Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN ANGKUTAN BARANG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Triana Sharly P. Arifin
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 2 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.908 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i2.3466.93-100

Abstract

Abstract East Kalimantan is a province with a large area in Indonesia. This causes the transportation of goods in the province is also large. The pattern of movement of goods in East Kalimantan Province is influenced by the potential of its natural resources. This study aims to analyze the attraction model of the movement of freight transportation in East Kalimantan Province, using the Origin and Destination Matrix of movement for 9 districts/cities in East Kalimantan Province, as well as the movement of 3 external zones. Furthermore the Origin and Destination Matrix of the movement is converted to trip units/year based on the type of truck most often used to transport goods. This is done so that in the analysis process, variables can be correlated with socio-economic data as independent variables. The analysis was performed using a zone-based correlation model, a step-by-step method of type 1. The results show that the best model for the attraction of freight transportation in East Kalimantan Province is a model that uses independent variables of egg production and chicken livestock, with a coefficient of determination of 0.564. Keywords: trip attraction,freight  transportation, Origin and Destination Matrix, external zone  Abstrak Kalimantan Timur merupakan suatu provinsi dengan luas wilayah yang besar di Indonesia. Hal ini menyebabkan angkutan barang di provinsi ini besar pula. Pola pergerakan barang di Provinsi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis model tarikan pergerakan angkutan barang di Provinsi Kalimantan Timur, dengan menggunakan Matriks Asal Tujuan pergerakan untuk  9 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, serta pergerakan 3 zona eksternal. Selanjutnya Matriks Asal Tujuan pergerakan dikonversikan ke satuan trip/tahun berdasarkan jenis truk yang paling sering digunakan untuk mengangkut barang. Hal ini dilakukan agar dalam proses analisis, variabel dapat dikorelasikan dengan data sosial-ekonomi sebagai variabel bebas. Analisis dilakukan dengan menggunakan model korelasi berbasis zona, metode langkah demi langkah tipe 1. Dari hasil pemodelan diperoleh bahwa model terbaik untuk tarikan angkutan barang di Provinsi Kalimantan Timur adalah model yang menggunakan variabel-variabel bebas pro-duksi telur dan ternak ayam, dengan koefisien determinasi sebesar 0,564. Kata-kata kunci: tarikan pergerakan, angkutan barang, Matriks Asal dan Tujuan, zona eksternal
ANALISIS BANGKITAN PERJALANAN DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR KENDARAAN PADA KAWASAN RUKO ALAYA JUNCTION SAMARINDA,KALIMANTAN TIMUR Andrea Yudhistira Mustika; Triana Sharly P. Arifin; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9410

Abstract

Ruko Alaya Junction merupakan pusat pertokoan yang dapat menimbulkan bangkitan perjalanan dari suatuzona. Sejalan dengan keberadaan Ruko Alaya Junction tersebut, maka aktivitas pergerakan masyarakat kotaSamarinda semakin meningkat dalam pemenuhan kebutuhannya yang menyebabkan tingginya jumlahpergerakan zona terhadap kawasan ini. Selain itu, seiring meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotordan meningkatnya jumlah pengunjung maka kebutuhan parkir di Ruko Alaya Junction menjadi sangatpenting.Pada penelitian ini digunakan metode survei kuesioner dan survei lalu lintas harian untuk mengetahuikarakteristik dan jumlah bangkitan perjalanan dari suatu zona. Penyebaran kuesioner dilakukan secaralangsung di lokasi dan melalui internet. Analisis yang digunakan untuk menghitung jumlah bangkitanperjalanan yaitu analisis regresi linier berganda. Pada penelitian parkir, metode yang digunakan ialahmetode survei dengan titik akses tertentu yaitu dengan menempatkan surveyor di setiap blok. Pengambilandata parkirdilakukan selama 8 jam berturut-turut selama 5 hari. Data-data tersebut digunakan sebagai bahandalam menganalisis karakteristik dan kebutuhan ruang parkir kendaraan.Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan pada kawasan RukoAlaya Junction ialah jumlah anggota keluarga. Jumlah bangkitan perjalanan berdasarkan model terpilihdidapatkan pada tahun 2021 sebesar 1547perjalanan/hari dan estimasi pada tahun 2026 sebesar 1710perjalanan/hari. Nilai akumulasi parkir parkir tertinggi untuk sepeda motor yaitu sebesar 135 kendaraan(<170 SRP) dan mobil sebesar 113 kendaraan (<237 SRP). Nilai indeks parkir kendaraan tertinggi yaituuntuk sepeda motor sebesar 79,4% (<100%) dan mobil sebesar 47,7% (<100%). Dan untuk kebutuhanruang parkir didapatkan nilai tertinggi untuk sepeda motor sebesar 84 SRP (<170 SRP) dan mobil sebesar74 SRP (<237 SRP). Dari nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini kebutuhan ruang parkir diRuko Alaya Junction masih mencukupi.Kata Kunci :Bangkitan Perjalanan, AnalisisRegresi Linier Berganda, Karakteristik Parkir, KebutuhanRuang Parkir
ANALISIS PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU DENGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR TERHADAP EFISIENSI BIAYA (STUDIKASUS : JALAN PAMPANG MUARA PADA STA 4+000 S/D STA 6+215) Prameswari Widya Ningtyas; Heri Sutanto; Triana Sharly P. Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9418

Abstract

Jalan Pampang Muara yang berada di Kota Samarinda,Provinsi Kalimantan Timur, direncanakan akan menjadijalan alternatif menuju Bandara APT Pranoto. Pembangunan jalan alternatif diperlukan sehubungan denganmeningkatnya volume lalu lintas yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja dan pelayanan jalan, serta padalokasi tertentu sering terjadi banjir pada kondisi cuaca tertentu yang menyebabkan kemacetan bahkan tidak dapatdiakses.Jalan Pampang Muara yang akan digunakan sebagai jalan alternatif menuju bandara APT Pranoto Samarinda saatini masih dalam tahap perencanaan. Sehingga menentukan tipe perkerasan jalan yang sesuai sangat penting agardiperoleh infrastruktur jalan yang selalu dalam kondisi mantap dan prima. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui tebal lapis perkerasan kaku dan lentur sehingga dapat diketahui tipe perkerasan yang lebih efisien darisegi biaya pada Jalan Pampang Muara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dilapangan dan analisis data primer berupa data LHR, data sekunder berupa data topografi, data DCP dan dataCBR. Kemudian dilakukan analisis data menggunakan Manual DesainPerkerasan Jalan 02/M/BM/2017.Hasil dari analisis yang telah dilakukan didapatkan desain perkerasan kaku pada penelitian ini sebesar 60,5 cm,sedangkan pada perkerasan lentur sebesar 44 cm. Penggunaan perkerasan lentur lebih efisien dari segi biayadaripada menggunakan tipe perkerasan kaku pada Jalan Pambang Muara. Dilihat dari selisih harga dari keduaperkeraasan tersebut sebesar Rp 2.059.950.000,00Kata kunci: perkerasan kaku, perkerasan lentur, biaya, MDP 02/M/BM/2017
ANALISIS PERHITUNGAN KAPASITAS RUNWAY PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO SAMARINDA Hernasdy Suprianto; Triana Sharly P. Arifin; Budi Haryanto
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i1.4926

Abstract

Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda merupakan salah satu Bandar Udara Internasional yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Status sebagai Bandar Udara Internasional dikarenakan ada rencana penerbangan ke luar negeri dan Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto layak untuk melayani penerbangan tersebut. Tetapi fasilitas dan pelayanan yang ada belum sesuai untuk Bandar udara berkelas internasional. Oleh karena itu Bandar udara ini terus dikembangkan untuk dapat melayani permintaan penerbangan, baik penerbangan domestic maupun internasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun dari dan menuju Samarinda. Metodologi yang digunakan dalam penulisan mencakup pengambilan data dengan cara survey lapangan langsung mendapatkan data primer yaitu data lalu lintas udara dan data sekunder dari pihak pengelola bandara berupa data jadwal penerbangan, kondisi eksisting yang diolah dengan pendekatan matematis. Perhitungan kapasitas menggunakan pendekatan model kedatangan, keberangkatan dan operasi campuran. Berdasarkan kondisi eksisting yang sekarang maka Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto mempunyai 1 buah runway sepanjang 2.250 meter x 45 meter, 1 buah taxiway untuk komersil, 1 buah apron utama dengan luasan 36.900 m2. Sesuai dengan perhitungan maka lalu lintas udara campuran halim adalah 27 operasi/jam. Berdasarkan hasil diatas maka bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto masih sangat layak untuk beroperasi maksimal dengan penyesuaian manajemen saja, karena semua elemen masih dalam toleransi dan masih memenuhi standar minimum di semua aspek
STUDI ANALISIS TEBAL PERKERASAN KAKU RUAS JALAN SIMPANG TBA (PT. TUNAS BERSUSUN ABADI ) – PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Fredrikus Martono Abing; Triana Sharly P. Arifin; Heri Sutanto
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5234

Abstract

Sistem jaringan jalan baru menjadi kebutuhan yang tidak dapat terelakan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk serta transportasi terutama untuk mobilitas penduduk dan kendaraan yang semakin pesat dan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi. Perencanaan geometrik dan tebal perkerasan jalan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam perencanaan jalan. Perencanaan geometrik dan tebal perkerasan ini memerlukan metode efektif dalam perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dan memerlukan unsur kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan sehingga metode yang digunakan mengacu pada metode Direktorat Jendral Bina Marga.Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan pada jalan Simpang TBA (Tunas Bersusun Abadi)  – Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam ulu merupakan jalan kolektor, dengan kelas jalan arteri IIIB dengan medan jalan datar, kecepatan rencana 60 km/jam. Lebar badan jalan 7 m dan panjang jalan 2,9 km. Perencanaan geometrik didapatkan alinyemen horizontal memiliki 6 tikungan SCS dan 3 tikungan SS sedangkan alinyemen vertikal memiliki 4 lengkung cekung dan 4 lengkung cembung. Tebal perkerasan menggunakan perkerasan kaku dengan umur rencana 20 tahun,  tebal pelat beton berdasarkan perhitungan metode Bina Marga 2003 adalah 19 cm, sedangkan berdasarkan metodeAASHTO 1993 adalah 18,8 cm, lapis pondasi dengan bahan pengikat perhitungan metode Bina Marga 2003 yaitu 10 cm sedangkan untuk metodeAASHTO 1993 yaitu 12,5 cm, subgrade (tanah dasar) dengan tanah dasar asli.
PENGARUH PENAMBAHAN FOAM AGENT TERHADAP KUAT TEKANBETON RINGAN STRUKTURAL AGREGAT BATU APUNG M. Sultan Firdaus; Fachriza Noor Abdi; Triana Sharly P. Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9423

Abstract

Bahan beton memiliki kelemahan yaitu pada berat sendiri yang sangat besar. Untuk mengatasihal tersebutmaka perlu dipikirkan adanya material beton yang mempunyai berat sendiri yang kecil dan memiliki mututinggi. Batu apung adalah salah satu bahan material yang memiliki berat jenis yang rendah. Dengandigunakannya batu apung pada campuran beton, maka berat sendiri beton akan berkurang dan nilai gunabatu apung akan semakin bertambah.Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengujian terhadap masing-masing bahan penyusun campuranbeton ringan dan membuat rancangan beton ringan berdasarkan metode SNI 03-3449-2002 menggunakanbatu apung dengan variasi penambahanfoam agent. Total benda uji sebanyak 32 buah beton ringan,dalam perawatan selama 7 dan 28 hari. Dimana setiap variasi penambahanfoam agentmenggunakan 4sampel benda uji.Hasil penelitian kuat tekan rata-rata dan berat jenis rata-rata yang didapatkan untuk beton ringan agregatbatu apung umur 7 dan 28 hari pada penambahan 0%foam agentadalah 23,8587 MPa dan 17,21 MPadengan berat jenis rata-rata berurutan 1695,68 kg/m3dan 1761,74 kg/m3, pada penambahan 5%foam agentadalah 18,1335 MPa dan 14,125 MPa dengan berat jenis rata-rataberurutan 1576,79 kg/m3dan 1601,32kg/m3, pada penambahanfoam agent10% adalah 15,96 MPa dan 13,596 MPa dengan berat jenis rata-rata1502,24 kg/m3dan 1505,07 Kg/m3, pada penambahanfoam agent20% adalah 10,1417 MPa dan 10,49 MPadengan berat jenis rata-rata berurutan 1384,29 kg/m3dan 1393,72 kg/m3. Berdasarkan hasil nilai kuat tekanbeton ringan tersebut termasuk ke dalam mutu beton kategori beton ringan struktural ringan sehingga batuapung layak digunakan sebagai material pengganti kerikil pada betonringan.Kata kunci:Batu Apung, Beton Ringan,Foam Agent, Struktural.
OPTIMASI RUTE ANGKUTAN SAMPAH KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA DENGAN METODE PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM (VRP) Deti Saskia Dela Ferdiani; Triana Sharly P. Arifin; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i1.7719

Abstract

Berbagai aktivitas memperlukan teknologi transportasi yang mampu menyeimbangkan kebutuhan transportasi, salah satunya transportasi terhadap jasa angkutan sampah. Kecamatan Sungai Kunjang dengan luas wilayah 69,03 km2 dalam sehari produksi sampah mencapai 110,171 ton. Proses pengambilan sampah saat ini dilakukan dengan pengambilan secara manual bak rute dan kontainer statis dan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang hanya satu di kota Samarinda yaitu tempat pemrosesan akhir (TPA) Bukit Pinang, jumlah armada dan biaya operasional armada angkutan sampah yang terbatas mengakibatkan proses pengangkutan hanya dapat dilaksanakan satu kali putaran perkendaraan yaitu dari pangkalan menuju setiap pembuangan sementara yang ada selanjutnya, dibawa ke tempat pemrosesan akhir (TPA) dan berakhir kembali di pangkalan.Tujuan dari penelitian ini sama dengan tujuan dari vehicle routing problem (VRP) itu sendiri dimana untuk menentukan rute pengantaran yang paling optimal untuk setiap kendaraan, sehingga jarak tempuh total dari seluruh kendaraan dapat diminimalkan.Dinas Lingkungan Hidup kota Samarinda menepatkan dua (2) armada arm roll dengan dua (2) rute angkut atau rute perjalanan menempuh perjalanan sebesar 123,92 km dan waktu operasional selama 3,73 jam dengan kebutuhan bahan bakar sebanyak 24,784 Liter, untuk enam (6) armada dump truck total jarak tempuh dari 6 rute perjalanan adalah 248,12 km yang memerlukan waktu selama 11,69 jam dan 39,98 Liter bahan bakar namun, dengan vehicle routing problem (VRP) nilai penghematan 123,74 km/rit dari rute eksisting, dapat menghemat waktu tempuh selama 4,26 jam/rit dan menghemat kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 24,75 Liter/rit.
PENAMBAHAN ABU TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK Berlian Hardini; Fachriza Noor Abdi; Budi Haryanto; Mardewi Jamal; Triana Sharly P. Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 2 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i2.6980

Abstract

Paving block adalah komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland, air dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu dari beton tersebut. Paving block merupakan sarana transportasi yang umumnya digunakan dalam perkerasan jalan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu tempurung kelapa pada paving block menggunakan pasir palaran dengan perbandingan 1:6. Metode pengujian yang digunakan berdasarkan SNI 03-0691-1996. Benda uji berbentuk persegi panjang dengan ukuran 20cm x 10cm x 6cm sebanyak 39 benda uji dimana 9 benda uji merupakan produksi pabrik dan 30 benda uji merupakan benda uji dengan bahan tambah abu tempurung kelapa sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dari berat semen dengan faktor air semen sebesar 0,40. Pengujian kuat tekan menggunakan masing masing 3 buah benda uji dan pengujian daya serap air menggunakan 3 buah benda uji berlaku untuk setiap variasi. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah paving block berumur 28 hari.Untuk variasi perbandingan abu tempurung kelapa adalah 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dari berat semen dengan nilai fas sebesar 0,40. Kemudian diperoleh nilai kuat tekan berturut-turut sebesar sebesar 7,2 MPa, 10,5 MPa, 7,8 MPa, 7,6 MPa dan 6,1 Mpa. Berdasarkan hasil tersebut maka paving block dengan penambahan abu tempurung kelapa sebesar 2,5% terhadap berat semen dengan perbandingan semen, pasir dan air yaitu 1:6:0,40 memenuhi syarat berdasarkan SNI 03-0691-1996 masuk pada mutu D atau dapat digunakan untuk taman yang memiliki harga produksi lapangan sebesar Rp. 1.290,- /buah
ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENGGUNAKAN METODE HAZARD ANALYSIS (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT KORPRI KOTA SAMARINDA) Dede Acthree; Budi Haryanto; Triana Sharly P. Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 1 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i1.11228

Abstract

Dalam dunia konstruksi tidak luput dengan adanya perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dalam suatu pekerjaan konstruksi terdapat banyak sekali unsur bahaya yang dapat membahayakan pekerja. Identifikasi keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan menggunakan metode hazard analysis yaitu HIRA dan HAZOP. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder yaitu data primer yang mencakup wawancara kepada safety officer, menyebarkan kuesioner ke pekerja hingga project manager, dan hasil pengamatan langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder mencakup struktur organisasi perusahaan. Berdasarkan hasil terdapat 34 variabel resiko yang telah diidentifikasi dan dilakukan uji validitas terdapat 6 variabel resiko yang tidak valid sehingga dari 34 variabel resiko yang telah diidentifikasi hanya 28 variabel resiko yang valid. Kemudian dilakukan uji reliabilitas dan hasilnya 28 variabel resiko konsisten dan didapat nilai reliabilitas 0,886 yang memiliki reliabilitas tinggi. Hazard analysis dengan metode HIRA terdapat 2 variabel resiko yang paling tinggi dengan kategori extreme yaitu pada variabel B1 dan C1. Hazard analysis dengan metode HAZOP terdapat beberapa penyebab yang disebabkan dari potensi bahaya yaitu tidak adanya pelatihan dan pengarahan tentang K3, minimnya staff HSE pada proyek, minimnya pemberian sanksi yang tegas, minimnya anggaran dana untuk APD, tidak menggunakan APD, mengabaikan SOP, pekerja tidak memahami SOP.
ANALISIS RISIKO K3 MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRADC DAN METODE JSA (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BPKAD SAMARINDA) Wulan Faradila Supriyadi; Triana Sharly P. Arifin; Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 1 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i1.11235

Abstract

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdiri dari berbagai tahapan pekerjaan dan melibatkan banyak unsur. Hal ini menyebabkan kegiatan konstruksi memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi. Oleh karena itu perlu diterapkan K3 yang baik pada setiap proyek konstruksi dan salah satu bentuk pengendaliannya adalah dengan sistem manajemen K3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan level risiko dalam proyek pembangunan gedung BPKAD Samarinda. Serta membandingkan penerapan pengendalian risiko di lapangan dengan rencana kerja K3.Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assesment and Determining Control  (HIRADC) dan Job Safety Analysis (JSA). Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka, hasil kuesioner tertutup diolah menggunakan SPSS dan hasil kuesioner terbuka diolah menggunakan triangulasi. Selanjutnya dilakukan analisis risiko menggunakan severity index dan matriks risiko. Selanjutnya dengan menggunakan metode HIRADC dan JSA akan diketahui level risiko tertinggi pekerjaan dan dapat  ditentukan rekomendasi pengendalian risiko. Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah mengetahui perbandingan penerapan pengendalian risiko di lapangan dengan dokumen RKK3.Hasil dari analisis risiko terdapat 4 pekerjaan dengan level risiko tinggi yaitu pekerjaan kolom dengan 3 level risiko extreme, acp dan kaca dengan 2 level risiko extreme, dan drainase dengan 2 level risiko extreme, sedang balok dan pelat lantai dengan 1 level risiko extreme. Berdasarkan hasil analisis kuesioner terbuka,  didapatkan rekomendasi pengendalian risiko dengan menggunakan Alat Pelindung diri (APD), dilakukan pengecekan, dll. Untuk penerapan pengendalian risiko terhadap proyek secara umum telah dilaksanakan sesuai dengan dokumen RKK3, namun untuk penerapan pemakaian APD terhadap pekerja masih banyak pekerja yang belum menaati peraturan.