Eka Erlinda Syuriani
Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta N0.10 Rajabasa, Bandar Lampung. Tlp.(0721)703995

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Agronomic Characters Plant and Potential of Strain Rice (Oryza Sativa L.) Which Formed in The Three Generations (F3) Jamaludin Adimiharja; Jaenudin Kartahadimaja; Eka Erlinda Syuriani
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 17 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.725 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v17i1.6

Abstract

The formation of high-yielding varieties are required to have the advantage of being more diverse and more specific, according to the agro-ecosystem. Assembling new rice strains that have high yield and adaptive in different agro-ecosystem is a solution that should be done. The research objective was to determine the appearance of agronomic characters and yield potential of 11 new rice lines in the 3rd generation (F3). The study was conducted in paddy fields belonging Polinela, in January to May 2015. The study using randomized block design (RBD), as the treatment is 11 new rice lines repeated three times. The variables measured were the growth parameters and yield components. Data were analyzed by analysis of variance, if there is a difference between the treatment, the test is done with the Advanced Test Honestly Different (HSD) 5%. Based on the research that has been done toeleven new rice lines have different agronomic characters and has the lowest yield potential ton.ha 6.7-1, and the highest 10.4 ton.ha-1.Keywords: agronomic character, yield potential, new rice lines
Uji Potensi Hasil Enam Galur Jagung Hibrida Rakitan Politeknik Negeri Lampung David Aristoteles; Jaenudin Kartahadimaja; Eka Erlinda Syuriani
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1260

Abstract

Jagung merupakan tanaman yang memegang peranan kedua setelah padi. Jagung hibrida merupakan generasi F1 hasil persilangan dua atau lebih galur murni dan memiliki perbedaan keragaman antar varietas, tergantung dari tipe hibridisasi dan stabilitas galur murni. Produsen benih utama jagung hibrida yang ada di indonesia saat ini hanya melakukan perbanyakan (produksi) benih jagung hibrida F1 saja, sedangkan inbreednya masih diimpor dari luar negeri. Jadi, Indonesia hanya sebagai tempat perbanyakan benih hibrida F1 nya saja. Penelitian dilaksanakan dilahan Politeknik Negeri Lampung yang bertujuan untuk mengetahui galur yang lebih baik dari ke-enam galur yang diujikan dengan menggunakan metode rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dan jika data yang diperoleh berbeda nyata maka diuji menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan galur yaitu A(PL 105x302), B(PL 205x406), C(PL 202x401), D(PL 205x401), E(PL 403x302) dan F(PL 304x401). Ke enam galur jagung hibrida silang tunggal (single cross) rakitan Politeknik Negeri Lampung yang diujikan galur D (PL 205x401) memiliki hasil produksi per hektar tertinggi yaitu 12537,9 kg. Galur B (PL 205x406), C (PL 202x401), D (PL 205x401), dan galur F (PL 304x401) merupakan galur jagung yang memiliki kuantitas dan kualitas unggul yang dapat dijadikan sebagai calon varietas jagung hibrida komersial.
Uji Respon Dosis Pupuk Kalium terhadap Tiga Galur Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) di Lahan Politeknik Negeri Lampung Diah Tri Ambarwati; Eka Erlinda Syuriani; Onny Chrisna Pandu Pradana
J-Plantasimbiosa Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.623 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v2i1.1608

Abstract

Politeknik Negeri Lampung telah merakit beberapa galur tomat yang bertujuan untuk mendapatkan galur harapan, beberapa galur tersebut diantaranya adalah hasil persilangan tomat Lokal Lampung dengan Varietas Amigo (Lokal x Amigo) dan persilangan tomat Lokal Lampung dengan Gondol (Lokal x Gondol) telah dikarakterisasi dengan keunggulan kemampuan adaptasi dilapangan mencapai 98% dan memiliki potensi hasil 10—14 ton per hektar. Pemupukan diberikan untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman yang tidak dapat disediakan oleh tanah. Kalium memegang peran relatif banyak dan penting pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dan tanaman lainnya seperti proses pembukaan dan menutupnya stomata yang dipengaruhi oleh kandungan CO2 dan proses fotosintesis. Secara signifikan berbagai status K tanah berdasarkan ketersediaan K tanah galur dan dosis pupuk K terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2017 – Januari 2018 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama yaitu galur tomat, faktor kedua yaitu dosis pupuk K yang terdiri dari 4 taraf dosis yaitu 0 kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha dan 250 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan galur dan dosis memberikan pengaruh terhadap diameter buah tertinggi dan bobot per buah tertinggi.Kata kunci: tomat, galur, dosis pupuk K
HERITABILITAS KARAKTER FENOTIPIK DAN POTENSI HASIL GALUR PADI GENERASI F5 Eka Erlinda Syuriani; Jaenudin Kartahadimaja; Miranda Ferwita Sari; Nurman Abdul Hakim
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1494

Abstract

Defisit ketersediaan pangan akan makin meningkat dengan adanya perubahan pola konsumsi, adanya konversi lahan sawah menjadi bukan sawah, terjadinya degradasi kesuburan lahan, terjadinya stagnasi pertumbuhan produktivitas karena peningkatan kapasitas genetik yang sudah stagnan. Untuk mengatasi adanya stagnasi peningkatan produktivitas dari varietas padi yang ada saat ini yaitu melalui perakitan galur atau varietas baru yang memiliki karakter unggul dengan memanfaatkan sumber-sumber genetik yang ada baik lokal maupun nasional. Keturunan F4 beberapa galur padi baru hasil pemuliaan menunjukkan karakter fenotip yang sangat baik. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui karakter yang muncul pada F4 itu karena faktor genetik atau karena faktor lingkungan, serta untuk mengetahui galur mana yang potensi hasilnya tinggi. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna sebagai perlakuan terdiri dari sembilan galur baru tanaman padi generasi F5. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakter umur berbunga, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur panen, tinggi tanaman maksimum, panjang malai, jumlah gabah isi tiap malai, jumlah gabah hampa tiap malai, jumlah gabah tiap malai, berat 1000 butir gabah, hasil gabah tiap rumpun, dan hasil gabah tiap hektar lebih dikendalikan oleh faktor genetik; (2) Terdapat empat galur memiliki potensi hasil tinggi yaitu galur A, B, C dan E. Kata kunci: heritabilitas, karakter fenotipik, potensi hasil
Adaptasi Sepuluh Galur Padi Baru yang Ditanam pada Kondisi Lingkungan Berbeda Jaenudin Kartahadimaja; Eka Erlinda Syuriani; Hery Sutrisno
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 19 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v19i2.1499

Abstract

Perakitan varietas padi potensial berdaya hasil tinggi, tahan terhadap cekaman lingkungan biotik dan abiotik perlu dilakukan untuk mengatasi adanya kapasitas genetik yang stagnan. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan varietas baru padi sawah adaptif di berbagai lingkungan. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah, lingkungan tanam sebagai petak utama terdiri dari dua yaitu padi gogo dan padi sawah. Sebagai anak petak terdapat 12 genotipe padi. Perlakuan di setiap lingkungan disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman; jumlah tunas maksimum; jumlah tunas produktif; malai panjang; jumlah butir per malai; jumlah butir per malai; jumlah gabah kosong per malai; berat 1000 butir gabah; hasil gabah setiap rumpun; hasil gabah per hektar. Data dianalisis dengan varians, jika ada perbedaan antara mean median perlakuan dilanjutkan dengan Uji Tukey pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara lingkungan dan genotipe padi. Kedelapan genotipe potensi hasil berbeda nyata antar lingkungan (galur B2, B3, F2, F3, F4, H1, H4, L2), dan dua galur baru tidak berbeda nyata (B4 dan B7).