Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) METODE DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) SERTA APLIKASINYA PADA KRIM ANTIOKSIDAN Kartikasari, Dian; Hairunisa, Hairunisa; Ropiqa, Meri
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Buah senggani berwarna ungu ketika matang, mengindikasikan tingginya kandungan antioksidannya. Antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari oksidasi sehingga dapat mencegah penuaan dini. Pada sediaan krim, bagian yang berperan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas adalah emulgator. Tween 80 dan span 80 merupakan emulgator yang sering digunakan bersamaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah senggani dengan melihat nilai IC50 dengan metode reaksi DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) serta memformulasikannya menjadi sediaan krim dengan perbandingan konsentrasi tween 80 dan span 80, kemudian dievaluasi sifat fisik krim. Ekstrak diformulasi dalam sediaan krim kemudian dievaluasi sifat fisik meliputi, uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, tipe krim, pH, dan viskositas. Nilai IC50 yang didapat yaitu 52,032 ppm. Hasil evaluasi sifat fisik krim yang menghasilkan sediaan yang baik adalah formula 3 dengan konsentrasi 8% tween 80 dan 4% span 80.
PENGARUH PERBANDINGAN KONSENTRASI PELARUT TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) Dian Kartikasari; Meri Ropiqa; Dwi Nur Oktavianti
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu tanaman yang sangat potensial untuk dikembangkan, salah satunya yaitu sebagai sumber antioksidan alami. Salah satu bagian dari buah naga merah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kulit buah naga merah yang diketahui juga memiliki antioksidan alami, sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi pelarut metanol dan air terhadap kadar flavonoid total pada ekstrak kulit buah naga merah. Penelitian ini dilakukan menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis dengan metode kolorimetri, dengan pembanding kuersetin. Menggunakan panjang gelombang 432 nm. Hasil pengukuran menunjukkan kandungan flavonoid total ekstrak kulit buah naga merah dengan perbandingan konsentrasi pelarut metanol:air (0:1) memberikan kadar senyawa flavonoid lebih tinggi yaitu 0,44% dibandingkan dengan perbandingan konsentrasi pelarut metanol:air (1:0) yaitu 0,22% dan metanol:air (1:1) yaitu 0,18%.
Screening of Extraction Process and The Estimation of Total Alkaloids in Carica papaya Linn. Leaf Sisca Devi; Meri Ropiqa; Yosi Bayu Murti; Akhmad Kharis Nugroho
Majalah Obat Tradisional Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.52184

Abstract

The papaya leaf decoctions have been widely used as a traditional treatment for malaria. The alkaloid of papaya leaves, carpaine, is reported to have the antiplasmodial activity in vitro. The industrial-scale commercial product development requires the quantification of the carpaine, and total alkaloids in the papaya leave as the raw materials. This study aims to optimize the extraction process leading to the highest yield and total alkaloids. The extraction process was carried out using different methods and solvents. The first method was maceration with the water-miscible solvent of ethanol: distilled water: HCl 37% (89: 10: 1 v/v/v). The second method was maceration with the water-immiscible solvent of dichloromethane solvents in pH 8-9 with ammonium hydroxide. The third method was digestion with acid water solvent of 0.05 N HCl. The identification of alkaloids employed the analysis using Thin Layer Chromatography (TLC) and Dragendroff reagent. The quantification of carpaine used a densitometer, while the spectrophotometric method was used to estimate the total alkaloids. The results showed that despite the extraction methods used, the tested extracts confirm the alkaloids content with the highest yield of 3.09% (84.72% of total alkaloids).
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) METODE DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) SERTA APLIKASINYA PADA KRIM ANTIOKSIDAN Dian Kartikasari; Hairunisa Hairunisa; Meri Ropiqa
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.633 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i2.169

Abstract

Buah senggani berwarna ungu ketika matang, mengindikasikan tingginya kandungan antioksidannya. Antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari oksidasi sehingga dapat mencegah penuaan dini. Pada sediaan krim, bagian yang berperan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas adalah emulgator. Tween 80 dan span 80 merupakan emulgator yang sering digunakan bersamaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah senggani dengan melihat nilai IC50 dengan metode reaksi DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) serta memformulasikannya menjadi sediaan krim dengan perbandingan konsentrasi tween 80 dan span 80, kemudian dievaluasi sifat fisik krim. Ekstrak diformulasi dalam sediaan krim kemudian dievaluasi sifat fisik meliputi, uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, tipe krim, pH, dan viskositas. Nilai IC50 yang didapat yaitu 52,032 ppm. Hasil evaluasi sifat fisik krim yang menghasilkan sediaan yang baik adalah formula 3 dengan konsentrasi 8% tween 80 dan 4% span 80.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Kapur Tentang Pengetahuan Obat Tradisional dan Cara Pemilihan Kosmetik Legal Suhaimi Suhaimi; Meri Ropiqa; Ade Damhuzi
Al-Khidmah Vol 3, No 1 (2020): AL-KHIDMAH (Agustus)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i1.1618

Abstract

Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat berpotensi untuk dikembangkan. Indonesia kaya akan tanaman obat – obatan yang mana masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan. Kosmetik semakin terpicu mengembangkan teknologi yang tidak saja mencakup peruntukan dari kosmetik itu sendiri namun juga kepraktisan di dalam menggunakannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan obat tradisional yang sesuai dengan peraturan obat tradisional. Untuk mengetahui tata cara memilih kosmetik legal dan ilegal. Teknik pengumpulan dengan review kembali tentang apa yang dijelaskan dan diberi tentang cara pengolahan obat tradisional, pemasaran obat tradisional dan memilih kosmetik yang ilegal dan legal. Pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan obat tradisional yang sesuai dengan peraturan obat tradisional dari hasil kuesioner bahwa peserta sangat baik mengetahui tata cara memilih kosmetik legal dan ilegal dilihat dari kemasan, kadaluarsa, ada tidak registrasi BPOM, kemudian untuk mengeceknya bisa melewati website registrasi BPOM.
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm.f.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Hadi Kurniawan; Meri Ropiqa
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 3, No 2 (2021): Volume 3 Edisi 2 2021
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v3i2.11398

Abstract

Daun Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm.f.) merupakan jenis tanaman hias yang telah dikenal masyarakat Indonesia untuk pengobatan, namun belum ada penelitian untuk meneliti toksisitas akut daun ekor kucing. Tanaman ini mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ketoksikan akut ekstrak etanol daun ekor kucing (A. hispida Burm.f.) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yang ditunjukkan dengan nilai LC50. Penelitian eksperimental ini menggunakan 300 ekor larva udang (Artemia salina Leach) yang dibagi menjadi 5 kelompok kontrol negatif dan 5 kelompok seri konsentrasi ekstrak. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor larva dengan replikasi 3 kali untuk tiap kelompok perlakuan. Kelima kelompok perlakuan diberi suspensi sediaan uji ekstrak etanol daun ekor kucing dengan konsentrasi 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, dan 1.000 ppm. Data kematian Artemia salina Leach dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil penelitian ini menunjukkan harga LC50 dari ekstrak etanol daun ekor kucing adalah 220,005 ppm. Ekstrak etanol daun ekor kucing memiliki potensi toksisitas akut terhadap larva Artemia salina Leach menurut metode BSLT yang ditunjukkan dengan harga LC50 1.000 ppm.
Pengaruh Variasi Komposisi Pemanis Xilitol dan Aspartam Terhadap Formulasi Tablet Kunyah Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) The effect Meri Ropiqa; Sisca Devi; Akhmad Kharis Nugroho; Yosi Bayu Murti
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.275 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.52559

Abstract

Pepaya merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai antiplasmodium di Indonesia. Kandungan alkaloid karpain pada daun yang bertanggung jawab sebagai senyawa antiplasmodium memiliki rasa pahit sehingga perlu diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet yang mudah diterima. Berkaitan dengan prevalensi malaria yang sering menyebabkan kematian pada usia 5 hingga 9 tahun, maka perlu dilakukan formulasi bentuk sediaan tablet kunyah yang merupakan bentuk sediaan yang disukai kategori usia anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi pemanis xilitol dan aspartam terhadap karakteristik fisik granul dan fisik tablet kunyah. Formulasi tablet kunyah dibuat dengan kombinasi xilitol dan aspartam sebanyak tiga formula, pada formula I dengan perbandingan xilitol:aspartam (284:40), formula II (292:32), dan formula III ( 300:24).   Berdasarkan hasil penelitian pada uji kekerasan tablet menunjukkan ada perbedaan nilai yang signifikan (p < 0,05) antara satu formula dengan formula lainnya, hal ini menunjukan variasi pemanis sangat berpengaruh terhadap kekerasan tablet yang dihasilkan. 
Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Jeruk Pontianak (Citrus nobilis Lour. var. microcarpa) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus mutans meri ropiqa; Ika Ristia Rahman; Hadi Kurniawan; Erwan kurnianto
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Edisi 1 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v5i1.18170

Abstract

Antibacterial is a substance that can inhibit the growth of bacteria and can kill bacteria that cause infection. Currently increasing resistance to antibiotics is an opportunity to utilize bioactive compounds from the diversity of plants in Indonesia, one of which is by utilizing Pontianak orange peels. Based on some literature, it is stated that essential oils from Pontianak orange peels can inhibit the growth of several types of bacteria. In this study, antibacterial tests were carried out on S.aureus and S.mutans bacteria. The essential oil of Pontianak orange peel was first tested for phytochemical screening and then an antibacterial test was carried out with several concentrations of 5%, 10%, 25%, and 50%, the antibacterial activity test was carried out using the disc diffusion method. The results of the phytochemical screening test showed that the essential oil of Pontianak orange peel contains flavonoids, saponins, and terpenoids. Furthermore, in testing the S.aerues bacteria, the essential oil of orange peel can have an inhibition zone with a range of 9-11 mm which is included in the strong antibacterial category, while in testing the inhibition of S. mutans bacteria, it is included in the moderate category, namely in the range of 7-10 mm. In the statistical test, there was no significant difference in the inhibition of S. mutans and S.aereus bacteria in inhibiting the growth of the orange peel essential oil as indicated by the diameter of the inhibition zone in the different treatment groups according to the concentration of orange peel essential oil.
Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Pembuatan Pasta Gigi Herbal pada Orang Tua Siswa di SDN 09 Pontianak Fathiah Fathiah; Indah Purwaningsih; Sunarsieh Sunarsieh; Budi Suryana; Meri Ropiqa
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.01 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i1.1541

Abstract

Riskesdas data in 2018 showed that the number of tooth decays in West Kalimantan province was 49.55% and that in Pontianak City was 39.52%. The results of a preliminary survey conducted on 5th-grade students of SDN 09 Pontianak found an average of three deciduous teeth and four adult teeth affected by dental caries. One way to prevent dental caries is to brush the teeth using toothpaste that contain active antibacterial ingredients. One herb widely used as an active ingredient in toothpaste is siwak. This community service activity aims to increase knowledge and skills in making herbal toothpaste to reduce the dental plaque index. This activity uses health counseling methods through lectures, leaflet distribution, and training on making herbal toothpaste from siwak. This activity was conducted in collaboration with SDN 09 Pontianak and was held on Friday, June 24, 2022, with 53 participants. From this activity, the participants received education on the benefits of herbal toothpaste for dental and oral health. In addition, this training activity can increase creativity and skills in creating herbal toothpaste and foster an entrepreneurial spirit. After this activity, it will continue with training activities with the theme of entrepreneurship as part of efforts to downstream and commercialize herbal toothpaste products.
Uji Sifat Fisik pH Dan Viskositas Pada Emulsi Ekstrak Bintangur (Calophyllum soulattri Burm. F.) Tiara Bella Pratiwi; Siti Nani Nurbaeti; Meri Ropiqa; Inarah Fajriaty; Fajar Nugraha; Hadi Kurniawan
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 3, No 2 (2023): Mei-Agustus 2023
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v3i2.19466

Abstract

Bintangur (Calophyllum soulattri Burm. F.) is a type of medicinal plant that has quite a lot of benefits such as antioxidant, anti-inflammatory and antibacterial, so it is important to develop it into a dosage form. Emulsions are preparations containing liquid medicinal ingredients or drug solutions dispersed in a liquid carrier. Emulsion preparations are preparations that are more easily absorbed when administered orally. Evaluation of the physical properties of the emulsion was carried out from organoleptic, pH, and viscosity parameters to produce good physical properties because they affect the resulting therapeutic effect. 150 mL of the preparation was made and evaluated for the physical properties of the organoleptic test, pH test, and viscosity test. The pH of the preparation must correspond to the pH of the oral preparation, namely 5-7, and the resulting viscosity must not be too runny or too thick because it is difficult to redisperse. The organoleptic test results of the bintangur extract emulsion had a characteristic yellow-brown color and the aroma of coconut oil with a bitter-sweet taste. The pH test results of the bintangur extract emulsion entered the range for oral preparations 5-7 with an average of 5.936 and the viscosity of the bintangur extract emulsion was 114.2 cP.