Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Virtual Laboratory for Line Follower Robot Competition Suwasono Suwasono; Dwi Prihanto; Irawan Dwi Wahyono; Andrew Nafalski
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 7, No 4: August 2017
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.129 KB) | DOI: 10.11591/ijece.v7i4.pp2253-2260

Abstract

Laboratory serves as an important facility for experiment and research activity. The limitation of time, equipment, and capacity in the experiment and research undertaking impede both students and college students in undertaking research for competition preparation, particularly dealing with line follower robot competition which requires a wide space of the room with various track types. Unsettled competition track influences PID control setting of line follower robot. This study aims at developing Virtual Laboratory (V-Lab) for students or college students who are preparing for line follower robot competition with unsettled and changeable tracks. This study concluded that the trial data score reached 98.5%, the material expert score obtained 89.7%, learning model expert score obtained 97.9%, and the average score of small group learning model and field of 82.4%, which the average score of the entire aspects obtained 90.8%.
Perbedaan rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung Ahmad Fathulloh Al Kafi; Dwi Prihanto; Hary Suswanto
TEKNO: Jurnal Teknologi Elektro dan Kejuruan Vol 27, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.7 KB) | DOI: 10.17977/um034v27i1p1-14

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di SMK Sore Tulungagung, proses pembelajaran di kelas tidak semua siswa aktif dalam kegiatan diskusi karena ada siswa yang mengandalkan teman sekelompoknya, sehingga siswa yang aktif akan semakin aktif dalam kelompok dan siswa yang pasif akan semakin pasif. Oleh kerana itu, sebagian nilai siswa dalam suatu kelas mengalami ketidak tuntasan dalam mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM) yang diterapkan sekolah tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar mata pelajaran Perakitan PC melalui penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) pada materi tata letak komponen komputer di kelas X program keahlian TKJ SMK Sore Tulungagung. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design. Bentuk desain quasi experiment yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design.Pada penelitian ini, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran Think Pair Share (TPS), sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD). Pada saat pemberian perlakuan, dilakukan juga observasi di kedua kelas untuk mengetahui aktifitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang nampak pada kedua kelompok tersebut. Berdasarkan semua hasil penelitian dan analisis datayangdilakukan makadapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung untuk ranah sikap dengan rata-rata nilai 85,98, ranah pengetahuan dengan rata-rata nilai 82,36 dan ranah keterampilan nilai rata-rata nilai 86,59; (2) Rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung untuk ranah sikap dengan rata-rata nilai 82,24, ranahpengetahuan dengan rata-rata nilai 80,61 dan kontrol ranah rata-rata nilai 80,92; (3) Terdapat perbedaan signifikan efektifitas dan efisiensi rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) sebagai kelas experimen dan  Student Team Achievement Divisions (STAD)sebagai kelas kontrol padakelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung; (4) Efektifitas dari nilai rata-rata dari kelas kontrol adalah 79,3218 lebih rendah dari kelas eksperimen yang mendapat rata-rata 81,076. Efisiensi dapat diketahui setelah dilakukan perlakuan nilai rata-rata dari kelas eksperimen meningkat. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata dari pretest sebesar 52,0322 lalu pada posttest meningkat menjadi 81,4154.Berdasarkan hasil observasi di SMK Sore Tulungagung, proses pembelajaran di kelas tidak semua siswa aktif dalam kegiatan diskusi karena ada siswa yang mengandalkan teman sekelompoknya, sehingga siswa yang aktif akan semakin aktif dalam kelompok dan siswa yang pasif akan semakin pasif. Oleh kerana itu, sebagian nilai siswa dalam suatu kelas mengalami ketidak tuntasan dalam mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM) yang diterapkan sekolah tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar mata pelajaran Perakitan PC melalui penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) pada materi tata letak komponen komputer di kelas X program keahlian TKJ SMK Sore Tulungagung. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design. Bentuk desain quasi experiment yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design.Pada penelitian ini, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran Think Pair Share (TPS), sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD). Pada saat pemberian perlakuan, dilakukan juga observasi di kedua kelas untuk mengetahui aktifitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang nampak pada kedua kelompok tersebut. Berdasarkan semua hasil penelitian dan analisis datayangdilakukan makadapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung untuk ranah sikap dengan rata-rata nilai 85,98, ranah pengetahuan dengan rata-rata nilai 82,36 dan ranah keterampilan nilai rata-rata nilai 86,59; (2) Rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung untuk ranah sikap dengan rata-rata nilai 82,24, ranahpengetahuan dengan rata-rata nilai 80,61 dan kontrol ranah rata-rata nilai 80,92; (3) Terdapat perbedaan signifikan efektifitas dan efisiensi rerata hasil belajar dalam mata pelajaran perakitan PC menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) sebagai kelas experimen dan  Student Team Achievement Divisions (STAD)sebagai kelas kontrol padakelas X TKJ di SMK Sore Tulungagung; (4) Efektifitas dari nilai rata-rata dari kelas kontrol adalah 79,3218 lebih rendah dari kelas eksperimen yang mendapat rata-rata 81,076. Efisiensi dapat diketahui setelah dilakukan perlakuan nilai rata-rata dari kelas eksperimen meningkat. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata dari pretest sebesar 52,0322 lalu pada posttest meningkat menjadi 81,4154.
Pengembangan modul ajar cetak Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik bermuatan problem solving untuk meningkatkan efektivitas belajar pada siswa kelas x TITL SMK Negeri 2 Kota Probolinggo Angga Eka Kurniawan; Anik Nur Handayani; Dwi Prihanto
TEKNO: Jurnal Teknologi Elektro dan Kejuruan Vol 28, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.543 KB) | DOI: 10.17977/um034v28i1p34-50

Abstract

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan, menguji kelayakan, dan menguji keefektivitasan bahan ajar berbentuk modul ajar menganalisis rangkaian listrik (MRL) bermuatan problem solving pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Kota Probolinggo. Model pengembangan modul ajar yang digunakan yaitu model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, dan (5) evaluation. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada pengembangan ini adalah angket. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka didapatkan hasil persentase dari review ahli modul guru 96,6%, ahli 1 modul siswa 94,7%, ahli 2 modul siswa 98,1%, dan uji coba lapangan 89,5%, dengan interpretasi kelayakan “sangat valid” dari batas minimal presentase validitas 70,01%. Dari hasil implementasi semua siswa mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM), sehingga dari analisis data dapat disimpulkan bahwa modul ajar menganalisis rangkaian listrik (MRL) efektif digunakan dalam pembelajaran di sekolah.
Pengembangan trainer PLC sebagai pengendali sistem pneumatik pada matapelajaran perekayasaan sistem kontrol bagi siswa kelas XII Teknik Elektronika Industri SMKN 1 Jenangan Ponorogo Andrik Kurniawan; Arif Nur Afandi; Dwi Prihanto
TEKNO: Jurnal Teknologi Elektro dan Kejuruan Vol 29, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.697 KB) | DOI: 10.17977/um034v29i1p41-49

Abstract

Sistem pneumatik adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai sistem otomasi pada dunia industri. Pemakain teknologi kontrol pneumatik murni saat ini sudah sangat jarang sehingga banyak industri yang mengubah teknologinya menggunakan perpaduan teknologi elektrik dengan pneumatik. Salah satu teknologi yang digunakan adalah Programmable Logic Controller (PLC), PLC digunakan sebagai pengendali dan pneumatik hanya digunakan sebagai komponen daya. PLC merupakan salah satu jenis controller yang banyak digunakan di industri karena berbagai keungulannya. Penelitian dan pengembangan ditujukan kepada siswa kelas XII Teknik Elektronika Industri (TEI) yang sedang menempuh matapelajaran perekayasaan sistem kontrol pada materi pokok PLC di semester 6. Kelas XII TEI di SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo terdiri dari dua kelas yaitu: XII TEI A berjumlah 31 siswa dan XII TEI B berjumlah 29 siswa. Pada skripsi ini mengunakan model pengembangan ADDIE dengan tahap: (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation. Hasil penelitian dan pengembangan ini di uji kelayakannya oleh ahli untuk dinyatakan valid, selanjutnya di implementasikan kepada subjek uji coba untuk diuji kelayakan berdasarkan penilaian oleh pengguna pembelajaran. Hasil pengembangan berupa: Trainer aplikasi pneumatik dengan kendali PLC, dan jobsheet.  Adapun hasil pengujian produk oleh ahli didapatkan 49,5 untuk trainer dan 94.5 untuk jobsheet yang masuk dalam kriteria sangat valid. Selanjutnya produk di implementasikan kepada subjek ujicoba dimana hasilnya dinyatakan sangat layak dengan keseluruhan persentase validitas sebesar 93,13%, untuk trainer dan sebesar 91,99%, untuk jobsheet.
Menggali Potensi dan Masalah Pengembangan Gaharu (Aquilaria Spp) di Desa Putat Lor Adi Putra; Alex Adi Prastiawan; Dwi Prihanto
Jurnal KARINOV Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v3i2p121-126

Abstract

Gaharu adalah salah satu hasil hutan non kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan kadar damar wangi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Adanya permintaan yang cukup tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri terhadap gaharu menyebabkan perburuannya semakin meningkat dan tidak terkendali. Tujuan artikel ini adalah untuk: 1) mengetahui potensi gaharu di Desa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang; 2) mengetahui permasalahan dalam pembudidayaan dan pengembangan gaharu; dan 3) memberikan rekomendasi kebijakan untuk pengembangan gaharu. Melalui kegiatan pengadian ini ditemukan bahwa dalam upaya pengembangan gaharu terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi seperti: 1) minimnya pengetahuan masyarakat setempat mengenai budidaya gaharu; 2) adanya keterbatasan modal untuk mengembangkan komoditi gaharu; dan 3) adanya permasalahan pemasaran serta penetapan harga yang tidak stabil. Adapun upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu: 1) pembentukan dan pengembangan koperasi gaharu; dan 2) memfasilitasi masyarakat dalam hal pemasaran produk gaharu.  Kata kunci— gaharu, pemasaran, koperasi gaharu, Desa Putat LorAbstract Agarwood is one of the non-timber forest products with a variety of distinctive shapes and colors, contains mastic content and has high economic value. The demand is quite high, both from within and outside the country against aloes causing hunting increasingly increasing and out of control. The purpose of this article is to: 1) find out the potential of agarwood in Putat Lor Village, Gondanglegi District, inMalang Regency; 2) find out the problems in cultivating and developing agarwood; and 3) provide policy recommendations for the development of agarwood. Through these activities, it was found that in the efforts to develop agarwood there were several problems encountered, such as: 1) the lack of local knowledge about agarwood cultivation; 2) there is limited capital to develop agarwood commodities; and 3) marketing problems and unstable pricing. The efforts that can be taken to overcome these problems are: 1) the formation and development of agarwood cooperatives; and 2) facilitating the community in marketing aloes. Keywords— agarwood, marketing, agarwood cooperatives, Putat Lor Village
Adaptive Capacity of Brantas Watershed in Malang City Fancing of the Climate Change Impact Dwi Prihanto; Arief Rachmansyah; Harsuko Riniwati
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpal.2019.010.01.05

Abstract

The impact on global warming is the occurrence of climate change that affect the condition of watershed ecosystem (DAS). This condition causes a decline in the level of community welfare and increases the level of community vulnerability. Furthermore, these ecological changes may have an effect on the adaptive capacity of community living in the watershed area. This paper raised the issue of climate change that occurred in the Brantas watershed society of Malang city. Adaptive capacity has an important role in addressing and minimizing vulnerability in an area. This study aims to analyze the level of adaptive  capacity community  on climate change. This type of research is classified as a quantitative descriptive where data acquisition and processing are derived from secondary data of regional device organization classified into several parameters and indicators then processed using weighted scale and displayed in spatial maps. This paper shows that the phenomenon of climate change has been significantly felt by the people living in the Brantas watershed. Nevertheless, these symptoms have not been considered a significant problem by the community. This is influenced by limited knowledge of the symptoms of climate change. Other findings show that adaptive capacity is not only determined by environmental conditions. The social structure of both patron-client and institutional relationships at the village level is very influential on the adaptive capacity of the Brantas watershed of Malang city.Keywords: Adaptive capacity, Brantas watershed, Climate change, Malang city, GIS, Social structur
Korelasi Pemahaman Keteknikan dan Kebermaknaan Praktikum dengan Literasi Keguruan Teknik Mahasiswa PTE UM Miftahul Huda; Setiadi Cahyono Putro; Dwi Prihanto
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p104-112

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan secara simultan antara pemahaman keteknikan (X1)dan kebermaknaan praktikum (X2) dengan literasi keguruan teknik (Y). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasional yang bersifat ex post facto. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 PTE FT UM angkatan 2014 sejumlah 113 mahasiswa. Data tingkat pemahaman keteknikan adalah daftar nilai akhir (data sekunder), sedangkan data tingkat kebermaknaan praktikum diungkap dengan angket yang reliabilitasnya 0,728 (alpha cronbachs) dan data literasi keguruan teknik juga diungkap dengan angket yang reliabilitasnya 0,935 (alpha cronbachs). Analisis yang digunakan yaitu analisis regresi ganda. Dari uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan secara simultan antara tingkat pemahaman keteknikan dan tingkat kebermaknaan praktikum dengan literasi keguruan teknik. AbstractThe aims of this study is to know the correlation simultaneously between the understanding of engineering (X1) and the practical significance (X2) with engineering teacher training literacy (Y). This study uses descriptive correlation study design which is ex post facto. Subject in this study is S1 students of PTE FT UM 2014 generation with number of 113 students. The data of engineering understanding is the list of final score (secondary data), while the data of practicum significance is revealed with the questionnaire which reliability 0,728 (alpha Cronbach) and engineering literacy data is also revealed with questionnaire which reliability 0,935 (alpha Cronbach). The analysis used is multiple regression analysis. From the hypothesis test that has been done can be concluded that there is a positive and significant correlation simultaneously between the understanding of engineering and the practical significance with engineering teacher training literacy.
Korelasi Pemahaman Keteknikan dan Kebermaknaan Praktikum dengan Literasi Keguruan Teknik Mahasiswa PTE UM Miftahul Huda; Setiadi Cahyono Putro; Dwi Prihanto
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3 No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.175 KB) | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p104-112

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan secara simultan antara pemahaman keteknikan (X1)dan kebermaknaan praktikum (X2) dengan literasi keguruan teknik (Y). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasional yang bersifat ex post facto. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 PTE FT UM angkatan 2014 sejumlah 113 mahasiswa. Data tingkat pemahaman keteknikan adalah daftar nilai akhir (data sekunder), sedangkan data tingkat kebermaknaan praktikum diungkap dengan angket yang reliabilitasnya 0,728 (alpha cronbachs) dan data literasi keguruan teknik juga diungkap dengan angket yang reliabilitasnya 0,935 (alpha cronbachs). Analisis yang digunakan yaitu analisis regresi ganda. Dari uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan secara simultan antara tingkat pemahaman keteknikan dan tingkat kebermaknaan praktikum dengan literasi keguruan teknik. AbstractThe aims of this study is to know the correlation simultaneously between the understanding of engineering (X1) and the practical significance (X2) with engineering teacher training literacy (Y). This study uses descriptive correlation study design which is ex post facto. Subject in this study is S1 students of PTE FT UM 2014 generation with number of 113 students. The data of engineering understanding is the list of final score (secondary data), while the data of practicum significance is revealed with the questionnaire which reliability 0,728 (alpha Cronbach) and engineering literacy data is also revealed with questionnaire which reliability 0,935 (alpha Cronbach). The analysis used is multiple regression analysis. From the hypothesis test that has been done can be concluded that there is a positive and significant correlation simultaneously between the understanding of engineering and the practical significance with engineering teacher training literacy.