages on health and environmental preservation are designed in infographics, so it can be easily understood. In its implementation, several students use personal Facebook accounts and collaborate with various communities, such as the Greenpeace Indonesia community, the Unpad Mathematical Association, Membersihkan Indonesia Community, the cycling community, BEM Unpad, and Unpad Hejo. This campaign is expected to act as information literacy and increase public awareness of the importance of carrying bottles of drinking water during the AKB period to support health and the environment.
PELATIHAN PRESS RELEASE BAGI KOMUNITAS PENDUKUNG PROGRAM CITARUM HARUM DI KABUPATEN BANDUNG Yanti Setianti; Nuryah Asri Sjafirah; Diah Fatma Sjoraida; Heru Ryanto Budiana; Achmad Abdul Basith
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 8: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak Banyak sekali informasi seputar kegiatan organisasi yang dapat dijadikan sebagai sumber berita untuk dibuatkan menjadi sebuah press release yang bisa dikirim ke media massa. Pelatihan penulisan press release yang berbasiskan pada realitas kegiatan komunitas citarum harum yang berguna bagi publikasi organisasi, dengan metode ceramah dan diskusi. Pelatihan penulisan Press Release dengan sumber nya dari perkembangan kegiatan komunitas Citarum harum di Kabupaten Bandung menjadi sangat urgen dilaksanakan dan dibutuhkan. Pelatihan penulisan press release dalam upaya menyebarluaskan informasi publik tentang program citarum harum dapat menumbuhkan minat dan motivasi para peserta khususnya dalam menulis naskah berita yang disertai foto-foto kegiatan. Hal ini terlihat dari sikap antusias para peserta pelatihan ketika mengikuti pelatihan berupa ide-ide tulisan mereka yang kaya dan bervariasi, serta keinginan untuk menulis sebuah press release di media massa. Pelatihan penulisan naskah berita dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam menulis naskah berita.
TIKTOK SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PENGELOLAAN SAMPAH MASKER DI MASA PANDEMI BAGI GENERASI Z Henny Sri Mulyani; Ika Merdekawati Kusmayadi; Achmad Abdul Basith
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 1 (2022): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i1.2389

Abstract

ABSTRAK Volume sampah masker pakai di masa pandemi meningkat signifikan, maka perlu adanya literasi untuk mengelola sampah masker dengan baik. Pengabdian ini bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama generasi z untuk melakukan upaya penanggulangan sampah masker sekali pakai. Kegiatan kampanye ini merupakan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Integratif yang dilaksanakan secara virtual. Sosialisasi melalui media TikTok dilaksanakan mulai bulan Juli 2021 selama satu bulan untuk memberikan edukasi dampak dari sampah masker terhadap kesehatan dan lingkungan serta memberikan informasi cara membuang sampai sekali pakai dengan benar, sehingga sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bentuk lain yang tidak mencemari lingkungan. Tiktok banyak   digunakan generasi Z dalam pencarian informasi.  Kampanye ini menghasilkan 4 produk video berisi pesan lingkungan, kesehatan dan inovasi diunggah pada beberapa akun TikTok pribadi,  akun beritaradio.com milik PR FM dan anshoe.who. Nilai yang ada dalam  kampanye ini diantaranya tutorial edukasi pengelolaan sampah masker sekali pakai dengan benar, inovasi sampah masker didaur ulang menjadi beberapa jenis benda yang bermanfaat oleh LIPI, dijadikan ecobrick dan dijadikan airfreshner. Nilai pesan kampanye ini  mengajak  generasi Z untuk lebih peduli lingkungan dan kesehatan.  ABSTRACTThe volume of disposable mask waste during the pandemic has increased significantly, so literacy is needed to manage mask waste properly. This community service aims to invite the community, especially Generation Z, to make efforts to overcome the waste of disposable masks. This campaign is a virtual community service for lecturers and students participating in the Integrative Community Service. Socialization through the TikTok media was carried out starting in July 2021 for one month to provide education on the impact of mask waste on health and the environment, as well as providing information on how to properly dispose of once-use so that the waste can be used into other forms that do not pollute the environment. Generation Z widely uses Tiktok in searching for information. This campaign resulted in 4 video products containing environmental, health, and innovation messages uploaded on several personal TikTok accounts, @beritaradio.com and @anshoe.who. The values in this campaign include educational tutorials on managing single-use mask waste properly, innovation of mask waste being recycled into several types of valuable objects by LIPI, used as eco-bricks, and used as air fresheners. The value of this campaign message invites Generation Z to be more concerned about the environment and health.