Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SUMBERDAYA PERAIRAN (AQUATIC RESOURCES) DALAM PARADIGMA KEBAHARIAN ISLAM Abu Khaer
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.177

Abstract

Abstract The research aims to explain the Malayan and Nusantara maritime paradigm comprehension compared to the maritime, coastal, and nautical paradigm. The research of maritime terms are usually reduced and equal to a place containing plenty of saltwater quality and quantity, e.g. sea or maritime. Although, based on the writer's finding, in line with the notion's of the language and Middle East experts, al-baḥr, which then absorb in Indonesian as the word 'bahari', aside from saltwater civilization, is also intended to cover plenty of freshwater quality and quantity in the land. The study is qualitative research by combining and excavating thoroughly through data prepared before and emphasizing library research. Therefore, the writer conducts some exploration toward some data concerning maritime management in Islam and nautical management in the world. In addition, the writer also uses articles related to the research topic, writings, documents, or national or international journals. The data analysis of the article uses the qualitative content analysis technique. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kekomprehensifan paradigma kebaharian Nusantara dan Melayu jika dibandingkan dengan paradigma kelautan, pesisir, atau kemaritiman. Penelitian tentang kebaharian cenderung direduksi dan disamakan hanya merujuk pada suatu tempat yang menampung sejumlah kualitas dan kuantitas air yang hanya bersifat asin yang banyak, yaitu laut atau maritim. Padahal, berdasarkan temuan penulis, sejalan dengan pendapat para pakar bahasa dan kebudayaan Timur-Tengah, konsep al-baḥr yang kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia terbakukan dalam istilah bahari, selain untuk peradaban air asin, juga diperuntukan bagi suatu tempat yang menampung sejumlah kualitas dan kuantitas air tawar yang terdapat di daratan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengungkapkan dan menggali data secara lebih mendalam melalui data-data yang telah disediakan dan menitikberatkan pada kajian kepustakaan (library research). Karenanya yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data, yang berkaitan dengan pengelolaan laut dalam Islam dan kelautan di dunia. Selain itu, artikel yang berkaitan dengan topik penelitian, baik berupa tulisan-tulisan, dokumen-dokumen, jurnal nasional, maupun internasional juga penulis gunakan. Analisa data artikel ini menggunakan teknik analisis isi secara kualitatif (qualitative content analysis).
Islamic Theological Perspective on Pancasila Textbook in Higher Education Khalimi khalimi; Abu Khaer
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 7 NO. 1 2020
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v7i1.16718

Abstract

AbstractThis reasearch aims to describe the reconstruction of the worldview of Islamic theology within the Pancasila course textbook used at Islamic institutes of higher education. The authors’ observation, research, and knowledge indicate that the majority of students taking compulsory subjects in both general and Islamic tertiary institutions tend to assume that there is no link between the teachings of Pancasila and the teachings of Islamic theology. On the contrary, according to the formulators of Pancasila and the founding fathers of Indonesia, Pancasila is an essence of religious teachings. For example, Soekarno explained that the reason for naming the nation's philosophy Pancasila was because it was inspired by the five pillars of Islam. This research is qualitative in nature by exploring and examining available data in more depth and detail. This type of research places emphasis on library research. Up to the present time, various findings and discussions seem to indicate that the virtuous theological values of Pancasila, with its many variants of scientific studies, are discussed and studied separately from the ‘life and death’ struggle of its theological concept throughout the history of Pancasila to become the nation’s philosophical foundation. Pancasila education has long been considered as a pure knowledge free from any practical involvement of its initiators. The theological concept of Pancasila, which later evolved to become part of subject material in Pancasila Education, demonstrated that it was, in fact, played a role in the zeitgeist, which caused quite a commotion stir during its formulation days.AbstrakPenelitian bertujuan untuk menggambarkan rekonstruksi pandangan dunia teologi Islam dalam buku ajar kursus Pancasila yang digunakan di lembaga pendidikan tinggi Islam. Pengamatan, penelitian, dan pengetahuan penulis menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang mengambil mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan umum dan Islam cenderung berasumsi bahwa tidak ada hubungan antara ajaran Pancasila dan ajaran teologi Islam. Sebaliknya, menurut perumus Pancasila dan para pendiri bangsa Indonesia, Pancasila adalah inti dari ajaran agama. Misalnya, Soekarno menjelaskan bahwa alasan penamaan filsafat bangsa Pancasila adalah karena ia terinspirasi oleh lima rukun Islam. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan mengeksplorasi dan memeriksa data yang tersedia secara lebih mendalam dan terperinci. Jenis penelitian ini menekankan pada penelitian kepustakaan. Hingga saat ini, berbagai temuan dan diskusi tampaknya mengindikasikan bahwa nilai-nilai teologis Pancasila yang saleh, dengan banyak varian studi ilmiahnya, dibahas dan dipelajari secara terpisah dari perjuangan 'hidup dan mati' dari konsep teologisnya sepanjang sejarah Pancasila menjadi landasan filosofis bangsa. Pendidikan Pancasila telah lama dianggap sebagai pengetahuan murni yang bebas dari keterlibatan praktis penggagasnya. Konsep teologis Pancasila, yang kemudian berkembang menjadi bagian dari materi pelajaran dalam Pendidikan Pancasila, menunjukkan bahwa itu sebenarnya memainkan peran dalam zeitgeist, yang menyebabkan keributan yang cukup besar selama hari-hari perumusannya.How to Cite: Khalimi., khaer, A. (2020). Islamic Theological Perspective on Pancasila Textbook in Higher Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (1), 102-118. doi:10.15408/tjems.v7i1.16718.  
KONSEP KAFIR PERSPEKTIF QURAISH SHIHAB DAN IMPLIKASINYA DENGAN KONTEKS KEINDONESIAAN Ach. Zayyadi; Najiburrahman Najiburrahman; Abu Khaer; Wilandari Wilandari
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i1.218

Abstract

The term "infidel" by non-Muslim groups to incite discriminatory sentiments is a contemporary societal problem. Unbelievers and their levels have already been treated in the Qur'an. Thus, a more appropriate method is required to comprehend the term thoroughly. This method employs a qualitative paradigm, in which the researcher attempts to investigate several factors (1). The word "infidel" has many meanings (2). The ramifications in the context of Indonesia. Based on the Rules or Method of Tafsir agreed upon by the scholars and incorporated in Quraish Shihab's Tafsir Al-misbah, this article seeks to restore the word infidel. The findings show that non-Muslims understand the word infidel in Tafsir Al-Misbah in a variety of ways, including (1) not believing in the genuine religion (2) distrusting the prophet (3) denying God's benefits (4) leaving religious guidance even if you have faith (5) breaking away, and so on.
Multidimensional Dakwah Era Cyberspace Pada Akun Youtobe Ma’had Aly Nurul Jadid Nur Aisyah; Abu Khaer; Nur Miswatul Yulianti
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v14i01.257

Abstract

This research aims to analyze and master about the efforts tried by Ma' had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo in building Multidimensional proselytizing cyberspace era through digital literacy to its academic community. This research uses a qualitative approach to phenomenological types, where researchers seek to master about entwined and growing phenomena. The method of gathering information is tried through participant observation, interview and documentation. Analysis of information is tried through the stages of presentation of information, reduction of information and withdrawal of conclusions. The results showed that digital literacy was tried by Ma' had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo in building multidimensional proselytizing cyberspace era. Cyberspace is tried through Deployment of Digital Books, Discussion activities, Online Lectures Knolwedge Sharing of Virtual account. As well as Al-amiri's news paper
PKM Promoting Virtual Da'wah for Prosperity of the Mosque-based Youth Activities Abu Khaer; Aisyatul Humairo; Isyti Rozanah; Ika Maziyyatus Sholihah; Viatul Karimah; Moh. Jalaluddin; Muh Dzikri Izzabillah
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 2, No 3 (2021): Pendampingan Sektor Pendidikan, Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v2i3.3088

Abstract

Da'wah cannot be left from the mosque's existence as a center of worship and scientific development. The transformation of the use of digital media has penetrated various communication needs, including a strategy in virtual preaching by utilizing social media. Da'wah is no longer carried out by groups considered qualified in religious understanding, but every individual can do this virtual da'wah. Within the framework of the prosperity of the mosque, the Youth of the Mosque Baitissalam Paiton, Probolinggo started to use social media to spread positive religious values. It has not been accompanied by an awareness of the importance of concepts and strategies that are strong in the persuasive messages of virtual da'wah, so they need reinforcements. This method of community service is carried out by strengthening the concept of virtual da'wah, mosque youth branding, and audio-visual training to create interesting social media creative content attention of millennial youth. The results of community service activities show awareness social media to design a virtual da'wah strategy through creative social media content andincreased creativity in determining ideas to spread religious values for teenagers.
Senjakala Media Cetak: Tantangan Jurnalisme Cetak di Era Digital Abu Khaer; Nadiatul Khoir; Yulis Arini Hidayati
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 2, No 3 (2021): Pengembangan Teknologi dan Kesehatan di Lembaga Keagamaan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.041 KB) | DOI: 10.33650/trilogi.v2i3.3080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan media cetakjurnalistik di era digital. Perkembangan media onlinekini menjadi ancaman bagi surat kabar dan media cetak. Perkembangan internet yang pesat telah mendorong masyarakat untuk mengakses media online dengan mudah melalui handphone, atau gadget. Media cetak terancam terancam, dan pembaca setia media cetak cenderung beralih ke media online. Hasilmenunjukkan bahwa tantangan terbesar jurnalis di dunia digital. Era informasi identik dengan persaingan antarmedia mainstream dan media baru dalam hal ini media online. Pihak yang merasakan dampak signifikan dengan hadirnya online media adalah jurnalistik yang tentu saja sudah memiliki yang barusaluran untuk menyebarkan informasi dan berita.
PERENCAAN PENDIDIKAN: PROBLEMATIKA, PERANAN DAN FUNGSI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN Abu Khaer
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v4i01.256

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas masalah, peran dan fungsi perencanaan pendidikan. Untuk menganalisis dan menjawab permasalahan yang diajukan, penulis menggunakan metode kualitatif. Hasil kajian dalam tulisan ini adalah permasalahan dalam perencanaan pendidikan umumnya berupa masalah ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan sistem pendidikan negara dan siswa yang dilayani oleh sistem tersebut. Fungsi dan peran perencanaan pendidikan adalah sebagai berikut: 1) Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pengembangan pendidikan. 2) Sebagai sarana pengendalian pelaksanaan pembangunan pendidikan. 3) Sebagai alat untuk menjamin kualitas pembangunan pendidikan. 4) Sebagai sarana pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. 5) Sebagai sarana untuk menjamin kelancaran pencapaian tujuan pembangunan pendidikan. 6) Sebagai sarana untuk memperjelas visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan. 7) Sebagai alat yang logis dan sistematis untuk mengubah sistem pendidikan menjadi lebih baik
KONSEP AYAT-AYAT AL-QUR’AN VIS A VIS AYAT-AYAT SETAN DALAM KAJIAN ‘ULUMUL QUR’AN Abu Khaer; Fatkhul Mubin
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 22 No. 01 (2022): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53828/alburhan.v22i01.744

Abstract

This study is aimed at exposing the conception of the verses of the Qur'an vis a vis the Verses of Satan. Salman Rushdie with his work The Satanic Verses (Satanic Verses) once shocked the Islamic world, by trying to counter the belief of Muslims in the sacredness of the verses of the Qur'an. Uniquely, Rushdie's view is actually contained in the treasures of Islam itself, namely the Qissat al-gharānīq (Story of the Crane). Although its validity is doubtful, narrations about Satan's verses have been included in various commentaries, including: Tafsr al-Thabari, Tafsr al-Kasyaf, Tafs Jar Jalalayn and others. They raised the devil's whispering verse (gharānīq) when interpreting verse 52 of surah al-Hajj.
Multidimensional Dakwah Era Cyberspace Pada Akun Youtobe Ma’had Aly Nurul Jadid Nur Aisyah; Abu Khaer; Nur Miswatul Yulianti
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.057 KB) | DOI: 10.37850/cendekia.v14i01.257

Abstract

This research aims to analyze and master about the efforts tried by Ma' had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo in building Multidimensional proselytizing cyberspace era through digital literacy to its academic community. This research uses a qualitative approach to phenomenological types, where researchers seek to master about entwined and growing phenomena. The method of gathering information is tried through participant observation, interview and documentation. Analysis of information is tried through the stages of presentation of information, reduction of information and withdrawal of conclusions. The results showed that digital literacy was tried by Ma' had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo in building multidimensional proselytizing cyberspace era. Cyberspace is tried through Deployment of Digital Books, Discussion activities, Online Lectures Knolwedge Sharing of Virtual account. As well as Al-amiri's news paper