Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia

Analisis Penggunaan Electric Turbocharger Terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Modifikasi Injeksi Jodhi Ananda Prima; Wawan Purwanto; Wakhinuddin S; Ahmad Arif; Hamid Nasrullah
JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jtpvi.v1i2.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan electric turbocharcger terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar sepeda motor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan objek penelitian sepeda motor yang dimodifikasi injeksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung dari sepeda motor dengan teknik analisis deskriptif persentase untuk mengukur konsumsi bahan bakar, karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), dan Hidrokarbon (HC), baik dengan electric turbocharger maupun tanpa electric turbocharger. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan electric turbocharger pada sepeda motor dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 16,04% pada kecepatan 40 Km/J dan mengurangi emisi gas buang seperti karbon monoksida menurunkan emisi gas buang sebesar 94% pada putaran idle dan hidrokarbon menurunkan kadar emisi gas buang sebesar 49% pada putaran idle namun meningkatkan emisi gas karbon dioksida sebesar 10% pada putaran idle. This study aims to determine the effect of using an electric turbocharger on exhaust emissions and fuel consumption produced by motorcycles modified with injection systems. This study used an experimental method with the research object being injection-modified motorbikes. The data collection technique in this study was carried out by collecting data directly from injection-modified motorcycles with a percentage descriptive analysis technique to measure fuel consumption, carbon monoxide (CO), carbon dioxide (CO2), and hydrocarbons (HC), both with and without an electric turbocharger. Based on the results of the research data, it can be concluded that the use of an electric turbocharger on an injection modified motorcycle can save fuel consumption by 16.04% at a speed of 40 Km/J and reduce exhaust emissions such as carbon monoxide reducing exhaust emissions by 94% at idle speed and hydrocarbons reducing exhaust emission levels by 49% at idle speed but increasing carbon dioxide gas emissions by 10% at idle speed.
Rancang Bangun Alat Penstabil Tegangan pada Generator Turbin Angin Sepeda Motor Modifikasi Injeksi Magribfa Azani; Wawan Purwanto; Dwi Sudarno Putra; Milana; Hamid Nasrullah
JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): TPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jtpvi.v2i1.128

Abstract

Pemanfaatan gas hidrogen atau gas  untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dilakukan agar menjaga ketersediaannya tidak semakin menipis. Namun untuk mendapatkan gas  ini harus melewati proses pemisahan molekul hidrogen dengan oksigen melalui proses elekrolisis. Metode yang digunakan yaitu metode rancang dan bangun alat penstabil tegangan yang akan diuji pada kecepatan 30,40,50, dan 60 km/jam. Data hasil pengujian tegangan pada kecepatan 30, 40, 50 dan 60 km/jam didapatkan rata-rata tegangan 3,62 V. Setelah menggunakan alat penstabil terjadilah peningkatan dengan hasil rata-rata tegangan 6,86 V, sehingga terjadilah peningkatan tegangan sebesar 3,24 V setelah menggunakan alat penstabil. Dari rata-rata yang diperoleh, untuk melakukan proses elektrolisis dapat berjalan karna untuk proses itu membutuhkan tegangan sebesar 5,8 V. The use of hydrogen gas or H_2O gas to reduce the use of fuel oil is carried out in order to ensure that its availability does not become increasingly depleted. However, to get H_2 O gas, you have to go through the process of separating hydrogen molecules from oxygen through the electrolysis process. The method used is the method of designing and building a voltage stabilizer which will be tested at speeds of 30, 40, 50 and 60 km/hour. Data from voltage testing results at speeds of 30, 40, 50 and 60 km/hour and obtained an average voltage of 3.62 V. After using the stabilizer there was an increase with an average voltage result of 6.86 V, resulting in an increase in voltage of 3 .24 V after using the stabilizer. From the average obtained, the electrolysis process can run because the process requires a voltage of 5.8 V.