Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Dongeng Antik (Anti Kekerasan) Sebagai Upaya Mengenalkan Nilai-Nilai Moral bagi Anak Usia Dini Gaharani Saraswati; Ajeng Sri Hikmayani; Dedi Irawan
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2 No 1 (2020): Spiritualitas pada Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cej.v2i1.1533

Abstract

ABSTRAK : Melalui penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah buku dongeng Anti Kekerasan (Antik) untuk mengenalkan nilai-nilai moral kepada anak. Buku Dongeng Antik merupakan sebuah buku berbentuk pop-upberisi teladan bagi anak. Buku ini dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku Dongeng Antik seri kekerasan fisik dengan judul “Sayang Teman”. Nilai-nilai moral yang dikenalkan dalam buku Dongeng Antik “Sayang Teman” ini yaitu berkaitan dengan perilaku buruk dan baik. Perilaku buruk dalam buku Dongeng Antik ini digambarkan ke dalam beberapa bentuk kekerasan fisik seperti memukul, menendang, dan mendorong teman. Perilaku baik digambarkan melalui tindakan melerai teman yang berkelahi, mengakui kesalahan, dan meminta maaf. Tujuan penelitian ini antara lain menghasilkan buku Dongeng Antik untuk mengenalkan nilai-nilai moral anak usia dini, mengetahui kelayakan buku Dongeng Antik untuk mengenalkan nilai-nilai moral anak usia dini, dan mengetahui keefektifan buku DongengAntikuntuk mengenalkannilai-nilai moral anak usia dini.Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan (research and development).Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu define, design, development, dan dissemination. Subjek penelitian ini adalah siswa TK kelompok B di kabupaten Sumedang. Analisis data kombinasi dengan tipe Convergent Parallel Mixed Methodsdigunakan untuk mengetahui keefektifan Dongeng Antik dalam mengembangkan nilai-nilai moral anak usia dini. Berdasarkan hasil ujicoba lapangan, efektivitas Dongeng Antik “Sayang Teman” adalah sebesar 0,74 termasuk ke dalam kategori tinggi.Peneliti merekomendasikan kepada guru dan orang tua agar mau menjadi pendengar dan teman yang baik bagi anak-anak, sehingga mereka lebih terbuka dan merasa dihargai. ABSTRACT : Through this research, researchers developed an Anti Kekerasan (Antik) fairy tale book to introduce moral values to children. Antik fairy tale book is a pop-up book containing model for children. The book developed in this study is the Antik fairy tale series of phisical violence with the title “Sayang Teman”. Moral values introduced in the book Antik “Sayang Teman” is related to bad and good behavior. Bad behavior in the Antik fairy tale book is  illustrated into several forms of physical violenve such as hitting, kicking, and encouraging friends. Good behavior is described through the act of breaking up a friend who is fighting, admitting, a mistake and apologizing.  The objectives of this research include producing Antik fairy tales books to introduce moral values ​​of early childhood, knowing the feasibility of Antik fairy tales books to introduce moral values ​​of early childhood, and knowing the effectiveness of Antik fairy tales books to introduce moral values ​​of early childhood. The method used in this research is research and development. This research was carried out in four stages namely define, design, development, and dissemination. The subjects of this study were group B kindergarten students in sumedang district.  Based on the results of field trials, the effectiveness of the Antik”Sayang Teman”  fairy tale is 0.74 included in high category. Based on the results of field trials, the effectiveness of the Antik”Sayang Teman”  fairy tale is 0.74 included in high category. The researcher recommendeds that teachers and parents want to be good listeners and friends to children, so they are more open and feel valued.
KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PADA TUTURAN PENYIAR RADIO DI KABUPATEN SUMEDANG Risma Mei Lina; Dadang Gunadi; Dedi Irawan
Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 5 No 1 (2021): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : STKIP Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai masyarakat bilingual dan multilingual, melakukan alih kode dan campur kode sering kali kita lakukan tanpa disadari dalam percakapan. Penyiar radio sebagai salah satu masyarakat bilingual dan multilingual sangat mungkin melakukan alih kode dan campur kode ketika siaran agar tercipta pembicaraan yang kreatif dan interaktif dengan pendengar. Lebih-lebih yang menarik dari sebuah radio adalah bahasanya. Penelitian bertujuan mendeskripsikan alih kode dan campur kode serta fungsi dan tujuannya dalam tuturan penyiar radio di Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik rekam, simak, catat, dan wawancara. ditemukan bahwa penyiar lebih banyak menggunakan alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Sunda dengan presentase 65%, alih kode dari bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia berpresentase 30%, dan 5% alih kode dari bahasa daerah ke dalam bahasa asing. Untuk campur kode yang digunakan penyiar, campur kode dari bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia lebih dominan digunakan dengan presentase 65%, campur kode dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berpresentase 20%, campur kode dari bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia 12%, dan campur kode dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia berpresentase 3%.