Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETANOL DAN KLOROFORM BUAH SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENANGKAP RADIKAL BEBAS DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrilhidrazil) Dian Kartikasari; Ika Ristia Rahman; Syarifah Nurhayati
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah senggani diketahui mengandung senyawa antioksidan, masalah yang dihadapi adalah senyawa aktif yang terkandung dan seberapa besar aktivitas senyawa antioksidan yang terkandung didalam buah senggani. Untuk itu dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan pada fraksi etanol dan kloroform buah senggani dengan metode penangkap radikal bebas DPPH dengan menggunakan pembanding vitamin C. Hasil uji fitokimia pada fraksi etanol mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid triterpenoid dan steroid serta tanin, sedangkan pada fraksi kloroform mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid dan steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan fraksi etanol buah senggani di dapat nilai IC50 sebesar 2,31 ppm dan fraksi kloroform buah senggani di dapat sebesar 1,12 ppm. Dari hasil tersebut diketahui buah senggani memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
KARAKTERISTIK DAN NILAI SUN PROTECTING FACTOR (SPF) KITOSAN DARI TULANG SOTONG (Sephia officinalis) Ika Ristia Rahman; Athiah Masykuroh
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v3i2.539

Abstract

Cuttlefish (sepia officinalis) have internal shells commonly called cuttlebones which produce more chitin than shrimp shells and crab skins. The purpose of this study was to determine the characteristics of chitosan from cuttlebone including the degree of deacetylation, water content, solubility, organoleptic test (color, odor, texture) as well as testing the value of chitosan protecting the sun protection factor. Chitosan is made in 3 stages, namely deproteination, demineralization, and deacetylation. Deproteination with 4% NaOH at 100 ° C for 60 minutes. Demineralization at room temperature using 1M HCl solution for 120 minutes. Deacetylation using 50% NaOH concentration at 100 ° C for 60 minutes. Chitosan characterization includes the degree of deacetylation, moisture content, solubility, organoleptic test (color, odor, texture). Testing the value of sun protection factor using a UV-VIS spectrophotometer read at wavelengths from 290 to 320 nm. Characteristics of chitosan produced according to chitosan standards used in industry with a deacetylation rate of 71%, yield 31%, moisture content of 0.93%, soluble in acetic acid2% solution, white odorless and powdery. Chitosan with a concentration of 3% gives the value of sun protecting factor 9 as a potential sunscreen that provides maximum protection power.
POTENSI SUSPENSI CANGKANG TELUR AYAM (Gallus domesticus) SEBAGAI ANTASIDA Dian kartikasari; Ika Ristia Rahman; Hairunisa Hairunisa; Abduh Ridha
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i2.704

Abstract

Kalsium karbonat merupakan kadungan utama pada cangkang telur. Kalsium karbonat dibidang farmasi dapat digunakan sebagai antasida. Sediaan suspensi lebih cepat di serap dibandingkan dengan sediaan tablet kunyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah suspensi cangkang telur ayam mampu bekerja sebagai antasida, dan untuk mengetahui konsentrasi efektif. Metode penelitian yang dilakukan adalah Kapasitas Penetralan Asam (KPA), dimana asam lambung disimulasikan menggunakan HCL. Sediaan suspensi yang dibuat dilakukan evaluasi fisik meliputi uji oraganoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji viskositas, uji bobot jenis, uji sedimentasi. Hasil organoleptis yang didapat yaitu suspensi berwarna putih kekuningan berbau khas, berbentuk cair dan memiliki rasa yang manis. Sediaan suspensi homogen, pH suspensi formula 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 7,37; 7,50 dan 7,37. Nilai viskositas suspensi formula 1,2, dan 3 berturut turut yaitu 10 cp; 14 cp dan 25 cp. Bobot jenis pada suspensi pada formula 1, 2, dan 3 berturut turut yaitu 1,12 g/ml; 1,14 g/ml dan 1,17 g/ml. Hasil uji sedimentasi menunjukkan terjadi sedimentasi pada formula 3. Nilai KPA formula 1,2 dan 3 berturut turut yaitu 9,92 mEq, 9,87 mEq, dan 10,08 mEq
FORMULASI LOTION EKSTRAK TERPURIFIKASI DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth). Erwan Kurnianto; Ika Ristia Rahman; Dian Kartikasari; Hairunnisa Hairunnisa
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i2.830

Abstract

Kenikir leaves (Cosmos caudatus Kunth) is a plant that is used as a vegetable and ornamental plant. Kenikirleaves contain flavonoid, phenol, diterpene, and ascorbic acid phytochemicals. The phytochemical content of kenikir leaves has antioxidant activity. The preparation widely used in applying antioxidants is lotion because of its easy use. This study aims to formulate a lotion from the purified extract of kenikir leaves by varying the extract 0.1%, 0.25% and 0.5%. The lotion base used was VCO, Tween 80, PEG 400, Aquadest. The physical characteristics evaluated were organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, and emulsion type. From the results test, purified extract lotion of kenikir leaves gave a green color, characteristic smell of the extract, homogeneous, pH value according to lotion requirements, dispersion according to the standard range of 5-7cm, emulsion type of lotion oil in water.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) Ika Ristia Rahman
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i2.338

Abstract

Buah tampoi merupakan buah hutan tropis yang pemanfaatannya hanya pada daging buah yang dikonsumsi. Pemanfaatan kulit buah Tampoi belum dilakukan secara maksimal. Ekstrak kulit buah tampoi mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, fenol, tannin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada bakteri E. coli, S. aureus dan P. acne dari ekstrak etanol kulit buah tampoi dengan metode disk diffusion.  Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah tampoi, pengujian pada bakteri E. coli, S. aureus dan P. acne, dilihat dari diameter daya hambat yang diberikan kulit buah tampoi memiliki potensi sebagai antibakteri. Semakin besar konsentrasi ekstrak kulit buah tampoi yang digunakan, semakin besar diameter daya hambat.
UJI FITOKIMIA PADA DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.) DARI KALIMANTAN BARAT Dian Kartikasari; Ika Ristia Rahman; Abduh Ridha
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v5i1.912

Abstract

Kesum leaves are one of the plants that are widely available in West Kalimantan and are used by the community as vegetables or cooking spices. Research on the chemical content of kesum leaves has been carried out by several researchers, but research on whether there are differences in the chemical content obtained from the extraction with several types of solvents in kesum leaves has not been carried out. Therefore, in this study, the chemical content of kesum leaves will be tested. The method used is to test the presence of chemical compounds by phytochemical screening on several kesum leaf extracts using different solvents, namely 70% ethanol, 50% ethanol, 96% ethanol and methanol. The observations obtained were then analyzed descriptively and presented in tabular form. The results of the phytochemical screening test showed that the kesum leaf extracted in 70% ethanol, 50% ethanol, 96% ethanol, and methanol solvent contained phenols, flavonoids, saponins, and tannins. Moreover, extract of ethanol 70% and ethanol 50%, also contain terpenoids amd alkaloids, which were not detected on ethanol 96% and methanol extract.
Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan Untuk Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19 Dian Kartikasari; Ika Ristia Rahman; Abduh Ridha
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 18, No 2 (2021): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v18i2.3025

Abstract

Covid-19 merupakan pandemi yang terjadi di berbagai belahan dunia dan menjadi salah satu bentuk kekhawatiran masyarakat. Dalam waktu dekat pemerintah memiliki rencana untuk melaksanakan kembali kegiatan sekolah secara tatap muka. Penularan penyakit ini dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta menjaga jarak. Oleh karena itu dilaksanakanlah kegiatan pengabdian masyarakat ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola sekolah siswa dan orang tua melalui metode seminar daring dalam pencegahan penularan Covid-19 dalam menyiapkan diri untuk beraktifitas kembali di sekolah. Diharapkan dengan kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kedisiplinan pengelola sekolah, siswa dan orang tua dalam mencegah penularan Covid-19 dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai protokol kesehatan Covid-19. terlihat dari antusiasme dalam mengikuti kegiatan hingga akhir dan dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait hal-hal yang perlu di persiapkan untuk dapat melakukan aktivitas bersekolah kembali.
Pemberdayaan Perempuan Tentang Cara Penggunaan Produk Pembersih Kewanitaan Dian Kartikasari; Ika Ristia Rahman; Hairunnisa Hairunnisa; Erwan Kurnianto; Abduh Ridha
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.3985

Abstract

Sebanyak 75% wanita Indonesia pernah menggunakan cairan sabun pembersih vagina yang telah menjadi bagian dari personal higienis dan dilakukan secara rutin. Pengetahuan remaja putri tentang pemakaian sabun pembersih kewanitaan dalam jangka waktu panjang akan timbul pengikisan bakteri baik dan mengakibatkan infeksi genetalia interna maupun eksterna dari keputihan patologis sampai kanker serviks. Tujuan kegiatan Pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan cara penggunaan produk pembersih kewanitaan yang baik dan benar, serta mensosialisasikan cara pembuatan cairan pembersih kewanitaan alami, pada Ibu-ibu majelis taklim Masjid Saiful Islam Kota Pontianak. Metode Pengabdian ini yaitu penyuluhan secara langsung. Hasil pengabdian ini yaitu Tingkat pengetahuan Ibu-ibu majelis taklim masjid Saiful Islam tentang pemakaian sabun pembersih kewanitaan setelah mengikuti penyuluhan menjadi bertambah dan lebih memahami pentingnya menjaga dan merawat kebersihan organ kewanitaan.
FORMULATION AND PHYSICAL PROPERTIES TEST OF NANO CREAM PREPARATION PURIFIED EXTRACT OF KENIKIR LEAF (ETDK) AND TAMPOI FRUIT PEEL EXTRACT (EKBT) Ika Ristia Rahman; Sulastri Herdaningsih
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1218

Abstract

This research has been conducted under the title “formulation and physical properties test of nano cream preparations purified extract of Kenikir leaf (ETDK) and Tampoi fruit peel extract (EKBT)”. This study has formulated a nano cream with a purified extract of Kenikir leaf (ETDK), Tampoi fruit peel extract (EKBT), and a combination of ETDK and EKBT. This study aims to determine the purified extract of Kenikir leaves. The purified extract of Tampoi fruit peel can be formulated as nano cream preparations and to determine the physical parameters (organoleptic test, homogeneity, pH, type of nano cream, spreadability, adhesion, and particle size) for the result of the nano cream. The results of the organoleptic test were described and the physical properties of the nano cream were analyzed by using Excel application. Organoleptic testing of the combination of ETDK and EKBT nano cream formula gave a reddish-white color with an aqueous consistency. The ETDK nano cream formula gave a white bone colour with a watery consistency. In contrast, the nano cream formula with EKBT gave a brownish white colour with a watery consistency. It gives a distinctive smell of extract. The third test of nano cream formulas showed that the physical properties of this nano cream preparation met the standard requirements for physical tests. Test the physical properties that meet the pH requirements, type of nano cream, spreadability, adhesion, and particle size, and all three formulas produced an average particle of less than 300nm. 
FORMULASI SEDIAAN SERUM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) SEBAGAI ANTIOKSIDAN dian kartikasari; hairunnisa hairunnisa; Ika ristia rahman; erwan kurnianto
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v9i2.411

Abstract

Pengembangan sediaan kosmetik serum yang mengandung bahan alam antioksidan semakin meningkat pesat seiring dengan eksplorasi tanaman yang berpotensi farmakologis. Salah satu bahan alam yang mengandung antioksidan yaitu tanaman tampoi (Baccaurea macrocarpa). Telah dilakukan penelitian tentang optimasi natrosol sebagai basis gel. Metode penelitian yang dilakukan adalah optimasi basis gel sediaan serum kulit buah tampoi. Optimasi basis serum dengan basis gelling agent dan diperoleh satu formula basis terpilih, yaitu Natrosol® 0,50%. Evaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi gelling agent berpengaruh terhadap viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gelling agent yang paling baik untuk sediaan ekstrak etanol kulit buah tampoi adalah Natrosol® 0.50% karena memiliki viskositas, daya lekat, dan daya sebar yang baik.