Golden Age menjadi tahapan usia paling penting karena periode ini merupakan kesempatan emas dan juga waktu yang rentan terhadap pengaruh negatif. Anak yang tidak mendapatkan stimulasi secara tepat maka memiliki risiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Perilaku orangtua dalam memberikan stimulasi yang kurang tepat adalah membiarkan atau mengenalkan anak usia pra sekolah menggunakan gadget dan dapat memicu timbulnya risiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang risiko GPPH pada anak yang menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 45 anak usia pra sekolah di RA Masyithoh Taruban menjadi sampel dalam penelitian ini dan diambil menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data univariat menggunakan frekuensi dan persentas. Instrumen yang digunakan untuk menilai risiko GPPH adalah Abbreviated Conners Rating Scales (ACRS). ACRS sudah divalidasi pada cutoff score 13 dengan sensitivitas 90,1% dan spesifisitas 93,94%. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak di RA Masyithoh Taruban yang menggunakan gadget masuk kategori normal yaitu sebesar 55,6% dan berisiko mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sebesar 44,4%. 75% anak yang mengalami risiko GPPH adalah laki-laki dan 55% berusia 5 tahun.