This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
Neni Ekawardani
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROFIL CONTENT SCALE MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2) ADAPTASI INDONESIA PADA MAHASISWA SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Galala, Ferdian R. D.; Kairupan, Barnabas H. R; Elim, Christofel; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6513

Abstract

Abstract: Human being as an early adult often faces problems in his/her daily activities, especially as a new student entering the college environment. These problems arise because of the process of adjustment to the new environment. If the student is not able to overcome the problems it can cause negative effects in their daily life as the prosecution of science, so it can lead to emotional disorders such as anxiety and depression. This was a cross survey study that was designed to assess the mental status of the 1st year freshmen college students class 2013/2014 at Unsrat Medical Faculty by using clinical and subclinical scale MMPI-2 in Indonesian adaptation. A univarian analysis using Microsoft Excel software were used for the data analysis. The results showed that from 101 respondent there were 72.28% females. There were 64.36% came from North Sulawesi, but more students came from other areas outside North Sulawesi (53.47%), who had 2 siblings (33.67%). Their parents were working on a private sector (43.57%). Score’s distribution content scale MMPI-2 from the highest to lowest; SOD (35.64%), WRK (19.80%), ANX (17.82%), TRT (14.85%), ANG (11.88%), OBS (10.89%), LSE (9.90%), FRS (8.91%), DEP (8.91%), CYN (4.95%), BIZ (2.97%), ASP (2.97%), respectively. Dominant outcomes from the content component scale based on the content scale’s scores; SOD1 : 30 students, SOD2 : 19 students, respectively. Conclusion: The most dominant scale from the highest score is the social discomfort scale and work interference scale.Keywords: college student, profile, content scale, content component scale, MMPI-2.Abstrak: Manusia dalam kehidupannya sebagai orang dewasa awal, seringkali menghadapi masalah dalam aktifitasnya sehari-hari. Terlebih lagi seorang mahasiswa yang baru memasuki lingkungan perkuliahan. Permasalahan tersebut timbul oleh karena adanya proses penyesuaian diri dengan lingkungan barunya itu. Jika mahasiswa tidak mampu mengatasi permasalahan tersebut maka dapat menimbulkan efek negatif dalam kesehariannya sebagai penuntut ilmu, sehingga dapat berujung kepada gangguan emosional seperti cemas dan depresi.Penelitian ini merupakan penelitian survei potong lintang untuk mengetahui status mental mahasiswa semester 1 tahun akademik 2013/2014 FK UNSRAT dengan menggunakan skala content scale dan content component scale MMPI-2 adaptasi Indonesia. Analisa data berupa analisis univariat dengan menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa distribusi mahasiswa dari 101 responden yang memiliki hasil valid berdasarkan sosiodemografi terbanyak pada perempuan (72,28%), berasal dari daerah Sulawesi Utara (64,36%) namun lebih banyak berasal dari suku yang berada di luar Sulawesi Utara (53,47%), memiliki jumlah saudara 2 orang (33,67%) dan anak ke 1 dalam keluarga (40,59%) dan pekerjaan orang tua di bidang swasta (43,56%). Distribusi skor tinggi skala klinis MMPI-2 berturut turut dari yang paling tinggi ke rendah yaitu SOD (35.64%), WRK (19.80%), ANX (17.82%), TRT (14.85%), ANG (11.88%), OBS (10.89%), LSE (9.90%), FRS (8.91%), DEP (8.91%), CYN (4.95%), BIZ (2.97%), ASP (2.97%). Hasil yang menonjol pada skala content component scale berdasarkan skor tinggi content scale berturut-turut adalah; SOD1 : 30 orang, SOD2 : 19 orang. Simpulan: Skala yang paling menonjol dari skor tinggi ialah skala social discomfort dan skala work interferenceKata kunci: mahasiswa, profil, content scale, content component scale, MMPI-2.
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA WARIA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DAN WARIA NON-PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KOTA MANADO Awad, Laila; Elim, Christofel; Dundu, Anita E.; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.7477

Abstract

Abstract: HIV/AIDS is a health problem that is threatening the world, including Indonesia. Manado has a high prevalence of HIV/AIDS in North Sulawesi with numbers of cases of 101 patients with HIV and 212 patients with AIDS in 2011. According to the group transmission, transvestites belong to the second rank of high risk group spreaders of HIV/AIDS due to the transvestites sex life impact. This was an observational analytical study with a cross sectional design. Samples were obtained by using the purposive sampling technique. We used questionnaire to be filled by 60 transvestites and a qualitative study on 2 transvestites to obtain more accurate data. The collected data were analyzed by using SPSS 20.0. The Mann-Whitney statistical test showed that there was a significant difference of knowledge between Transvestites Commercial Sex Workers and Transvestites Non-Commercial Sex Workers (p <0.05). The significant value was due to the difference of attitudes between Transvestite Commercial Sex Workers and Transvestite Non-Commercial Sex Workers (p <0.05).Keywords: knowledge, attitude, HIV/AIDS, transvestite commercial sex worker, transvestite non-commercial sex workerAbstrak: HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang masih mengancam dunia termasuk Indonesia hingga saat ini. Manado merupakan kota dengan prevalensi HIV/AIDS tertinggi di Sulawesi Utara dengan jumlah kasus 101 pasien HIV dan 212 pasien AIDS pada tahun 2011. Menurut kelompok penularannya, waria menduduki urutan kedua sebagai kelompok resiko tinggi penyebar HIV/AIDS akibat dari dampak kehidupan seks kaum waria. Penelitian ini besifat analitik observasional dengan pendekatan Cross-Sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner kepada 60 waria dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif terhadap 2 orang waria untuk memperoleh data yang lebih akurat. Data yang diperoleh diolah dengan SPSS 20.0. Hasil pengolahan data menggunakan analisis statistik Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikan adanya perberdaan tingkat pengetahuan antara Waria PSK dan Waria Non-PSK (p<0,05). Nilai yang signifikan diperoleh dengan adanya perbedaan sikap antara Waria PSK dan Waria Non-PSK (p<0,05).Kata kunci: pengetahuan, sikap, HIV/AIDS, waria PSK, waria non-PSK
Komorbiditas anak gangguan spektrum autisme Warouw, Seriven Y.; Elim, Christoffel; Munayang, Herdy; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14497

Abstract

Abstract: Autism spectrum disorder is a developmental disruption. Its early condition is characterized by delay and deviance in the development of social, communication, and other skills. Someone who has been diagnosed with autism spectrum disorder is easily to encounter other health problems which occur simultaneously, the comorbidity. Comorbidities that usually occur in children with autism spectrum disorder are mental disorders and physical diseases. This study was aimed to identify the comorbidities of children with autism spectrum disorder at autism schools, exceptional schools and disabled children therapy sites in Manado and Tomohon. This was a quantitative study with a cross-sectional design. The results showed that there were 31 parents of children with autism spectrum disorder as respondents. There were 30 children (96.77%) that had comorbidities. Of the 30 children with comorbidities, 7 children had generalized anxiety disorder (22.6%), 9 children had specific phobias (29%), 6 children had bipolar disorders (25.8%), 7 children had ADHD (22.6%), 22 children had allergic diseases (71%), 23 children had gastrointestinal disorders (74.2%), and 4 children had epilepsy (12.9%). Conclusion: In this study, most children with autism spectrum disorder had comorbidities and gastrointestinal disorder was the most frequent comorbidity.Keywords: comorbidity, children, autism spectrum disorder. Abstrak: Gangguan spektrum autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang mana kondisi awalnya ditandai dengan keterlambatan dan penyimpangan dalam perkembangan sosial, komunikasi dan keterampilan lainnya. Orang yang didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme sangat rentan mengalami masalah kesehatan lain yang terjadi secara bersamaan atau dikenal dengan istilah komorbiditas. Komorbiditas yang sering muncul pada anak gangguan spektrum autisme berupa gangguan mental dan penyakit fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komorbiditas pada anak gangguan spektrum autisme di sekolah khusus autisme, sekolah luar biasa dan tempat terapi anak berkebutuhan khusus di Kota Manado dan Tomohon. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 31 responden yaitu orangtua yang mempunyai anak gangguan spektrum autisme. Dari 31 responden ini didapatkan 30 anak gangguan spektrum autisme (96,77%) mengalami komorbiditas. Dari 30 anak gangguan spektrum autisme yang mengalami komorbiditas didapatkan 7 anak mengalami gangguan cemas menyeluruh (22,6%), 9 anak mengalami fobia spesifik (29%), 6 anak mengalami gangguan obsesif kompulsif (19,4%), 5 anak mengalami gangguan depresif mayor (16,1%), 8 anak mengalami gangguan bipolar (25,8), 7 anak mengalami GPPH (22,6%), 22 anak mengalami alergi (71%), 23 anak mengalami gangguan gastrointestinal (74,2%), dan 4 anak mengalami epilepsi (12,9%). Simpulan: Hampir semua anak gangguan spektrum autisme mengalami komorbiditas dan gangguan gastrointestinal merupakan komorbiditas yang paling sering ditemukan. Kata kunci: komorbiditas, anak, gangguan spektrum autisme.
TINGKAT DEPRESI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI RUANG RAWAT ESTELLA RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Maulyda, Rizky; Elim, Christofel; Kandou, Lisbeth F. J.; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.7393

Abstract

Abstract: Depression is a mental disorder characterized by sadness, loss of interest or pleasure, feelings of guilt, sleep disturbed or appetite, feelings of fatigue, and lack of concentration. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) becomes the most frequent cancer suffered by children. The diagnosis of cancer results in sense of fear and despair among the patients as well as their families, especially the mothers. Levels of depression among mothers of children with cancer were higher than mothers of children with other chronic diseases or healthy children. This study aimed to determine the level of depression that occured among mothers of children with ALL in Estella RSUP Prof. Dr R. D. Kandou Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 30 respondents who met the inclusion criteria, filled the demographic data questionnaires and the Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). The results showed that there were 56.7% mild depression, 26.7% moderate depression, and 10.0% severe depression meanwhile 6.7% have no depression. Conclusion: There was depression among mothers of children with ALL and the highest level of depression was mild depression.Keywords: depression, mother, children, ALL, HDRSAbstrak: Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, perasaan kelelahan, dan kurang konsentrasi. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) menjadi kanker terbanyak yang diderita oleh anak-anak. Diagnosis kanker membuat perasaan takut dan putus asa, baik oleh anak dan juga keluarga mereka terutama ibu. Tingkat depresi pada ibu dengan anak kanker lebih tinggi dibandingkan anak-anak dengan penyakit kronis lain dan anak-anak yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi yang terjadi pada ibu yang memiliki anak LLA di Ruang Rawat Estella RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Responden berjumlah 30 orang ibu yang memenuhi kriteria inklusi kemudian melakukan pengisian kuesioner data demografik dan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). Hasil penelitian menunjukkan 56,7% mengalami depresi ringan, 26,7% depresi sedang, dan 10,0% depresi berat, sedangkan 6,7% tidak mengalami depresi. Simpulan: Terdapat depresi pada ibu yang memiliki anak LLA dengan tingkat depresi terbanyak ialah depresi ringan.Kata kunci: depresi, ibu, anak, LLA, HDRS
PREVALENSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD LAMA DI POLIKLINIK JANTUNG RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU Maendra, I Ketut; Munayang, Herdy; Dundu, Anita E.; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 2, No 3 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.2.3.2014.6342

Abstract

Abstract: Lifestyle change affects the disease patterns from infection and malnutritions to degenerative diseases such as heart and vascular diseases. National prevalence of heart diseases in Indonesia is 7.2 percents and the prevalence in North Sulawesi is 8.2 percents. Myocardial infarction is usually followed by psychological reactions such as anxiety and depression. Anxiety has relation with heart disease progression and higher anxiety level increases the heart disease risk. This study aimed to know the prevalence of anxiety level in myocardial infarction patients at cardiac clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was a descriptive study with sample size of 60 patients. The results showed that the prevalence of anxiety was 93.3% and the most common anxiety level was moderate anxiety. Keywords: anxiety, myocardial infarction, prevalenceAbstrak: Perubahan pola hidup mengubah pola penyakit mulai dari penyakit infeksi dan malnutrisi ke penyakit-penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Prevalensi nasional penyakit jantung di Indonesia sebesar 7,2 persen sedangkan prevalensi di Sulawesi Utara adalah sebesar 8,2 persen. Infark miokard biasanya diikuti oleh reaksi-reaksi psikologis seperti depresi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi tingkat kecemasan pada pasien infark miokard lama di poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel yang berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kecemasan pada pasien infark miokard di poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yaitu 93,3% dan tingkat kecemasan sedang didapatkan paling banyak. Kata kunci: kecemasan, infark miokard, prevalensi