Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN PADA LAHAN PESISIR KABUPATEN JEPARA Arif Mustofa; Decky Rochmanto
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.19

Abstract

Analisis daya dukung lahan terhadap budidaya perikanan sangat penting dilakukan agar usaha budidaya tidak menemukan hambatan. Analisis keseuaian lahan dilakukan dengan melakukan evaluasi karakteristik lahan disesuaikan dengan kriteria hasil penelitian yang telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi kesesuaian lahan pesisir Kabupaten Jepara sebagai lahan budidaya perikanan. Metode penelitian berupa survei dan metode analisis data didasarkan pada kriteria kesesuaian lahan pesisir dimodifikasi dari beberapa sumber peneliti terdahulu. Kriteria tersebut berupa tekstur tanah, kelerengan pantai, tipe pantai, curah hujan, kondisi hidrologi, jalur hijau, pH tanah dan penutupan lahan. Pengukuran dan pengambilan sampel di titik pengamatan yang berumlah delapan yaitu Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri, Kembang, Keling dan Donorojo. Analisa data menggunakan scoring dengan tiga tingkatan 100, 90 dan 80 serta hasil total penjumlah skor dengan kriteria daya dukung baik bernilai 91-100, daya dukung sedang bernilai 81-90 dan daya dukung rendah bernilai < 80. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Jepara yang memiliki karakteristik daya dukung lahan baik terhadap budidaya perikanan adalah wilayah pesisir Kecamatan Kedung, Mlonggo dan Keling. Kriteria daya dukung sedang adalah wilayah pesissir Kecamatan Tahunan, Jepara, Bangsri, Kembang dan Donorojo. Tidak ditemukan kriteria daya dukung lahan rendah di wilayah pesisir Kabupaten Jepara
SEBARAN KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT PERAIRAN PANTAI SEBAGAI DAYA DUKUNG USAHA TAMBAK DI KABUPATEN JEPARA Arif Mustofa
JURNAL DISPROTEK Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.809 KB) | DOI: 10.34001/jdpt.v10i2.1076

Abstract

Kabupaten Jepara memiliki wilayah pesisir sangat berpotensi untuk pengembangan perikanan budidaya. Usaha budidaya perairan mengandalkan air laut sebagai media budidaya sehingga sangat memerlukan informasi parameter kualitas air laut. Salah satu parameter kualitas air laut yang penting adalah kadar oksigen terlarut (DO). Karena makhluk air sangat bergantung pada oksigen untuk hidup dan pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang parameter oksigen terlarut di sepanjang pantai Kabupaten Jepara guna mendukung budidaya tambak. Penelitian menggunakan metoda survei dengan melakukan pengukuran paramater kadar oksigen terlarut dan suhu air laut di sepanjang Kabupaten Jepara. Titik pengamatan sebanyak 10 buah dengan jarak antar titik sepanjang 700 m dan jarak dari pantai sekitar 500 m. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali di sekitar titik pengamatan. Analisa dilakukan secara kualitatif untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan DO berkisar antara 4,7 mg/l – 5,4 mg/l dan suhu berkisar antara 27,8 oC – 28,6oC. DO terendah berada di perairan pantai Desa Mororejo Kecamatan Mlonggo dan tertinggi di perairan pantai Kecamatan Keling. Berdasarkan analisa kandungan DO di sepanjang perairan pantai Kabupaten Jepara, perairan pantai Kecamatan Kedung, Tahunan, Kembang, Keling dan Donorojo memiliki kadar DO antara 5,1 mg/l – 5,4 mg/l. Nilai ini menunjukkan kelas sesuai untuk mendukung kegiatan budidaya tambak.
Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara Arif Mustofa
Journal of Dedicators Community Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.202 KB) | DOI: 10.34001/jdc.v2i1.660

Abstract

Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Jepara tergolong masih kurang lebat, sehingga menjadikan kekhawatiran bagi penduduk yang tinggal di daerah pesisir. Manfaat mangrove sangat banyak terutama sebagai penahan abrasi laut. Kawasan hutan mangrove lambat laun terdegradasi oleh kepentingan pihak lain atas lahan tersebut. Sehingga upaya pelestarian hutan mangrove sangat penting untuk dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema revitalisasi hutan mangrove pesisir Jepara bertujuan untuk mengembalikan fungsi utama hutan mangrove di sepanjang pesisir Kabupaten Jepara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 15, 22 dan 29 September 2017 bertempat di Desa Bulakbaru Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Tahap pelatihan berupa penyampaian materi dan diskusi tentang potensi dan teknik penanaman mangrove dilaksankan di Balai Desa Bulakbaru. Praktik pembibitan dan penanaman mangrove dilaksanakan di pantai Bulakbaru. Keterlibatan aktif oleh masyarakat Desa Bulakbaru serta organisasi mahasiswa Wapalhi Unisnu Jepara membuat kegiatan ini berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
LAJU PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) JANTAN DAN BETINA PADA SALINITAS YANG BERBEDA Arif Mustofa; Desti Setiyowati; Eko Suprihatin; Mahadi Utama Hendra; Mustaqim Mustaqim
JURNAL DISPROTEK Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v13i2.3536

Abstract

Salah satu organisme perairan bernilai ekonomis tinggi adalah kepiting bakau (Scylla serrata) karena rasa dagingnya lezat dan bernilai gizi tinggi. Kepiting bakau sangat potensial untuk dikembangkan dalam usaha budidaya. Faktor internal dalam pertumbuhan kepiting bakau yang dibudidayakan adalah jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal utama adalah salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data perbedaan laju pertumbuhan kepiting bakau jantan dan betina serta salinitas optimal untuk pertumbuhan kepiting jantan dan betina. Hewan uji berupa kepiting bakau (Scylla serrata) dengan bobot awal sekitar 45gr/ekor dipelihara selama 4 minggu dengan ransum ikan rucah 10% bobot biomass. Karena kepiting merupakan hewan nocturnal yang aktif pada malam hari, maka pakan diberikan dua kali perhari dengan perbandingan pagi 30% dan sore 70%. Pemeliharaan pada bak yang berisi air media dengan salinitas 5ppt, 10ppt, 15ppt dan 20ppt diisi 4 ekor per bak untuk masing-masing jantan dan betina. Pengukuran terhadap bobot dan lebar karapas dilakukan seminggu sekali dan pada akhir penelitian dianalisa pertumbuhan mutlak, lebar karapas mutlak dan laju pertumbuhan harian. Pengujian data menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 kelompok jenis kelamin, 4 perlakuan salinitas yang berbeda dan 3 ulangan masing-masing perlakuan. Hasil pengukuran bobot kepiting bakau diperoleh nilai H dan SGR tertinggi pada perlakuan 15ppt baik jantan maupun betina. Namun pertumbuhan mutlak maupun pertumbuhan harian kepiting jantan lebih besar daripada betina yaitu 10,52 gr dan 8,41 gr serta 0,50% dan 0,46%. Pertumbuhan lebar karapas mutlak terbaik pada perlakuan salinitas 15ppt baik jantan maupun betina, yaitu 10,50mm dan 8,45mm.
PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA IKAN DI MADRASAH ALIYAH HASYIM ASY’ARI BANGSRI JEPARA Arif Mustofa; Budi Aryono; Noor Hamid
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v6i2.7784

Abstract

Community service based on the development of the target schools at MA Hasyim Asyari Bangsri Jepara is intended as an effort to improve learning management in partner schools. The purpose of this community service program is to build academic cooperation, develop human resource potential and improve the quality of school education through skill program innovation. The training was held in two stages, namely the theory-discussion stage and the field stage. The participants of this training were teachers, assistant teachers, and students. The class training materials are the rules of fish farming, getting to know the tools and functions of the equipment, knowing how to design aquaculture containers, the sequence of cultivation activities, caring for and feeding and monitoring fish health. While the field training includes the design of aquaculture pond containers to fish farming techniques. The result of the activity was the implementation of community service activities for the development of the target schools in the form of training on catfish cultivation techniques for students and teachers of MA Hasyim Asyari Bangsri. The training participants understand cultivation techniques, starting from preparing cultivation media, spreading seeds, managing feed and maintaining water quality so that the fish grow well.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN PADA LAHAN PESISIR KABUPATEN JEPARA Arif Mustofa; Decky Rochmanto
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 1 (2021): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.19

Abstract

Analisis daya dukung lahan terhadap budidaya perikanan sangat penting dilakukan agar usaha budidaya tidak menemukan hambatan. Analisis keseuaian lahan dilakukan dengan melakukan evaluasi karakteristik lahan disesuaikan dengan kriteria hasil penelitian yang telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi kesesuaian lahan pesisir Kabupaten Jepara sebagai lahan budidaya perikanan. Metode penelitian berupa survei dan metode analisis data didasarkan pada kriteria kesesuaian lahan pesisir dimodifikasi dari beberapa sumber peneliti terdahulu. Kriteria tersebut berupa tekstur tanah, kelerengan pantai, tipe pantai, curah hujan, kondisi hidrologi, jalur hijau, pH tanah dan penutupan lahan. Pengukuran dan pengambilan sampel di titik pengamatan yang berumlah delapan yaitu Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri, Kembang, Keling dan Donorojo. Analisa data menggunakan scoring dengan tiga tingkatan 100, 90 dan 80 serta hasil total penjumlah skor dengan kriteria daya dukung baik bernilai 91-100, daya dukung sedang bernilai 81-90 dan daya dukung rendah bernilai < 80. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Jepara yang memiliki karakteristik daya dukung lahan baik terhadap budidaya perikanan adalah wilayah pesisir Kecamatan Kedung, Mlonggo dan Keling. Kriteria daya dukung sedang adalah wilayah pesissir Kecamatan Tahunan, Jepara, Bangsri, Kembang dan Donorojo. Tidak ditemukan kriteria daya dukung lahan rendah di wilayah pesisir Kabupaten Jepara
MONITORING KUALITAS AIR TAMBAK BUDI DAYA KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) PADA KELOMPOK MITRA DI DESA PANGGUNG JEPARA Desti Setiyowati; Arif Mustofa; Andi Nor Riza; Muhammad Hasyim; Jamal Abdun Naseer
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 8, No 2 (2022): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v8i2.15853

Abstract

Abstract: Panggung Village is one of the coastal villages in Kedung District, Jepara Regency which has a lot of potential natural resources to be developed. One potential natural resource that is quite potential is the mangrove forest which is widely cultivated as a place for mud crab cultivation. Mud crab (Scylla serrata) is one of the fisheries resources in the mangrove area, has high economic value and tastes delicious meat so that it is consumed by many local and foreign people. The problem faced by the partner group is that the cultivation of mud crabs has not gone well due to limited funds, lack of technology and assistance for their production activities. This activity aims to provide science and technology applications in the form of digital pond water quality monitoring technology to monitor parameters of temperature, DO, salinity and pH so that mud crabs grow optimally and have high selling prices. The method used for partner groups to support program realization is participatory. The result of the activity is a fairly high level of participation from the partner group which has a positive impact on program implementation, seen in socialization activities, counseling, training and mentoring in monitoring the water quality of mud crab cultivation ponds. The implementation of the service program is able to produce outputs, namely increasing the knowledge and skills of partner groups in monitoring water quality.Keywords: Monitoring; Water Quality; Mud Crab.Abstrak: Desa Panggung merupakan salah satu desa pesisir di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara yang memiliki banyak potensi sumber daya alam untuk dikembangkan. Salah satu potensi sumber daya alam yang cukup potensial adalah hutan mangrove yang banyak diusahakan sebagai tempat budi daya kepiting bakau. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang berada di kawasan mangrove, memiliki nilai ekonomis tinggi dan rasa dagingnya yang lezat sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat lokal maupun mancanegara. Permasalahan yang dihadapi kelompok mitra yaitu budi daya kepiting bakau yang dilakukan belum berjalan dengan baik dikarenakan keterbatasan dana, kurangnya teknologi dan pendampingan untuk kegiatan produksinya masih sangat kurang. Kegiatan ini bertujuan memberikan aplikasi IPTEKS berupa teknologi monitoring kualitas air tambak secara digital untuk memantau parameter suhu dan DO sehingga kepiting bakau tumbuh optimal serta memiliki harga jual yang tinggi. Metode yang digunakan bagi kelompok mitra untuk mendukung realisasi program adalah partisipatif. Hasil dari kegiatan adalah tingkat partisipasi yang cukup tinggi dari kelompok mitra memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program, terlihat pada kegiatan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan monitoring kualitas air tambak budi daya kepiting bakau. Pelaksanaan program pengabdian mampu menghasilkan luaran yaitu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kelompok mitra dalam melakukan monitoring kualitas air.Kata Kunci: Monitoring; Kualitas Air; Kepiting Bakau.