Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Formulasi dan Karakterisasi Nanoemulsi Ekstrak Etanol Buah Wualae (Etlingera Elatior (Jack) R.M. Smith): Formulation and Characterization of Nanoemulsion Ethanol Extract of Wualae (Etlingera Elatior (Jack) R.M. Smith) Wa Ode Sitti Zubaydah; Astrid Indalifiany; Yamin; Suryani; Dian Munasari; Muhammad Handoyo Sahumena; Sitti Raodah Nurul Jannah
Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol. 1 No. 1 (2023): Lansau: Edisi April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lansau.v1i1.4

Abstract

Wualae (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) has a high flavonoid content, so it has the potential as an antioxidant and can be used in drug delivery systems, namely nanoemulsions. Nanoemulsions can improve absorption, help dissolve lipophilic drugs and increase bioavailability. This study aims to determine the formulation and characterization of wualae nanoemulsion. The research method used is a low-energy emulsification method. The nanoemulsion is formulated into four formulas with a concentration ratio of tween 80 and PEG 400, namely 50%: 30% (F1), 50%: 10% (F2), 10%: 30% (F3), and 10%: 10% (F4). The characterizations included organoleptic tests, nanoemulsion type tests, viscosity tests, transmittance tests, particle size tests, polydispersity index tests, potential zeta and physical tests, and centrifugation and cycling tests. The results obtained sequentially are F1 has a characteristic odour of clear yellow, type of oil-in-water nanoemulsion, 150 cPa.s, 99%, 14.56 ± 0.666 nm, 0.061 ± 0.017, 1.453 ± 1.23 mV and is stable in the test. F2 has a characteristic odour of clear yellow colour, oil-in-water nanoemulsion type, 900 cPa.s, 97.2%, 13.8 ± 0.781 nm, 0.126 ± 0.066, -5.503 ± 0.57 mV and is stable in difficult tests. F3 has a dirty white type of nanoemulsion oil in 9.5 cPa and is unstable in typical tests. F4 has a characteristic odour of cloudy white colour, oil-in-water nanoemulsion type, 6 cPa.s and is inconsistent in stability testing. Based on the data above, the best wualae fruit extract nanoemulsion formulation is formula 1.
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KEWASPADAAN MASYARAKAT TERHADAP KASUS PENYAKIT MENULAR SEKS DI SMA NEGERI 5 KENDARI Wa Ode Sitti Zubaydah; Irvan Anwar; Sitti Raodah Nurul Jannah
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/mosiraha.v1i2.27

Abstract

Penyakit menular seks (PMS) adalah penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. PMS dapat dialami oleh para remaja, dewasa dan tua akibat perilaku seks yang menyimpang. Kasus ini dapat dicegah sejak dini sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mudah. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan siswi di SMA Negeri 5 Kendari mengenai penyakit menular seks dan bahayanya, serta bentuk atau tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Dalam pelaksanaannya sosialisasi dilakukan secara tatap muka bersama guru maupun siswa dan siswi SMA Negeri 5 Kendari, serta pemberian leaflet berisi informasi tentang PMS. Berdasarkan hasil sosialisasi yang telah dilaksanakan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dan pemberian informasi melalui leaflet dapat meningkatkan antusiasme dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan dan pola pikir untuk mencegah kasus penyakit menular seks di kalangan remaja.
Optimasi Fosfatidilkolin dan Span 80 sebagai Penyusun Vesikel Transfersom Natrium Diklofenak menggunakan Design-Expert Wa Ode Sitti Zubaydah; Suryani Suryani; Nur Janna Kurniawati
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 10, No 3 (2022): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.5581

Abstract

Natrium diklofenak merupakan golongan NSAID (Non Steroid Anti-Inflammatory Drugs) yang banyak diresepkan untuk inflamasi dan nyeri. Namun dalam penggunaannya secara oral, natrium diklofenak mengalami first pass metabolism di hati sehingga hanya sekitar 50% saja obat yang sampai pada sirkulasi sistemik dan jika seringkali diberikan dengan dosis yang lebih tinggi dapat memperparah efek samping di saluran pencernaan. Karena beberapa kerugian diklofenak pada penggunaan oral, maka diklofenak dikembangkan ke sistem penghantaran transdermal dalam hal ini nanovesikel transfersom yang dipilih sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi vesikel transfersom natrium diklofenak dengan perbandingan (4,5%:0,5%), (4,5%:1%), (4%:0,5%) dan (4%:1%) agar diperoleh perbandingan formula optimum vesikel transfersom natrium diklofenak dengan basis fosfatidilkolin kedelai dan span 80 menggunakan design expert dan untuk mengetahui karakteristik transfersom natrium diklofenak berupa efisiensi penjerapan, distribusi ukuran partikel dan zeta potensial. Optimasi formula transfersom menggunakan metode desain faktorial 22 dengan faktor fosfatidilkolin kedelai dan span 80 menggunakan respon efisiensi penjerapan dan ukuran vesikel. Hasil dari penelitian ini yaitu formula optimum dengan konsentrasi fosfatidilkolin kedelai 4,5% dan span 80 0,5% serta pengujian karakteristik vesikel transfersom allopurinol dengan efisiensi penjerapan 99,56%, distribusi ukuran partikel 160,1 nm dan zeta potensial -57,1 mV.
Formulasi dan Evaluasi Krim Kombinasi Tawas dan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Antiperspirant Rifa'atul Mahmudah; Restu Nur Hasanah; Vica Aspadiah; Nurramadhani A.Sida; Nurull Hikmah; Nur Illiyyin Akib; Wa Ode Sitti Zubaydah; Amilia Primawanty
Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol. 1 No. 2 (2023): Lansau: Edisi Oktober 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lansau.v1i2.19

Abstract

Bau badan merupakan salah satu masalah yang ada di negara tropis seperti Indonesia. Bau badan disebabkan adanya aktivitas bakteri pada cairan keringat, sehingga untuk mencegah terjadinya bau badan dapat dilakukan dengan mengurangi volume keringat atau melawan bakteri penyebab bau badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan krim antiperspirant yang mengandung kombinasi tawas sebagai antiperspirant dan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera L.) sebagai pelembab untuk mengurangi terjadinya iritasi kulit. Sediaan krim dipilih karena mudah diaplikasikan dan nyaman digunakan. Ekstrak lidah buaya diperoleh dengan cara ekstraksi infudasi. Krim dibuat dengan mencampur fase air dengan fase minyak lalu diaduk hingga homogen. Evaluasi kestabilan krim dilakukan dengan metode cycling test selama 6 siklus dan diamati perubahan pada sifat organoleptik, homogenitas, nilai pH, dan daya sebar sediaan. Uji antiperspirant dilakukan dengan menghitung jumlah keringat yang keluar pada 10 sukarelawan. Formula sediaan krim yang dihasilkan menunjukkan sifat fisika yang sesuai persyaratan serta stabil secara fisik berdasarkan hasil cycling test. Berdasarkan uji aktivitas antiperspirant terhadap 10 panelis didapati bahwa sediaan krim mampu menggurangi volume keringat hingga 25%. Kesimpulan yang diperoleh bahwa tawas dan Aloe vera dapat diformulasikan menjadi sediaan krim yang stabil dan memiliki aktivitas pengurangan jumlah volume keringat hingga 25%.
Anti-inflammatory Activity of Pharmaceutical Gel of Ethanolic Extract from Marine Sponge Xestospongia Sp Wa Ode Sitti Zubaydah; Wahyuni Wahyuni; Sahidin Sahidin; Tian Amalia Halik; Rina Andriani; Astrid Indalifiany; Adryan Fristiohady
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2019): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v2i1.694

Abstract

The aim of this study was to determine the characteristics of the gel formula based on it’s organoleptic properties, pH, viscosity, dispersion and homogenity by stability test carried out using the cycling test method and to determine the anti-inflammatory activity of the Xestospongia Sp. in male white mice (Mus musculus) by creating an artificial edema on the mice left foot induced by 1% λ-carrageenan. The gel formula from the ethanol extract of Xestospongia Sp. sponge was physically stable in terms of its organoleptic observation, homogenity, pH and viscosity test. However, the results that were obtained after dispersion test did not fulfill the requirements. In this study, the gel formula of the ethanol extract of Xestospongia Sp. sponge was administered on the mice left foot by using the variations in extract concentration of 0.02%, 0.03%, and 0.04%, and the gel without extract as a negative control and Galtaren®gel (1% Diclofenac Sodium) as a positive control. The evaluated data were in the form of mice leg edema volume measured based on its percent of inflammation and percent of inflammatory inhibition and observed for 360 minutes. The data were analyzed by using the Kruskal-Wallis test followed by the Mann-Whitney test with a confidence level of 95%. The results of this study showed that the gel formula of ethanol extract of Xestospongia Sp. sponge has an anti-inflammatory effect on each concentration and the formula that has a large anti-inflammatory effect was obtained at extract concentration of 0.04%.