Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Media Visual (Gambar) Terhadap Kemampuan Kosakata Anak Autis Amalia Risqi Puspitaningtyas; Vidya Pratiwi
Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education Vol 3, No 1 (2020): Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-aulad.v3i1.6420

Abstract

The barriers possessed by autistic children are communication and language, so that they have lack vocabulary. The purpose of this study is to describe the vocabulary skills of autistic children both before and after the intervention state and analyze the visual media (pictures) on the vocabulary of autistic children.  This research method is quantitative using Single Subject Research (SSR) A-B-A design with A is the baseline and B is an intervention. The results showed there was an influence of the use of visual media (pictures) on the vocabulary ability of autistic children
PENGEMBANGAN INOVASI PEMBELAJARAN AUDIO SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS 2 SDN 1 KILENSARI PANARUKAN SITUBONDO Vidya Pratiwi; Amaliya Risqi Puspitaningtyas
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2019 "Inovasi Cerdas dan Teknologi Hijau untuk Industri 4.0"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.32 KB)

Abstract

Pemanfaatan teknologi dan media biasanya digunakan guru sebagai media alternatif dalam proses pembelajaran di kelas. Saat ini teknologi dianggap merupakan seluruh solusi di dalam kelas. Komputer dan teknologi lainnya tidak membuat guru menjadi lebih bisa sebab tuntutannya guru harus berpengalaman dalam penerapan teknologi. Salah satu kemajuan terbaru dalam teknologi adalah kemampuan menyimpan informasi dalam format digital. Para siswa SD biasanya menghabiskan kira-kira 50% dari waktu sekolah mereka hanya berupa menyimak. Olehkarena itu, pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak diremehkan.Audio menjadi salah satu media alternatif yang dapat membantu siswa agar memperkaya pengalaman belajar dengan kemampuan mendengarkan dan menyimak. Hasil observasi di lapangan tentang penggunaan media alternatif masih dirasa kurang karena siswa masih membaca pada buku saja. Tanpa mereka tahu bagaimana cara pengejaan kata yang benra dan artikulasinya. Maka dari itu dengan terciptanya inovasi baru di bidang pendidikan yakni media audio pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak teori. Metode yang digunakan yakni metode penelitian dan pengembangan (Research & Development) dimana dengan metode tersebut dapat menyelesaikan masalah hingga uji coba produk dan produksi secara masal. Pembuatan media audio pembelajaran untuk pembelajaran menyimak bahasa Inggris kelas 2 SD terkait dengan materi animal and my classroom telah menghasilkan suatu produk yang disertai dengan petunjuk operasional didalamnya. Produk ini memiliki jenis file .mp3 sehingga dapat dioperasikan pada komputer berjenis apa saja, tanpa perlu menginstal software apapun. Terdapat audio berdurasi masing-masing 5 menit dengan soal latihan yang berbeda. Hasil dari validasi oleh ahli materi menunjukkan persentase penilaian sebesar 82%. Angka tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik” untuk diujicobakan. Validasi oleh ahli media menunjukkan hasil persentase sebesar 80.8%, yang berarti masuk dalam kategori “Sangat Baik” untuk diujicobakan. Hasil penilaian oleh guru bahasa Inggris menunjukkan persentase sebesar 86.2%, yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSA KATA PADA ANAK AUTIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL (GAMBAR) Amalia Risqi Puspitaningtyas; Vidya Pratiwi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2019 "Inovasi Cerdas dan Teknologi Hijau untuk Industri 4.0"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.033 KB)

Abstract

Autis merupakan gangguan perekembangan yang kompleks yang menyangkut hal komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi dan gejalanya sudah mulai tampak sebelum ana berusia 3 tahun. Penyandang autisme seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Anak autis merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam ketrampilan interaksi dan komunikasi. Komunikasi adalah modal utama seseorang untuk bisa berinteraksi  dan mendapatkan berbagai informasi melalui lingkungan. Lingkungan diyakini sebagai sumber yang sangat berpengaruh untuk pembangunan. Salah satunya adalah anak autis yang memiliki masalah besar dalam komunikasi dan bahasa, sehingga kosa kata yang didapat terbatas. Oleh karena itu pembelajaran bahasa untuk anak-anak autis memiliki posisi penting.  Tujuan penelitian ini untuk meningatkan kemampuan kosa kata anak autis dengan menggunkan media visual (gambar) dan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan Single Subject research (SSR), subjek penelitian ini adalah anak autis yang ada SDN 8 kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada fase baseline (A1) kemampuan  kosakata anak adalah sebesar 22%. Setelah diadakan tindakan pada tahap  intervensi (B) kemampuan siswa meningkat menjadi 60 %. Selanjutnya diadakan tes pada tahap baseline (A2) sebagai tolak ukur, dan ternyata kemampuan kosakata  subjek menjadi menjadi 75 %. Jadi peningkatan penguasaan kosakata dari tahap  baseline 1 ke intervensi sebesar 43 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media visual (gambar) dapat meningkatkan kosakata anak  autis.
PENGUASAAN KOSA KATA PADA ANAK AUTIS MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL (GAMBAR) Amalia Risqi Puspitaningtyas; Vidya Pratiwi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.521 KB)

Abstract

Interaksi dan komunikasi adalah salah satu modal bagi seseorang untuk memperoleh berbagai informasi melalui lingkungan. Lingkungan hingga saat ini diyakini sebagai sumber yang sangat berpengaruh untuk pembangunan. Salah satunya adalah anak autis yang memiliki masalah besar dalam komunikasi dan bahasa, sehingga kosa kata yang didapat terbatas. Oleh karena itu pembelajaran bahasa untuk anak-anak autis memiliki posisi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan kosakata menggunakan media visual (gambar) pada anak autis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan media visual, subjek penelitian ini adalah 5 anak autistik di PAUD Mandiri Anggrek di Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak autis dapat memahami beberapa kosakata dengan media visual (gambar) dan tampaknya ada perubahan komunikasi yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa media visual (gambar) dalam kegiatan pembelajaran kosakata memiliki pengaruh positif terhadap penguasaan kosakata anak-anak autistik, terutama dalam hal pemahaman kata.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN ANAK AUTIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FLOOR TIME DI SEKOLAH DASAR KEC.SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO Amalia Risqi Puspitaningtyas; Vidya Pratiwi
JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar) Vol 1, No 2: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jrpd.v1i2.1564

Abstract

Dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menjelaskan pendekatan pembelajaran bagi anak autis, karenadalam menghadapi anak autis di kelas terutama ketidaklancaran terdapat keterbatasan kemampuanberkomunikasi antara anak autis dan guru serta teman- teman sekelasnya. Autis memiliki gangguanperkembangan dengan ciri- ciri yang tampak mencakup bahasa, komunikasi dan perilakuritualistik/stereotip. Dalam mengatasai keterbatasan kemampuan komunikasi pada anak autis, beberapaahli mengembangan pendekatan pembelajaran, salah satunya adalah metode floor time. Dalam metode inilebih mengedepankan bermaian yang berlandaskan pada ikatan relasi dan lebih difokuskan pada minatanak. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualititatif dengan pendekatan metode floor time,subyek penelitian ini anak autis yang ada di Sekolah dasar yaitu 2 siswa autis di SDN 6 Dawuhan dan 1siswa autis di SD Muhammadiyah Kabupaten Situbondo.Hasil penelitian pendekatan pembelajaran denganmetode floor time yang mencakup 5 strategi yang diterapkan oleh guru banyak membuahkan hasilperkembangan-perkembangan yang di miliki oleh siswa autis.Berdasarkan pada hasil observasi danwawancara dengan guru kelas di SDN 6 Dawuhan dan SD Muhammdiyah ditemukan bahwa dalampenerapan metode floor time kemampuan verbal anak autis meningkat yaitu subjek dalam komunikasiyang ditandai dengan beberapa perkembangan yaitu yang menitik beratkan dalam interaksi antara subjekdengan guru dan lingkungann sekitarnya sehingga dalam proses pembelajaran subjek sudah lumayan jelasdan kemampuan dalam menulis sudah baik hanya saja butuh berualang kali dalam memberikanpemahaman dan arahan dalam menyelesaikan tugas sekolah, walaupun dalam memahami bahasa tulismasih memerlukan bimbingan. Tidak hanya guru kelas yeng menerapkan metode tersebut tetapi orang tuaSubjek sudah menerapkan metode floor time yang didalam penerapannya lebih kepada komunikasi daninteraksi. Hasil dari penerapan metode floor time yang diterapkan oleh orang tua Subjek membuahkan hasildalam perkembangan-perkembangan emosi, komunikasi dan interaksi saat berada dirumah.
PKM PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU DI SDLB BINA WIYATA PUTRA Amalia Risqi Puspitaningtyas; Vidya Pratiwi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 6 No 1 (2022): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v6i1.1625

Abstract

Media pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam proses belajar mengajar guru tidak bisa menyamakan antara mengajar anak normal dengan anak berkebutuhan khusus, karena kebutuhan keduanya sangat berbeda dalam pembelajaran. Anak berkebutuhan khusus perlu penangan khusus terkait pemberian materi, sehingga guru harus selektif dalam menggunakan media pembelajaran. Materi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus memerlukan kreativitas yang ekstra dan media pembelajaran yang benar-benar menarik agar potensi yang sudah ada pada anak dapat berkembang lebih optimal. Anak berkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam hal-hal yang berhubungan dengan belajar karena kemampuan atensi, metacognition, memory, dan generalisasi yang lambat dibandingkan dengan anak normal. Masalah ini dapat berasal dari lemahnya kemampuan persepsi dan menilai (judgement) suatu ingatan yang sudah disimpan dengan keadaan saat ini. Kemampuan dalam menggunakan ingatan jangka pendek yang lemah pada anak berkebutuhan khusus. Salah satu ciri anak berkebutuhan khusus adalah perkembangan bahasa yang miskin, kekurangan dalam pendengaran sehingga kemampuan umum untuk mengadakan komunikasi verbal kesulitan. Dengan kekurangan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus maka guru harus lebih inovatif menggunakan media pembelajaran. Permasalahan yang ada saat ini yaitu guru kurang inovatif dalam membuat media pembelajaran, yang hanya masih menggunakan media sederhana yaitu menggunakan papan tulis, sehingga anak dalam pembelajaran kurang bisa menerima dengan baik apa yang guru sampaikan. Dengan adanya PKM ini sekolah mampu meningkatkan keterampilan guru dalam memberikan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik sehingga anak berkebutuhan khusus bisa menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik.
ANALISIS KETERAMPILAN GURU DALAM MENERAPKAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) DI SDN 1 WRINGIN ANOM JATI BANTENG SITUBONDO Heldie Bramantha; Vidya Pratiwi
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 12 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v12i2.2532

Abstract

Pendidikan sangat erat hubungannya dengan minat belajar yang dimana pendidikan tidak akan berjalan apabila tidak terdapat minat belajar disetiap siswa. Minat belajar memegang peranan penting dalam belajar. Karena minat belajar ini merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang atau kegiatan tertentu. Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti mengambil jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu ditempatkan di SDN 1 Wringin Anom Desa Wringin Anom Kecamatan Jati Banteng. Peneliti memilih tempat di SDN 1 Wringin Anom karena sesuai observasi yang dilakukan oleh peneliti masih banyak masalah-masalah kurangnya minat belajar siswa khususnya pada masa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan siswa untuk belajar dirumah serta mengakibatkan siswa akan lebih malas untuk belajar khususnya pada pembelajara Matematika. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di SD Negeri 1 Wringin Anom Kecamatan Jatibanteng tentang Minat belajar Matematika pada materi konsep pecahan di era pandemi Covid-19 yang di lakukan secara daring dan luring, peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas yang sekaligus menjadi guru matematika di kelas 4 SD negeri wringin Anom kecamatan Jati Banteng, wawancara yang di teliti tentang minat belajar di antaranya: Indikator Minat Belajar Menurut Slameto (2010 : 180) beberapa indikator minat belajar yaitu: 1) perasaan senang, 2) ketertarikan, 3) perhatian, 4) keterlibatan siswa.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 PLALANGAN SEMESTER I Indah Lestari Setyorini; Vidya Pratiwi; Rahmat Hidayat
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 9 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v9i1.2612

Abstract

Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing – masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik yang diajarkan harus betul – betul difikirkan guru yang akan menyampaikan materi pelajaran dengan KKM 65 secara individual. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimanakah penerapan metode penemuan terbimbing (guided discovery) dapat meningkatkan hasil belajar siswa ? dan 2) Apakah metode penemuan terbimbing (guided discovery) dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?. Jenis penelitian tindakan ini termasuk penelitian tindakan kelas. Tempat penelitian adalah di SD Negeri 3 Plalangan. Penelitian ini terdiri atas empat fase yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Bahwa dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan metode penemuan terbimbing (guided discovery) dapat meningkan hasil belajar siswa. Ada peningkatan hasil belajar mencapai 20% dari 60% siklus I menjadi 80% siklus II melalui metode penemuan terbimbing (guided discovery).
DUTA ANTI BULLYING SEBAGAI PEER GROUB EDUCATOR UNTUK PENGEMBANGAN PERILAKU SALING MENGHARGAI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Heldie Bramantha; Vidya Pratiwi; Nova Amelia Sari
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 1 (2023): JANUARI 2023
Publisher : MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.684 KB) | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v2i1.2652

Abstract

Perilaku bullying punya kecenderungan untuk meningkat secara nasional di sekolah-sekolah. Data yang diperoleh dari KPAI, saat ini perilaku bullying menempati peringkat teratas pengaduan masyarakat atau sekitar 25% dari total pengaduan dalam bidang pendidikan sebanyak 1.480 kasus (www.kpai.go.id). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, secara nasional kasus kekerasan dan bullying di sekolah, terutama anak menjadi pelaku justru meningkat. Secara umum, tindak kekerasan terhadap anak 2015 menurun sebesar 25 persen (3.820 kasus) dibanding 2021 (5.066 kasus). Tetapi kasus pelanggaran anak di bidang pendidikan justru naik 4 persen dari 461 kasus di 2014 menjadi 478 di 2021. Bahkan, anak yang jadi pelaku bullying di sekolah meningkat drastis menjadi 39 persen di 2022. Solusi yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu Melakukan sosialisasi tentang perilaku bullying tingkat Sekolah Dasar meliputi: bentuk dan jenis bullying, faktor, dampak, dan arti dari bullying itu sendiri, faktor penyebab dan upaya mengatasi tindakan bullying. Dalam pembentukan karakter untuk siswa, diperkenalkan program. Memilih dan melatih duta anti bullying yang telah ditunjuk sekolah, Memonitor dan mengevaluasi kontribusi duta anti bullying dalam pergaulan di sekolah. Melibatkan siswa berprestasi untuk menjadi duta anti bullying agar menjadi role model bagi teman-teman di sekolahnya. Hasil pengabdian ini adalah terbentuknya duta anti bullying yang dipilih langsung oleh masing-masing sekolah mitra. Melalui sosialisasi tentang bullying, para duta yang telah dipilih diberi pemahaman tentang bentuk perilaku bullying, dampaknya bagi korban, dan bagaimana pencegahannya. Duta anti bullying berperan dalam membantu teman-temannya untuk memahami perilaku bullying dan dampaknya. Hal ini ditunjukkan dengan laporan guru pendamping kepada pelaksana kegiatan tentang peran duta anti bullying.
Development of Android-based Edutainment game on Numerical Ability Nicodemus Rahanra; Dina Destari; Pandu Adi Cakranegara; Erni Andriyana; Noor Ellyawati; Vidya Pratiwi
Sinkron : jurnal dan penelitian teknik informatika Vol. 8 No. 2 (2023): Research Article, Volume 8 Issue 2 April, 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/sinkron.v8i2.12057

Abstract

Learning mathematic cannot be separated from the mathematical symbol and a numerical skill, which is required as ability to perform calculation and related matters with the numbers. This research is aimed to improve the numerical ability of students. The method used was based on Borg and call, which consisted of ten main stages involved. The first research result is the validation of android-based mobile games edutainment, that is, the average value of the three experts is 78.33% with valid criteria. Then the average validation results of the android mobile game test questions based on edutainment is 77.77% with valid criteria. The second is the value of simplicity, seen from the value of the questionnaire which was filled in by all fresh graduates which was accumulated so that a percentage of 85.84% was obtained with very practical criteria. Furthermore, the effectiveness is seen from the increase in scores workmanship of fresh graduate pretest and posttest which is calculated by the formula T test results obtained by increasing the pretest posttest score then ability numerical increase so that it is categorized as effective. Thus it is concluded that the development of android mobile games is based on edutainment on numerical ability is categorized valid, practical, and effective for used