Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENENTUAN PENGARUH KULIT ARI PSYLLIUM DAN SUSU FULL CREAM TERHADAP KADAR AIR DAN ABU PADA PEMBUATAN CREAM CHEESE MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY Muhammad Fadhlillah; Frida F. Isnanisafitri; Nenden I. Anggraeni; Saadah D. Rachman; Agus Safari; Safri Ishmayana
Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/jst.v6i2.7843

Abstract

Cream cheese adalah salah satu jenis keju yang kaya akan nutrisi dan dibuat dengan metode koagulasi asam, termasuk menggunakan fermentasi dengan bakteri asam laktat. Cream cheese memiliki tekstur yang lembut, halus, putih dan creamy serta memiliki cita rasa asam. Untuk meningkatkan kualitas cream cheese dapat ditambah dengan kulit ari psyllium (Platago ovata) dan susu full cream yang masing-masing dapat berperan sebagai stabilizer dan memperbaiki cita rasa. Penelitian ini  betujuan untuk menentukan pengaruh kulit ari psyllium dan susu full cream terhadap kandungan air dan abu produk cream cheese. Fermentasi susu dilakukan dengan menggunakan Lactobacillus bulgaricus dengan variasi penambahan kulit ari psyllium (0.1-0.5%) dan susu full cream (8-16%). Percobaan dilakukan dengan menggunakan response surface method-central composite design. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kulit ari psyllium memberikan efek yang signifikan terhadap kandungan air (p = 0,035) dan abu (p = 0.009) produk cream cheese. Persamaan yang diperoleh pada eksperimen ini dapat digunakan untuk mengatur kandungan air dan abu produk cream cheese yang dibuat.
FERMENTASI BIAK RENDAM MOLASES DENGAN Aspergillus niger UNTUK PRODUKSI ASAM SITRAT Anne Carolina; Abubakar Sidik; Iman Permana Maksum; Saadah Diana Rachman; Agus Safari; Safri Ishmayana
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.699 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n1.9171

Abstract

Asam sitrat terdapat melimpah di alam dan dihasilkan sebagai salah satu zat antara pada siklus asam sitrat saat karbohidrat dioksidasi menjadi karbondioksida. Asam sitrat merupakan penyebab rasa asam pada berbagai buah seperti jeruk, nanas dan pir. Karena kelarutannya yang tinggi, rasanya yang enak dan toksisitasnya yang rendah maka asam sitrat banyak digunakan dalam industri makanan, minuman dan obat-obatan. Salah satu metode yang digunakan untuk produksi asam sitrat adalah dengan metode fermentasi. Aspergilus niger merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan pada proses produksi asam sitrat. Produksi asam sitrat pada penelitian ini dilakukan dengan tahap pemeliharaan A. niger pada media agar miring, aktivasi kultur A. niger dalam inokulum dan produksi asam sitrat dalam media fermentasi yang mengandung 20, 25, 30 dan 35% konsentrasi molase dengan metode biak rendam. Analisis yang dilakukan mencakup perubahan pH, berat kering sel, konsumsi gula pereduksi, serta konsentrasi asam sitrat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asam sitrat paling banyak diproduksi pada media yang mengandung 30% molase, yaitu diperoleh 85,8 g/L asam sitrat.
Optimisasi pH dan Agitasi pada Produksi Glukoamilase dari Saccharomycopsis fibuligera R64 Menggunakan Response Surface Method Agus Safari; Rudi Hartono; Shabarni Gaffar; Muhammad Yusuf; Saadah D. Rachman; Safri Ishmayana
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.49 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n1.17898

Abstract

Glukoamilase adalah salah satu enzim esktraseluler yang dihasilkan oleh ragi Saccharomycopsis fibuligera. Enzim ini mampu memecah ikatan α-1,4 dan α-1,6 glikosidik pada molekul amilosa dan amilopektin. Pada penelitian ini telah dilakukan produksi enzim glukoamilase dalam media fermentasi yang mengandung sumber karbon yang berbeda, yaitu tepung beras, dedak dan pati. Fermentasi dilakukan dengan sistem lompok pada suhu kamar dengan kecepatan agitasi 150 rpm selama 3 hari. Nilai OD dan aktivitas glukoamilase ditentukan setiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung beras menghasilkan aktivitas glukoamilase tertinggi. Aktivitas glukoamilase tertinggi pada tepung beras terdeteksi pada jam ke-48 dengan nilai 28,48 unit/mL. Dengan kondisi waktu yang sama nilai aktivitas enzim glukoamilase pada media dedak dan pati berturut-turut yaitu 18,08 dan 18,67 unit/mL. Selanjutnya media tepung beras digunakan untuk mengoptimisasi produksi enzim glukoamilase dengan variasi agitasi dan pH menggunakan desain Response Surface Method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH berpengaruh signifikan terhadap produksi enzim glukoamilase. Kondisi optimum produksi glukoamilase diperoleh pada agitasi dan pH berturut-turut yaitu 250 rpm dan 5. Nilai aktivitas enzim glukoamilase pada kondisi optimum yaitu 56,22 unit/mL.
PENGARUH KONSUMSI YOGURT YANG DIBUAT DENGAN KULTUR DUA BAKTERI (Sterptococcus thermophillus DAN Lactobacillus bulgaricus) DAN TIGA BAKTERI (Sterptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus DAN Lactobacillus acidophilus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH TIKUS Safri Ishmayana; Asep Juanda; O. Suprijana; Sadiah Djajasoepena; Idar Idar; Saadah D. Rachman
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.154 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9302

Abstract

Tingginya kadar kolestrol serum darah berhubungan dengan meningkatnya resiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Produk susu terfermentasi seperti yogurt dapat menurunkan kadar kolesterol serum darah sehingga dapat meningkatkan resiko kedua penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsumsi yogurt yang dibuat dengan dua dan tiga bakteri terhadap kadar kolesterol serum darah tikus putih. Pada percobaan ini 15 tikus putih jenis Wistar dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok tiga atau empat ekor. Kelompok pertama diberi pakan dan air, kelompok kedua diberi pakan dan susu murni, kelompok ketiga diberi pakan dan yogurt 2 bakteri sedangkan kelompok keempat diberi pakan dan yogurt 3 bakteri. Perlakuan diet diberikan selama 56 hari, setiap dua minggu contoh darah tikus diambil dan ditentukan kadar kolesterol serumnya dengan metode Lieberman-Burchard. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya efek hipokolesterolemik, dan efek paling baik teramati pada periode ketiga untuk grup 4, dimana tikus diberi pakan dan yogurt yang dibuat dengan kultur 3 bakteri dimana kadar kolesterolnya sebesar 16,57% lebih rendah dibandingkan kontrol.
KUALITAS YOGHURT YANG DIBUAT DENGAN KULTUR DUA (Lactobacillus bulgaricus DAN Streptococcus thermophilus) DAN TIGA BAKTERI (Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus DAN Lactobacillus acidophilus) Saadah D. Rachman; Sadiah Djajasoepena; Dian S. Kamara; Idar Idar; Roni Sutrisna; Agus Safari; O. Suprijana; Safri Ishmayana
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.243 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n2.9192

Abstract

Yoghurt merupakan produk susu terfermentasi yang dibuat dengan menambahkan kultur bakteri asam laktat (BAL) ke dalam susu. Kultur BAL yang ditambahkan dapat berupa kultur bakteri tunggal ataupun campuran. Pada umumnya, kultur campuran yang biasa digunakan untuk membuat yoghurt adalah campuran antara Lactobacilus bulgaricus (Lb) dan Streptococcus thermophilus (St). Namun berdasarkan beberapa penelitian kedua bakteri ini tidak bertahan lama pada saluran pencernaan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan penambahan Lactobacillus acidophilus (La) untuk memperbaiki sifat probiotik dari produk yoghurt. Pada pembuatan kultur starter, kultur tunggal bakteri ditumbuhkan pada media susu skim 10%. Kemudian susu sapi hasil pasteurisasi diinokulasi dengan kultur starter dengan perbandingan kultur yang berbeda-beda yaitu 1:1, 1:4 dan 4:1 (Lb:St) untuk kultur dua bakteri serta 1:1:1, 1:4:1 dan 4:1:1 (Lb:St:La) untuk kultur tiga bakteri. Susu yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi pada suhu 40°C selama 12 jam. Analisis terhadap produk yoghurt meliputi pengukuran pH, kadar laktosa, kadar asam laktat dan kadar protein. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan L. acidophilus cenderung memberikan efek penghambatan pembentukan asam laktat, seperti ditunjukkan oleh pH yang lebih tinggi, kadar asam laktat yang lebih rendah serta kadar laktosa sisa yang lebih tinggi pada yoghurt yang menggunakan kultur tiga bakteri.
Ekstraksi dan Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Agus Safari; Sani Dwiningrum Rahayu Br Ginting; Muhammad Fadhlillah; Saadah D. Rachman; Nenden I. Anggraeni; Safri Ishmayana
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 2 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i2.6039

Abstract

Antosianin merupakan pigmen pewarna alami yang berwarna dan dapat berperan sebagai antioksidan. Senyawa ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan tambahan makanan sebagai pewarna. Selain peranannya sebagai zat warna, antosianin juga dapat berperan sebagai senyawa antioksidan, sehingga ketika ditambahkan pada makanan akan menghasilkan suatu pangan fungsional. Salah satu bahan yang kaya akan antosianin adalah ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraski antosianin dari ubi jalar ungu. Metode yang dilakukan meliputi preparasi antosianin melalui maserasi dengan etanol, pemekatan dengan teknik evaporasi vakum ekstrak ubi ungu, karakterisasi spektrum sinar tampak serta penentuan residu etanol pada ekstrak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 500 g ubi jalar ungu segar yang diekstraksi dengan 1 L etanol diperoleh 8 g pasta ekstrak ubi jalar ungu. Karakterisasi dengan spektrofotometri pada pajang gelombang sinar tampak menghasilkan spektrum yang sama dengan spektrum yang telah dipublikasikan sebelumnya. Ekstrak yang diperoleh memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dengan nilai konsentrasi inhibisi 50 (IC50) sebesar 41,1±7,3 ppm. Karena tujuan ekstraksi ini adalah untuk aplikasi pada bidang pangan, residu etanol yang terdapat pada ekstrak ditentukan dengan metode enzimatik menggunakan alkohol dehidrogenase dan diperoleh residu etanol sebanyak 0,122 ±0,033% v/v.