Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Studi Literatur Identifikasi Jamur Pada Kuku dan Sela Kaki Penderita Diabetes Melitus Anita Anita; Nurul Ni’ma Aziz; Andi Fatmawati; Novalin Moiyo
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 1 No 2 (2020): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v1i2.75

Abstract

Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemia (increased blood sugar levels) that occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin action or both. High blood glucose levels can cause an increase in glucose levels in the skin of diabetes mellitus patients, thereby facilitating the appearance of skin manifestations in the form of dermatitis, bacterial infections, fungal infections and others. The condition of epithelial and mucosal cells of diabetes mellitus sufferers has increased adhesion to several groups of fungi on epithelial cells, namely mold and yeast. This type of research is a literature study that summarizes as many as 10 journals that are relevant to these studies. From the literature study, it turned out that 225 samples were obtained with details of 65 samples (28.9%) tested positive for Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, Epidermophyton floccosum and 160 samples (71.1%) tested negative. Based on the data from the literature study, it can be concluded that people with diabetes mellitus are at risk of being infected with the fungi that cause tinea pedis and tinea ungium, because the condition of the epithelial and mucosal cells has increased so that it makes it easier to develop fungal infections.
Identifikasi Karbon Monoksida Dalam Darah Pada Penjual Buah Di Jembatan Kembar Sungguminasa Waode Rustiah; Andi Fatmawati; Ashrafiyah Ashrafiyah
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 2 No 2 (2021): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v2i2.221

Abstract

The chemical compound of CO gas is a gas that has no color and contributes greatly to environmental pollution as a result of incomplete combustion of fuel produced from motor vehicles. Carbon monoxide is very dangerous (toxic, so it is often referred to as the "silent killer". The presence of CO gas will be very dangerous if inhaled by humans because the gas will replace the position of oxygen that binds to hemoglobin in the blood. The purpose of the study was to identify the presence or absence of carbon monoxide (CO) in the blood of fruit sellers at the Sungguminasa Twin Bridge. This research is an analytical observational field research using the alkaline dilution test method. The sampling technique used purposive sampling with the criteria of working more than one year, working 8 hours a day and not smoking. The number of samples used as many as 9 samples of venous blood. From the results of this study, it can be concluded that the presence of carbon monoxide gas was not identified in all blood samples of fruit sellers at the Sungguminasa Twin Bridge. This is because in the alkaline dilution test method, CO gas can only be identified with saturation levels above 20%.
Uji Aktivitas Ekstrak Karang Lunak Sarcophyton sp Terhadap Staphylococcus aureus Andi Fatmawati
Al-Kimia Vol 3 No 1 (2015): June
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.971 KB) | DOI: 10.24252/al-kimia.v3i1.1657

Abstract

Sarcophyton sp. is one kind of soft corals are today widely studied bioactive content as raw material for making drugs. Some research indicates that extracts Sarcophyton sp. Has many contain terpene compounds that function as antimicrobial, anticancer, antitumor, and anti-inflammantori. Research on Testing Activities Extract Coral Sarcophyton sp against Staphylococcus aureus has been done with the aim to determine the antimicrobial activity of extracts Soft Coral Sarcophyton sp against Staphylococcus aureus. Research conducted by the diffusion method, using iron cylinder diameter in the outer diameter of 6 mm and 8 mm, with an incubation period of 24 hours at 37° C. There are three test concentration of 5%, 10%, and 15% w/v, with the results of each inhibition zone average diameter: 8.91 mm, 9.92 mm and 11.18 mm. In this study a comparison is Tetracycline HCL is used as a positive control with a diameter of inhibition zone produced is 24.18 mm and Na.CMC 1% as a negative control. The results showed that the Soft Coral Sarcophyton sp extract can inhibit the growth of Staphylococcus aureus in consentration 5%, 10%, and 15% w / v. This study found that the higher concentration of the extract Soft Coral Sarcophyton sp has the higher of inhibitory power. The amount of concentration is directly proportional to the diameter of inhibition zone obtained.
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Pengobatan Herbal Bagi Masyarakat Dusun Pimpinga Desa Baturappe Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa Rahmawati Rahmawati; Andi Fatmawati; Nurhidayat Nurhidayat
Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.632 KB) | DOI: 10.53861/abdimas.v1i2.53

Abstract

Pemanfaatan bahan alami Tanaman Obat Keluarga (TOGA) secara optimal belum dilakukan, disebabkan oleh tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis dan khasiat tanaman obat masih rendah, sehingga belum diutamakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan TOGA untuk pengobatan herbal dalam upaya peningkatan nilai tambah tanaman obat sebagai upaya untuk peningkatan kesehatan masyarakat dalam menghasilkan suatu produk obat herbal di Dusun Pimpinga Desa Baturappe Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Metode pelaksanaan meliputi observasi, pemaparan materi penyuluhan, tahap diskusi, dan memberikan umpan balik sebagai evaluasi, serta tahap akhir pemberian contoh bibit TOGA. Berdasarkan hasil sosialisasi menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya alam sebagai pengobatan herbal. Dengan demikian diharapkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang TOGA demi peningkatan wawasan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi diri sendiri dan anggota keluarga, ternyata bisa diperoleh dari TOGA yang ditanam di pekarangan rumah.
Penerapan K3 Dalam Penanganan Pestisida Di Desa Layoa Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Muh. Rifo Rianto; Anita Anita; Andi Fatmawati
Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.363 KB) | DOI: 10.53861/abdimas.v1i1.61

Abstract

Abstract Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, Bantaeng Regency is one of the main agricultural centers in South Sulawesi, where most of the people have a livelihood as farmers by planting rice, chili peppers, and potatoes. One effort made by farmers in Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, Bantaeng Regency to increase the productivity of agricultural production is to use pesticides so that crops are not damaged by pests and diseases. From the survey results, it was found that farmers in Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, Bantaeng Regency have limited knowledge and understanding of the dangers of pesticides and not using work equipment that meets occupational safety and health standards which is a factor causing the risk of health problems due to pesticide exposure. Therefore, the extension team provided a solution in the form of efforts to increase the knowledge and understanding of the farming community in the Village of Layoa about the types of pesticides that are harmful to human health, the impact of pesticides on human health and the application of work safety when using pesticides. The material is delivered through presentation and distribution of farmers' materials, question and answer session or discussion and evaluation. From the community service activities, it can be concluded that the knowledge and understanding of the people of Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, Bantaeng District increased the benefits of applying work safety in handling pesticides and the dangers of diseases caused by pesticides which are harmful to human health.
SENSITIVITAS ANTIBIOTIK BETALAKTAM TERHADAP BAKTERI HASIL ISOLAT KULTUR URINE PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH Andi Fatmawati
Jurnal Medika Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.118 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i2.99

Abstract

Antibiotik betalaktam telah digunakan secara luas terhadap penyakit infeksi saluran kemih (ISK) karena spektrum aktivitas antibakterinya yang cukup luas, mencakup bakteri gram positif dan gram negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sensitivitas antibiotik betalaktam,terhadap bakteri hasil isolat kultur urine penderita ISK Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar berdasarkan standar NCCLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi gram dan uji biokimia dari hasil spesimen urine penderita ISK didapatkan hasil isolat bakteri Enterobacter agglomerans dan Staphylococcus saprophyticus. Dari ketiga antibiotik betalaktam seftazidim, sefotaksim dan seftriakson, bersifat sensitif terhadap pertumbuhan Enterobacter agglomerans. Sedangkan Seftriakson kurang sensitif, Seftazidim bersifat sensitif, dan sefotaksim bersifat resisten terhadap pertumbuhan Staphylococcus saprophyticus.
HIV POSITIF PADA PENDERITA TB PARU DI RSUD LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR Mujahidah Basarang; Andi Fatmawati; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Medika Vol 1 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.009 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i3.114

Abstract

Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV seperti TB paru. TB paru merupakan penyakit infeksi yang mudah menular melalui udara yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penderita TB paru dapat kebal terhadap obat salah satunya faktor Mikrobiologik, faktor klinik, faktor program,faktor AIDS-HIV dan faktor kuman. Penderita TB paru sering tidak menyadari dirinya bahwa selama hidupnya terinfeksi HIV. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Gambaran Hasil Pemeriksaan Rapid test HIV Pada Penderita TB Paru Di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Penelitian ini bersifat observasi laboratorik pada jumlah sampel sebanyak 73 pasien. Darah penderita TB paru diperiksa HIV-nya dengan metode Immunokromatografi dan menggunakan Rapid test HIV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HIV Non Reaktif sebanyak 60 orang (82,2%) dan HIV Reaktif sebanyak 13 orang (17,8 %) pada penderita TB paru di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Disarankan bagi penderita TB paru yang terinfeksi HIV diharapkan mengkomsumsi mineral ZN dan Vitamin, Masyarakat diharapkan menjaga pola hidup sehat, menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seksual secara bebas dalam pencegahan virus HIV, Diharapkan kepada pemerintah untuk membangun panti khusus untuk menampung orang-orang yang terinfeksi HIV agar mampu menangani penyebaran virus HIV, Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian terhadap penderita TB paru dengan parameter yang lain.
PERBANDINGAN BESARAN PARTIKEL BEKATUL 0,18 mm, 0,25 mm dan 0,39 mm TERHADAP PERTUMBUHAN Aspergillus sp Elmayanti Elmayanti; Andi Fatmawati; Muh Rifo Rianto; Mujahidah Basarang
Jurnal Medika Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.949 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v2i1.130

Abstract

Bekatul adalah bahan alam yang merupakan limbah halus yang diperoleh dari proses penggilingan padi. Bekatul mengandung karbohidrat sebanyak 84,36%, kalsium, magnesium, mangan, zat besi, kalium dan natrium yang merupakan salah satu sumber energi utama dalam pertumbuhan dan perkembangan jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan besaran partikel bekatul terhadap pertumbuhan Aspergillus sp. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorik dengan metode single dot, diameter koloni diukur setiap 1x 24 jam selama 10 hari diinkubasi pada temperatur kamar (250C). Hasil perhitungan uji Anova 2 arah dengan interaksi menunjukkan bahwa besaran partikel dikalikan lama hari pertumbuhan diperoleh nilai 0,652 > 0,05, maka Ho diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa besaran partikel bekatul 0,18 mm, 0,25 mm dan 0,39 mm tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan Aspergillus sp.
KORELASI HIGIENE PRIBADI DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN HELMINTHIASIS DI KELURAHAN RAPPOCINI Nurul Ni'ma Azis; Andi Fatmawati; Fitriyani Fitriyani
Jurnal Medika Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.847 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v2i1.134

Abstract

Helminthiasis (kecacingan) menurut World Health Organization (WHO) adalah infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus. Sebagian besar dari nematode ini adalah penyebab masalah kesehatan masyarakat di dunia. Nematoda golongan STH yang penting dan menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Necator amaericanus, Ancylostoma dudonelae, Trichuris trichuira dan Strongiloides stercoralis. Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) masih merupakan endemik di banyak daerah di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang sangat kurang. Diperkirakan sekitar 807 juta manusia di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides, sekitar 604 juta menderita trikuriasis dan hookworm (A.duodenale dan N. americanus) menginfeksi sekitar 576 juta manusia di seluruh dunia. Jumlah infeksi STH sangat banyak di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Letak geografis Indonesia yang beriklim tropis sesuai untuk perkembangan parasit. Adapun prevalensi kecacingan STH di Indonesia berkisar 40-60% dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting (Akhsin, 2011). Prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80%. Tingginya prevalensi ini sangat didukung oleh keadaan alam yang cocok, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang rendah, pengetahuan dan kurangnya penyuluhan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi higiene pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian helminthiasis di Kelurahan Rappocini. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pemeriksaan sedimentasi. Hasil analisis korelasi korelasi mengahsilkan adanya korelasi higiene pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian helminthiasi di kelurahan rappocini. Hal ini berdasarkan uji korelasi nilai p(0.00)<0.05.
IDENTIFIKASI FUNGI PATOGEN PADA Musca domestica Andi Fatmawati; Muh Rifo Rianto
Jurnal Medika Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.44 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v2i1.137

Abstract

Lalat rumah (Musca domestica) merupakan salah satu vektor penyakit karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia, Selain dapat mengganggu ketentraman dalam rumah, lalat rumah dapat membawa beberapa jenis jamur patogen yang dapat mengakibatkan penyakit pada manusia seperti diare, tipoid dan disentri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya jamur pada lalat rumah. Jenis penelitian ini merupakan observasi laboratorik yang bersifat deskriptif. Sampel yang diteliti adalah 20 lalat rumah yaitu 10 sampel rumah makan dan 10 sampel tempat sampah.Hasil penelitian yang diperoleh dari rumah makan dan tempat sampah adalah ditemukan jamur Aspergillus niger, Aspergillus flavus,Aspergillus fumigatus, Aspergillus nidulans, Malassezia sp.