Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi

Perubahan Morfologi Pantai Dengan Integrasi Citra Di Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara Nofirman Nofirman
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.112 KB)

Abstract

The coastal area has become an area of ​​high and complex dynamics. Changes that occur tend to the beach being built. The coastal ecosystem contains a rich diversity of fauna (biological) and mutually synergic floran.The purpose of this research is to know: (1) shoreline movement with the integration of Landsat image, (2) coastal morphology change with the integration of high-resolution image quality.The location of the research is in North Bengkulu Regency where the determination of the unit of analysis is based on the abscissa, namely; (1) the area along the coast of Cipta Mulya (Putri Hijau), (2) the area along the Air Petai Beach (Putri Hijau), (3) the area along the coast of Urai (Ketahun), (4) the area along the coast of Sengarai (Ketahun), (5) ) area along the shores of the Seaside (Air Napal). Image data used is Landsat Image downloaded from the website earthexplorer.usgs.gov with path 125 and row 63. The image used was acquired in 2000, 2005, 2010, 2015, 2017. Data processing (image) remote sensing is done by step- ; (c) the manufacture of color composites, (d) digitization on screen, (e) overlay analysis, and (f) analysis and displacement of the morphology beach.The research findings from Landsat image data processing in 2000, 2005, 2010, 2015 and 2017 in 5 areas of abscissa indicate different shoreline displacement conditions and for each year of the image. The similarities that occur in the 5 areas of absorption is the occurrence of abrasion and accretion events. Based on the use of image data with a distance of 5 years, there was an unobserved coastline shift to show the abrasion activity that occurred. Changes in coastal morphology occur in bumpy terrain, bumpy hills, terrain, and river estuaries overlooking the sea. The condition of the beach has long been interrupted by abrasion activity, resulting in the coastal morphology of steep cliffs, poles (stack), while on steep cliffs also formed coastal caves, as symptoms of wave erosion or ocean currents.
Perubahan Konsep Kunci Geografi (Changes in Key Concepts of Geography) Nofirman Nofirman
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i1.1349

Abstract

Perubahan dunia akibat perkembangan teknologi dan inovasi serta kolaborasi ilmiah yang melibatkan ilmu geografi telah menyebabkan ilmu geografi tergerus. Asosiasi Geografi Eropa (EUROGEO) telah menjawab Tantangan Geospasial pada Abad ke-21 dengan melakukan perubahan terhadap konsep kunci geografi (Key Concepts of Geography). Perubahan konsep kunci geografi yang diungkap dalam kajian ini adalah : (i) pandangan terhadap tempat, ruang (space), dan hermeneutika. (ii) pandangan tentang konsep kunci geografi. (iii) tema baru geografi yang mendorong perubahan pemikiran geografi ; geografi kolaborasi ilmiah.
Studi Keunggulan Wilayah dan Komoditi Hortikultura Di Daerah Lembah Gumanti Kabupaten Solok Nofirman Nofirman
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1723.736 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengungkap: keunggulan wilayah, dan komoditas hortikultura yang berpotensi indikasi geografi. Penelitian dilakukan dengan metode kuntitatif dan kualitatif. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan mulai; reduksi data, pengolahan data, display data, pengambilan keputusan penyajian secara deskriptif. Penggunaan nama Lembah Gumanti oleh Niniak Mamak terdahulu berazas alam takambang jadi guru. Maksudnya, pemberian nama Lembah Gumanti telah sesuai kriteria topografi yang menunjukkan konsep cekungan yang disebut Lembah Gumanti. Posisinya terletak arah selatan-tenggara Gunung Talang, dan dikelilingi bukit barisan di arah barat, selatan, dan timur. Daerah ini bagian dari patahan Danau Talang yang membujur kearah Segmen Suliti di Selatan. Jenis tanah terdiri dari tanah aluvial, regosol, andosol, dan podsolik merah kuning dengan tingkat keasaman (pH) antara 4–5,5. Iklim daerah Lembah Gumanti pada klasifikasi Oldeman termasuk zona E2 dengan temperatur rata-rata 18,50C dan curah hujan rata-rata 2067 mm. Semua tanaman hortikultura hidup baik di daerah ini. Komoditas hortikultura yang menjadi buah bibir (punya reputasi), karakteristik, dan kualitas baik adalah bawang merah, cabe keriting, kentang, markisah, dan terung Belanda. Penduduk sebagai pengelola faktor alam dan tanaman di Lembah Gumanti berkualifikasi pendidikan Tidak Tamat SD, Tamat SD, dan Tamat SMP berjumlah 79,14%. Sesuai kualifikasi pendidikan, jelas kemampuan memproduksi bawang merah bekualitas sulit terjadi, petani belum paham kaidah GAP, GHP dan GMP. Tata kelola penjualan komoditas belum menguntungkan petani, karena ada peran Anak Randai membeli komoditas petani dan menjualnya kepada toke.