Ariawan Andi Suhandana
Politeknik Negeri jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI PELANGGARAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI: STUDI KASUS DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI Ariawan Andi Suhandana; Petrus Mursanto
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA Vol 13, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INFORMATIKA
Publisher : Department of Informatics, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.644 KB) | DOI: 10.15408/jti.v13i1.15830

Abstract

Directorate General of Institutional Affairs of Science, Technology and Higher Education in performing tasks and institutional functions requires the availability of data quickly and accurately. Along with the passage of time, the need for information systems of university data management is very necessary especially the data of colleges in violation. Currently, the management is manually stored into excel files which of course have a lot of limitations. This practice resulted in problems in the supervision of the process as well as the problems at the college in violation. To overcome these problems, it is required the design of information systems for problematic colleges that can meet existing business processes. This research used the design of requirements information system that meets the existing processing needs. This design employs the Rational Unified Process method, where the design follows the workflow requirements and is done iteratively as much as 3 iterations. The results of the study are the Requirement Artefact Set document that elaborates in detail the needs of the problematic college information system.
Rancang Bangun Sistem Deteksi Keramaian Berbasis Internet Of Things dalam mencegah penyebaran Covid-19 Asep Taufik Muharram; Ariawan Andi Suhandana; Noorlela Marcheta
Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jtik.v8i1.733

Abstract

Saat ini kasus positif Covid-19 terus meningkat, hal ini menyebabkan pemerintah menerbitkan aturan PPKM Mikro (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro) dalam bentuk Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 03 tahun 2021 yang mewajibkan masyarakat melakukan pembatasan kegiatan dan menjaga jarak antar manusia untuk mencegah penyebaran Covid-19. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan sistem yang dapat mendeteksi keramaian secara otomatis untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan memanfaatkan IoT (Internet of Things). Dengan demikian penelitian ini membuat Rancang Bangun Social Distancing berbasis Internet Of Things dengan menggunakan metode Yolo (You Only Look Once) dalam mencegah penyebaran Covid-19. Sistem ini dapat mendeteksi keramaian dengan menghitung jumlah manusia pada jarak tertentu sehingga tidak melebihi kapasitas maksimal yang telah diatur pemerintah pada suatu ruangan. Jika terjadi pelanggaran maka sistem akan mengirimkan notifikasi berupa email dan telegram secara realtime kepada Satgas Covid-19 yang sedang bertugas agar dapat langsung menindaklanjuti tindak pelanggaran. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi pelanggaran protokol pada masa pandemi kepada Satgas Covid-19 di wilayah Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Kota Depok. Kata Kunci: Covid-19, Internet Of Things, Prototype, Social Distancing, Yolo
Integrasi QRIS pada Aplikasi Donasi Elektronik Berbasis Web di Masa Pandemi Covid-19 anggi mardiyono; Ariawan Andi Suhandana; Rahmanita Vidyasari
Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jtik.v7i1.526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem infak elektronik yang terintegrasi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi infak dalam lingkup masjid binaan Dewan Masjid Indonesia (DMI) kota Depok. Pandemi COVID-19 ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap pemasukan masjid di Kota Depok dan para Kiyai yang sering berdakwah di lingkungan masjid. Sistem ini dikembangkan guna memfasilitasi masyarakat yang akan berdonasi atau berinfak melalui masjid tanpa harus bertemu langsung dengan pihak penanggung jawab masjid di kota Depok. Sistem ini memfasilitasi pembayaran dengan mengintegrasikan pembayaran dalam bentuk QRIS yang akan dipindai oleh masyarakat yang ingin berinfak ke masjid. Hasil dari pindai ini akan membaca rekening nomor tujuan dari pengelola masjid di wilayah kota Depok. Sistem ini dikembangkan dengan metode Software Development Life Cycle (SDLC).
Pembuatan Alat Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 bagi Masyarakat Kelurahan Krukut Defiana Arnaldy; Indra Hermawan; Maria Agustin; Ayu Rosyida Zain; Muhammad Yusuf Bagus Rasyiidin; Ariawan Andi Suhandana; Asep Kurniawan; Fachroni Arbi Murad
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7840

Abstract

Wabah Covid-19 atau biasa dikenal dengan nama Corona Virus terus merebak di negara Indonesia tak terkecuali wilayah kota Depok dimana seluruh kelurahan kota Depok dipastikan sudah masuk ke zona merah Covid-19. Akan tetapi tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker dan mencuci tangan masih rendah. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah ketersediaan masker yang terbatas dan alat mencuci tangan. Hal tersebut dirasakan oleh masyarakat di kelurahan Krukut, kota Depok. Hal ini lah yang melatar belakangi civitas akademika dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Multimedia Jaringan di Politeknik Negeri Jakarta untuk dapat secara cepat dan tanggap membantu pengadaan masker dan wastafel portable di lingkungan kelurahan Krukut, kota Depok. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan masker dan mencuci tangan saat masa pandemik Covid-19 berlangsung. Kegiatan dilaksanakan selama satu hari, yakti pada hari sabtu tanggal 5 september 2020. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pembuatan alat masker dan wastafel portable, dan sosialisasi penggunaan masker dan mencuci tangan. Pengabdian masyarakat ini telah berhasil membuat 1600 masker yang diperuntukan terutama bagi masyarakat ekonomi bawah di kelurahan Krukut dan 8 buah wastafel portable yang nantinya di sebar di 8 titik di kelurahan Krukut. Berdasarkan hasil pengujian, seluruh peserta memahami pentingnya menggunakan masker dan mencuci tangan serta mampu mengenakan masker dan menggunakan wastafel portable dengan baik. The Covid-19 outbreak, commonly known as the Corona Virus, continues to spread in Indonesia, including the city of Depok, where all urban villages in Depok are confirmed to have entered the red zone of Covid-19. However, public awareness of using masks and washing hands is still low. This is due to various factors, including the limited availability of masks and hand-washing equipment. The people in the Krukut sub-district, Depok city, feel this. This is the background for the academic community of lecturers and students from the Multimedia Network Engineering Study Program at the Jakarta State Polytechnic to be able to quickly and responsively help procure masks and portable sinks in the Krukut sub-district, Depok City. This activity aims to increase public awareness of the importance of wearing masks and washing hands during the Covid-19 pandemic. The activity was carried out for one day on Saturday, 5 September 2020. The method of this community service activity was the manufacture of portable masks and sinks and the socialization of using masks and washing hands. This community service has made 1,600 masks intended for the lower-income community in the Krukut sub-district and 8 portable sinks, which will later be distributed at 8 points in the Krukut sub-district. Based on the test results, all participants understood the importance of wearing masks and washing hands and could use portable sinks properly.