Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi

Pengetahuan Lokal dan Perpustakaan: Analisis Tematik di Google Scholar Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih; Neneng Komariah
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 4 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.16 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.4.543-554

Abstract

Konsep pengetahuan lokal umumnya merupakan kajian antropologi atau ilmu budaya. Pengetahuan lokal masih terbilang asing bila disandingkan dengan kata perpustakaan. Kejelasan kaitan pengetahuan lokal dan perpustakaan tersirat dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan yang memposisikan perpustakaan sebagai agen pelestari budaya bangsa. Dengan demikian, pembahasan mengenai kaitan pengetahuan lokal dengan perpustakaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis artikel yang membahas tentang kedua konsep tersebut. Berdasarkan pengalaman peneliti, jumlah tulisan ilmiah dengan tema pengetahuan lokal dan perpustakaan masih sulit untuk diperoleh secara gratis. Namun demikian, free access artikel dapat dilakukan pada google scholar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan pengetahuan lokal dengan perpustakaan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik berbantukan VosViewer digunakan untuk mengetahui keterkaitan konsep pengetahuan lokal dengan perpustakaan. Peneliti mengetikkan kata kunci “pengetahuan lokal perpustakaan” pada google scholar. Penggunaan Bahasa Indonesia pada kata kunci bertujuan untuk memetakan hasil penelitian dari penulis dalam negeri yang berbahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan lokal dan perpustakaan berkaitan dengan tugas tugas pokok perpustakaan sebagai institusi informasi dan pengetahuan. Pustakawan harus berperan aktif dalam menyebarkan pengetahuan lokal bahkan hingga ke mancanegara. Hal ini dapat terwujud dengan penggunaan website. Kesimpulan penelitian ini adalah perpustakaan memiliki tanggung-jawab dalam diseminasi pengetahuan lokal. Pustakawan dapat memanfaat produk teknologi agar pengetahuan lokal dapat dibagikan dengan lebih cepat dan diakses oleh masyarakat dengan lebih mudah. 
Manajemen Pengetahuan dan Perpustakaan: Analisis Tematik di Google Scholar Rizki Nurislaminingsih; Sukaesih Sukaesih; Yunus Winoto
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.318 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.1.63-74

Abstract

Manajemen pengetahuan merupakan aktivitas mengelola pengetahuan yang ada di diri individu dan institusi. Manajemen pengetahuan berguna untuk meningkatkan kinerja pegawai yang akan berdampak pada peningkatan performa lembaga. Kegiatan ini merupakan hal penting yang harus ada di suatu instansi, termasuk perpustakaan. Konsep ini juga harus dikuasai oleh peneliti yang notabene merupakan produsen tulisan ilmiah. Berdasarkan pengalaman peneliti, jumlah tulisan ilmiah dengan tema tersebut masih sulit untuk ditemui. Sebagian besar tulisan dengan tema ini terdapat pada jurnal internasional yang berbayar. Namun demikian, free access artikel dapat dilakukan pada google scholar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan manajemen pengetahuan dan perpustakaan dan siapa saja peneliti yang telah menulis artikel dengan tema ini. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik dengan aplikasi VosViewer digunakan untuk mengetahui keterkaitan konsep manajemen pengetahuan dengan perpustakaan. Peneliti mengetikkan kata kunci “manajemen pengetahuan perpustakaan” pada google scholar. Penggunaan Bahasa Indonesia pada kata kunci bertujuan untuk memetakan hasil penelitian dari penulis dalam negeri yang berbahasa Indonesia. Batasan pada penelitian ini terletak pada pemilihan artikel dari sumber jurnal dengan waktu terbit 2011-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan di perpustakaan berkaitan dengan layanan. Penelitian tentang manajemen pengetahuan di perpustakaan pada rentang 10 tahun terakhir dimulai sejak tahun 2016 oleh Prabowo hingga tahun 2020 oleh Nurislaminingsih (dengan co-author Purnamayanti) dan Adelia. Kesimpulan penelitian ini adalah kegiatan manajemen pengetahuan berguna untuk meningkatkan layanan di perpustakaan dan produktivitas kinerja pustakawan saat memberikan layanan. Peneliti yang mengkaji tema ini sejak 2016 - 2020 sebanyak 15 orang.
Pemetaan Pengetahuan Lokal Sunda di Kampung Naga-Tasikmalaya Rizki Nurislaminingsih; Neneng Komariah; Eka Purna Yudha
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3941.419 KB) | DOI: 10.14710/anuva.6.2.217-230

Abstract

Masyarakat yang menempati Kampung Naga-Tasikmalaya adalah contoh masyarakat yang masih menjaga adat istiadat Sunda. Mereka hidup dengan menerapkan pengetahuan lokal yang mereka warisi dari leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan jenis-jenis pengetahuan lokal yang mereka miliki. Oleh sebab itu kami menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik untuk mendapatkan tema dari masing-masing pengetahuan lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kampung Naga memiliki pengetahuan lokal tentang desain, bahan, dan cara membuat rumah sehat dan rumah tahan gempa serta membuat talud tanah dengan tumpukan batu. Mereka juga ahli dalam pertanian tradisional, mulai dari penggemburan tanah, proses tanam, pengusiran hama, masa panen, pengelolaan jerami agar tidak menimbulkan polusi udara, hingga penyimpanan padi agar awet bertahun-tahun. Keahlian lain terlihat dari keterampilan mengubah bambu dan jerami menjadi souvenir. Mereka juga memiliki pengetahuan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat di Kampung Naga memiliki pengetahuan lokal tentang rumah sehat, rumah tahan gempa, cara membuat talud tanah tanpa semen, sistem pertanian tradisional, kebersihan udara, lumbung padi, kerajinan tangan, dan herbal. Penelitian ini mendapat temuan adanya ancaman kepunahan pengetahuan lokal tentang bahan alami untuk skincare dan obat tradisional.
Pengetahuan Lokal Jawa Pada Koleksi Museum Mangkunegaran Sukaesih Sukaesih; Rizki Nurislaminingsih; Roro Isyawati Permata Ganggi
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.6.3.245-254

Abstract

Mangkuneragan merupakan salah satu kerajaan pewaris kerajaan yang pernah berjaya di tanah Jawa, yakni Mataram Islam. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Mangkunegaran memiliki beragam produk budaya yang mencerminkan pengetahuan dari pembuatnya. Pengetahun ini didapat dari warisan masyarakat dari kerajaan sebelumnya selama ratusan tahun. Saat ini bukti warisan pengetahuan tersebut tersimpan di Museum Mangkunegaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan lokal masyarakat Mangkunegaran berdasarkan koleksi museum. Peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi museum untuk memetakan jenis pengetahuan lokal tersebut berdasarkan ragam koleksi museum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan dalam mengubah logam menjadi perhiasan, pernak pernik, peralatan rumah tangga, dan senjata. Pengetahuan lain yang mereka miliki adalah pengolahan kayu (menjadi rumah dan mebeler) dan pengolahan bambu menjadi kerajinan tangan. Merekapun ahli dalam membuat gula pasir dan pengawetan hewan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan lokal masyarakat Mangkunegaran yang tersirat dalam koleksi Museum Mangkunegaran berupa pengolahan logam, kayu, dan bambu. Mereka memiliki pengetahuan dalam membuat gula tebu dan pengawetan hewan. Penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi penelitian dengan tema sejenis yakni pengetahuan lokal yang ada di balik koleksi museum atau cara berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh para ahli sehingga kepiawaian mereka dalam membuat sesuai tetap lestari hingga saat ini.
Pengetahuan Lokal dan Museum: Analisis Tematik di Google Scholar Rizki Nurislaminingsih; Roro Isyawati Permata Ganggi
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 7, No 2 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.7.2.%p

Abstract

Kearifan lokal merupakan produk intangible yang lahir dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Meski tidak berwujud, kearifan lokal lekat dengan produk budaya yang diciptakan oleh warga setempat. Produk budaya ini umumnya disimpan di museum. Dengan demikian, hubungan antara pengetahuan lokal dan museum dapat dilihat. Kompleksitas hubungan telah mendorong peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang literatur yang membahas hubungan di antaranya. Berdasarkan pengalaman penulis, jumlah karya ilmiah dengan tema ini masih sulit didapatkan karena sebagian besar artikel dengan tema ini berada di jurnal internasional berbayar. Namun, akses gratis ke artikel dapat dilakukan di Google Scholar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan lokal dan museum dan siapa peneliti yang telah menulis artikel tentang tema ini. Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tematik dengan aplikasi VosViewer digunakan untuk mengetahui hubungan antara konsep pengetahuan lokal dengan museum dan siapa penulisnya. Kami memilih kata kunci "museum local knowledge". Penggunaan kata kunci dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memetakan hasil penelitian dari penulis dalam negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan lokal dan museum berkaitan dengan bagaimana memanfaatkan pengetahuan lokal dalam mengelola museum, baik dari segi pengelolaan koleksi maupun layanan informasi. Tema penelitian ini dilakukan oleh Nurislaminingsih et al. (2019) dan Yolla (2019). Kesimpulan dari penelitian ini adalah koleksi yang mewakili etnis tertentu ditampilkan sesuai dengan pengetahuan masyarakat pembuatnya. Pengetahuan lokal di balik koleksi tersebut kemudian digunakan oleh pemandu wisata museum untuk memberikan informasi kepada para pengunjung.