Abdul Muhith
STIKes Majapahit Mojokerto

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Perilaku Kekerasan Pasien dengan Stres Perawat di Instalasi IPCU RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Abdul Muhith; Arief Fardiansyah; Nurul Mawaddah; Mulyatin Mulyatin
Journal of Ners and Midwifery Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v5i2.ART.p137-143

Abstract

Perawat psikiatri intensive care unit berada dalam lingkungan yang terbatas yang memungkinkan perawat dekat dengan pasien untuk dapat mengobservasi kondisi klien dan mengevaluasi tindakan perawatan maupun tindakan medis yang dilakukan. Jika perawat tidak siap dengan kondisi tersebut akan dapat menimbulkan ketegangan pada perawat yang berakibat stres. Salah satu tugas perawat jiwa adalah penanganan perilaku kekerasan (agresif), persepsi yang buruk perawat menjadikan stres kerja (Muhith, 2015). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara Perilaku Kekerasan Pasien dengan Stres pada perawat di Intensive Psychiatry Care Unit (IPCU) RS Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Desain penelitian cross sectional. Populasi sejumlah 40 orang dengan sampel sebanyak 28 orang. Teknik pengambilan sampel simple random sampling. Variabel bebasnya adalah Perilaku Kekerasan Pasien, sedangkan variabel tergantungnya adalah Stres. Alat ukur menggunakan kuesoner. Waktu penelitian......Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. hasil uji Korelasi Spearman didapatkan hasil r = 0,738 p = 0,000 (p < 0,05), maka dapat diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara Perilaku Kekerasan Pasien dengan Stres pada perawat di Intensive Psychiatry Care Unit (IPCU) RS Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Perilaku kekerasan pasien di Intensive Psychiatry Care Unit (IPCU) RS Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang sebagian besar dalam kategori tinggi, sedangkan sebagian besar Perawat mengalami stress yang sedang. Dengan demikian diharapkan pihak rumah sakit dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman baik bagi pasien maupun perawat yang bekerja, sehingga kejadian stres bisa diminimalkan dan dikelola dengan baik.
Family’s Economic Level and Culture Correlate with Nutritional Status of Children Under Five Years Abdul Muhith; Nursalam Nursalam; Lutfi Ana Wulandari
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.115 KB) | DOI: 10.20473/jn.v9i1.3279

Abstract

Introduction: Nutrition is an important thing for human life. Variety in family’s economic level and culture have effect on family’s eating habit. Family with higher economic status have big opportunity to met under fi ve year’s nutrition. Cultural diversity on each family has an impact on the difference of raw food selection, processing methods, and presentation of food. The purpose of this study was to determine the correlation between family’s economic level and culture with nutritional status of children under fi ve year.Methods: Research design was observational analytic with cross sectional approach. The population were mother and their children under fi ve years at Desa Jatigono Kunir, Kabupaten Lumajang. Sampel were 184 respondents, taken by using cluster sampling. Independent variables were family’s economic level and culture. Dependent variable was nutritional status of children under fi ve years. Data were collected by using questionnaire and observational sheet. Then, data were analyzed by using Spearman Rho Test with α<0.05.Results: The results showed that 140 (76.1%) respondents have low economic level, 105 (57.1%) respondents have negative culture in children’s nutrition, and 89 (48%) respondents have good nutritional status. The result of Spearman-rho test showed that family’s economic level (p=0.000) and culture (0.019) have correlated with nutritional status of children under five years.Conclusion: It can be concluded that family’s economic level and culture have correlated with nutritional status of children under fi ve years. Nurses should develop health education and counseling to improve family’s knowledge about nutrition, so children will have good nutritional status.
Senam Tai Chi dalam Menurunkan Kecemasan Lansia Khamida Khamida; Abdul Muhith; Rohmadi Yuda Diharja; Ririn Probowati
Journal of Ners and Midwifery Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v5i3.ART.p218-223

Abstract

Menua merupakan hal yang dapat menimbulkan masalah kesehatan baik kesehatan umum maupun kesehatan jiwa bagi lansia.Kesehatan jiwa yang dialami pada lansia yaitu salah satunya adalah kecemasan. Apabila terus menerus dibiarkan, akan berdampak yaitu ingatan atau mimpi buruk yang dialami lansia akan terulang kembali dan kualitas tidur lansia menjadi berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Kecemasan Lansia.Desain penelitian menggunakan One Group Pre- Post Test Design, sampel adalah lansia di Posyandu Perintis Ngagel Rejo Surabaya sebesar 32 Orang yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel Independen adalah Senam Tai Chi, variabel dependen adalah Kecemasan.Instrumen Kecemasan diukur menggunakan kuesioner HRS-A. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan kemaknaan?= 0,05.Hasil penelitian sebelum diberikan Senam Tai Chi sebagian besar (59,4 %) responden mempunyai kecemasan ringan. Setelah diberikan Senam Tai Chi sebagian besar (59,4 %) responden tidak cemas (normal). Analisa uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan p=0,000< ? =0,05, artinya ada pengaruh Senam Tai Chi terhadap penurunan kecemasan.Simpulan dari penelitian ini bahwa senam Tai Chi dapat menurunkan kecemasan pada lansia.Diharapkan perawat dapat memberikan senam Tai Chi sebagai intervensi keperawatan mandiri perawat dalam penatalaksanaan penurunan kecemasan.
MEKANISME KOPING KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL: MEKANISME KOPING KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL Abdul muhith; Veryudha eka; Lasiyati Yuswo Yani; Tria Wahyuningrum; andita andita; Tatik s
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.343 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v12i1.819

Abstract

Tanggapan negative masyarakat tentang anak retardasi mental menimbulkan berbagai reaksi pada orang tua mereka ,seperti ada orang tua yang mengucilkan anaknya atau tidak mau mengakui anak yang mengalami retardasi mental. Disisi lain, ada pula orang tua yang berusaha memberikan perhatian lebih dan memberikan yang terbaik kepada anaknya.Mekanisme koping keluarga merupakan cara penyesuaian diri yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi perubahan yang diterima.Tujuan penelitian adalah Menganalisis Mekanisme Koping Keluarga yang memiliki anak Retardasi Mental di Pendidikan Khusus Negeri Seduri kecamatan Mojosari kabupaten mojokerto.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.Populasinya seluruh orang tua yang memiliki anak retardasi mental di Pendidikan Khusus Negeri Seduri Mojosari Kabupaten Mojokerto sebanyak 62 orang tua.Sampel sebanyak 62 orang yang diambil dengan total sampling.Variabel pada penelitian ini adalah mekanisme koping keluarga yang memiliki anak retardasimental.Data di ambil dengan menggunakan kuisioner.Hasil penelitian terhadap 62 responden diperoleh data bahwa sebagian besar responden melaksanakan mekanisme koping adaptif yaitu sebanyak 49 responden (79%) sedangkan responden yang melaksanakan mekanisme koping mal adaptif hanya 13 responden (21%). Tanggapan negative masyarakat tentang anak retardasi mental menimbulkan berbagai reaksi pada orang tua mereka ,seperti ada orang tua yang mengucilkan anaknya atau tidak mau mengakui anak yang mengalami retardasi mental. Disisi lain, ada pula orang tua yang berusaha memberikan perhatian lebih dan memberikan yang terbaik kepada anaknya.Mekanisme koping keluarga merupakan cara penyesuaian diri yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi perubahan yang diterima.Tujuan penelitian adalah Menganalisis Mekanisme Koping Keluarga yang memiliki anak Retardasi Mental di Pendidikan Khusus Negeri Seduri kecamatan Mojosari kabupaten mojokerto.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.Populasinya seluruh orang tua yang memiliki anak retardasi mental di Pendidikan Khusus Negeri Seduri Mojosari Kabupaten Mojokerto sebanyak 62 orang tua.Sampel sebanyak 62 orang yang diambil dengan total sampling.Variabel pada penelitian ini adalah mekanisme koping keluarga yang memiliki anak retardasimental.Data di ambil dengan menggunakan kuisioner.Hasil penelitian terhadap 62 responden diperoleh data bahwa sebagian besar responden melaksanakan mekanisme koping adaptif yaitu sebanyak 49 responden (79%) sedangkan responden yang melaksanakan mekanisme koping mal adaptif hanya 13 responden (21%).