Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Cervical Cancer Self Management Education (CSME) meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker serviks Apriliani Yulianti Wuriningsih; Hernandia Distinarista; Anna Jumatul Laely
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.5.1.45-51

Abstract

Kanker serviks merupakan salahsatu penyakit kronis dengan berbagai gejala penyerta selama sepanjang hidup pada penderita. Pasien dengan kanker serviks dapat melakukan manajemen diri terhadap gejala. Beberapa memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap gejala yang muncul, namun ada juga yang mengungkapkan ketidaksiapan dalam mengelola gejala. Informasi kesehatan sangat penting untuk pasien, berupa mempromosikan rasa kontrol, menurunkan tekanan emosional, mendukung manajemen diri yang efektif, dan menghilangkan gangguan dari aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cervical cancer self management education(CSME) terhadap kualitas hidup pasien dengan kanker serviks. Desain penelitian yang digunakan, yaitu eksperimen semu dengan pendekatan pre dan post test pada kelompok kontrol dan intervensi. Besar sampel minimal ditentukan berdasarkan tujuan menguji hipotesis beda dua proporsi kelompok independen dan nilai proporsi efek terapi standar (P1) dengan metode pengambilan sampel menggunakan simple random samplingsejumlah 37 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSME berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien dengan kanker serviks dengan nilai p= 0,000. 
PENDAMPINGAN IBU HAMIL MELALUI PROGRAM ONE STUDENT ONE CLIENT (OSOC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK SEMARANG Apriliani Yulianti Wuriningsih; Sri Wahyuni; Tutik Rahayu; Hernandia Distinarista; Indra Tri Astuti; Nopi Nur Khasanah; Herry Susanto; Kurnia Wijayanti; Iskim Luthfa; Nutrisia Nu’im Haiya; Dyah Wiji Puspitasari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.127 KB)

Abstract

Maternity nursing is part of health services to improve women's health, one of them is high-risk pregnancies. OSOC Program is a program launched by the Central Java Government in an effort to decrease the high Maternal Mortality Rate (MMR) in Central Java based on the continuity of care approach. Direct learning experiences method was used in the community by placing students in each chosen area. Each student will get one client that he / she is managing during the learning experience. All clients in each region has supervisor, thus there was one student one client. There were 40 high risk pregnant women. After accompaniment, there was a significant result. Pregnant women took more than 90% Fe tablets since from the beginning of pregnancy, pregnant women and families prepared with birth planning and prevention of complications program, pregnant women and families who signed the delivery order from 85% up to 100%. Pregnant women who joined the pregnancy class rose from 75% to 100% after being accompanied by students. OSOC program can improve the welfare of mother and fetus. This program can be continued as the continuous basis by enhancing multisectoral further coordination.
Kelompok Pendamping Kehamilan Risiko Tinggi (Kp-Krt) Berbasis Continuity Of Care Sri Wahyuni; Tutik Rahayu; Hernandia Distinarista
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v3i2.3364

Abstract

Kehamilan merupakan bagian dari proses maturasi perempuan yang memiliki berbagai risiko kesehatan. Kehamilan risiko tinggi menjadi faktor utama peningkatan AKI dan AKB di Indonesia. Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara terdapat mempunyai warga dengan kondisi hamil  risiko tinggi. Ibu memeriksakan kehamilannya di Puskesmas, namun pelayana yang diberikan masih sebatas Antenatal Care yang dilakukan rutin setiap bulannya. Karakteristik keluarga ibu hamil juga  tidak memahami cara perawatan sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan program pendampingan yang dilakukan secara berkesinambungan. Program tersebut berupa Kelompok Pendamping Kehamilan Resiko Tinggi (KP-KRT) berbasis  continuity of care untuk menurunkan resiko –resiko yang terjadi pada Ibu hamil. Methode pada Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu yaitu (1) Sosialisasi, (2) Peningkatan kompetensi, (3) Latihan ketrampilan atau pelaksanaan kegiatan, dan (4 ) Monitoring dan Evaluasi. Hasil dari pelaksanaan PKM dapat teridentifikasi ibu hamil yang mengalami resiko tinggi, didirikannya rumah kehamilan sejahtera, meningkatkan kompetensi kader melalui pelatihan, dan terbentuknya alur rujukan ibu hamil resiko tinggi. Kesimpulan, pentingnya pendampingan pada ibu hamil untuk menurunkan resiko yang terjadi pada kehamilan. Saran, diperlukannya pemantauan dan follow up dari pemerintah khususnya puskesmas setempat untuk menjaga keberlangsungan dari program KP-KRT.
TINGKAT SPIRITUALITAS DAN PERUBAHAN FUNGSI SEKSUALITAS MEMENGARUHI KEHARMONISAN KELUARGA PADA PASIEN CA MAMMAE Devika Nur Fitriyaningrum; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Tutik Rahayu; Hernandia Distinarista
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.555 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara berpengaruh terhadap kualitas hidup karena payudara ialah bagian yang sangat berhubungan dengan feminitas, seksualitas, dan keibuan. Disfungsi Seksual adalah kelainan seksual, sehingga kenikmatan seksual seseorang menurun. Sehingga dukungan keluarga membangun keharmonisan keluarga termasuk faktor yang dapat memengaruhi keharmonisan keluarga . Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskripsi korelasional untuk mencari hubungan antar variable dengan pendekatan crossectional. Uji statistik menggunakan uji univariat dan uji korelasi spearman rank. Penelitian menggunakan 3 kuesioner untuk tingkat spiritualitas, keharmonisan keluarga, dan perubahan fungsi seksualitas. Hasil: Hasil uji korelasi spearman rank dalam data untuk hubungan keharmonisan keluarga dengan perubahan fungsi seksual mendapatkan r -0,214 dengan p value 0,031 sedangkan untuk data keharmonisan keluarga dan tingkat spiritualitas mendapatkan r 0,233 dengan p value 0,019. Simpulan: Adanya hubungan tingkat spiritualitas dan perubahan fungsi seksualitas terhadap keharmonisan keluarga dengan kekuatan variable yang sangat lemah. Kata kunci: Kanker payudara; disfungsi seksual; tingkat spiritualitas; dukungan keluarga; keharmonisan keluarga
PENDIDIKAN KESEHATAN WISH AND DRIVE MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) Devita Lailatul Ulul Az'mi; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Tutik Rahayu; Hernandia Distinarista
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.137 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks adalah penyakit yang mengancam kaum wanita. Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebabnya melalui hubungan seksual bisa ditularkan selain itu dari pengendalian kelahiran, nutrisi dan faktor risiko lain seperti merokok. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di rahim atau leher rahim dan pada wanita dapat terjadi di usia antara 35 sampai 55 tahun. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment, yaitu penelitian dengan adanya intervensi atau perlakuan dengan tujuan setelah diberikan perlakuan atau intervensi pada satu atau suatu kelompok untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Groups Design. Uji Statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil: Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai z kelompok intervensi -5.337 serta nilai kelompok control -5.120 dengan nilai Sig 0.000. Hal ini menunjukan bahwa nilai p
Pencegahan Pernikahan Dini Melalui Pembentukan Kelompok Remaja Tibas (henTI seks beBAS) Nopi Nur Khasanah; Kurnia Wijayanti; Indra Tri Astuti; Iskim Luthfa; Hernandia Distinarista; Herry Susanto
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dusun Seturun tercatat dalam peringkat ketiga sebagai dusun dengan angka pernikahan dini yang tinggi di kabupaten semarang. Program pengabdian ini dilakukan untuk membentuk kelompok remaja TIBAS dan mengoptimalkan peran orangtua sebagai pengambil keputusan dalam keluarga melalui edukasi dampak pernikahan dini. Metode kegiatan inidilakukan dengan metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif dan mampu memenuhi seluruh hobi positif dari remaja yang ada di dusun seturun. Kegiatan juga berbasis kesehatan dengan pengembangan sikap dan perilaku berlandaskan agama. Hasil pelaksanaannya antara lain kelompok remaja mampu mengajak 85% warga untuk berperilaku hidup bersih, sehat (fisik, psikis, mental), menghindari perilaku seks bebas, dan tidak melakukan pernikahan terlalu dini. 80% remaja mengalami peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, 85% orangtua mengetahui dampak pernikahan dini, 90% anak usia sekolah memahami pentingnya menjaga diri serta adab pergaulan dalam islam. Pengembangan kegiatan remaja antara lain kegiatan olahraga pada minggu I, kegiatan seni pada minggu II, dan kegiatan keagamaan pada minggu III. Kami menyimpulkan bahwa pembentukan kelompok remaja TIBAS cukup efektif dalam mencegah pernikahan dini di desa seturun. Kami merekomendasikan untukadanya pembentukan kelompok remaja TIBAS di daerah-daerah yang angka pernikahan dininya cukup tinggi.