Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Layanan Pengetahuan tentang COVID-19 di Lembaga Informasi Rizki Nurislaminingsih
Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/tik.v4i1.1468

Abstract

Corona virus is causing anxiety for the community. Continuous reporting, rumors and the emergence of thousands of writings about corona on the internet add to the concern about the truth of the information content. Valid data and real information are needed to be a trusted source of knowledge. Information institutions becomes a bridge between the need for knowledge and the uncountable distribution of information. This paper aims to analyze the community's knowledge needs about COVID-19 and provide recommendations for activities that information agencies can undertake to meet needs. Patients with certain diseases, old age, and pregnant women need health knowledge according to the conditions of those who are considered to have a lower immune. Office workers, field workers, entrepreneurs, and students need knowledge of increased immunity, preventive measures and ways of treatment that are suitable for daily activities. Recommended activities that can be carried out by information institutions include: the data center can act as a valid data bank relating to the corona, the information center provides reliable information and the documentation center becomes document making agency. The library through the reference service provides reference knowledge about corona while the circulation service provides a collection of COVID-19.
KPK Corner as Library Service in Supporting Anti-Corruption Education in Telkom University Open Library Neneng Komariah; Encang Saepudin; Rizki Nurislaminingsih
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Vol 9 No 1 (2021): June
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/v9i1a1

Abstract

Anti-corruption education is an attempt to prevent corruption. One of the targets of anti-corruption education is students. The university library can contribute to supporting anti-corruption education through the provision of relevant information sources. For this requirement, KPK as an institution responsible for combating corruption gives the KPK Corner as a grant to the selected university library. This study aims to determine the process of obtaining KPK Corner grants, and the development of KPK Corner in Open Library Telkom University. The research method used is qualitative methods with descriptive analysis. Data collection techniques using interviews, observations, and library studies. The results showed that the process of obtaining KPK Corner grants was conducted by submitting proposals as an initiative of the Open Library. Furthermore, approaches to the associated KPK staff. After almost two years of waiting, finally Open Library get KPK Corner.  The KPK Corner grants are also an award for Telkom University who cares deeply about anti-corruption education and conducting various anti-corruption campaigns. Furthermore, for the management, services and promotions of KPK Corner are the responsibility of the Open Library. The presence of KPK Corner is proof of the spirit of Open Library staff to conduct library development through cooperation. It is an aspect assessed in the library accreditation process. Therefore, the Open Library can inspire other libraries.
Pemetaan Pengetahuan Eksplisit Tentang COVID-19 pada Website Perpustakaan Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i2.32335

Abstract

Kewajiban utama perpustakaan adalah menyebarkan pengetahuan. Melihat dampak besar yang ditimbulkan COVID-19 pada kesehatan maupun sosial, maka sudah selayaknya perpustakaan secara rutin memberikan pengetahuan tentang pencegahan, aktivitas yang tepat saat lockdown, cara menghindari stress, atau pengumuman penting lainnya tentang perkembangan virus Corona. Website dapat menjadi jembatan penghubung antara perpustakaan dengan kebutuhan pengetahuan masyarakat. Website merupakan representasi dari sebuah perpustakaan yang bersifat maya sebagai penyimpan sekaligus penyebar pengetahuan tentang COVID-19 yang dibutuhkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan pengetahuan eksplisit tentang COVID-19 pada website perpustakaan melalui analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 perpustakaan yang membagikan pengetahuan tentang COVID-19 melalui website yaitu Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Banten, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpusatakaan Badan Standardisasi Nasional dan Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung. Website tersebut mengunggah tema literasi, tips dan trik hidup sehat selama wabah, menikmati waktu, kesehatan psikis, efek COVID-19, tips bepergian, tips bekerja di kantor, informasi kesehatan, serta karakter, penularan dan pencegahan COVID-19. Kesimpulan penelitian ini adalah website dari 4 perpustakaan yang menjadi sampel pada penelitian ini mengunggah pengetahuan tentang COVID-19 dengan berbagai tema seperti literasi corona, kiat hidup sehat fisik dan psikis selama masa pandemi, tips beraktivitas di dalam dan luar rumah yang aman, hingga informasi tentang penularan dan pencegahan virus Corona.
ANALISIS TEMATIK ARTIKEL DALAM JURNAL IFLA EDISI SPECIAL ISSUE: KNOWLEDGE MANAGEMENT AND LIBRARY INNOVATION IN A CHANGING WORLD Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih; Neneng Komariah
BACA: JURNAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI Vol 42, No 1 (2021): Juni
Publisher : Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/j.baca.v42i1.735

Abstract

This study aims to map the themes discussed in the articles in the journal. This study is qualitative with theme-based approach. Data collection methods is text documents analysis. The selected documents were analyzed using ATA (Applied Thematic Analysis). The results showed that IFLA Journal Vol. 46, No. 1, March 2020 edition of the Special Issue: Knowledge Management and Library Innovation in a Changing World contains articles with 8 themes, namely library assignments in knowledge management, knowledge management in academic libraries, library restructuring by applying knowledge management principles, knowledge management in college libraries, problems that occur after the implementation of knowledge management, city library networks based on the concept of knowledge management, knowledge sharing activities within institutions, and the weakening of library functions if they do not apply the concept of knowledge management. The conclusion of this study is that the articles published in the journal have the theme of adapting the principles of knowledge management in academic and city library activities along with constraints to alternative solutions. This journal also provides an overview of the problems that will occur if the library has not implemented knowledge management.
Pengetahuan Lokal dan Perpustakaan: Analisis Tematik di Google Scholar Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih; Neneng Komariah
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 4 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.16 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.4.543-554

Abstract

Konsep pengetahuan lokal umumnya merupakan kajian antropologi atau ilmu budaya. Pengetahuan lokal masih terbilang asing bila disandingkan dengan kata perpustakaan. Kejelasan kaitan pengetahuan lokal dan perpustakaan tersirat dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan yang memposisikan perpustakaan sebagai agen pelestari budaya bangsa. Dengan demikian, pembahasan mengenai kaitan pengetahuan lokal dengan perpustakaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis artikel yang membahas tentang kedua konsep tersebut. Berdasarkan pengalaman peneliti, jumlah tulisan ilmiah dengan tema pengetahuan lokal dan perpustakaan masih sulit untuk diperoleh secara gratis. Namun demikian, free access artikel dapat dilakukan pada google scholar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan pengetahuan lokal dengan perpustakaan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik berbantukan VosViewer digunakan untuk mengetahui keterkaitan konsep pengetahuan lokal dengan perpustakaan. Peneliti mengetikkan kata kunci “pengetahuan lokal perpustakaan” pada google scholar. Penggunaan Bahasa Indonesia pada kata kunci bertujuan untuk memetakan hasil penelitian dari penulis dalam negeri yang berbahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan lokal dan perpustakaan berkaitan dengan tugas tugas pokok perpustakaan sebagai institusi informasi dan pengetahuan. Pustakawan harus berperan aktif dalam menyebarkan pengetahuan lokal bahkan hingga ke mancanegara. Hal ini dapat terwujud dengan penggunaan website. Kesimpulan penelitian ini adalah perpustakaan memiliki tanggung-jawab dalam diseminasi pengetahuan lokal. Pustakawan dapat memanfaat produk teknologi agar pengetahuan lokal dapat dibagikan dengan lebih cepat dan diakses oleh masyarakat dengan lebih mudah. 
Manajemen Pengetahuan dan Perpustakaan: Analisis Tematik di Google Scholar Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih; Yunus Winoto
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.318 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.1.63-74

Abstract

Manajemen pengetahuan merupakan aktivitas mengelola pengetahuan yang ada di diri individu dan institusi. Manajemen pengetahuan berguna untuk meningkatkan kinerja pegawai yang akan berdampak pada peningkatan performa lembaga. Kegiatan ini merupakan hal penting yang harus ada di suatu instansi, termasuk perpustakaan. Konsep ini juga harus dikuasai oleh peneliti yang notabene merupakan produsen tulisan ilmiah. Berdasarkan pengalaman peneliti, jumlah tulisan ilmiah dengan tema tersebut masih sulit untuk ditemui. Sebagian besar tulisan dengan tema ini terdapat pada jurnal internasional yang berbayar. Namun demikian, free access artikel dapat dilakukan pada google scholar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan manajemen pengetahuan dan perpustakaan dan siapa saja peneliti yang telah menulis artikel dengan tema ini. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik dengan aplikasi VosViewer digunakan untuk mengetahui keterkaitan konsep manajemen pengetahuan dengan perpustakaan. Peneliti mengetikkan kata kunci “manajemen pengetahuan perpustakaan” pada google scholar. Penggunaan Bahasa Indonesia pada kata kunci bertujuan untuk memetakan hasil penelitian dari penulis dalam negeri yang berbahasa Indonesia. Batasan pada penelitian ini terletak pada pemilihan artikel dari sumber jurnal dengan waktu terbit 2011-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan di perpustakaan berkaitan dengan layanan. Penelitian tentang manajemen pengetahuan di perpustakaan pada rentang 10 tahun terakhir dimulai sejak tahun 2016 oleh Prabowo hingga tahun 2020 oleh Nurislaminingsih (dengan co-author Purnamayanti) dan Adelia. Kesimpulan penelitian ini adalah kegiatan manajemen pengetahuan berguna untuk meningkatkan layanan di perpustakaan dan produktivitas kinerja pustakawan saat memberikan layanan. Peneliti yang mengkaji tema ini sejak 2016 - 2020 sebanyak 15 orang.
Pilihan rasional alumni ilmu perpustakaan pada pekerjaan non-pustakawan Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih; Yunus Winoto; Atiqa Nur Latifa Hanum
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 18 No 1 (2022): June
Publisher : Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bip.v18i1.2323

Abstract

Introduction. The establishment of Library Science Schools is expected to prepare professionals in library fields. In fact, there are many graduates who choose non-librarian jobs, therefore, it is necessary to examine their rational choices of the jobs. Research methods. This study uses a qualitative narrative to explore the rational choices of seven informants. Data analysis. Data were analysed by summarizing the results of interviews and sorting them based on the topics and presented in a narrative way. Interviews were conducted from April 2019 to March 2020. Results and Discussion. The non-librarian jobs selected were lecturers, heads of academic division, book editors, finance staff, entrepreneurs, and the drafting and reporting staff. The decisions were made by considering opportunities to learn new things, public recognition, income, and job comfort. This study found that some of the knowledge gained from library sciences (management, communication, marketing, classification, and cataloging) can be applied to non-librarian jobs. Conclusion and suggestions. The choice of non-librarian jobs are selected based on considerations for further learning, social appreciation, salary, and environment. The consequence is to learn new knowledge and skills. The results of this study may be a reference for future research on job selection by using rational theory and motivation theory.
Biblioterapi Bagi Pasien Dalam Pengawasan dan Positif Covid-19 Rizki Nurislaminingsih; Yunus Winoto
LIBRARIA Vol 8, No 2 (2020): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v8i1.7461

Abstract

The Corona outbreak is causing concern for the community, especially for people who are declared Pasien Dalam Pengawasan and Positif COVID-19. Status of people with diseases that have a risk of death and can transmitte others is a cause of anxiety for them. The necessity of undergoing a period of isolation in the hospital resulted in boredom and boredom. This then becomes the patient's mental burden increasingly heavy. Seeing this reality, it takes an effort to calm their minds so as not to turn into depression. One thing that can be done is bibliotherapy. Therapy using this book is an easy and inexpensive therapy and can be done independently by patients without having to leave the treatment room. Under the supervision of psychiatric and psychology experts assisted by librarians as the appropriate book references, patients can treat themselves during the healing period. If this stage does not produce maximum results then continued with regular therapy in consultation with the two experts. Another thing that can be done by librarians to help reduce the burden on the patient's mind is to offer to be a discussion partner to review the contents of the book with the patient. In this activity the librarian does not play a role as a therapist, only as a facilitator so that patients are willing to read books and are enthusiastic to talk about the contents of the book. This is expected to be useful to divert the patient's attention so as not to remain in anxiety and dissolve in sadness.
Pemetaan Pengetahuan Lokal Sunda di Kampung Naga-Tasikmalaya Rizki Nurislaminingsih; Neneng Komariah; Eka Purna Yudha
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3941.419 KB) | DOI: 10.14710/anuva.6.2.217-230

Abstract

Masyarakat yang menempati Kampung Naga-Tasikmalaya adalah contoh masyarakat yang masih menjaga adat istiadat Sunda. Mereka hidup dengan menerapkan pengetahuan lokal yang mereka warisi dari leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan jenis-jenis pengetahuan lokal yang mereka miliki. Oleh sebab itu kami menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik untuk mendapatkan tema dari masing-masing pengetahuan lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kampung Naga memiliki pengetahuan lokal tentang desain, bahan, dan cara membuat rumah sehat dan rumah tahan gempa serta membuat talud tanah dengan tumpukan batu. Mereka juga ahli dalam pertanian tradisional, mulai dari penggemburan tanah, proses tanam, pengusiran hama, masa panen, pengelolaan jerami agar tidak menimbulkan polusi udara, hingga penyimpanan padi agar awet bertahun-tahun. Keahlian lain terlihat dari keterampilan mengubah bambu dan jerami menjadi souvenir. Mereka juga memiliki pengetahuan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat di Kampung Naga memiliki pengetahuan lokal tentang rumah sehat, rumah tahan gempa, cara membuat talud tanah tanpa semen, sistem pertanian tradisional, kebersihan udara, lumbung padi, kerajinan tangan, dan herbal. Penelitian ini mendapat temuan adanya ancaman kepunahan pengetahuan lokal tentang bahan alami untuk skincare dan obat tradisional.
Pengetahuan Lokal Jawa Pada Koleksi Museum Mangkunegaran Sukaesih Sukaesih; Rizki Nurislaminingsih; Roro Isyawati Permata Ganggi
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.6.3.245-254

Abstract

Mangkuneragan merupakan salah satu kerajaan pewaris kerajaan yang pernah berjaya di tanah Jawa, yakni Mataram Islam. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Mangkunegaran memiliki beragam produk budaya yang mencerminkan pengetahuan dari pembuatnya. Pengetahun ini didapat dari warisan masyarakat dari kerajaan sebelumnya selama ratusan tahun. Saat ini bukti warisan pengetahuan tersebut tersimpan di Museum Mangkunegaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan lokal masyarakat Mangkunegaran berdasarkan koleksi museum. Peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi museum untuk memetakan jenis pengetahuan lokal tersebut berdasarkan ragam koleksi museum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan dalam mengubah logam menjadi perhiasan, pernak pernik, peralatan rumah tangga, dan senjata. Pengetahuan lain yang mereka miliki adalah pengolahan kayu (menjadi rumah dan mebeler) dan pengolahan bambu menjadi kerajinan tangan. Merekapun ahli dalam membuat gula pasir dan pengawetan hewan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan lokal masyarakat Mangkunegaran yang tersirat dalam koleksi Museum Mangkunegaran berupa pengolahan logam, kayu, dan bambu. Mereka memiliki pengetahuan dalam membuat gula tebu dan pengawetan hewan. Penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi penelitian dengan tema sejenis yakni pengetahuan lokal yang ada di balik koleksi museum atau cara berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh para ahli sehingga kepiawaian mereka dalam membuat sesuai tetap lestari hingga saat ini.