Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISA PERBANDINGAN STRUKTUR PILAR JEMBATAN DENGAN TIPE SATU KOLOM DAN DUA KOLOM PADA PROYEK JALAN PENDEKAT JEMBATAN MAHAKAM IV SISI SAMARINDA KOTA Mardewi Jamal; M Jazir Alkas; Supriyadi Yusuf
JURNAL SIPIL SAINS Vol 8, No 16 (2018)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.151 KB) | DOI: 10.33387/sipilsains.v8i16.871

Abstract

Salah satu solusi dari kemacetan yang terjadi pada jalur lalu lintas masuk-keluar kotaSamarinda yaitu dengan pembangunan Jembatan Mahakam IV. Berdasarkan perencanaan awal,Jembatan Mahakam IV akan terdiri dari flyover sisi samarinda kota, flyover sisi samarinda sebrangdan bentang jembatan. Pada struktur flyover menggunakan pier beton bertulang dengan material betonbertulang mutu K-300, baja mutu U-39 (ulir) dan U-24 (polos) dan memiliki bentuk pier hammer headserta variasi ketinggian yang berbeda namun penulis memfokuskan pada pier 9 dengan ketinggian23,767 m. Seiring dengan makin berkembangnya teknologi telah banyak dikembangkan berbagaibentuk pier. Namun harus diperhatikan gaya tekan aksial dan momen terhadap desain pilar agar dapatmenghindari potensi tekuk local (local buckling). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisastruktur pada pilar jembatan dengan tipe satu kolom (hammer head) dan tipe dua kolom (trestle)dengan bantuan software SAP2000.Hasil studi perencanaan memperlihatkan pada kolom pier hammerhead menggunakan tulangan 165 D 32 dan sengkang 8 D 16 – 150 dengan nilai momen 62265,1 kNmlebih efektif dan efisien dibandingkan tipe kolom trestle menggunakan tulangan 200 D 32 dansengkang 3 D 16 – 200 dengan nilai momen 42543,2 kNm dan ditambah pengaku kolom (stiffer).
INSTALASI OFFSHORE DERICK FLARE STACK DENGAN METODE SEGMENTAL Sulardi Sulardi; Agus Sugianto; Basyaruddin Basyaruddin; Mardewi Jamal; Ali Arifin
INFO-TEKNIK Vol 23, No 1 (2022): INFOTEKNIK VOL. 23 NO. 1 JULI 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v23i1.14109

Abstract

One of the problems in the construction work of the offshore derick flare stack is the difficulty of lifting and installing the steel structure derick flare installation due to the limited length of the boom crane arm. This study aims to provide an overview of working methods to overcome these difficulties. The working method of handling the problem is dividing structural components segmentally, lifting and installing structural segments with roller-based lifting aids and steel ropes. The results showed that the work method was proven to be able to overcome problems and prevent potential delays in completing work. The results of this study also recommend that this work method can be replicated to overcome problems in other work units that experience similar problems.
An Analysis of The Apartment's Tamansari Skylounge Halfslab Connection as a Diaphragm (Case Study : Padang Seismic Load) Anis Aulia Ulfa; Mardewi Jamal
Nusantara Civil Engineering Journal Vol 2 No 1 (2023): Nusantara Civil Engineering Journal
Publisher : Civil Engineering Dept, Balikpapan State Polytechnics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/nuce.v2i1.418

Abstract

Precast concrete is used in the Tamansari Skylounge Balikpapan Apartment's construction. The diaphragm is a slab that transmits lateral forces to the vertical element. This structure has a topped diaphragm as its diaphragm type. The goal of this analysis is to determine how seismic forces are distributed throughout a building using the seismic zone of Padang, to test the half-strength slab's during lifting, before and after a composite, to determine how deformation differs when a diaphragm is constrained, and to conduct research to strengthen the connection of the diaphragm's critical area to the building. The steps in data processing include analyzing the structure using SAP 2000, gravity load analysis based on PPIUG 1987, seismic load analysis based on SNI 1726:2012, connection diaphragm analysis based on NEHRP Seismic Design Technical Brief No. 3, normalizes and shear stress analysis on half slabs meeting between half slabs with topping based on Tension Material Analysis, and analysis of reinforced concrete structures based on SNI 2847: 2013. According to the analysis's findings, the 1B floor has the maximum seismic force at 19205269,17 N. The Half Slab reinforcement becomes ϕ10-150 with the added seismic load, and deformation with a diaphragm constraint is considerably less than without one. One piece of 12 mm diameter reinforcement with a shear connector is used for each square meter of the important diaphragm region.
ANALISA KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN TEMPURUNG KELAPA PADA CAMPURAN BETON DENGANSIKAFUMESEBAGAI BAHAN TAMBAH Dwi Novitasari; Mardewi Jamal; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9417

Abstract

Perkembangan teknologi di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan, halini tidak lepas dari tuntutan dankebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastrukturyang semakin maju, maka kebutuhan berbagai material yangalami maupun buatan menjadi meningkat. Sehingga diperlukan suatu solusi atau terobosan yang dapat mengatasipeningkatan tersebut dengan menggunakan tempurung kelapa sebagai penambahan agregat kasar dalampembuatan betonTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton campuran beton dengan tempurung kelapadengan persentase variasi0%, 3%, 6%, 9%, dan 12%, 15% dan 8%sika fumesebagai bahan tambah pada umur28 hari.Benda uji yang digunakan adalah berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm. Setiap variasi terdapat3 buah benda uji, sehingga total dari 6 variasi adalah 18 buah. Dan umur rencana28 hari.Hasil pengujian kuat tekan pada umur 28 hari didapat beton 0% tempurung kelapa 12,83 MPa, beton 3%tempurung kelapa 11,64 MPa, beton 6% tempurung kelapa 10,84 MPa, beton 9% tempurung kelapa 8,72 MPa,beton 12% tempurung kelapa 7,14 MPa dan beton 15% tempurung kelapa sebesar 7,12 MPa.Hal ini menunjukkanbahwa semakin tinggipersentase penggunaan tempurung kelapayang digunakan maka semakin kecil nilai kuattekan yang didapat.Kata kunci:Tempurung Kelapa,Kuat Tekan,Sika Fume
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS: PROYEK PERUMAHAN PENAJAM PASER UTARA) Nur Khairunnisa; Rusfina Widayati; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i1.4925

Abstract

Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa besar persentase kemajuan fisik dari proyek. Proyek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Proyek Perumahan Penajam Paser Utara. Proyek yang dilaksanakan pada bulan April – November 2018 ini memiliki anggaran sebesar Rp 5.746.122.000,00. (termasuk Ppn) selama 210 hari kerja.Metode nilai hasil atau Earned Value dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja proyek secara terpadu antara biaya dan waktu.. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis konsep nilai hasil pada kinerja biaya dan waktu, perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dan langkah yang diambil akibat adanya penyimpangan.Hasil penelitian menunjukan bahwa informasi yang didapat pada saat peninjauan minggu ke-18 adalah nilai Planned Value (BCWS) sebesar Rp 4.027.348.719,70, nilai Earned Value (BCWP) sebesar Rp 2.921.787.526,15 dan nilai Actual Cost (ACWP) sebesar Rp 3.040.032.518,10. Pada saat peninjauan minggu ke-18 proyek mengalami kerugian Cost Variance sebesar Rp -(118.244.992) dan nilai Cost Performance Index = 0,96. Schedule Variance sebesar Rp -(1.105.561.194) dan nilai Schedule Performance Index = 0,73. Perkiraan penyelesaian proyek membutuhkan waktu selama 242 hari kerja. Perkiraan biaya sisa untuk menyelesaikan proyek sebesar Rp 2.395.960.248,88  sehingga yang diperlukan untuk menyelesaikan total proyek adalah sebesar Rp 5.957.527.520,78. Perhitungan Cost Slope hasil analisis dengan jam lembur 1 jam tersebut menghasilkan optimalisasi biaya sebesar Rp 5.763.048.908,68 dan durasi pekerjaan optimal dengan 208 hari dari 210 hari yang direncanakan
ANALISIS BANGKITAN PERJALANAN DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR KENDARAAN PADA KAWASAN RUKO ALAYA JUNCTION SAMARINDA,KALIMANTAN TIMUR Andrea Yudhistira Mustika; Triana Sharly P. Arifin; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9410

Abstract

Ruko Alaya Junction merupakan pusat pertokoan yang dapat menimbulkan bangkitan perjalanan dari suatuzona. Sejalan dengan keberadaan Ruko Alaya Junction tersebut, maka aktivitas pergerakan masyarakat kotaSamarinda semakin meningkat dalam pemenuhan kebutuhannya yang menyebabkan tingginya jumlahpergerakan zona terhadap kawasan ini. Selain itu, seiring meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotordan meningkatnya jumlah pengunjung maka kebutuhan parkir di Ruko Alaya Junction menjadi sangatpenting.Pada penelitian ini digunakan metode survei kuesioner dan survei lalu lintas harian untuk mengetahuikarakteristik dan jumlah bangkitan perjalanan dari suatu zona. Penyebaran kuesioner dilakukan secaralangsung di lokasi dan melalui internet. Analisis yang digunakan untuk menghitung jumlah bangkitanperjalanan yaitu analisis regresi linier berganda. Pada penelitian parkir, metode yang digunakan ialahmetode survei dengan titik akses tertentu yaitu dengan menempatkan surveyor di setiap blok. Pengambilandata parkirdilakukan selama 8 jam berturut-turut selama 5 hari. Data-data tersebut digunakan sebagai bahandalam menganalisis karakteristik dan kebutuhan ruang parkir kendaraan.Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan pada kawasan RukoAlaya Junction ialah jumlah anggota keluarga. Jumlah bangkitan perjalanan berdasarkan model terpilihdidapatkan pada tahun 2021 sebesar 1547perjalanan/hari dan estimasi pada tahun 2026 sebesar 1710perjalanan/hari. Nilai akumulasi parkir parkir tertinggi untuk sepeda motor yaitu sebesar 135 kendaraan(<170 SRP) dan mobil sebesar 113 kendaraan (<237 SRP). Nilai indeks parkir kendaraan tertinggi yaituuntuk sepeda motor sebesar 79,4% (<100%) dan mobil sebesar 47,7% (<100%). Dan untuk kebutuhanruang parkir didapatkan nilai tertinggi untuk sepeda motor sebesar 84 SRP (<170 SRP) dan mobil sebesar74 SRP (<237 SRP). Dari nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini kebutuhan ruang parkir diRuko Alaya Junction masih mencukupi.Kata Kunci :Bangkitan Perjalanan, AnalisisRegresi Linier Berganda, Karakteristik Parkir, KebutuhanRuang Parkir
STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ALTERNATIF KOMPOSIT BANGUNAN 10 LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN (LRFD) (Studi Kasus : Proyek Hotel Fox Harris Lite di Jln. S.Parman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur) Nathania Yosephine Sumampouw; Tamrin Rahman; Rusfina Widayati; Ery Budiman; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i1.7722

Abstract

Hotel Fox Lite merupakan bangunan 10 lantai dengan konstruksi beton bertulang dengan dimensi 15,5 m x 23,5 m dan tinggi bangunan 38,65 m. dengan konstruksi beton bertulang yang memiliki beban relatif besar, maka penelitian ini bertujuan merencanakan kembali dengan alternatif struktur yang semula menggunakan beton konvensional diganti dengan struktur baja komposit.Metode yang digunakan dalam melakukan perencanaan alternatif baja komposit yaitu Metode Load Resistance and Factor Design (LRFD). Metode yang memperhitungkan faktor beban dan faktor tahanan beban. Standar perencanaan yang digunakan yaitu SNI 1729:2015, SNI 1726:2019, serta pertimbangan beban mati dari PPURG 1987. Data yang digunakan berupa data shop drawing struktur beton bertulang yang dimodelkan kembali dengan menggunakan software ETABS V18. Adapun tahap perencanaan struktur diantaranya melakukan preliminary design balok & kolom berupa profil WF, memasukkan beban gravitasi dan beban gempa yang kemudian diperoleh nilai gaya momen, geser dan lendutan. Ketiga nilai tersebut di masukkan ke dalam perhitungan manual untuk memeriksa persyaratan penampang komposit yang memenuhi ketentuan SNI 1726:2015. Parameter tambahan yang di bandingkan dengan struktur ekisting adalah nilai simpangan struktur & berat sendiri struktur.Dari hasil analisis didapat dimensi balok terbesar dengan profil WF 450.200.9.14 menggunakan penghubung geser dengan diameter 25 mm. sedangkan untuk dimensi kolom komposit terbesar adalah 550 mm x 550 mm dengan profil baja WF 400.400.13.21. Perbandingan Story Drift kedua struktur, diperoleh hasil story drift material komposit lebih kecil dibanding dengan material beton bertulang. Yang terakhir, perbandingan berat sendiri kedua struktur, diperoleh hasil bahwa struktur perencanaan yang digunakan mempunyai berat lebih ringan 37,45% daripada dimensi struktur bangunan eksisting.
PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) & CPM (CRITICAL PATH METHOD) Fahrian Fahrian; Budi Haryanto; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 2 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i2.6982

Abstract

Dewasa ini sering kita temukan proyek konstruksi yang memiliki pekerjaan – pekerjaan yang sama dan berkelanjutan pada suatu proyek sehingga kebutuhan akan pemakaian sumber daya juga berkelanjutan, seperti pembangunan rumah – rumah pada proyek – proyek perumahan, ruas – ruas jalan pada proyek jalan raya, proyek pemasangan pipa dan sebagainya. Proyek ini digolongkan sebagai pekerjaan – pekerjaan yang berulang (repetitif). Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung SD Islamic Center merupakan proyek konstruksi lanjutan dari infrastruktur bangunan yang sempat terhenti pekerjaannya, kemudian Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung SD Islamic Center merupakan proyek repetitif (pekerjaan berulang) hal ini terlihat dari beberapa item pekerjaannya yang relatif sama antar tiap lantai bangunan. Metode yang dikenal efektif untuk perencanaan penjadwalan proyek dengan pekerjaan berulang (repetitif) adalah metode precedence diagram method (PDM) dan critical path method (CPM). Pada Penelitian kali ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas metode penjadwalan proyek dengan metode precedence diagram method (PDM) dan critical path method (CPM), serta mengetahui perbandingan antar metode precedence diagram method (PDM) dan critical path method (CPM) pada penjadwalan proyek Lanjutan Pembangunan Gedung SD Islamic Center SamarindaProses Penjadwalan dengan metode PDM dan CPM dilakukan dengan menggunakan Software Microsoft Project 2019 dan secara Manual di Microsoft Excel 2019, diawali dengan menentukan keterkaitan hubungan tiap item pekerjaan (Predecessor), kemudian melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur untuk memperoleh nilai Total Float agar dapat mengetahui item pekerjaan kritis.Hasil analisis penjadwalan proyek dengan menggunakan metode PDM didapat durasi pekerjaan total selama 175 hari selesai pada 13 desember 2019 serta terdapat 26 item pekerjaan kritis, kemudian dengan metode CPM diperoleh total durasi pekerjaan proyek 190 hari selesai pada 29 desember 2019 dengan 18 item pekerjaan kritis. Perbandingan metode PDM dengan metode CPM terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan diantaranya ialah tampilan informasi yang disajikan sebagai bentuk penjadwalan, pada PDM terdapat 4 konstrain pekerjaan yaitu Early Start (ES), Early Finish (EF), Late Start (LS) dan Late Finish (LF), CPM terdapat item pekerjaan Semu/Khayal.
OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Fedrikson Fedrikson; Mardewi Jamal; Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i1.2761

Abstract

Kegagalan suatu proyek dapat dilihat dari keterlambatan waktu pelaksanaan dan masalah-masalah yang terjadi. Agar tidak terjadi kegagalan dalam suatu proyek maka diperlukan pengelolaan manajemen proyek yang sistematis sehingga dihasilkan waktu dan biaya proyek yang optimal. Untuk mengoptimalisasikan waktu dan biaya proyek dapat dilakukan dengan mempercepat waktu, antara lain dengan Least Cost Analysis. Penelitian ini menggunakan data dari proyek Gedung Badan Kepegawaian Daerah Kalimantan Timur.Alternatif percepatan yang digunakan yaitu penambahan tenaga kerja. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Microsoft Project 2016, metode PDM. Kemudian dilakukan crashing untuk mendapatkan cost slope kegiatan yang berada pada lintasan kritis, selanjutnya dilakukan analisis untuk mendapatkan biaya dan waktu yang optimum.Dari hasil analisis diperoleh waktu dan biaya optimum pada penambahan tenaga kerja yaitu 184 hari dengan biaya total Rp. 24.823.863.868,50. Sehingga, persentase percepatan waktu penyelesaian proyek adalah 18,94 % dan persentase pengurangan biaya adalah 1,30%.Kata kunci : Cost Slope, Least Cost Analysis, Precedence Diagram Method (PDM), Tenaga Kerja
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUSUN 1 KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Muhammad Fazri; Masayu Widiastuti; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 2 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i2.3253

Abstract

Tiga hal utama yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan proyek, yaitu tepat waktu, biaya dan mutu. Terkadang dalam pelaksanaannya di lapangan ada beberapa pekerjaan yang hasil dari penyelesaiannya tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Diperlukan  upaya pengendalian efektif tentang manajemen pelaksanaan pada proyek. Pengendalian efektif yang dimaksud adalah tugas manajer proyek memanfaatkan kemajuan teknologi dan metode-metode tentang  optimalisasi biaya dan waktu proyek tanpa mengurangi mutu proyek. Proyek pembangunan Rusun 1 Kota Samarinda Kalimantan Timur dipilih untuk studi kasus karena pada  pengendalian proyek ini menggunakan kurva S yang hanya terfokus di dalam bobot dan durasi pekerjaan. Sehingga  proyek tersebut dapat ditingkatkan dalam memantau dan mengendalikan proyek menggunakan metode optimalisasi biaya dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode  Time Cost Trade Off (TCTO), proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis melalui program Microsoft Project 2016, percepatan dilakukan untuk mendapatkan cost lope dan total cost, kemudian metode Least Cost Analysis digunakan untuk mendapatkan perubahan biaya dari penambahan  jam kerja. Data yang diperlukan adalah RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, jadwal waktu pelaksanaan. Percepatan  dilakukan dengan melakukan penambahan  jam kerja (waktu lembur) dari jam kerja normal.   Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan  jumlah kegiatan kritis yang diperoleh adalah 7 kegiatan dari 14 kegiatan proyek dengan durasi normal proyek adalah 434 hari. Durasi yang diperoleh setelah dilakukan percepatan dengan metode Time Cost Trade Off yaitu 422 hari dengan waktu percepatan sebesar  12  hari atau  efisiensi waktu proyek sebesar  0.25  %.  Biaya optimal yang diperoleh  setelah melakukan percepatan dengan penambahan  jam  kerja yaitu  sebesar  Rp 35.314.459.000,00 dari total biaya normal sebesar Rp 34.529.890.000,0.