Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SOSIAL-DEMOGRAFI VARIABEL DAN PEMANFAATAN PRENATAL CARE PADA IBU DI KOTA DUMAGUETE FILIPPINA Herliana Monika Azi Djogo; Turtal Rowena
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 4 No 1 (2020): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/thenursing.v4i1.757

Abstract

Filipina adalah salah satu negara berkembang. Kematian bayi dan ibu masih dianggap masalah besar di negara ini, di mana 26 bayi dalam setiap 1.000 kelahiran hidup meninggal dan 162 perempuan per 100.000 meninggal karena melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel sosio-demografis dan pemanfaatan PNC di kalangan ibu di Kota Dumaguete, Filipina. Metode korelasional deskriptif digunakan untuk menguji korelasi antara perawatan sosio-demografis dan Pemanfaatan PNC. Responden penelitian ini adalah 137 ibu di 11 Pos Kesehatan Barangay (Wilayah) Kota Dumaguete. Instrument yang digunakan adalah kuisioner dan uji Chi-Square digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 32,8% responden berada dalam kelompok usia 24-29 tahun sementara ada 16,8% ibu yang berusia 36 tahun ke atas dimana termasuk dalam usia beresiko tinggi. Mayoritas responden 48,2% adalah lulusan SMA, selain itu, sebagian besar responden 73,0% adalah ibu rumah tangga dan 87,6% responden memiliki pendapatan rendah yaitu Php 10.000 per bulan atau kurang. Mayoritas responden 75,2% memiliki fasilitas kesehatan PNC yang sangat mudah diakses. Hasil analisis korelasi menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pencapaian pendidikan dan pemanfaatan perawatan prenatal dengan p-value 0,00038, dan pendapatan perbulan dari keluarga dan pemanfaatan perawatan prenatal dengan p-value 0,0069. Perawat dan bidan harus meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan dan meningkatkan aktivitas kunjungan rumah untuk mengamati dan memantau ibu yang pada usia dianggap berisiko tinggi untuk kehamilan. Kata kunci: Sosial-Demografis; Prenatal Care ; Ibu
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA USIA 15-18 TAHUN DI SMAN 6 KUPANG Maria S.A.Saputri Fowo; Jannes Bastian Selly; Herliana Monika Azi Djogo
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 5 No 1 (2021): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/thenursing.v5i1.924

Abstract

ABSTRAK Perilaku konsumsi minuman beralkohol dapat mengakibatkan timbulnyabentuk kenakalan, perkelaian, geng remaja, perbuatan asusila, maraknya premanisme pada kalangan remaja, tawuran, menganggu ketertiban umum, hilangnya rasa aman, dan rusaknya tatanan sosial dalam masyarakat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumsi minuman beralkohol seperti faktor pengetahuan, sikap remaja dan lingkungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan antara pengetahuan, sikap, lingkungan sosial dengan perilaku konsumsi minuman beralkohol pada remaja usia 15-18 tahun di SMAN 6 Kupang. Penelitian dilakukan di SMA N 6 Kupang selama 1 bulan, dimulai dari tanggal 17 Maret -17 April2020. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 172 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji spearman rho didapatkan pengetahuan ρ value= 0,003< 0,05, sikap ρ value= 0,002 < 0,05 dan lingkungan sosial ρ value= 0,002 < 0,05 sehinggan ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial dengan perilaku konsumsi minuman beralkohol pada remaja usia 15-18 tahun di SMA N 6 Kupang. Saran:pihak sekolah lebih meningkatkan strategi dalam pencegahan konsumsi minuman beralkohol dengan cara memberikan pendidikan kepada siswa terkait konsumsi alkohol beserta dampaknya. Kata Kunci: konsumsi alkohol, remaja, pengetahuan, sikap, lingkungan sosial.
Hubungan pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh, dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Vinsen Belawa Lemaking; Marinda Manimalai; Herliana Monika Azi Djogo
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i2.254

Abstract

Latar Belakang: Balita merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah gizi salah satunya adalah stunting. Stunting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan menurut usia di bawah standar deviasi (<-2 SD). Setiap daerah memiliki penyebab spesifik terjadinya stunting. Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten yang menyumbang angka stunting cukup besar bagi Provinsi NTT. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner. Populasi target adalah semua orang tua yang mempunyai balita usia 12–60 bulan di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli 2020 dengan populasi sebesar 1002 orang dan sampel sebanyak 286 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data mengunakan uji Chi Square dan Fisher Exact. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Dari hasil uji didapatkan ada hubungan antara pekerjaan ayah (p=0,003), pendidikan ibu (p=0,040), pola asuh orang tua (p=0,000), jumlah anggota keluarga (p=0,000) dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Kesimpulan: Ada hubungan antara pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh orang tua, jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Nurses’ Communicating with Patients in Peripheral and Border Areas in Indonesia: A Phenomenology Study Petrus Kanisius Siga Tage; Herliana Monika Azi Djogo; Yulia M.K Letor; Maria Yoanita Bina; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v9i3.1931

Abstract

Background: Communication is an important part of nursing care. However, Indonesian nurses still feel communication problems due to cultural and linguistic differences, especially in peripheral and border areas. Purpose: This study explores the communication experience of nurses when providing services to patients in three peripheries and two border areas of Indonesia. Methods: A phenomenological approach is used in this study. The purposive sampling technique was used to recruit 22 nurses in Indonesia’s periphery and border areas to be involved in the study. The data collection process was carried out from August to October 2021. Data were collected through interviews using a semistructured questionnaire, and verbatim transcripts of audio-recorded interviews were analyzed using thematic analysis. Results: This research resulted in four important themes, specifically: (1) difficulty in communicating, (2) emotional distress, (3) conflict and understanding, (4) lack of support for competency development. Conclusion: The findings of this study increase the scientific understanding of the communication barriers of nurses in the culturally diverse periphery and border areas. The barriers encountered can be used by nursing managers to construct ineffective nurse communication problem-solving interventions. The main emphasis on solving communication problems should include continuing education and training support so that nurses’ communication competence can be improved and applied in the service area based on the cultural and linguistic conditions of the patient.
GAMBARAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OESAPA Yumita Elisabet Bella; Herliana Monika Azi Djogo; Angela M. Gatum
CHMK HEALTH JOURNAL Vol 6 No 2 (2022): CHMK HEALTH JOURNAL
Publisher : Citra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/the public health.v6i2.1152

Abstract

Nutrition conscious family (KADARZI) is a family that is able to recognize, prevent and overcome nutritional problems of each member. The assessment of the nutritional status of the family is based on five main indicators, namely weighing regularly, providing exclusive breastfeeding for the first 6 month, consuming a variety of foods, using iodized salt and consuming vitamin A nutritional supplements as recommended. Research Purpose was Describe the behavior of nutritionally conscious families in children aged 0-59 month in the working area of the Oesapa Public Health Center. This type of research is descriptive analytic with a cross sectional approach. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The sample in this study amounted to 55 people who were obtained using a purposive sampling technique in accordance with the specified inclusion criteria. Result Showed that the behavior of weighing 90,9% was good, exclusive breastfeeding behavior was good 94,5%, the behavior of consuming various foods was not good 70,9%, the behavior of using iodized salt was not good 54,4% and the behavior of consuming nutritional supplements (Vitamins A) good 92,7%. Conclusion most of the behavior of the family aware of good nutrition. The result of this study are expected that health workers can improve the provision of education about the importance of Kadarzi behavior in children aged 0-59 months. Keywords: Kadarzi behavior, toddlers 0-59 months
Pengaruh Konseling Asi Eksklusif Terhadap Motivasi Ibu Menyusui Di Ruang Nifas RSUD S.K Lerik Kota Kupang Herliana Monika Azi Djogo; Tri Muharni Wuladari; Yulia M.K Letor
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 2 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i2.706

Abstract

Breast milk is considered an ideal nutritional intake for infants because it is safe and contains antibodies that can prevent disease in infants and children. However, until now, two out of three babies in the world do not get breast milk exclusively for six months; this has been the case for two decades. This study aims to determine the effect of exclusive breastfeeding counselling on the motivation of breastfeeding mothers in the postpartum ward of S.K. Lerik Hospital in Kupang City. This type of research is qualitative with a pre-experimental design with a One Group Pretest Posttest design. The sampling technique used was consecutive sampling. The sample size in this study was 32 respondents. Motivation questionnaires were used to measure motivation, while the counselling was given using the Operational standard for Breastfeeding Counseling Procedures based on the exclusive breastfeeding program. Most mothers' motivation before counselling was the negative motivation of 56.3%, and a small proportion of respondents had the positive motivation of 43.8%. Most mothers' motivation after being given counselling was the positive motivation of 84.4%, and only a small proportion of respondents had the negative motivation of 15.6%. The results of the Wilcoxon statistical test in this study showed a change in posttest motivation of 16.50 with a significant p-value of .000. It can be said that there is an effect before and after exclusive breastfeeding counselling on the motivation of breastfeeding mothers in the postpartum room. Health workers, namely nurses and midwives, are expected to improve education for primiparous mothers through counselling.
PREVALENSI ANEMIA REMAJA PUTRI SELAMA MASA PANDEMI COVID -19 DI KOTA KUPANG Herliana Monika Azi Djogo; Yasinta Betan; Yulia M.K Letor
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 13 No 4 (2021): September (Spesial Edition)
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v13i4.562

Abstract

Anemia merupakan salah satu permasalahan global yang menyerang populasi wanita dan anak-anak di dunia. Anemia dapat memberikan dampak pada produktifitas dari suatu negara ditinjau dari aspek kesehatan, social dan ekonomi. COVID -19 menjadi permasalahan global yang juga saat ini mempengaruhi produktifitas suatu negara.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putrid selama masa pandemik COVID-19 di Kota Kupang. Penelitian ini adalah penelitian descriptive dengan total responden 256 remaja putri dengan menggunakan teknik simple random sampling. Peneltian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Kusioner digunakan sebagai instrument untuk mengidentifikasi data demografik dari responden dan pemeriksaa hemoglobin menggunakan alat hemoglobin meter digunakan untuk mengidentifikasi kejadian anemia pada remaja putri. Hasil yang ditemukan, mayoritas remaja putri termasuk dalam kategori remaja akhir yaitu berusia 17-19 tahun 59.8% dan 40.2% termasuk dalam kategori dewasa awal. Mayoritas remaja putri 65.6% mengalami anemia selama masa pandemic COVID-19. Tingginya kejadian anemia pada remaja putri dapat menjadi bahan evaluasi bagi petugas kesehatan dalam meningkatkan strategi promotif dan preventif pada masyarakat tentang dampak anemia.
The Difference in Perception between Nursing Students and Clinical Teachers of the Characteristics of Clinical Teachers Yulia M. K. Letor; Melianus M. Taebenu; Herliana M. A. Djogo
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 6, No 2 (2022): DECEMBER 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v6i2.8761

Abstract

Background: clinical teachers play essential roles in nursing education. They link knowledge gained by students in classrooms into clinical settings. This makes the characteristics of clinical teachers need to be effective to facilitate nursing students in clinical settings.Purpose: to compare the perception of nursing students and clinical teachers of the characteristics of clinical teachers at the Institute of Health Sciences of Citra Husada Mandiri Kupang, Indonesia.Methods: a cross-sectional design. Data was collected from third and fourth-year undergraduate nursing students (n= 201) and clinical teachers (n= 13). Two statistical tools were used to analyze and interpret the data: Weighted Mean and T-test.Results: there was a statistical difference in the perception of nursing students and clinical teachers of the characteristics of clinical teachers in three subsets - professional competence, relationship with students, and personal attributes.Conclusion: a gap in perceptions regarding the characteristics of the clinical teachers exists between both groups of participants. It is essential for the Institute to bridge the gap or to ensure that the students perceive their clinical teachers better.
Determinants of Stunting among Children Aged 12-60 months in South Central Timor Regency of Indonesia: A Cross-Sectional Study Herliana Monika Azi Djogo; Yasinta Betan; Yohanes Dion
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 6, No 2 (2021): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.687 KB) | DOI: 10.24990/injec.v6i2.422

Abstract

Introduction: Stunting is currently one of the world's nutritional problems suffered by toddlers. This study aimed to determine the factors and incidence of stunting among children aged 12-60 months old in Indonesia. Methods: The design was a cross-sectional approach. This research was conducted in the South Central Timor Regency from February to August 2020. The respondents of this study were as many as 286 mothers and children. The sampling technique used in this study was purposive sampling. The questionnaire was used to identify demographic factors, infectious diseases, maternal care practice factors and stunting was identified by using the anthropometric measurement by WHO age-based height index (Z score <-2 SD). Chi-square and logistic regression were used to determine the factors associated with the incidence and the dominant factors of stunting. Results: The results showed a significant relationship between the number of children with  p= 0.000; mother's knowledge with  p= 0.000; and practice of complementary feeding with the incidence of stunting with  p=0.000, while the main factor causing the incidence of stunting in toddlers is the number of children, which is more than two people in the family (p= 0.000, Exp (B) = 0.137). Conclusion: The number of children is the primary factor causing stunting in South Central Timor. Therefore, health workers should increase health promotion and education about stunting and raise family awareness in running family planning programs to meet children's needs, including nutrition and control of childbirth.